Home » Kendaraan » Kendaraan Pribadi vs Kendaraan Umum: Pilih Cara Terbaik Bepergian

Kendaraan Pribadi vs Kendaraan Umum: Pilih Cara Terbaik Bepergian

Pakai kendaraan pribadi / umum punya keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Jadi, ini tidak mutlak moda mana yang terbaik. Artinya, terkadang kendaraan pribadi lebih menguntungkan, kadang kendaraan umum lebih hemat. Tergantung kondisi yang Anda alami. 

Saat Anda hendak melakukan perjalanan, faktor-faktor berikut perlu Anda perhatikan:

  • Waktu. Waktu jadi faktor penting dalam perjalanan, apalagi jika Anda sedang dalam suatu pekerjaan. Kecepatan moda transportasi dan ketepatan waktu jadi hal utama. Sebaliknya, Anda terkadang akan merasa bahwa waktu bukan jadi masalah jika sedang dalam kondisi santai.
  • Keamanan. Selain cepat dan tepat sampai tujuan, perjalanan juga harus aman. Jalanan merupakan salah satu penyebab kecelakaan dan kematian terbesar. Jadi, berhati-hati di jalan sangat penting karena resiko nya besar. Pastikan jika memilih moda transportasi baik pribadi atau umum, transportasi tersebut aman. Selain aman dari kecelakaan, perhatikan juga keamanan dari tindakan kriminal.
  • Biaya. Biaya yang dikeluarkan dalam perjalanan bermacam-macam. Jika pakai kendaraan umum maka hanya bayar tiket saja, tapi jika pakai kendaraan pribadi maka Anda juga harus mengeluarkan biaya bensin, jalan tol, perbaikan di jalan jika mendadak bermasalah (misal mogok/ban bocor), dan sebagainya.
  • Kenyamanan. Nyaman saat naik kendaraan juga penting karena mempengaruhi kondisi psikis (bahkan bisa jadi stress). Apalagi jika Anda bepergian dengan tujuan bekerja atau bertemu seseorang. Jangan sampai kondisi tidak nyaman di jalan berpengaruh pada sikap dan perilaku Anda di pekerjaan karena bad mood. Hal-hal yang menyebabkan tidak nyaman misalnya macet, suasana panas, kena masalah dengan pengendara lain di jalan, dan lain-lain.
  • Fleksibilitas. Fleksibilitas dalam memilih waktu, biaya, kenyamanan, dan pilihan moda transportasi juga penting. Dengan adanya fleksibilitas, maka Anda bisa mengatur jadwal Anda dengan lebih efisien dan tidak hanya terpaksa memilih satu pilihan saja (padahal situasi menyulitkan Anda, misalnya).

 

 

Keuntungan Pakai Kendaraan Pribadi

Lebih Nyaman

Dengan pakai kendaraan pribadi jelas lebih nyaman. Misalnya, dengan naik mobil Anda bisa duduk santai, mendengarkan musik, atau bercengkrama dengan keluarga tanpa ada orang lain yang mendengarkan. Dengan pakai sepeda motor pun bisa nyaman ngobrol berdua. Selain itu, gaya berkendara kendaraan umum juga kadang tidak membuat Anda nyaman (misal ngebut, terlalu lambat padahal Anda buru-buru, ugal-ugalan). Dengan pakai kendaraan pribadi Anda bisa memastikan gaya berkendaranya sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan Anda. 

Dalam perjalanan jarak jauh (misalnya mudik), pakai kendaraan pribadi bersama keluarga bisa jadi momen kedekatan dengan keluarga. Anda bisa nyaman bercengkrama, berbagi makanan ringan, bernyanyi bersama, dan sebagainya tanpa perlu takut mengganggu kenyamanan orang lain. Jika pakai kendaraan umum, banyak penumpang lain yang bisa saja terganggu.

Lebih Fleksibel

Pakai kendaraan pribadi juga lebih fleksibel soal waktu dan rutenya. Dengan pakai kendaraan pribadi, Anda tidak perlu terpaut pada jadwal kendaraan umum. Kendaraan masal seperti bus dan kereta punya jadwal tertentu yang jika Anda melewatkannya, masa Anda harus menunggu cukup lama untuk jadwal berikutnya. Jadwal kendaraan umum juga terbatas per hari. Misalnya, di Jakarta kereta commuter line cuma sampai jam 12 malam, jadi di atas jam itu Anda tidak bisa lagi pakai commuter line. 

Pakai kendaraan pribadi juga lebih fleksibel soal rutenya. Anda bisa memilih sendiri hendak lewat sana saat sedang menuju suatu tempat, sesuai kebutuhan Anda. Misalnya, Anda hendak ke tempat wisata, tapi Anda harus menjemput teman di rumahnya kemudian mampir ke restoran favorit Anda. Terkadang susah mencari kendaraan umum yang punya rute yang melewati tempat-tempat tersebut sekaligus. Jika ada, maka biasanya harus berganti jalur atau moda beberapa kali.

Sampai lebih dekat

Pakai kendaraan pribadi juga bisa mengantarkan Anda lebih dekat ke tempat tujuan. Jika tujuan Anda dekat halte/stasiun/terminal, maka bukan masalah. Tapi jika tujuan Anda jauh dari tempat pemberhentian kendaraan (misalnya dalam gang, atau di perumahan/kompleks), maka Anda akan kerepotan menuju ke sana. Anda harus berjalan kaki lagi atau naik ojek/taksi. Jika pakai kendaraan pribadi, Anda bisa ke tujuan langsung.

Lebih Aman

Pakai kendaraan pribadi jauh lebih aman. Resiko pencurian, penjambretan, atau pelecehan jelas tidak ada karena Anda berkendara sendirian atau dengan orang yang Anda kenal. Anda juga tidak perlu was-was soal menaruh barang Anda di sembarang tempat, karena memang itu kendaraan Anda jadi kemungkinan barang hilang juga sangat kecil.

Pakai kendaraan pribadi juga relatif lebih aman dari kecelakaan karena kontrol sepenuhnya ada pada diri Anda. Jika naik kendaraan umum, kendali kendaraan ada di supir. Banyak kasus (khususnya bus jarak jauh) yang menyetir ugal-ugalan dan tidak memperhatikan keselamatan. Driver ojek online juga banyak yang sering melanggar rambu (terutama di Jakarta), jadi keamanannya belum tentu Anda bisa jamin.

Hemat Waktu

Dengan jadwal yang sudah ditentukan, Anda perlu menunggu transportasi tersebut datang sebelum bisa berangkat. Dengan pakai kendaraan pribadi maka Anda tinggal berangkat kapanpun Anda siap tanpa harus menunggu. Selain itu, kadang rute transportasi umum yang tidak langsung menuju lokasi tujuan Anda membuat Anda harus bergonta-ganti moda transportasi, akibatnya semakin menghabiskan waktu perjalanan Anda.

Privat

Salah satu kelebihan utama kendaraan pribadi adalah privasi. Di kendaraan umum, Anda akan bergabung dengan penumpang-penumpang lain. Bagi sebagian orang, privasi bisa jadi faktor penting yang berpengaruh psikologis seseorang tentang rasa aman dan nyaman. Di kendaraan pribadi Anda bisa melakukan apa saja tanpa harus dilihat atau didengarkan orang lain. 

Kerugian Pakai Kendaraan Pribadi

Boros

Pakai kendaraan pribadi juga bisa boros. Jika di kota, biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya parkir. Seperti di banyak mall di Jakarta, misalnya, biaya parkir dihitung per jam. Semakin lama parkir maka semakin mahal. Anda malah bisa saja lebih boros karena harus bayar parkir yang lebih mahal daripada biaya naik kendaraan umum. Belum ditambah biaya lain yang harus Anda siapkan sebagai biaya darurat jika terjadi keadaan darurat seperti ban bocor, kendaraan mogok, kecelakaan, dan lain-lain.

Dalam perjalanan jarak jauh, biaya bensin jika naik kendaraan pribadi juga cukup banyak. Jika lewat tol, maka perlu juga biaya tambahan untuk bayar tol. Punya kendaraan sendiri artinya juga harus sedia biaya untuk servis dan penggantian komponen jika sudah rusak/sudah harus diganti.

Menambah Kemacetan

Pakai kendaraan pribadi jelas menyumbang kemacetan di jalan. Ada satu ungkapan terkenal “you are not stuck in traffic, you are traffic” (Anda tidak terjebak di kemacetan, Andalah kemacetan). Bahwa sebenarnya hal yang menyebabkan kemacetan bukan lah suatu faktor di luar kendali Anda, tetapi Anda sendiri. Dengan Anda (dan ratusan bahkan ribuan) orang lain memakai kendaraan pribadi di waktu yang sama, maka kemacetan pun muncul dan semakin bertambah. 

Menambah kemacetan berarti menambah waktu yang harus dihabiskan di jalan. Kondisi psikis dan kenyamanan Anda juga bisa terpengaruh: Anda bisa lelah, bad mood, stress. Selain itu, kemacetan juga berpengaruh pada kondisi kendaraan Anda: jadi boros bensin dan mesin + komponen akan terus bekerja padahal kendaraan tidak berjalan sehingga cepat rusak. Kemacetan juga menyumbang polusi karena kemacetan membuat kendaraan semakin lama berada di jalanan sambil terus mengeluarkan emisi. 

Lelah & Bosan

Tapi, terkadang pakai kendaraan umum bisa lebih nyaman jika Anda dalam kondisi lelah atau jalanan macet. Anda tinggal duduk dan nyaman tanpa harus lelah mengemudi sendiri. Kendaraan umum tidak selalu ramai: jika tidak rush hour maka biasanya juga tidak ramai. Dalam kondisi ini, kendaraan umum sebenarnya cukup nyaman apalagi jika Anda sedang lelah. Anda tinggal duduk sambil membaca atau mendengarkan musik lewat earphone kemudian tak terasa sudah sampai di tujuan.

Repot

Naik kendaraan pribadi juga ada kerepotannya. Misalnya, Anda harus cari lahan parkir. Dalam kondisi ramai tidak jarang lahan parkir di tempat-tempat publik seperti mall atau tempat wisata sangat penuh. Selain itu, kendaraan pribadi juga harus terus dirawat. Perawatan kendaraan ini selain memakan biaya juga memakan waktu yang tidak sedikit. Kendaraan pribadi juga harus dibayar pajaknya tiap 5 tahun, dan ini juga membutuhkan waktu tersendiri untuk mengurusnya.

Di Jakarta ada aturan ganjil-genap di beberapa ruas jalan. Mobil dengan nomor polisi genap hanya boleh lewat di jalan tersebut pada tanggal genap, dan sebaliknya. Hal ini tentu merepotkan Anda di perjalanan. Jika pakai kendaraan umum seperti bus, maka hal ini tidak berlaku karena aturan ini tidak berlaku untuk bus.

 

Keuntungan Pakai Kendaraan Umum

Jadi Lebih Aktif

Naik kendaraan umum membuat Anda jadi lebih aktif bergerak. Anda jadi sering berjalan kaki dari dan menuju halte + jalan kaki dari pemberhentian satu ke pemberhentian lain untuk ganti jalur atau moda transportasi. Aktif bergerak, meskipun membuat Anda lelah, membuat Anda lebih sehat. 

Pakai kendaraan umum juga membuat Anda aktif untuk berfikir dan menentukan rute dan jalur mana yang tercepat. Dengan banyaknya pilihan kendaraan umum seperti di Jakarta (ada bus, angkot, kereta commuter, MRT) membuat Anda jadi punya banyak pilihan. Anda jadi harus tahu jadwal-jadwal keberangkatan dan rute tiap moda sebelum dapat menentukan pilihan yang tercepat dan terhemat.

Tidak Lelah

Naik kendaraan umum tidak lelah karena tidak perlu menyetir sendiri. Anda tinggal duduk dan menikmati perjalanan dan tahu-tahu sudah sampai tujuan. Apalagi jika kendaraan bisa menembus macet seperti bus yang punya jalur busway sendiri atau kereta yang punya rel yang tidak terpengaruh akan kemacetan jalan. Untuk jarak sangat jauh, Anda bisa naik pesawat terbang yang jelas lebih cepat dan lebih praktis. Tenaga dan waktu Anda tidak perlu habis untuk menyusuri jalan dengan jarak yang jauh.

Hemat

Naik kendaraan umum bisa jadi lebih hemat dari berbagai hal. Pertama, hemat waktu karena tidak perlu ikut dalam kemacetan jika jalanan macet (+ tidak menambah kemacetan). Kedua, hemat tenaga karena energi Anda tidak perlu habis untuk mengemudi sendiri, apalagi jika jalanan macet. Ketiga, naik kendaraan juga bisa menghemat biaya.

Untuk jarak dekat, Anda bisa naik kendaraan seperti bus atau commuter. Apalagi jika lokasi tujuan Anda dekat dengan tempat pemberhentian transportasi umum. Anda tinggal membayar tiket sekali lalu sampai ke tujuan tanpa harus mengeluarkan biaya untuk bensin atau parkir. Untuk jarak jauh, menggunakan kendaraan umum bisa menghemat biaya bensin dan tol.

Mengurangi Macet & Polusi

Pakai kendaraan umum bisa mengurangi kemacetan dan polusi. Apalagi jika kendaraan pribadi digunakan tidak sesuai kapasitasnya. Misalnya, satu mobil yang seharusnya bisa 4 sampai 6 orang malah cuma dipakai 1 orang. Sementara, jika menggunakan kendaraan umum misalnya bus, maka 1 bus bisa muat sampai puluhan orang. 

Pakai kendaraan umum juga mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh banyaknya kendaraan. Selain itu, karena tidak macet, maka kendaraan tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama di jalan dengan kondisi mesin menyala, membuat polusi semakin banyak.

Kendaraan Umum vs Pribadi
Perbandingan beberapa puluh orang di jalan jika menggunakan kendaraan umum (bus) (kiri) dengan kendaraan pribadi (kanan). Pakai kendaraan umum lebih hemat tempat = mengurangi macet

 

Bisa Multitasking

Jika pakai kendaraan umum, Anda bisa sambil melakukan banyak hal. Misalnya, Anda bisa sambil membaca, bermain gadget, mendengarkan musik (lewat earphone agar tidak mengganggu penumpang lain), makan (jika diperbolehkan), bahkan mengerjakan tugas kantor/sekolah jika keadaan memungkinkan. Jika pakai kendaraan pribadi dan Anda sendiri yang mengemudi, tentu hal ini tidak bisa dilakukan. Anda juga jadi bisa berinteraksi dengan penumpang lain atau bisa lebih menikmati pemandangan di luar kendaraan karena tidak hanya fokus mengemudi.

 

Kerugian Pakai Kendaraan Umum

Tidak Fleksibel (Waktu & Rute)

Pakai kendaraan umum kurang fleksibel dalam memilih waktu dan rute. Meskipun kendaraan umum banyak jenis moda nya yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, tapi kendaraan umum punya jadwal tertentu. Jika sudah sampai di tempat pemberhentian (halte/terminal/bus), Anda tetap belum bisa berangkat dan harus menunggu sampai kendaraan yang akan Anda tumpangi sampai. 

Anda juga tidak bebas memilih rute. Misalnya, jika Anda hendak ke kantor tapi harus mampir ke rumah teman yang tidak dilewati rute kendaraan umum tersebut, Anda akan kerepotan. Anda jadi harus cari alternatif lain misal tetap pakai kendaraan umum tapi bergonta-ganti moda atau berjalan kaki. Jika hendak mengunjungi tempat wisata tertentu (yang biasanya tidak terlalu terkenal dan jauh dari perkotaan), biasanya juga tidak tersedia kendaraan umum yang melayani sampai ke tempat tersebut.

Ramai

Pengguna kendaraan umum tiap tahun makin meningkat. Akibatnya, kendaraan umum kini makin ramai. Saat rush hour (jam berangkat dan pulang kantor/sekolah) (jam 6-9 pagi dan jam 4-7 sore) misalnya, maka kendaraan umum akan sangat ramai karena orang berbondong-bondong berangkat/pulang dalam waktu yang bersamaan. Keadaan ramai ini membuat Anda jadi berdesak-desakan, kondisi panas, dan tidak nyaman. Kondisi ramai di kendaraan umum juga tidak aman karena rawan pencurian (copet) atau pelecehan.

Selain rush hour, saat peak season (bulan-bulan di mana orang berbondong-bondong liburan, biasanya akhir-awal tahun) maka kendaraan umum juga ramai. Jika pakai kendaraan yang perlu beli tiket sebelumnya (seperti pesawat dan kereta api), maka kemungkinan tiket sudah habis jika tidak dibeli jauh-jauh hari/berbulan-bulan sebelumnya. 

Tidak Selalu Tersedia

Kendaraan umum tidak selalu tersedia untuk Anda digunakan. Ketersediaan kendaraan umum dipengaruhi oleh lokasi dan waktu. Di lokasi tertentu (misal jauh dari pusat kota atau pusat keramaian), kendaraan umum biasanya tidak tersedia. Anda harus pakai moda transportasi lain untuk ke pemberhentian terdekat, misalnya pakai ojek atau jalan kaki. 

Kendaraan umum juga tidak selalu tersedia setiap waktu. Ada jeda antara kedatangan 1 kendaraan dengan kendaraan lainnya. Selain itu, kendaraan umum juga tidak tersedia di luar jadwal, misal lewat malam hari. 

Kurang Aman

Meskipun keamanan di kendaraan umum sudah lebih baik, tapi jika kendaraan umum ramai maka resiko keamanan juga semakin tinggi. Resiko keamanan ini bisa berupa penjambretan, pencopetan, atau pelecehan. Di bus Transjakarta memang lebih aman karena ada kondektur yang dapat membantu Anda jika ada bahaya, tapi dalam angkot atau bus kota tidak ada kondektur sehingga lebih rawan.

Gaya berkendara pengemudi juga kadang tidak sesuai dengan Anda. Kadang membuat Anda mabuk darat (tidak nyaman). Banyak juga kendaraan seperti bus jarak jauh yang dikemudikan secara ugal-ugalan. Hal ini jelas berbahaya dan beresiko kecelakaan.

 

Perbandingan Kendaraan Pribadi & Kendaraan Umum:

Faktor Kendaraan Pribadi Kendaraan Umum
Waktu
  • Lebih cepat, tanpa perlu menunggu jadwal kendaraan
  • Bisa lebih lama jika terjebak macet
  • Lebih cepat karena tidak terjebak macet (bus Transjakarta punya jalur sendiri, commuter/MRT punya rel sendiri).
  • Untuk jarak jauh, kendaraan umum malah lebih cepat (misal mobil vs kereta, lebih cepat kereta)
  • Bisa lebih lama karena harus menunggu jadwal
Keamanan
  • Lebih aman, tidak ada jambret, pelecehan
  • Lebih aman dalam berkendara (Anda yang mengendarai sendiri)
  • Kurang aman, masih banyak resiko jambret, copet, pelecehan.
  • Kadang ugal-ugalan (biasanya bus jarak jauh).
Biaya
  • Jika lokasi tujuan tidak terdapat akses kendaraan umum = lebih hemat pakai kendaraan pribadi
  • Lebih hemat karena tidak perlu bayar bensin, biaya parkir, tol, sedia biaya darurat (servis, ban bocor)
Kenyamanan
  • Nyaman, privat, bisa melakukan kegiatan (dengar musik, ngobrol) tanpa diperhatikan orang lain.
  • Lebih lelah karena harus menyetir sendiri (+ bosan jika kena macet).
  • Repot karena harus cari parkir, harus rutin servis, harus ikuti aturan ganjil-genap.
  • Bisa multitasking (bisa sambil baca, dengar musik, mengerjakan tugas lewat gadget)
  • Tidak lelah (tinggal duduk tanpa perlu menyetir sendiri)
  • Ramai, publik, tidak privat, orang lain bisa memperhatikan
  • Repot harus gonta-ganti moda, ganti rute, menunggu jadwal
Fleksibilitas
  • Lebih fleksibel memilih jam berangkat
  • Lebih fleksibel memilih rute/jalan alternatif
  • Tidak fleksibel dalam memilih rute (susah untuk mampir-mampir)
  • Tidak fleksibel memilih jam (harus ikut jadwal)
Lainnya
  • Menyumbang kemacetan
  • Menyumbang polusi

 

Tips Pilih Kendaraan Pribadi / Kendaraan Umum

  • Selalu ketahui tujuan Anda dengan jelas. Misalnya, awalnya Anda janjian ke GBK lalu Anda naik kendaraan umum ke sana. Setelah sudah dekat, ternyata lokasi janjian pindah ke Monas. Akibatnya Anda harus ganti transportasi untuk ke Monas. Jika tujuan sudah ditentukan dengan jelas di awal, maka Anda dapat terhindar dari berpindah moda transportasi dan lebih bisa menentukan apakah sebaiknya pakai kendaraan umum atau pribadi.
  • Selalu gunakan aplikasi peta seperti Google Maps atau Waze untuk tahu rute terdekat, tercepat, dan paling efektif. Apalagi jika tempat yang akan Anda kunjungi belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Tahu rute terdekat = efisien waktu dan biaya. Jika pakai kendaraan umum, bisa pakai aplikasi Trafi untuk cari rute terbaik kendaraan umum / pilihan kendaraan umum apa yang paling efisien.
  • Selalu pertimbangkan biaya-biaya tambahan dalam naik kendaraan umum / kendaraan pribadi. Biaya-biaya seperti biaya parkir, bensin, meskipun tidak langsung terasa saat dibayar tapi lama-kelamaan akan menguras budget Anda.

Baca juga: Lebih baik Waze atau Google Maps?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *