Home » Rumah » Pagar Rumah: Jenis / Manfaat / Tips Bangun

Pagar Rumah: Jenis / Manfaat / Tips Bangun

Pagar rumah kadang suka dilupakan / diingat jika sudah beberapa tahun menempati rumah tersebut. Biasanya karena:

  • Saat bangun rumah, pagar dianggap kurang penting jadi tidak langsung dibangun di awal (apalagi jika dana tidak cukup)
  • Saat beli rumah (biasanya rumah subsidi), belum ada pagarnya

Padahal, pagar rumah punya beberapa manfaat yang dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan tinggal Anda. Pelajari manfaat, tips, dan jenis-jenis pagar rumah berikut:

Daftar Isi:

 

Manfaat Pagar Rumah

Fungsi utama pagar rumah adalah memberi batas lahan Anda dengan lahan orang lain / jalan. Selain itu, pagar juga punya manfaat lain, misalnya:

1. Keamanan

Pagar memberi perlindungan rumah Anda dari binatang atau orang-orang yang berniat jahat. Dengan pagar yang terkunci dan tinggi, akses ke rumah Anda akan lebih susah. Untuk lebih aman, biasanya di atas pagar dibuat tajam-tajam agar tidak mudah dipanjat.

Selain itu, pagar juga melindungi rumah Anda dari jalanan secara langsung. Kendaraan (biasanya motor) tidak dapat seenaknya lewat / parkir di halaman Anda.

2. Keindahan / Dekorasi

Pagar juga menambah tampilan rumah Anda jadi lebih indah. Anda bisa berikan ornamen / dekorasi pagar sehingga rumah Anda tidak terlihat terlalu polos. Selain itu, material / warna pagar juga dapat diselaraskan dengan cat / gaya rumah Anda. Misalnya, Anda bisa pasang pagar kayu agar memberi kesan natural dan kuat.

Rumah dengan pagar juga dapat menaikkan harganya. Sehingga, jika ingin dijual, rumah tersebut akan lebih mahal daripada rumah serupa yang tanpa pagar.

3. Privasi

Dengan ada pagar, maka orang yang lewat di depan rumah tidak dapat langsung melihat ke teras Anda dan ke jendela depan Anda. Sebaliknya, pagar juga menghalangi pandangan Anda ke luar sehingga tidak terganggu oleh kondisi di jalanan.

4. Kenyamanan

Pagar dapat menghalangi debu dan udara dari jalanan. Hal ini penting, terutama bagi rumah yang terletak langsung di pinggir jalan besar atau rumah tusuk sate. Selain itu, pagar juga dapat sedikit menghalangi suara, sehingga saat Anda sedang duduk-duduk di taman depan / teras, Anda tidak akan terlalu bising.

 

Tips Bangun Pagar Rumah

Dengan berbagai manfaat, bangun pagar rumah menurut kami = penting, baik saat awal bangun rumah maupun dibangun kemudian (saat rumah sudah jadi). Berikut beberapa tips umum bangun pagar rumah:

1. Pilih Bahan / Material yang Pas

Pilih bahan yang pas dan sesuai. Bahan-bahan ini akan berbeda-beda harga dan cara pembuatannya. Konsultasikan dengan ahli atau tanyakan pada kerabat yang pernah membuat / memasang pagar mengenai detailnya. Pastikan bahan yang Anda pilih kuat, tahan lama, tapi juga tidak terlalu mahal.

2. Sesuaikan Desain dengan Desain Rumah

Karena berfungsi untuk mempercantik rumah, maka sesuaikan desain pagar dengan desain rumah Anda. Misalnya, jika rumahnya bergaya alam dan banyak tanaman, maka pagar kayu / tanaman cocok untuk rumah tersebut. Jika bergaya tradisional, maka cocok dengan desain pagar tembok pakai bata merah.

Tentukan apakah Anda ingin perlindungan yang benar-benar menutupi rumah Anda? Jika iya = buat pagar tinggi + full tembok / bata agar tidak ada celah untuk melihat keluar pagar. Jika ingin lebih terbuka, maka bisa pakai kayu / besi yang tidak menutup rapat.

3. Hitung Ukuran Pagar yang Pas

Hitung dan sesuaikan ukuran pagar rumah Anda. Hal yang paling perlu diperhatikan adalah tinggi pagar. Tinggi di atas 170 cm = pas jika Anda benar-benar ingin membatasi akses pandangan ke dari luar pagar. Jika ingin lebih terbuka, maka bisa bangun pagar rumah dengan tinggi 140-150 cm saja.

4. Hitung Biayanya

Bangun pagar jelas butuh biaya tambahan. Biaya ini berbeda-beda tiap bahan / materialnya. Selain biaya bahan yang berbeda-beda, ada pula biaya bahan tetap seperti semen, pasir, pondasi besi, dan lain-lain. Anda juga perlu bayar biaya tukang bangunan, apalagi jika pagar = panjang dan dibangun tambahan (tidak sekalian dibangun saat bangun rumah).

 

Jenis-Jenis / Material Pagar Rumah:

Bahan yang dapat dipakai untuk bangun pagar sangat banyak dan beragam. Bahan-bahan ini punya kelebihan / kekurangannya masing-masing + harga pembuatannya juga berbeda. Jenis-jenis pagar rumah yang banyak dibangun orang-orang:

1. Bata

Bata banyak dipakai untuk bahan pagar karena mudah dibuat. Bahannya = bahan tembok, jadi bisa sekalian beli untuk bangun tembok rumah. Bahan bata juga relatif murah daripada besi atau baja. Ada dua jenis bata, yaitu bata merah dan batako.

Pagar yang pakai bata relatif lebih murah dan lebih mudah dibuat. Selain itu, pagar bata lebih fleksibel jika suatu saat ingin ditambah tingginya (tidak perlu dibongkar / diganti, tinggal ditambah tingginya).

pagar bata
Pagar rumah bahan bata merah (Polarumah)

Di bawah ini contoh perbandingan buat pagar rumah pakai bata dan batako. Perhatikan bahwa biaya ini hanya biaya bata saja, tidak termasuk biaya semen, pasir, pondasi, cat, dan biaya jasa tukang.

a. Bata Merah

Bata merah terbuat dari tanah liat. Ukuran bata merah sesuai SNI 15-2094-1991:

  • Panjang = 19-24 cm
  • Lebar = 9-12 cm
  • Tinggi = 5-6 cm

Untuk bangun pagar, bisa pakai bata secara biasa (panjang & tinggi bata untuk perhitungan panjang & tinggi tembok) atau dibuat vertikal / meninggi (lebar bata dipakai untuk tinggi tembok, tapi lebar tembok jadi lebih tipis).

Contoh hitung bata merah untuk pagar:

Anda ingin bangun pagar tembok pakai bata merah oven ukuran panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm dengan harga Rp 900 per biji.

Jika pakai cara biasa, luas bata:

panjang x tinggi bata
20 x 5

= 100 cm2

Jika bata ingin disusun meninggi, luas bata:

panjang x lebar bata
20 x 10

= 200 cm2

Untuk buat tembok tinggi 1 m dan panjang 1 m (tembok ukuran 1 m2 = 10.000 cm2), maka:

Cara biasa:
Jumlah bata = luas tembok : luas bata
10.000 : 100

= 100 bata

Bata disusun meninggi:
Jumlah bata = luas tembok : luas bata
10.000 : 200

= 50 bata

Maka, tiap tembok ukuran 1m2 perlu 50 bata / 100 bata.

Jika Anda ingin buat pagar tembok tinggi 170 cm (1,7 m) dengan panjang 10 m, hitung dulu luas tembok nya:

Luas tembok = panjang x tinggi tembok
10 x 1,7
= 17 m2

Maka, jika pakai bata susun biasa perlu:

17 x 100 = 1700 bata

Biaya beli bata:

1700 x 900
= Rp 1.530.000

Jika disusun cara meninggi perlu:

17 x 50 = 850 bata

Biaya beli bata:

850 x 900
= Rp 765.000

b. Batako

Batako terbuat dari campuran pasir kasar dan semen, dan banyak dipakai bangun pagar karena lebih murah. Jenis batako banyak dan ukurannya bervariasi, tapi umumnya, ukuran batako untuk buat pagar:

  • Panjang = 36-40 cm
  • Lebar = 8-10 cm
  • Tinggi = 18-20 cm

Biasanya bangun pakai batako hanya 1 cara, yaitu disusun seperti biasa (panjang x lebar yang dihitung untuk panjang x lebar bangunan).

Contoh hitung batako untuk pagar:

Anda ingin bangun pagar tembok pakai batako semen ukuran panjang 40 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 20 cm dengan harga Rp 3.000 per biji.

Cari tahu dulu luas batako:

panjang x tinggi batako
40 x 20

= 800 cm2

Untuk buat tembok tinggi 1 m dan panjang 1 m (tembok ukuran 1 m2 = 10.000 cm2), maka:

Jumlah bata = luas tembok : luas batako
10.000 : 800

= 12,5 batako

Maka, tiap tembok ukuran 1m2 perlu 12,5 bata.

Jika Anda ingin buat pagar tembok tinggi 170 cm (1,7 m) dengan panjang 10 m, hitung dulu luas tembok nya:

Luas tembok = panjang x tinggi tembok
10 x 1,7
= 17 m2

Maka, jumlah batako yang diperlukan:

17 x 12,5 = 212,5 batako

Biaya beli batako:

212,5 x 3100
= Rp 658.750

2. Kayu

Pagar kayu lebih mahal dari bata, tapi memberi kesan tidak monoton daripada jika hanya pakai bata. Pagar kayu bisa full susunan kayu-kayu, atau dikombinasikan dengan bahan lain seperti bata / besi.

desain pagar kayu rumah
Beberapa contoh desain pagar kayu (Rumahdiy)

Beberapa jenis kayu yang sering dipakai untuk bangun pagar:

  • Kayu jati, terkenal kuat dan tahan lama. Selain itu, kayu jati yang bagus perlu waktu yang lama untuk tumbuh, sehingga jumlahnya tidak sebanyak jenis kayu lainnya. Akibatnya, harganya juga lebih mahal dibanding jenis lainnya. Harga kayu jati per meter persegi sekitar Rp 3-7 juta
  • Kayu ulin, juga termasuk kayu yang kuat. Bahkan dikenal sebagai kayu besi karena kekuatannya. Tapi, kayu ulin tidak berserat banyak seperti jati jadi terkesan polos dan kurang menarik jika jadi pagar. Harga kayu ulin sekitar Rp 400-800 ribuan per m2.
  • Kayu merbau, kayu ini punya kualitas yang hampir mirip dengan kayu jati sehingga harganya tidak jauh berbeda. Kayu merbau punya serat yang khas dan cantik sehingga banyak dipakai untuk furnitur dan hiasan rumah, termasuk untuk buat pagar.
  • Kayu bengkirai, banyak tumbuh di Kalimantan. Bobotnya lebih berat dari kayu jati, tapi lebih mudah retak. Meskipun begitu, dengan perawatan yang baik, kayu bengkirai tampak cantik dan cocok untuk lantai, furnitur, maupun pagar.
  • Kayu damar laut, dikenal sebagai kayu yang cocok untuk pagar karena tahan cuaca. Warna awalnya kuning kecoklatan, tapi semakin lama di luar maka warnanya lama kelamaan berubah gelap. Kayu ini keras jadi pengolahannya agak susah, tapi harganya sedikit lebih murah dari bengkirai.

3. Bambu

Pagar bambu juga jadi favorit alternatif bahan selain kayu dan bata. Buat pagar dari bambu punya beberapa kelebihan misalnya:

  • Bambu mudah didapatkan, sehingga harganya lebih murah karena stoknya lebih banyak.
  • Bambu ringan dan fleksibel, sehingga lebih mudah dibentuk saat membangun pagar.
  • Bambu memberi kesan lebih natural / alami bagi halaman rumah.
Pagar rumah bambu
Pagar rumah bambu (99.co)

4. Besi

Pagar besi adalah pagar rumah yang paling umum ditemui. Pagar besi menciptakan kesan kokoh, kuat, dan tegas. Biasanya pagar besi terdapat di rumah-rumah mewah dan besar, sehingga pagar besi membuat orang tidak berani dekat-dekat di rumah tersebut. Secara psikologis = menimbulkan kesan respek / segan.

Ada beberapa jenis besi yang biasa dipakai untuk buat pagar:

1. Besi Tempa

Pagar besi
Pagar besi tempat (99.co)

Besi tempa adalah campuran besi dan karbon rendah. Kandungan karbon dalam besi berpengaruh pada kekuatannya. Semakin rendah karbon = semakin kuat besinya. Meskipun kuat, besi tempa mudah dibentuk-bentuk (sehingga dinamai besi ‘tempa’ karena mudah ditempa). Besi tempa juga mudah dirawat; jika berkarat, tinggal di ampelas lalu dicat ulang.

Besi tempa lebih awet. Besi ini juga nampak elegan, mewah, dan tegas, sehingga cocok dipasang di pagar rumah besar. Meskipun begitu, besi ini cukup mahal. Jika pesan di bengkel las, harganya mulai dari Rp 1 jutaan s/d Rp 3 jutaan per meter.

2. Besi Hollow

Besi hollow adalah besi berbentuk batangan yang berongga (‘hollow’ = rongga). Karena bentuknya yang batang, sering disebut pipa kotak. Besi ini biasanya dipakai untuk pengganti kayu, sehingga cocok untuk tiang / pilar dalam pagar. Biasanya pagar besi hollow dikombinasikan dengan kayu-kayu plank / papan.

pagar besi
Pagar besi hollow (Desain Rumah Minimalis)

Besi hollow dijual per batang dengan harga mulai dari puluhan ribu s/d ratusan ribu rupiah per batang. Biasanya, untuk keperluan pagar, dijual sudah jadi pagar (Anda tinggal pasang). Harganya bervariasi s/d Rp 2 jutaan per meter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *