Rumah tusuk sate adalah rumah yang terletak di ujung jalan, tepat di tengah-tengah pertigaan. Karena posisinya yang unik, rumah ini sering dikaitkan dengan berbagai mitos. Biasanya mitos-mitos ini berasal dari ajaran Feng Shui, atau hanya mitos-mitos / urban legend yang beredar di masyarakat.
Walau kadang dihindari untuk dihuni, membeli / sewa rumah tusuk sate dan menempatinya bukan hal yang jarang. Banyak masyarakat yang tinggal di rumah tersebut. Meskipun begitu, karena kondisinya yang cukup berbeda dari rumah-rumah lain, maka ada beberapa pertimbangan dan tips tinggal di rumah seperti ini.
Daftar Isi
- Mitos / Fakta Rumah Tusuk Sate
- Keuntungan Beli / Sewa Rumah Tusuk Sate
- Tips Tinggal di Rumah Tusuk Sate
Mitos / Fakta Rumah Tusuk Sate
Terlepas dari mitos-mitos tersebut, kondisi rumah tusuk sate dapat dijelaskan secara ilmiah. Sehingga, sebenarnya Anda tidak perlu takut untuk beli rumah jenis ini. Berikut beberapa penjelasan / korelasi mitos yang beredar dengan kondisi ilmiahnya:
1. Penghuni Rumah Tusuk Sate Mudah Sakit
Rumah tusuk sate sering dikaitkan dengan nasib buruk, salah satunya pembawa penyakit. Penghuni rumah ini dipercaya bakal sering jatuh sakit karena energi buruk yang mudah masuk ke rumah (karena letaknya yang terbuka menghadap jalan tanpa tertutupi bangunan lain).
Faktanya: Hal ini separuh benar. Karena posisinya yang langsung menghadap jalan, maka debu dan kotoran akan lebih banyak masuk tanpa penghalang. Meskipun begitu, kesehatan penghuni juga sebenarnya tergantung kebersihan rumah. Bersihkan dan rapikan rumah secara rutin agar debu, bakteri, dan virus tidak banyak menempel di rumah.
Baca juga: Standar Rumah Sehat WHO & Kemenkes
2. Rezeki Penghuni Rumah Tusuk Sate Susah / Seret
Nasib buruk lainnya bagi penghuni rumah ini adalah rezeki nya yang seret / susah. Hal ini berupa kesulitan keuangan, gaji tidak naik-naik, atau pengeluaran yang selalu ada sehingga menguras tabungan.
Faktanya: Beberapa hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, dan sangat berhubungan dengan mitos-mitos rumah ini. Karena banyak diselimuti mitos, maka rumah ini lebih dihindari pembeli, sehingga tidak laku-laku dan kondisinya tidak terawat. Hal ini membuat Anda perlu mengeluarkan banyak biaya tambahan untuk renovasi / memperindah rumah, sehingga menguras tabungan Anda. Selain itu, saat akan dijual lagi, rumah ini cenderung laku dengan harga rendah karena banyaknya mitos yang menyelimutinya.
3. Rawan Kecelakaan
Rumah tusuk sate dianggap rawan kecelakaan. Banyak cerita soal rumah tusuk sate yang ditabrak mobil dari arah jalan.
Faktanya: Hal ini terjadi karena posisi rumah yang langsung menghadap pertigaan. Bagi pengendara yang tidak waspada, mereka tidak siap untuk belok kiri / kanan, akibatnya malah lurus dan menabrak rumah. Hal ini sering terjadi di malam hari, saat banyak kendaraan ngebut karena jalanan sepi.
4. Penghuni Rumah Tusuk Sate Sering Bertengkar / Kurang Harmonis
Penghuni rumah ini dianggap bakal sering bertengkar, bahkan karena hal-hal kecil. Rumah terasa sumpek, pengap, dan berhawa panas sehingga membuat penghuni mudah emosi.
Faktanya: Posisi rumah ini yang menghadap jalan dan tidak tertutupi bangunan lain membuatnya mendapat sinar matahari langsung. Akibatnya, rumah jadi lebih panas. Udara panas inilah yang membuat kondisi rumah jadi tidak nyaman dan membuat emosi jadi tidak stabil.
5. Angker
Terakhir, rumah tusuk sate juga dianggap angker. Hal ini karena energi negatif rumah ini mengundang banyak makhluk halus untuk datang dan tinggal di dalamnya.
Faktanya: Melihat hantu / makhluk tertentu adalah reaksi otak saat stress, kurang tidur, atau depresi sehingga mengalami halusinasi. Halusinasi ini dapat disebabkan karena Anda banyak pekerjaan, kondisi rumah tidak nyaman, atau kondisi lain. Faktanya, tidak hanya rumah tusuk sate yang sering dimitoskan berhantu, tapi banyak rumah-rumah lain juga. Jadi hal ini tidak hanya terjadi di rumah tusuk sate.
Pertimbangan Beli / Sewa Rumah Tusuk Sate
Meskipun banyak mitos (yang didasari fakta) tentang rumah ini, tapi masyarakat mulai banyak yang tertarik beli rumah jenis ini. Ternyata, rumah tusuk sate pun ada keuntungannya, misalnya:
1. Relatif Lebih Murah
Karena diselimuti banyak mitos, maka rumah ini jadi susah laku. Sehingga, penjual cenderung menurunkan harganya sehingga relatif lebih murah dibanding rumah-rumah lain dengan tipe sama. Tak jarang juga ada yang menjualnya jauh di bawah harga pasaran karena sedikit sekali orang yang berminat.
2. Sirkulasi Cahaya & Udara Besar
Karena posisinya menghadap jalan langsung, maka udara dan sinar matahari akan lebih leluasa masuk. Meskipun udara (kotor) dan sinar matahari yang berlebihan dapat membuat efek buruk, tapi ada juga manfaatnya. Rumah ini jadi lebih terang, sehingga Anda dapat lebih hemat energi (untuk penerangan maupun untuk menjemur). Selain itu, rumah ini juga akan mendapat sirkulasi udara yang cukup lancar.
3. Cocok Untuk Usaha
Karena posisinya di ujung jalan / menghadap jalan, maka rumah seperti ini cocok untuk membuka usaha. Orang-orang yang datang menuju ke pertigaan akan melihat langsung rumah Anda, sehingga Anda dapat memasang baliho / spanduk promosi jualan Anda.
Tips Tinggal di Rumah Tusuk Sate
Jika tertarik tinggal di rumah tusuk sate, Anda dapat ajukan KPR untuk beli rumah tersebut dengan pembayaran yang ringan. Tapi, sebelum menempatinya, berikut beberapa tips tinggal di rumah tusuk sate.
- Sebaiknya, hindari memilih rumah yang terletak di jalan raya / jalan besar. Pilih rumah yang terletak di jalan kompleks / kampung / kecil. Hal ini untuk mengurangi resiko tertabrak kendaraan karena ngebut di jalan. Selain itu, jalan kecil juga tidak terlalu bising.
- Manfaatkan pencahayaan rumah tusuk sate dengan optimal. Jika bangun rumah, maka atur agar jendela menerima cahaya langsung. Atur juga tempat menjemur agar dapat menerima cahaya matahari banyak sehingga cucian mudah kering. Jika beli rumah, maka atur perabotan (misal lemari) agar tidak menghalangi cahaya masuk.
- Pastikan kondisi rumah masih baik. Karena susah laku, banyak rumah yang tidak terawat. Selalu pilih rumah yang kondisinya baik, sehingga aman dan Anda tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk renovasi.
- Beri taman / pepohonan di halaman depan. Selain untuk kerindangan, membuat taman juga memberi jarak rumah dengan jalanan, sehingga debu dan suara tidak langsung masuk ke rumah.
Baca juga: