Home » Kendaraan » Sepeda: Jenis Sepeda + Tips Merawat Sepeda

Sepeda: Jenis Sepeda + Tips Merawat Sepeda

Sepeda kini makin populer sebagai kendaraan ramah lingkungan sekaligus media berolahraga, khususnya di perkotaan. Sepeda terdiri dari berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pelajari jenis sepeda agar Anda dapat memilih yang tepat untuk Anda pakai. Harga sepeda dipengaruhi oleh jenis sepeda tersebut.

Jenis sepeda dibagi berdasarkan kegunaan / fungsinya. Karena fungsinya berbeda-beda, maka bentuk sepeda ini juga berbeda-beda. Harga sepeda berkisar dari jutaan sampai ratusan juta rupiah. Pelajari juga keuntungan / kerugian bersepeda sebagai alternatif transportasi.

Daftar Isi

 

Jenis Sepeda

Sepeda Angkut

Sepeda angkut berfungsi untuk mengangkut barang maupun membawa penumpang. Oleh karena itu, rangkanya kuat + diameter rodanya besar. Desain sepeda ini kebanyakan antik / kuno / klasik karena hanya di zaman dulu saja sepeda digunakan untuk mengangkut barang (zaman sekarang sudah pakai kendaraan bermotor). Sehingga, sepeda angkut yang diproduksi di zaman sekarang tetap mempertahankan desain klasik.

Sepeda angkut dapat dibagi lagi ke beberapa jenis. Contoh sepeda angkut:

  • Bucther’s bike / baker’s bike (sepeda tukang daging / tukang roti). Sepeda ini punya keranjang di depan. Biasanya di bodinya juga terdapat tulisan toko / pabrik sebagai sarana promosi. Populer di Eropa sampai tahun 1950an.
  • Longtail bike (sepeda ekor panjang). Rangka sepeda ini memanjang di bagian belakangnya. Berfungsi untuk menaruh kargo / keranjang tambahan untuk membawa barang atau jadi jok penumpang. Biasanya dipakai untuk mengirim paket / surat. 
Sepeda angkut
Contoh sepeda angkut (baker’s bike)

 

Sepeda Balap

Dikenal juga sebagai road bike (sepeda jalanan) karena dipakai di jalan beraspal (bukan off road). Sesuai namanya, fungsi sepeda ini untuk balapan sepeda. Desain stang sepeda ini sejajar atau lebih rendah dari sadel sehingga posisi pengendara jadi lebih aerodinamis (menambah kecepatan balapan). Biasanya juga punya gear / gigi. 

Frame / rangka sepeda ini ringan + punya ban tipis & ramping agar dapat melaju kencang. Biasanya sepeda balap punya roda dengan diameter 55 – 70 cm dengan jumlah jeruji sekitar 12 batang. Panjang sepeda sekitar 185 cm dengan berat sekitar 7 kg. Sepeda balap juga tidak punya suspension / shock breaker.

Sepeda balap
Contoh sepeda balap

 

Sepeda BMX

Sepeda BMX (bicycle motocross) punya desain kecil dan pendek. Sepeda ini populer sebagai sepeda untuk berbagai olahraga sepeda seperti off-road, freestyle (dengan atraksi), balapan, dan sebagainya. Ukuran roda nya berkisar 16 – 26 inci (40 – 66 cm) dengan 18 – 30 jeruji. 

BMX dapat dibagi ke beberapa jenis, misalnya:

  • Park (taman), disebut juga vert. Jenis sepeda BMX ini punya rangka yang relatif lebih ringan dari jenis sepeda BMX lain. Sering dipakai di taman-taman. Biasanya dipakai di arena skateboard juga. Ada yang tanpa rem.
  • Dirt (tanah). Jenis sepeda BMX ini mirip jenis park. Bedanya, jenis sepeda ini punya ban yang lebih tebal dan kasar karena sering dipakai di tanah.
  • Flatland (tanah datar). Sepeda BMX biasanya digunakan untuk freestyle / atraksi, jadi tidak perlu berat. Biasanya desain rangkanya agak berbeda dengan jenis park karena perlu presisi dan keseimbangan tertentu agar sepeda bisa dipakai atraksi.
  • Race (balapan). Jenis sepeda ini punya gigi (sprocket) yang lebih besar sehingga kecepatan kayuhan sepeda dapat lebih tinggi. Jenis sepeda ini harus punya rem.
Sepeda bmx
Contoh sepeda BMX

 

Sepeda Fixie (Sepeda Kurir / Messenger Bike)

Sepeda ini disebut fixie karena berasal dari kata fixed gear (gear tetap). Artinya, gear nya hanya bisa dikayuh ke depan. Jika dikayuh ke belakang, maka akan memutar ban ke belakang = mengerem. Sepeda ini awalnya digunakan sebagai sepeda kurir / pengantar surat di AS. Hal ini karena bodinya yang ramping dan mudah melewati kemacetan agar dapat sampai ke tujuan lebih gesit. Ban sepeda fixie juga tipis. Sepeda fixie juga dilombakan di ajang balap sepeda dengan lintasan velodrome.

Sepeda fixie mencapai popularitas di Indonesia pada tahun 2010-an. Hingga kini, sepeda fixie tetap banyak dipakai sebagai alternatif kendaraan untuk transportasi. Biasanya fixie dipakai di perkotaan dengan jalan aspal yang mulus dan kecepatan sedang (tidak pelan seperti sepeda kota biasa).

Sepeda fixie
Contoh sepeda fixie

 

Sepeda Gunung (MTB)

Sepeda gunung (mountain bike / MTB) dulu disebut juga all terrain bicycle (sepeda segala medan). Fungsinya untuk bersepeda di area off-road. Ciri sepeda gunung misalnya suspensi penuh depan belakang, ban besar dan tahan lama, rem lebih kuat, stang yang lurus, dan dilengkapi gir kecil agar dapat memanjat bagian curam.

Sepeda gunung
Contoh sepeda gunung

 

Sepeda gunung biasanya punya ukuran diameter roda 26 – 29 inci (66 – 74 cm). Berat sepeda gunung juga bervariasi antara di bawah 10 kg sampai 20 kg tergantung jenisnya. Jenis sepeda gunung yang populer di Indonesia adalah downhill dan free ride. Beberapa jenis sepeda gunung lain:

  • Cross country. Sepeda gunung jenis ini didesain untuk menjelajahi wilayah yang luas dan dengan berbagai medan. Sehingga, jenis sepeda ini punya rangka alumunium ringan dengan suspensi depan / depan belakang. Biasanya bobot sepeda cross country di bawah 10 kg. 
  • Enduro/all-mountain (AM). Merupakan jenis pertengahan antara cross country dan free ride. Berat jenis sepeda ini sekitar antara 13 – 16 kg. Sepeda ini didesain untuk naik dan turun perbukitan dan berbagai medan + untuk dipakai sepanjang hari.
  • Dirt jumping / urban and steer mountain bike. Merupakan jenis perpaduan sepeda BMX dan free ride. Jenis sepeda ini biasanya punya sadel yang rendah dan stang yang besar. Biasanya punya ukuran diameter roda 24-26 inci.
  • Single-speed (SS). Berbeda dengan jenis sepeda gunung lain, jenis sepeda SS ini hanya punya satu gear (tidak bisa diubah-ubah). Gear ini disesuaikan pada medan, kekuatan pengendara, dan ukuran sepeda. 

Downhill

Sepeda gunung jenis downhill (turun bukit) difungsikan untuk melewati medan turunan. Biasanya digunakan dalam ajang balapan, sehingga rangkanya awet dan ringan. Bahan rangkanya biasanya mirip dengan rangka sepeda cross country, terbuat dari logam campuran alumuium dan serat karbon.

Berat sepeda downhill tidak lebih dari 18 kg (rata-rata 13 – 15 kg). Ukuran rodanya biasanya 27,5 inci (sekitar 70 cm), tapi ada juga yang sampai 29 inci (74 cm). Ban sepeda downhill tebal dan besar agar stabil saat lewat turunan curam.

Sepeda downhill
Contoh sepeda downhill

 

Freeride

Sepeda freeride awalnya adalah sepeda downhill yang dimodifikasi sehingga mudah digunakan saat melewati tanjakan juga. Bodi sepeda freeride lebih pendek dan lebih ringan. Rangka sepeda downhill juga terbuat dari campuran logam alumunium atau baja dan lebih kecil dari sepeda downhill.

Sebenarnya perbedaan sepeda downhill dan freeride tidak terlalu jauh signifikan. Perbedaannya ada pada penggunaanya: sepeda downhill untuk balapan dengan medan turunan yang curam, sementara freeride dengan medan penuh tantangan (baik natural maupun buatan manusia). Contohnya, medan dengan tantangan lompat dari balok kayu, terjun dari jurang, dan lain-lain.

Sepeda Hybrid

Merupakan jenis sepeda yang mencampurkan ciri-ciri sepeda balap, sepeda gunung, dan sepeda touring. Hasilnya, sepeda hybrid dapat digunakan di berbagai kondisi berkendara. Sepeda hybrid punya stabilitas, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan.

Sepeda hybrid terdiri dari beberapa jenis:

  • Sepeda Trekking. Jenis sepeda ini merupakan sepeda hybrid yang punya aksesoris lengkap untuk touring. Misalnya, pelindung lumpur (slebor), rak / sadel belakang (di atas roda belakang), dan lampu.
  • Cross Bike. Jenis sepeda cross bike punya rangka yang mirip dengan sepeda balap / sepeda touring. Cross bike biasanya didesain untuk bersepeda di area beraspal / sedikit tidak beraspal. Bodinya ringan, biasanya tidak perlu dilengkapi slebor, rak / sadel belakang, dan lampu. 
  • Commuter Bike. Sepeda ini biasanya dipakai untuk alat transportasi ke kantor di daerah perkotaan (sehingga namanya commuter). Biasanya dilengkapi chain guard (pelindung rantai) agar celana pengendara tidak bakal tersangkut ke rantai saat mengayuh. Commuter bike juga ada yang dilengkapi lampu depan dan belakang.
Sepeda hybrid
Contoh sepeda hybrid

 

Sepeda Kota (City Bike)

Sepeda kota merupakan jenis sepeda yang paling banyak di dunia. Sepeda ini difungsikan untuk bersepeda di perkotaan oleh siapapun dalam kondisi apapun. Sepea kota bukan jenis sepeda yang secara khusus dibuat untuk olahraga atau kompetisi seperti jenis lainnya.

Sepeda kota digunakan secara kasual di perkotaan, sehingga lebih mengutamakan kenyamanan daripada kecepatan. Posisi stang dan sadel dibuat agar tubuh pengendara dapat tegap saat bersepeda. Sadelnya juga biasanya lebih besar (agar lebih nyaman diduduki) + punya chain guard (pelindung rantai).

City bike
Contoh city bike

 

Sepeda Onthel

Sepeda onthel / sepeda ontel / sepeda unta dikenal juga dengan sepeda Belanda. Dikenal juga dengan sebutan roadster. Populer di Indonesia karena dibawa Belanda. Sepeda ini dibuat agar tahan lama sehingga memakai rangka yang keras dan berat, hasilnya bobot speda jadi 18-20 kg. Sepeda ini dilengkapi lampu + keranjang. Untuk versi wanita, selain keranjang, sepeda ini dilengkapi juga dengan pelindung rok agar rok tidak tersangkut di jeruji saat mengayuh.

Karena dibuat di jaman dulu, maka sepeda ini tidak punya suspension / shock breaker dan gear kecepatan. Sepeda ontel yang diproduksi di jaman dulu kini menjadi barang langka / klasik dan kadang dijual dengan harga mahal sebagai barang antik.

Sepeda ontel
Contoh sepeda ontel

 

Sepeda Lipat

Sesuai namanya, sepeda lipat dapat dilipat agar dapat lebih mudah dibawa atau dimasukkan ke bagasi mobil untuk diangkut ke tempat yang jauh. Jenis sepeda ini ada yang besar (roda 26 inci / 66 cm) ada yang kecil (16 inci / 40,6 cm). Sepeda lipat dengan ukuran kecil biasa disebut sepeda portabel.

Jenis sepeda lipat dibagi berdasar cara melipatnya:

  • Half or mid fold (lipat tengah). Sepeda lipat ini dilipat di bagian tengahnya dengan engsel di tengah bodi. Dengan desain ini, maka sepeda lipat jenis ini dapat punya ukuran roda yang cukup besar.
  • Vertical fold (lipat vertikal). Jenis sepeda ini juga engselnya di tengah bodi, namun sepeda dilipat vertikal sehingga roda depan berputar 180 derajat ke belakang. Desain ini biasanya jadi lebih ringkas daripada desain lipat tengah.
  • Break away (bongkar). Jenis sepeda lipat ini dapat dibongkar dan dipasang lagi jika akan dinaiki. Biasanya jenis sepeda lipat ini punya koper khusus untuk memasukkan bongkaran sepeda tersebut. 
Sepeda lipat
Contoh sepeda lipat

 

Sepeda Listrik

Sepeda listrik adalah jenis sepeda yang dilengkapi dengan baterai untuk memberi energi listrik yang membantu laju sepeda. Listrik ini berasal dari baterai yang terdapat di sepeda. Baterai dapat diisi ulang dicolokan atau diisi dengan mengayuh pedal. 

Sepeda listrik dapat dibedakan berdasar jenis penggunaan energi listriknya:

  • Pedal-assist (membantu pedal). Artinya, energi listrik ini membantu meringankan pedal Anda. Sehingga, Anda tidak perlu mengayuh berat untuk bersepeda dengan cukup kencang.
  • Power-on-demand (tenaga jika diminta). Artinya, Anda dapat mengatur sendiri kapan sepeda Anda akan dialiri tenaga listrik. Jenis sepeda ini punya klep gas seperti di sepeda motor. Sehingga, saat bersepeda, Anda bisa mengayuh biasa, menarik gas (seperti sepeda motor), atau mengayuh dan menarik gas secara bersamaan.
Sepeda listrik
Contoh sepeda listrik

 

Sepeda Tandem

Sepeda tandem merupakan jenis sepeda dengan lebih dari satu pengendara. Sepeda tandem dipakai dalam ajang Paralympic, di mana atlet disabilitas (buta) duduk di belakang didampingi kapten dengan pengelihatan penuh. Sepeda tandem dapat jadi alternatif jika Anda ingin bersepeda bersama anggota keluarga lain.

Sepeda tandem tidak hanya tersedia untuk dua pengendara, tapi bisa lebih. Tandem itu 3 orang disebut “triples” / “triplets”, 4 orang disebut “quads” / “quadruplets”, dan untuk 5 orang disebut “quints” / “quintuplets”.

Sepeda tandem
Contoh sepeda tandem

 

Sepeda Touring

Sepeda touring didesain khusus untuk touring, sehingga punya kemampuan membawa beban banyak dan berat. Sepeda ini juga dilengkapi dengan berbagai poin / titik untuk menaruh barang bawaan, bisa di atas sadel belakang, di samping roda belakang, di depan stang, di samping roda depan, dan sebagainya. Rodanya biasanya berukuran 26 inci (66 cm) dengan 36 – 48 jeruji.

Sepeda touring juga ada yang berbentuk recumbent bike, yaitu sepeda dengan jok / sadel yang telentang agar pengendara lebih nyaman untuk bersepeda jauh. Sepeda touring ada juga yang berjenis sepeda tandem untuk touring bersama-sama lebih dari 1 orang. 

Sepeda touring
Contoh sepeda touring

 

Merawat Sepeda

Sepeda juga perlu dirawat agar awet. Sebenarnya merawat sepeda tidak sesulit merawat kendaraan bermotor karena komponennya tidak terlalu rumit. Meskipun begitu, jika sepeda kondisi sepeda diabaikan maka sepeda jadi mudah berkarat, mudah lepas rantainya, ban mudah kempis, dan tidak nyaman dinaiki.

Beberapa tips merawat sepeda antara lain:

  • Taruh sepeda di garasi / tempat tertutup. Hal ini untuk menghindarkan sepeda dari papan sinar matahari langsung yang dapat merusak cat. Menyimpan sepeda di garasi juga menghindarkan sepeda dari air hujan yang dapat menyebabkan karat.
  • Taruh sepeda di tempat yang sering Anda lewati (misal di garasi dekat kendaraan Anda). Hal ini akan membuat Anda sering melihat sepeda tersebut, sehingga Anda tidak lupa untuk merawatnya.
  • Jangan menaruh sepeda sembarangan misal dijatuhkan di lantai atau disandarkan ke tembok. Usahakan sepeda selalu punya standar atau digantung. Jika disandarkan, sepeda dapat jatuh dan dapat mengganggu komponennya. Jika ditaruh di lantai, maka sepeda mudah kotor.
  • Rutinlah bersepeda agar sepeda selalu digunakan. Sepeda yang tidak digunakan akan kotor dan berdebu (karena tidak pernah dikeluarkan dari garasi), sehingga dapat merusak bagiannya.
  • Lumasi kabel rem, rantai, dan gear agar nyaman dan aman dinaiki. Selain itu, rantai yang aus dapat merusak gear.
  • Perhatikan selalu tekanan ban. Jangan sampai ban kempis karena dapat memudahkan benda asing menusuk ban dan masuk. Jangan bersepeda dengan ban kempis karena dapat merusak velg.
  • Atur kekuatan rem. Jika tarikan rem terlalu dalam, maka Anda dapat terlambat mengerem saat keadaan mendadak. Sebaliknya, jika terlalu keras, maka rem dapat mengunci saat mengerem mendadak.
  • Cuci rutin sepeda Anda. Setelah dicuci, lap sampai kering dan angin-anginkan. Hal ini untuk mencegah air masuk ke lubang-lubang dan sela-sela rangka sepeda dan malah membuat sepeda berkarat.
  • Jangan sering-sering bersepeda dengan sepeda yang bukan pada fungsi utamanya. Misalnya, naik gunung dengan sepeda kota. Atau memacu sepeda / balapan sepeda dengan sepeda lipat. Hal ini dapat membuat komponen sepeda cepat rusak karena komponen tersebut dibuat untuk penggunaan tertentu masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *