Home » Parenting » Pola Asuh Anak: Teori / Jenis / Pengaruh

Pola Asuh Anak: Teori / Jenis / Pengaruh

Pola asuh anak adalah hal yang penting untuk dipelajari oleh seluruh orang tua. Terlebih bagi orang tua baru yang belum paham cara mendidik anak yang sesuai dengan karakteristik anak. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis pola asuh, simak teori pola asuh berikut.

 

Teori Pola Asuh Anak

Teori pola asuh yang populer dicetuskan oleh dua peneliti, yaitu Hurlock dan Baumrind. Dalam penelitiannya, Hurlock dan Baumrind memiliki kemiripan teori pola asuh. Berikut kami jabarkan pola asuh menurut Hurlock dan pola asuh Baumrind.

 

1. Teori Pola Asuh Hurlock

Pengertian pola asuh menurut Hurlock yaitu cara mendidik anak agar anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Teori pola asuh ini berefek pada kehidupan sosial anak. Tujuannya agar anak dapat diterima oleh lingkungan dan masyarakat sekitar.

Teori pola asuh Hurlock pdf menggambarkan jenis jenis pola asuh yang terbagi atas 3 jenis pola asuh. Jenis pola asuh menurut Hurlock yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.

 

2. Teori Pola Asuh Baumrind

Pola asuh Baumrind berfokus pada parental control. Pola asuh ini mengharuskan orang tua mengontrol, membimbing, serta mendampingi anak-anaknya dalam proses tumbuh kembang. Jenis pola asuh menurut Baumrind terdiri atas 4 pola asuh, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, dan  pola asuh pengabaian.

Pola asuh Baumrind hampir serupa dengan teori pola asuh Hurlock. Hanya saja, Baumrind menambahkan jenis pola asuh pengabaian atau penelantaran. Pola asuh pengabaian mengklasifikan jenis pola asuh orang tua yang tidak masuk ke dalam 3 jenis pola asuh Hurlock.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas lebih dalam mengenai jenis pola asuh menurut Hurlock.

 

Jenis Pola Asuh Anak

Dalam teori pola asuh Hurlock pdf, tipe pola asuh terbagi menjadi 3 jenis pola asuh yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Tipe pola asuh berpengaruh pada tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan psikis dan kepribadian anak.

Berikut penjelasan tipe tipe pola asuh berdasarkan teori pola asuh Hurlock pdf beserta contoh pola asuh sesuai jenis pola asuh.

 

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah jenis pola asuh dengan gaya pengasuhan yang cenderung keras dan menuntut anak untuk selalu mengikuti kemauan orang tua. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter selalu fokus pada cara mendidik anak disiplin.

Biasanya, tipe pola asuh orang tua yang otoriter akan selalu mengontrol setiap perilaku anak sehingga anak tidak memiliki kebebasan bertindak atau berpendapat. Jika anak melakukan kesalahan, tipe orang tua otoriter tidak segan menghukum anak dengan agar anak jera dan tidak mengulangi kesalahan.

 

dampak pola asuh otoriter - ilustrasi gambar anak
Dampak Pola Asuh Otoriter

Contoh pola asuh otoriter terlihat dari cara orang tua yang tidak mempertimbangkan setiap pendapat dan kemauan anak. Orang tua bertindak sebagai pihak dominan yang memiliki kontrol penuh atas setiap tindakan anak.

 

2. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah jenis pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh demokratis tidak segan untuk bertanya mengenai pendapat anak dalam hal apapun. Keputusan akhir tetap berada di tangan orang tua dengan mempertimbangkan pendapat anak.

Contoh pola asuh demokratis yaitu orang tua memberikan aturan sekaligus kebebasan kepada anak. Anak dilatih bertanggung jawab dengan kebebasan yang sudah diberikan oleh orang tua. Jika anak melakukan kesalahan, orang tua demokratis akan terlebih dahulu mendengar alasan anak dan tidak langsung menghukumnya. Jika alasan anak masih logis, orang tua akan memaafkan anak dengan syarat anak berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

 

3. Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah tipe pola asuh yang menganggap anak adalah teman. Orang tua dengan jenis pola asuh permisif cenderung menerapkan kebebasan penuh. Tidak ada aturan yang membuat anak bertanggung jawab terhadap suatu hal. Kalaupun ada, peraturan yang diterapkan biasanya tidak konsisten sehingga anak tidak akan mematuhi aturan tersebut.

Contoh pola asuh permisif yaitu tidak adanya aturan dari orang tua. Orang tua menganggap anak sebagai individu yang tidak perlu diberi tanggung jawab sehingga orang tua akan sangat maklum jika anak melakukan kesalahan. Orang tua dengan pola asuh permisif hampir tidak pernah menghukum anak-anak mereka.

 

Perbandingan Pola Asuh Otoriter, Demokratis, dan Permisif

Ketiga jenis pola asuh orang tua tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri. Berikut ciri-ciri pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif yang sudah kami rangkum dalam sebuah tabel.

Jenis Pola Asuh Otoriter Demokratis Permisif
Kontrol Utama Orang tua Orang tua dan anak Anak
Kebebasan Ketat Bebas bertanggung jawab Bebas
Keputusan Akhir Orang tua Orang tua Anak
Hukuman Selalu dihukum jika melakukan kesalahan Tergantung situasi dan pembelaan anak Hampir tidak pernah
Relasi Seperti bos dan karyawan Seperti coach dan trainee Seperti teman

 

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Karakter dan kepribadian anak dipengaruhi oleh faktor pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Pengaruh pola asuh terhadap kepribadian anak tidak selalu sama antara satu anak dengan anak yang lainnya. Namun, jenis pola asuh orang tua yang diterapkan dalam jangka panjang sangat berisiko mempengaruhi kepribadian anak hingga dia dewasa.

Berikut kami jabarkan dampak pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif dalam sebuah tabel untuk memudahkan Anda memahami pengaruh pola asuh.

Positif Negatif
Dampak pola asuh otoriter Anak terlihat sopan dan patuh. Anak tidak memiliki kepercayaan diri karena penolakan dan hukuman yang terus-menerus.
Orang lain melihat anak mudah diatur oleh orang tuanya. Anak cenderung tidak bahagia dan sulit percaya pada orang lain.
Terbiasa disiplin karena takut terkena hukuman oleh orang tuanya. Anak memiliki risiko gangguan kesehatan mental jika cara didik berjalan secara intens dan dalam jangka waktu yang lama.
Anak tidak tahu keinginan dirinya sendiri karena terbiasa diatur oleh orang tuanya.
Dampak pola asuh demokratis Anak memiliki kepercayaan diri karena dipercaya oleh orang tuanya. Penerapan pola asuh demokratis yang tidak konsisten akan membuat bingung dan menyepelekan aturan yang dibuat orang tua.
Tumbuh menjadi anak dengan tanggung jawab yang tinggi karena rasa hormat ke orang tua.
Anak bebas mengeksplorasi minat bakatnya disertai batasan-batasan yang jelas.
Komunikasi antara orang tua dan anak berjalan 2 arah sehingga memiliki bonding yang baik.
Dampak pola asuh permisif Anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Anak memiliki tingkat sopan santun yang rendah.
Anak mampu mengeksplorasi minat bakatnya sehingga dapat menemukan passion yang tepat. Anak cenderung egois karena tidak terbiasa diberi aturan dan tanggung jawab.
Orang tua dan anak memiliki bonding yang baik karena hubungan yang dibangun seperti teman. Anak sering melakukan kesalahan yang sama karena tidak adanya hukuman sama sekali.
Jarang terjadi konflik orang tua-anak karena orang tua cenderung mengalah. Kurang disiplin dan kurang mandiri sehingga sangat mudah stres.

 

Pola Asuh dalam Keluarga

Pola asuh anak dalam keluarga sangat penting untuk dirundingkan dengan pasangan Anda. Pola asuh sebaiknya diterapkan seragam dan tidak membeda-bedakan aturan antara kakak dan adik.

Cara mendidik anak di era milenial memang membutuhkan pengetahuan dan kesabaran yang tinggi. Anak yang sudah paham dengan fungsi gadget akan lebih mudah terpengaruh dengan hal yang bahkan tidak dikenalnya secara langsung. Anda bisa menyikapinya dengan memberi aturan yang jelas dan tegas kepada anak Anda.

Anda bisa terapkan cara mendidik anak disiplin sebagai bagian dari pola asuh sejak usia dini. Anda juga perlu tahu cara mendidik anak berdasarkan usia. Cara mendidik anak dari bayi bisa Anda lakukan dengan memberi bayi Anda ruang yang cukup untuk eksplorasi dunia yang baru dikenalnya.

Anda tidak perlu terlalu khawatir jika anak Anda mengisap jempolnya atau menggigit teether. Perkaya diri Anda dengan ilmu kesehatan dan parenting agar cara mendidik anak dari kecil dapat berjalan dengan baik.

 

Baca Juga: Aktivitas Anak di Rumah Saat Pandemi Corona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *