KPR ditolak adalah hal yang wajar karena dalam pengajuan KPR tidak semua aplikasi yang masuk akan disetujui oleh bank. Ada banyak penyebab KPR ditolak, salah satunya adalah karena BI checking yang buruk. Anda perlu mempersiapkan dengan baik semua persyaratan KPR serta menyiapkan kemungkinan terburuk jika seandainya pengajuan KPR ditolak. Berikut informasi seputar penyebab KPR ditolak, solusi serta tips mengajukn KPR
Penyebab KPR Ditolak Bank
Tidak ada bank yang memberikan informasi detail terkait pengajuan KPR ditolak, namun setidaknya ada beberapa hal yang dapat menjadi alasan KPR ditolak bank, yaitu:
1. Dokumen Tidak Memenuhi Syarat
Dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan persyaratan merupakan penyebab pengajuan KPR ditolak oleh bank. Anda perlu memastikan bahwa semua dokumen yang dilampirkan telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan bank. Contohnya, jika Anda adalah pengusaha, maka Anda akan diminta untuk melengkapi print mutasi rekening koran yang menunjukkan bahwa semua transaksi perusahaan tercermin melalui rekening tersebut. Untuk itu, pastikan bahwa print mutasi rekening yang Anda lampirkan adalah yang memenuhi kriteria tersebut
2. Gaji per Bulan dan Total Cicilan Tidak Sesuai
Biasanya bank akan memperhitungkan rasio kredit calon debitur. Umumnya bank menetapkan besar cicilan yang boleh dimiliki oleh debitur maksimum 35-40% dari gaji per bulan. Cicilan yang melebihi 30-40% dari gaji tentunya akan ditolak oleh Bank. Hal ini dikarenakan bank mempertimbangkan kesanggupan bayar calon debitur. Jika cicilan lebih besar dari pendapatan otomatis bank akan menganggap bahwa debitur tidak mampu untuk membayar cicilan KPR
3. Calon Debitur Memiliki Riwayat Kredit Buruk di Bank Indonesia (BI checking)
Calon debitur yang sering menunggak cicilan atau memiliki catatan kredit macet akan dianggap memiliki performa buruk di Bank Indonesia. Catatan di BI checking biasanya memiliki skala:
- Skala 1 : Kualitas kredit baik (debitur tidak pernah memiliki tunggakan kredit dalam bentuk apapun)
- Skala 2 : Kredit dalam kategori khusus (debitur memiliki tunggakan pembayaran cicilan sampai 90 hari)
- Skala 3 : Kredit tidak lancar (debitur memiliki tunggakan pembayaran cicilan sampai 120 hari)
- Skala 4 : Kredit diragukan (debitur memiliki tunggakan pembayaran cicilan sampai 180 hari)
- Skala 5 : Kredit macet (debitur memiliki tunggakan pembayaran cicilan melebihi 180 hari)
4. Lokasi Rumah Bermasalah
Rumah yang berdiri di tanah sengketa, berada di dekat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) kemungkinan besar pengajuannya akan ditolak karena dianggap memiliki nilai jual kembali yang rendah.
5. Status Pekerjaan
Tidak semua bank dapat memproses pengajuan KPR untuk semua profesi. Freelance dan pekerja kontrak merupakan dua contoh pekerjaan yang sulit untuk mengajukan KPR.
Solusi Jika Gagal KPR di Bank
Jika KPR ditolak bank maka Anda bisa melakukan beberapa hal berikut sebagai solusi agar tetap dapat mengajukan KPR, yaitu:
1. Coba Ajukan KPR di Bank Lain
Jika ditolak karena profesi, Anda bisa mengajukan KPR di bank lain yang dapat menerima semua profesi. Salah satu bank yang dapat menerima semua profesi saat ini adalah BCA dengan syarat bahwa semua pendapatan Anda dapat dibuktikan melalui print mutasi rekening koran
Baca juga: Dokumen syarat KPR BTN, BCA, dan bank lainnya
2. KPR via Developer (Pengembang)
Salah satu solusi lain yang dapat Anda pilih yaitu mengajukan KPR via developer (pengembang). Beberapa developer biasanya akan memberikan kemudahan bagi calon debitur dengan mengajukan kredit rumah langsung via developer dan tidak melibatkan bank, sehingga Anda yang memiliki masalah pada BI checking atau terkendala dengan syarat lain tetap dapat mengajukan KPR.
Baca juga: KPR Developer : Prosedur / Keuntungan / Tips Pengajuan
Tips Mengajukan KPR
Agar pengajuan KPR Anda dapat disetujui sesuai dengan plafon yang diinginkan ada beberapa tips berikut yang perlu dicermati yaitu:
1. Lampirkan Data yang Valid
Dalam mengajukan data Anda perlu memastikan bahwa data yang dilampirkan adalah data yang dapat dibuktikan kebenarannya oleh bank. Kebenaran data sangat menentukan persetujuan bank terhadap pengajuan KPR Anda. Selain itu pastikan semua dokumen KPR yang Anda lampirkan sudah lengkap dan memenuhi syarat minimum pengajuan KPR di bank.
Jika Anda memiliki kendala dalam melengkapi dokumen, Anda bisa tanyakan ke staff marketing KPR di bank, terkait dokumen pengganti yang dapat melengkapi data pengajuan KPR Anda.
2. Perbaiki Riwayat BI Checking
Jika saat ini Anda memiliki riwayat BI checking yang buruk / pernah menunggak kredit / memiliki riwayat kredit macet. Ada baiknya Anda pastikan langsung ke BI untuk mengecek skala SID BI Anda. Kemudian pastikan berapa lama riwayat BI checking akan mengalami pemutihan sehingga Anda dapat mengajukan KPR kembali.
Riwayat BI Checking yang buruk tidak hanya berasal dari catatan kredit KPR saja, melainkan dari semua jenis kredit yang Anda miliki, seperti riwayat kredit kendaraan, KUR, KTA, dll yang macet/telat bayar.
3. Bukti Penghasilan Harus Tercatat di Rekening
Semua bukti penghasilan Anda dari usaha / pekerjaan sampingan lain harus dapat dibuktikan melalui mutasi rekening koran. Hal ini untuk mempermudah bank dalam menghitung pendapatan bersih Anda. Penting untuk diingat jika Anda tidak memiliki slip gaji atau Surat Keterangan Penghasilan (SKP), maka semua transaksi pendapatan harus tercatat pada mutasi rekening koran. Pendapatan yang tidak tercatat dalam rekening koran tidak akan dihitung sebagai pendapatan Anda.
4. Pilih Rumah yang Sesuai dengan Gaji
Pilihlah rumah yang sesuai dengan gaji dan kredit lain yang Anda miliki. Jika Anda memilih rumah dengan harga yang terlampau tinggi tentu bank akan menolak aplikasi KPR Anda, karena bank akan beranggapan bahwa kemungkinan Anda akan gagal bayar KPR. Selain itu ada baiknya untuk menyelesaikan semua cicilan yang Anda miliki sebelum mengajukan KPR agar plafon yang disetujui bisa lebih besar.