Home » Kendaraan » Tips Merawat Motor / Mobil Jarang Dipakai Karena Corona

Tips Merawat Motor / Mobil Jarang Dipakai Karena Corona

Mobil dan sepeda motor yang jarang dipakai akan jarang diperhatikan dan dirawat. Apalagi di masa sekarang, saat pemerintah menerapkan social distancing / pembatasan sosial akibat adanya pandemi virus Corona. Anda jadi jarang bepergian, kendaraan juga jarang dipakai. Kendaraan dapat rusak jika didiamkan dan tidak dirawat.

Pelajari tips merawat kendaraan (sepeda motor / mobil) yang jarang dipakai akibat pandemi COVID-19:

 

Merawat Mobil yang Jarang Dipakai Akibat Corona

Mobil yang jarang dipakai harus disimpan dan dirawat secara rutin juga. Jika tidak, maka saat nanti digunakan kembali, ada komponen yang rusak atau malah akan mogok. Jika mobil terpaksa dipakai saat masa Corona (misal untuk beli suplai makanan), tapi malah mogok, maka Anda akan kesulitan mencari bengkel (banyak yang tutup).

Berikut beberapa tips merawat mobil yang jarang dipakai saat masa pandemi COVID-19:

1. Simpan Mobil di Garasi

Selalu simpan mobil di garasi / car port agar terlindung langsung dari sinar matahari yang dapat merusak cat. Selain itu, jika diparkir di luar, maka mobil Anda akan kotor terkena debu. Menyimpan mobil di garasi juga lebih aman karena mobil Anda tidak mudah dibobol maling atau diserempet kendaraan lain.

2. Alternatif: Pakai Cover?

Pakai cover mobil masih menimbulkan pro kontra. Cover mobil dianggap dapat melindungi mobil dari sinar matahari (terutama jika ditaruh di luar). Di sisi lain, cover dapat membuat debu menempel di bodi mobil karena tidak tertiup udara. Saat cuaca dingin, cover dapat membuat mobil jadi lempap sehingga dapat membuat cat rusak / berjamur.

Penutup mobil
Mobil yang ditutup dengan cover (Okezone)

 

Jadi, pakai cover atau tidak? Jika memang mobil tidak bisa disimpan di garasi, maka lebih baik pakai cover. Meskipun begitu, tetap rutin buka cover dan bersihkan mobil (jadi cover tidak dipasang terus-menerus). Jika sudah di dalam garasi, maka tidak perlu pakai cover.

3. Rajin Dibersihkan & Dipanaskan

Mobil yang jarang dipakai malah akan membuat debu menempel. Rajin bersihkan / cuci mobil Anda paling tidak 1-2 minggu sekali. Bersihkan juga bagian dalam (interior) mobil Anda. Sehingga, jika nanti akan langsung dipakai, maka Anda tidak merasa terganggu oleh interior yang kotor.

Selain dicuci, mobil juga dipanaskan rutin agar mesin tidak dingin dan mengalami korosi / karat yang dapat menyebabkan keropos / rapuh mesin.

Baca juga: Tips membersihkan kendaraan di masa pandemi Corona

4. Isi oli dan BBM

Meskipun tidak dipakai, usahakan oli dan BBM terisi penuh. Hal ini untuk mencegah ruangan kosong di dalam tangki bensin maupun mesin mengembun sehingga membuat kinerja mesin terganggu.

5. Periksa Tekanan Angin Ban

Periksa selau tekanan ban. Jangan meninggalkan mobil terlalu lama dalam keadaan ban kempis. Ban adalah tumpuan beban mobil, jika mobil bertumpu pada ban kempis maka dapat merusak velg nya. Alternatifnya, bisa gunakan dongkrak agar mobil tidak bertumpu pada ban saat jarang dipakai. Meskipun begitu, dongkrak juga tidak boleh dipakai menahan beban terlalu lama karena dapat rusak.

6. Cabut Aki

Cabut aki jika mobil tidak digunakan. Hal ini untuk mencegah adanya masalah kelistrikan pada mobil. Memasang aki meskipun mobil tidak dipakai juga akan mengurangi daya listrik aki, akibatnya saat nanti digunakan, aki akan soak (kehabisan listrik). Untuk melepas kabel aki: copot dulu kutub negatif baru positif. Saat dipasang kembali, lakukan sebaliknya (positif dulu baru negatif).

7. Taruh Mobil di Tempat Rata

Pastikan mobil ditaruh di tempat yang rata. Jangan mengganjal mobil dengan batu karena bisa saja batu tersebut tergelincir dan mobil Anda bergerak ke bagian rendah. Menaruh mobil di tempat rata juga membuat Anda tidak perlu mengaktifkan rem tangan. Jangan rem tangan mobil Anda untuk waktu lama, karena dapat membuat kampas rem lengket sehingga kemampuan rem berkurang (rem rusak).

 

Merawat Sepeda Motor yang Jarang Dipakai Akibat COVID-19

Selain mobil, motor juga perlu dirawat jika jarang dipakai. Biasanya, sepeda motor akan lebih sering dipakai ketimbang mobil (meskipun dalam kondisi pandemi Corona). Sepeda motor fleksibel dan mudah dipakai untuk sekedar beli makanan atau hal-hal penting di toko dekat rumah. Meski begitu, durasi penggunaan motor selama masa pandemi jelas berkurang, sehingga perlu perawatan khusus karena jarang dipakai.

Berikut tips merawat sepeda motor yang jarang dipakai selama masa pandemi COVID-19:

1. Pakai Standar Tengah

Parkir sepeda motor pakai standar tengah. Standar tengah lebih aman (tidak mudah tergelincir). Selain itu, memarkir sepeda motor dengan standar tengah juga membuat sepeda motor tidak bertumpu pada satu sisi ban (sisi kiri) sehingga ban tidak mudah rusak separuh.

2. Rajin Dibersihkan dan Dipanaskan

Seperti mobil, sepeda motor juga harus rajin dibersihkan dan dipanaskan. Cuci sepeda motor dengan air mengalir, lap dengan kanebo, kemudian simpan motor di tempat yang kering dan bersih. Hal ini agar bodi / cat motor tetap terjaga.

Panaskan juga mesin motor agar mesin tidak mengalami korosi akibat didiamkan terlalu lama.

3. Lepaskan Aki

Seperti mobil, aki sepeda motor juga sebaiknya dilepas jika tidak dipakai dalam waktu lama. Jangan lupa, saat akan dipakai, sebaiknya setrum dulu aki agar voltase / tegangannya bertambah sehingga tidak soak saat sepeda motor dipakai.

4. Isi Penuh BBM

Seperti mobil, isi tangki sepeda motor dengan penuh agar bagian dalam saluran bensin tidak mengalami korosi dan embun. Hal ini akan mengakibatkan kualitas bensin menurun (nilai oktannya berkurang), atau biasa disebut “bensin basi”. Jika naik sepeda motor pakai bensin kualitas rendah = merusak mesin.

Baca juga: Tips memilih BBM sesuai kadar oktan

5. Tambahkan Pengamanan

Sepeda motor lebih kecil dari mobil, sehingga lebih rawan dicuri. Pasang perangkat pengaman tambahan seperti rantai ban atau sensor anti maling.

6. Nyalakan Pakai Starter Manual

Saat akan dipakai, nyalakan sepeda motor pakai starter manual / engkol / sela. Hal ini agar oli mengalir / merembes sedikit demi sedikit ke mesin setelah sepeda motor lama disimpan (tidak dipakai). Lagipula, jika lama tidak dipakai, starter otomatis juga biasanya tidak berfungsi dengan baik.

Di sepeda motor baru, ada yang sudah tidak pakai starter manual. Jika tidak ada, maka sistem oli sudah lebih baik sehingga memang tidak perlu pakai starter manual meskipun sepeda motor habis jarang dipakai.

Starter engkol motor
Starter manual / engkol pada sepeda motor (Detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *