Home » Kendaraan » Jual Beli Kendaraan di Masa Pandemi: Untung / Rugi?

Jual Beli Kendaraan di Masa Pandemi: Untung / Rugi?

Jual beli kendaraan (mobil / motor) di masa pandemi COVID-19 cukup membingungkan: apakah untung atau rugi? Ada yang menganggap situasi jual-beli kendaraan sama saja (tidak mengalami perubahan), ada yang menganggap sebaliknya. Di masa pandemi ini, masyarakat dapat dibagi ke 3 jenis sesuai kondisi finansialnya:

  • Masyarakat yang kondisi finansialnya sedikit atau tidak terpengaruh oleh pandemi Corona. Masyarakat ini biasanya yang bekerja tetap sebagai PNS / pegawai BUMN atau orang yang bekerja di sektor yang tidak terpengaruh, misalnya makanan mentah, komunikasi, energi, digital.
  • Masyarakat yang kondisi finansialnya cukup banyak terpengaruh oleh pandemi. Orang-orang ini misalnya yang bekerja di bidang usaha yang tidak laku selama pandemi. Contohnya: warung makan, taman hiburan, dan lain-lain.
  • Masyarakat yang sangat terkena dampak pandemi. Misalnya orang-orang yang kena PHK atau kena pemotongan gaji besar akibat harus bekerja di rumah.

Kondisi masyarakat ini perlu jadi pertimbangan Anda dalam menentukan apakah akan jual / beli mobil / motor Anda. Berikut beberapa pertimbangan orang jual beli mobil / motor.

 

Jual Mobil / Jual Motor

Di masa pandemi Corona, orang-orang cukup banyak yang jual mobil / motornya dengan beberapa pertimbangan berikut:

  • Perlu dana. Di tengah pandemi ini, banyak orang yang pendapatannya berkurang atau malah kehilangan pekerjaan. Menjual kendaraan dapat membantu mendapatkan dana tambahan untuk keperluan konsumsi, bayar cicilan, atau sebagai dana cadangan.
  • Ganti kendaraan yang lebih murah. Hal ini banyak dilakukan orang-orang yang perlu dana tambahan dari penjualan kendaraan tapi juga masih perlu naik kendaraan. Ada yang menjual kendaraan lalu beli lagi kendaraan yang lebih murah, atau malah menjual mobil lalu beli motor. Hal ini juga berguna untuk mengurangi biaya pajak kendaraan (harga kendaraan lebih murah = pajak lebih sedikit).
  • Malas merawat kendaraan karena toh tidak dipakai. Karena karantina, PSBB, dan physical / social distancing, otomatis kendaraan jadi jarang digunakan. Hal ini membuat sebagian orang memilih menjual kendaraannya. Biasanya, kondisi ini dilakukan oleh orang yang punya lebih dari satu kendaraan, jadi ia masih punya kendaraan lain.

Sementara itu, ada beberapa orang yang menahan untuk tidak jual mobil / motor mereka. Hal ini karena beberapa hal:

  • Takut harga turun drastis. Karena pandemi, daya beli masyarakat turun, maka kemungkinan harga jual kendaraan dapat menurun juga. Orang-orang enggan menjual kendaraan karena menganggap akan rugi. Lebih baik dijual setelah pandemi berakhir.
  • Kendaraan justru digunakan. Justru di saat pandemi, kendaraan malah jadi digunakan. Misal untuk berbagi bantuan ke sesama, atau untuk siaga jika terjadi keadaan darurat dan butuh alat transportasi.
  • Kendaraan masih ditahan sebagai tabungan. Meskipun kondisi beberapa orang sudah terdampak COVID-19, tapi ada yang masih menahan agar tidak jual mobil / motor. Orang-orang berpikir bahwa kendaraan adalah cadangan dana terakhir (apalagi jika harganya cukup mahal), yang hanya dijual jika benar-benar sudah kekurangan dana. Apalagi, jika dijual sekarang, dikhawatirkan malah dana nya terpakai untuk hal-hal yang tidak bijak (konsumsi berlebihan, misalnya).

 

Jual beli mobil / motor di masa pandemi COVID-19: untung / rugi? (Pixabay)

 

Beli Mobil / Motor

Sebaliknya, meskipun mengalami penurunan, orang-orang tetap ada yang berpikir kalau beli mobil / motor di masa pandemi malah akan menguntungkan. Berikut pertimbangannya:

  • Harga turun. Beberapa sumber mengatakan kalau harga kendaraan sedang turun karena daya beli masyarakat juga menurun. Bagi masyarakat yang kondisi ekonominya tidak terdampak Corona, maka beli kendaraan malah akan lebih untung karena harga lebih murah.
  • Beli kendaraan lagi setelah jual kendaraan. Seperti penjelasan di atas sebelumnya, banyak yang “turun kelas” dengan menjual kendaraan mereka lalu beli lagi yang baru. Sehingga, dalam kondisi ini, kendaraan dengan harga murah akan lebih laku sebagai kendaraan pengganti. Beli mobil / motor bekas juga bakal lebih diminati.
  • Orang-orang justru butuh kendaraan. Contohnya, kendaraan dipakai untuk kegiatan amal atau program pemberdayaan masyarakat. Ada juga orang yang malah membeli mobil karena merasa lebih aman bepergian dengan mobil saat pandemi Corona (tidak terpapar dengan udara luar).

 

Tips Jual / Beli Mobil / Motor

Dengan pertimbangan di atas, jika Anda sudah memutuskan untuk jual / beli mobil / motor, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

  • Tentukan tujuan Anda beli / jual mobil / motor Anda. Pastikan tujuan tersebut sesuai dengan kondisi Anda. Misalnya, jangan jual motor hanya karena kekurangan uang untuk beli bahan makanan yang berlebihan. Di masa pandemi ini, usahakan agar tetap hemat juga.
  • Usahakan selalu jual / beli online. Jangan keluar rumah hanya untuk jual / beli kendaraan. Lakukan secara online karena lebih cepat juga. Hindari bursa / showroom yang penuh dengan keramaian orang.
  • Jangan tergiur jual cepat sampai Anda rugi, misalnya dengan over kredit bawah tangan atau jual dengan harga yang anjlok. Tetap rasional dalam transaksi.
  • Tetap jaga kualitas kendaraan Anda. Tetap rawat secara rutin, ganti oli, dan cuci kendaraan Anda selama masa pandemi Covid-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *