Home » Kendaraan » Fitur Baru Mobil: ISOFix / ESC / Hill Assist / Lain-Lain

Fitur Baru Mobil: ISOFix / ESC / Hill Assist / Lain-Lain

Mobil masa kini semakin dilengkapi dengan fitur-fitur untuk membantu pengemudi. Dengan mengetahui berbagai fitur tersebut, Anda dapat menentukan apakah fitur tersebut penting Anda miliki atau tidak. Ada/tidaknya suatu fitur dapat mempengaruhi harga beli mobil tersebut. Anda dapat menghemat biaya beli mobil dengan memilih mobil tanpa fitur yang tidak Anda perlukan.

Setelah mengetahui berbagai jenis fitur mobil, Anda dapat menentukan seberapa penting fitur tersebut ada di mobil Anda. Ada tidaknya suatu fitur dapat mempengaruhi harga beli mobil, bahkan perbedaanya bisa sampai jutaan rupiah. Fitur seperti airbag sudah merupakan keharusan sehingga semua mobil umumnya sudah ada. Namun, fitur lain seperti ABS dan ESC tidak dimiliki semua mobil. Perhatikan kondisi berkendara, kondisi jalan yang akan Anda lalui, dan kenyamanan yang ingin Anda dapatkan sebelum memilih fitur kendaraan

Ada juga fitur-fitur yang hanya dimiliki oleh merek atau tipe mobil tertentu dan tidak ada di jenis lain. Selalu tanyakan mengenai fitur tersebut. Siapa tahu fitur tersebut merupakan nilai tambah mobil yang Anda beli sehingga harga dan kualitas yang Anda dapatkan sesuai. Bisa juga fitur tersebut hanya pemanis tapi memakan banyak biaya, sehingga Anda bisa beli mobil lain tanpa fitur tersebut dengan harga lebih murah.

Daftar Isi:

 

AC Climate Control

Merupakan kendali pendingin udara modern dengan berbagai fungsi. Biasanya terbagi ke 3 fungsi: fungsi suhu, fungsi kipas, dan fungsi mode. Fungsi suhu mengatur suhu AC, fungsi kipas mengatur kecepatan kipas AC, dan fungsi mode mengatur arah hembusan AC. Ada juga fungsi sumber hembusan, apakah berasal dari angin di luar mobil atau sirkulasi tanpa udara keluar-masuk mobil.

Terdapat juga pilihan auto di mana kecepatan kipas dan arah hembusan AC diatur secara otomatis mengikuti kondisi di luar mobil. Anda tinggal mengatur ke suhu yang Anda inginkan, kemudian sistem mengatur sendiri kipas dan hembusannya agar suhu tersebut tetap terjaga.

 

Anti-lock Braking System (ABS)

Mengerem mendadak saat berkendara di kecepatan tinggi dapat membuat roda terkunci/selip. Apalagi jika kondisi jalan licin. Hal ini berbahaya karena kendaraan jadi susah dikendalikan. ABS mengatur agar roda tidak terkunci sehingga pengereman dapat maksimal dan aman.

ABS bekerja ketika Anda menekan penuh rem dalam kecepatan tinggi. Dengan data kecepatan dari sensor, ABS akan menghalangi pengereman penuh pada roda. Sebaliknya, ABS akan melakukan pengereman berulang-ulang yang kekuatannya menyesuaikan dengan kecepatan roda. Proses ini sangat cepat, bisa sampai 15 kali per detik. Selain itu, ABS juga akan mendistribusikan kekuatan pengereman yang sama ke tiap roda sehingga tidak ada roda yang berhenti lebih awal atau lebih kuat. Resiko selip/roda terkunci akan berkurang.

Ilustrasi ABS
Ilustrasi ABS. Jika tanpa ABS (without ABS), mobil tidak dapat disetir saat direm.

 

Airbag

Merupakan fitur yang sudah umum diketahui. Airbag merupakan kantung udara yang mengembang saat terjadi benturan. Posisi airbag terletak di depan (front airbag), di samping (side airbag) untuk melindungi dari benturan kepala ke jendela (curtain airbag) dan benturan badan (torso airbag), di bawah untuk melindungi lutut (knee airbag), di antara penumpang belakang untuk melindungi dari benturan sesama penumpang (rear airbag), dan ada juga yang membuat sabuk pengaman mengembang (seatbelt airbag).

Airbag bekerja saat sensor mendeteksi benturan. Sinyal dari sensor memanaskan kawat untuk mendorong gas nitrogen masuk ke airbag dan mengembangkannya. Setelah kecelakaan berhenti, gas perlahan dikeluarkan dari airbag sehingga airbag mengempis. Nitrogen ini pun bukan gas yang berbahaya jika terhirup karena udara biasa yang kita hirup pun adalah sebagain besar nitrogen.

 

Brake Assist (BA)

Dikenal juga dengan Emergency Brake Assist (EBA). BA mendeteksi pijakan pada pedal rem. Jika pengereman terjadi secara mendadak dan keras, BA akan menekan rem lebih dalam sehingga pengereman lebih maksimal. Untuk menghindari terjadinya selip akibat pengereman terlalu keras, maka diperlukan sistem ABS. Oleh karena itu, BA hanya ada di mobil dengan ABS.

Ilustrasi BA
Ilustrasi BA. Mobil tanpa BA (Atas) akan tidak langsung berhenti saat direm, tapi perlu jarak yang lebih jauh.

 

Eco Indicator

Merupakan lampu indikator yang menunjukkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Terletak di speedometer dan biasanya berwarna hijau. Jika menyala, artinya Anda menggunakan bahan bakar secara efisien (lebih hemat). Lampu ini menyala jika mobil sudah dipacu di atas 20 km/jam. 

Beberapa hal agar eco indicator menyala dan hemat bahan bakar antara lain:

  • Segera pindah transmisi ke lebih tinggi jika kecepatan semakin tinggi.
  • Pertahankan kecepatan kendaraan, jangan mendadak ngebut atau mendadak lambat.
  • Hindari banyak pengereman yang tidak perlu.

 

Electronic Brakeforce Distribution (EBD/EBFD)

Dikenal juga dengan Electronic Brakeforce Limitation (EBL). Jika bagian belakang mobil berat, perlu gaya pengereman yang lebih besar di roda belakang. Maka ketika mengerem, sensor beban akan membuat EBD mendistribusikan gaya pengereman agar roda belakang juga mengerem kuat. Tanpa EBD, mobil bagian depan akan lebih kuat mengerem, memindahkan beban mobil ke depan, dan membuat mobil susah dikendalikan.

 

Electronic Stability Control (ESC)

Dikenal juga dengan Automatic Stability Control (ASC), Electronic Stability Program (ESP), Dynamic Stability Control (DSC), atau Vehicle Stability Control (VSC). Fitur ini juga ada di mobil yang sudah dilengkapi ABS. ESC berguna agar mobil lebih stabil. Saat menikung, putaran dan arah salah satu ban terdeteksi mengalami potensi selip. ESC akan mengurangi tenaga mesin dan melakukan pengereman yang sesuai dengan kondisi jalan.

Fitur ini dapat dimatikan jika ingin mengemudi dengan kondisi tertentu, misal melewati jalan tanah dengan SUV atau mobil sport yang ingin melaju dengan kecepatan tinggi.

Ilustrasi ESC
Ilustrasi ESC. Saat understeer / kurang berbelok (kiri), ESC akan menambah gaya setir agar semakin belok. Saat oversteer / terlalu belok (kanan), ESC akan mengurangi.

 

Hill Start Assist (HSA)

Dikenal juga dengan Hill Start Control, Hill Hold Control (HHC), Hill Assist Control (HAC), dan Downhill Assist Control (DAC). HSA bekerja saat mobil berhenti di tanjakan, memberi sedikit pengereman selama 5 detik agar mobil tidak merosot. HSA baru akan mati saat gas mulai ditekan perlahan agar mobil naik. Sensor HSA menggunakan sensor akselerasi ESC, sehingga mobil dengan ESC biasanya juga dilengkapi dengan HSA.

HSA juga mencegah pengemudi panik lalu menekan pedal gas dengan keras sehingga mobil melesat tidak terkontrol. Fungsi HSA dapat dimatikan jika, misalnya, pengemudi ingin menggunakan rem tangan saat menanjak.

 

ISOFix

Dikenal juga sebagai Lower Anchors and Tethers for Children (LATCH) di Amerika, Lower Universal Anchorage System (LUAS) di Kanada, atau Universal Child Safety Seat System (UCSSS). ISOFix merupakan fitur untuk memasang car seat/kursi bayi atau anak-anak di jok penumpang. Di lipatan dan sandaran kursi terdapat kait untuk mengencangkan kursi tersebut.

Peraturan di beberapa negara maju mengharuskan anak-anak agar duduk di car seat khusus yang dipasang ke fitur ISOFix. ISOFix dianggap lebih aman dan pas untuk anak-anak dibanding fitur sabuk pengaman. Sementara, car seat nya dijual terpisah.

 

Multi Information Display

Merupakan layar LCD yang terdapat di dashboard pengemudi. Fungsinya untuk menampilkan berbagai informasi mengenai mobil, antara lain:

  • Warning Display: Menampilkan tanda peringatan jika terjadi kerusakan/kesalahan dalam sistem mobil.
  • ESC Mode: Menandakan aktif/tidaknya mode ESC.
  • Temperature: Menunjukkan suhu di luar mobil.
  • Eco Indicator: Menunjukkan aktif/tidaknya fungsi penghematan bahan bakar. Fungsi ini dipengaruhi oleh cara menginjak gas pengemudi.
  • Fuel Indicator: Menujukkan kapasitas bahan bakar yang masih tersedia.
  • Odometer: Menginformasikan jarak yang sudah ditempuh mobil sejak pertama kali dikemudikan.
  • Trip Meter: Menunjukkan jarak dari titik A ke B, dapat diatur oleh pengemudi.
  • Service Reminder: Menunjukkan pengingat servis tiap jangka waktu atau jarak tempuh tertentu.
  • Fuel Consumption: Menunjukkan konsumsi bahan bakar. Ada yang yang menunjukkan rata-rata penggunaan sejak pertama kali diisi (average) dan penggunaan saat ini (current).
  • Speedometer: Menunjukkan kecepatan rata-rata mobil.
  • Elapsed Time: Menunjukkan lamanya waktu mesin hidup sejak terakhir dinyalakan.
  • Cruising Range: Menginformasikan jarak yang dapat ditempuh dengan sisa bahan bakar yang ada.

 

Parking Assist (PA)

Merupakan fitur untuk membantu pengemudi saat parkir. Ada mobil yang hanya dibekali sensor yang berbunyi jika bodi mobil terlalu dekat dengan sesuatu. Mobil yang lebih mahal dilengkapi dengan kamera untuk melihat bagian belakang mobil

Ada juga fitur Parking Assist yang lebih pintar di mana mobil bisa diatur untuk parkir sendiri. Sensor mendeteksi lahan parkir, kemudian pengemudi tinggal menekan tombol lalu mobil bergerak sendiri ke lahan tersebut. Pengemudi tetap bisa mengatur gas dan rem mobil. Mobil yang lebih modern bahkan bisa parkir sendiri tanpa dikemudikan siapapun (dengan remote control).

 

Setir Multifungsi

Setir kini dilengkapi berbagai tombol untuk mengatur head up mobil, biasanya:

  • Tombol volume
  • Tombol saluran/track musik, radio, atau video
  • Tombol mode untuk mengganti mode antara bluetooth audio, CD, atau USB
  • Tombol telepon bluetooth

Dengan tombol-tombol di setir ini maka pengemudi tidak perlu mengalihkan pandangan dari jalan untuk mengatur head up mobil. Hal ini meningkatkan keamanan mengemudi.

 

Smart Key System

Merupakan fitur kunci pintar tanpa anak kunci. Selama kunci berada di dekat mobil, maka pintu mobil tidak terkunci dan dapat dibuka. Untuk menyalakan mesin, pengemudi tinggal menekan tombol start/stop. Meskipun ada beberapa tipe yang masih perlu menekan tombol kunci/buka untuk pintu mobil.

Fitur ini membuat mobil lebih aman dari maling karena tidak bisa dinyalakan dengan anak kunci yang diduplikat. Kunci ini menggunakan baterai yang biasanya harus diganti 3 tahun sekali. Waspada pada gangguan yang diakibatkan oleh gangguan gelombang dan kondisi kunci yang basah.

Ilustrasi Smart Key Mobil
Ilustrasi smart key, tanpa anak kunci.

 

Start Stop Engine System

Fitur ini memungkinkan mesin untuk mati otomatis saat kendaraan berhenti. Sangat berguna saat macet atau berhenti di lampu merah. Fitur akan aktif jika perseneling di posisi netral atau rem tangan diangkat. Saat pedal gas diinjak, maka mesin otomatis nyala kembali. 

Fitur ini membantu menghemat bahan bakar karena tidak perlu ada kerja mesin saat mobil berhenti. Selain itu, polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan juga dapat berkurang. Namun, kekurangannya, AC dan perangkat audio mobil juga ikut mati saat mesin mati.

 

Traction Control (TC)

TC berfungsi untuk mengatur traksi (gesekan) antara ban dan jalan untuk menghindari selip. TC mendeteksi ban mana yang mengalami selip, lalu mengerem dan menyalurkan tenaga di ban itu ke ban lain sehingga putaran setiap ban sama. TC mirip dengan ESC. Bedanya, ESC bekerja saat mobil sedang melaju, sementara TC bekerja saat mobil akselerasi (mulai jalan).

TC menggunakan sensor yang sama dengan ABS, sehingga mobil dengan ABS memiliki juga fungsi TC. 

Ilustrasi TC
Ilustrasi mobil tanpa TC (atas): saat berbelok ban dapat selip. Jika pakai TC (bawah), maka potensi selip akan berkurang.

 

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *