Home » Rumah » Tips Renovasi Rumah & Rumah Subsidi

Tips Renovasi Rumah & Rumah Subsidi

Renovasi rumah cukup penting demi kenyamanan Anda. Rumah adalah tempat Anda beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, sehingga rumah yang nyaman akan memberi suasana yang menyenangkan dan energi yang positif bagi Anda dan keluarga. Setelah lelah bekerja, beristirahat rumah yang nyaman juga dapat meringankan stress. Bayangkan jika rumah tidak nyaman, maka suasana hati Anda pasti akan tidak menyenangkan.

Ada beberapa penyebab orang-orang melakukan renovasi rumah. Misalnya:

  • Ada bagian yang rusak dan memang harus diganti, misalnya atap bocor, cat terkelupas, kayu-kayu dimakan rayap, dan sebagainya.
  • Rumah tersebut = rumah bekas, dan ingin direnovasi agar nampak baru (tidak usang).
  • Renovasi rumah bekas juga dilakukan agar sesuai dengan style / selera pemilik baru. Bisa juga karena bosan dengan gaya rumah tersebut.
  • Upgrade kondisi rumah (meskipun tidak rusak) dengan material yang baru dan lebih berkualitas, misal ganti cat, pasang pagar, ganti keramik, pasang kitchen set, dan sebagainya.
  • Penambahan / perubahan fungsi ruangan, misal karena anak semakin banyak jadi perlu membuat kamar baru, atau karena beli mobil jadi perlu bangun garasi / carport.

Secara sederhana, alasan renovasi rumah ada 2: kebutuhan dan keinginan. Semua tujuannya agar rumah semakin nyaman.

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan / tips renovasi rumah. Perhatikan juga ketentuan renovasi rumah subsidi yang memang ada aturan khususnya.

Daftar Isi:

 

Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Renovasi Rumah (TIPS!)

Dalam renovasi rumah, banyak hal yang akan diperhatikan. Hal ini agar Anda tidak menyesal setelah rumah direnovasi. Misalnya, ternyata desainnya tidak cocok karena rumah Anda terlalu kecil. Atau, renovasi malah mengubah struktur rumah dan menyebabkan kerusakan, misalnya atap jadi bocor. Berikut hal-hal yang diperhatikan sebelum renovasi rumah:

1. Rencanakan Jauh-Jauh Hari

Rencanakan renovasi sejak beberapa bulan atau tahun sebelumnya. Renovasi rumah perlu biaya yang cukup banyak, sehingga perencanaan jauh hari dapat memudahkan Anda merencanakan biaya apa saja yang harus dikeluarkan. Selain itu, perencanaan jauh hari akan membuat keputusan renovasi lebih baik karena Anda akan dapat banyak masukan, ide, dan pertimbangan.

Lakukan survei juga penting. Kunjungi atau lihat rumah-rumah yang setipe atau sejenis dengan rumah Anda. Ketahui apakah keputusan renovasi Anda cocok dengan jenis rumah Anda. Survei juga berapa pengeluaran yang diperlukan untuk merenovasi rumah yang sejenis dengan rumah Anda.

Dengan merencanakan jauh hari, Anda dapat menentukan prioritas mana yang harus direnovasi terlebih dahulu. Misalnya, anak sudah besar sehingga perlu kamar sendiri. Maka, prioritas utama adalah merombak kamar yang agar dapat ditempati semua anak, bukan malah memasang carport padahal belum punya mobil.

Sehingga, renovasi bertahap juga langkah yang tepat dilakukan. Jangan renovasi sekaligus karena akan memberatkan Anda secara finansial. Lagipula, jika Anda peka, maka sebenarnya renovasi memang tidak dapat dilakukan sekali saja. Di masa depan, pasti ada saja hal-hal yang perlu atau ingin Anda renovasi, baik karena rusak, bosan, maupun karena kebutuhan lain.

2. Kenali Rumah Anda

Mengenali rumah Anda penting untuk tahu jenis renovasi apa yang cocok. Ketahui struktur rumah Anda. Misalnya, ketahui apakah rumah lantai 1 Anda sudah berfondasi kuat dan siap jika dibangun jadi 2 lantai, pelajari apakah saluran air Anda memungkinkan jika membangun kamar mandi tambahan, dan hal-hal lainnya.

Kenali juga lahan rumah Anda. Berapa sisa tanah Anda, dan bagaimana Anda dapat memanfaatkan sisa lahan tersebut. Jangan sampai semua sisa lahan dibangun sehingga Anda tidak punya halaman dan membuat sirkulasi udara dan cahaya buruk.

3. Kenali Lingkungan Sekitar

Kenali lingkungan sekitar sebelum merenovasi rumah Anda. Terutama jika Anda tinggal di lingkungan padat penduduk. Misalnya, jangan sampai Anda menambah lantai dan mengganggu sirkulasi cahaya rumah di samping Anda. Mintalah pendapat dan izin dari warga sekitar Anda.

Perhatikan juga faktor sosial, misalnya sebaiknya hindari merenovasi rumah hingga megah dan mewah sementara lingkungan sekitar adalah penduduk menengah ke bawah. Anda dapat siasati dengan membuat desain eksterior rumah Anda sederhana dan tidak mencolok, baru interior rumah (yang tidak nampak dari luar) yang mewah sesuai keinginan Anda.

4. Pilih Material Berkualitas

Tujuan renovasi rumah = kondisi rumah jadi lebih baik. Sehingga, pilihlah material yang berkualitas. Meskipun berhemat, jangan sampai Anda memilih material yang murahan dan tidak awet. Justru ketika material seperti ini dipakai malah akan cepat rusak dan perlu renovasi lagi (malah jadi tidak hemat!)

5. Berhemat!

Cara tepat berhemat adalah tentukan budget. Anda jadi tahu berapa kemampuan finansial Anda, dan berapa yang dapat Anda alokasikan untuk renovasi rumah. Jangan sampai Anda melakukan renovasi tanpa tahu budget Anda (misal, ketika punya uang banyak langsung memutuskan renovasi). Hal ini akan membuat Anda tidak merasa keberatan secara finansial, tapi ujung-ujungnya malah menghabiskan banyak uang.

Cari tahu juga harga material / bahan yang diperlukan, lalu pilih material dengan kualitas sama dengan harga termurah di toko lain. Manfaatkan promo, misal promo akhir tahun, promo kemerdekaan, promo hari ulangtahun toko material, dan sejenisnya. Tapi ingat, tetap pilih material yang berkualitas (jangan asal murah tapi ternyata murahan!)

6. Manfaatkan Bahan yang Ada

Anda bisa lebih menghemat dengan memanfaatkan bahan sisa. Misalnya, Anda masih punya sisa cat atau semen dari saat membangun rumah. Anda tinggal menambahkan bahan-bahan yang diperlukan untuk renovasi tersebut. Selain itu, Anda juga bisa berkreasi membuat perabotan sendiri dengan bahan-bahan yang ada (‘do it yourself’ = DIY). Anda dapat melihat referensi barang-barang DIY di YouTube.

Renovasi rumah
Ilustrasi renovasi rumah (renovasisolo.com)

 

Pertimbangan Renovasi Rumah Sewa (Kontrakan)

Jika rumah Anda adalah rumah sewa / kontrakan, maka pertimbangkan juga hal-hal lain terkait rumah sewa. Karena rumah tersebut adalah milik orang lain (bukan milik Anda), maka pada dasarnya Anda harus minta izin terlebih dahulu jika ingin melakukan perubahan atau renovasi rumah tersebut. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika renovasi rumah sewa / renovasi kontrakan:

  • Jika ada perabot yang rusak, jangan langsung buang. Tanyakan dulu ke pemilik rumah apakah boleh membuangnya lalu menggantinya dengan yang baru.
  • Jika mengganti perabot dengan yang baru (sudah izin), maka pastikan juga apakah perabot tersebut dihitung sebagai milik Anda, atau pemilik rumah meminta perabot tersebut untuk tetap ada di rumah (mengganti perabot lama yang sudah rusak).
  • Jangan lakukan renovasi berlebihan. Bahkan, hal-hal kecil seperti memasang paku saja juga harus ditanyakan dulu ke pemilik rumah. Jika renovasi berlebihan, bisa saja struktur rumah atau desain rumah jadi beda dan tidak sesuai dengan keinginan pemilik.
  • Renovasi berlebihan = rugi di Anda, karena Anda tidak menempati rumah itu selamanya. Jika ingin renovasi (dan sudah diizinkan), maka mintalah potongan harga sewa (anggap biaya renovasi tersebut dibayar oleh pemilik rumah).
  • Satu hal yang umum dan biasanya boleh dilakukan adalah memperindah kebun / halaman. Anda bisa menata tanaman-tanaman yang ada, menambah kursi atau ornamen lain, atau menanam tanaman-tanaman hias.

Baca juga: Lebih baik kontrak rumah / beli rumah?

 

Peraturan Khusus Renovasi Rumah Subsidi

Rumah subsidi punya peraturan khusus terkait renovasi rumah. Hal ini untuk memastikan agar rumah subsidi tepat sasaran, yaitu bagi golongan tidak mampu dan membutuhkan (bukan dibeli orang kaya dengan harga murah lalu dirombak dan dijual lagi dengan harga mahal!). Berikut peraturan khusus renovasi rumah subsidi:

  • Rumah subsidi hanya boleh direnovasi (terutama merubah bagian depan / fasad) setelah dicicil selama lima tahun. Di bawah lima tahun sebenarnya boleh direnovasi, tapi hanya renovasi kecil seperti merenovasi dapur atau menambah pagar.
  • Dilarang merenovasi ekstrem, seperti membongkar dan membangun dari awal, bahkan membuat rumah subsidi jadi bertingkat juga dilarang.
  • Renovasi rumah subsidi perlu dilaporkan ke bank pembiayaan sesuai aturan. Jika tidak dilaporkan, maka asuransi rumah hanya senilai rumah awal saat akad (saat masih belum direnovasi), sehingga jika ada kondisi darurat, asuransi tidak dapat meng-cover kondisi rumah setelah renovasi.
  • Jika melanggar aturan rumah subsidi, maka Anda bisa kena sanksi yaitu pencabutan subsidi oleh pemerintah. Tapi, Anda tetap bisa menempati rumah tersebut dengan membayar cicilan konvensional (non subsidi).

Dengan peraturan yang cukup ketat, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat Anda renovasi di rumah subsidi Anda dan tidak melanggar aturan. Misalnya:

  • Mengecat ulang.
  • Memanfaatkan sisa halaman / lahan kosong untuk jadi taman kecil.
  • Membuat pagar.
  • Menambahkan kanopi untuk halaman depan.

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *