Home » Parenting » New Normal Bagi Ibu Bekerja: Dampak dan Solusi

New Normal Bagi Ibu Bekerja: Dampak dan Solusi

New normal bagi ibu bekerja seperti beradaptasi kembali dengan era yang baru. Selama WFH (Work From Home) 3 bulan terakhir, Anda mungkin mulai terbiasa dalam membagi waktu antara urusan rumah tangga dan urusan pekerjaan.

Jika suami juga menjalankan WFH, Anda turut membagi tugas rumah tangga dengan suami, termasuk dalam menjaga anak dan menyiapkan segala kebutuhan anak. Namun, di masa new normal ini, Anda dan suami Anda harus kembali bekerja.

 

Dampak New Normal Bagi Ibu Bekerja

Tentunya ada banyak dampak yang akan terjadi selama masa new normal ini. Terutama bagi anak Anda yang sudah terbiasa di rumah bersama kedua orang tuanya. Anda dan suami Anda pun perlu menyesuaikan diri lagi dengan keadaan baru. Beberapa dampak new normal bagi ibu bekerja yaitu seperti:

 

A. Beralih Dari WFH ke WFO

Saat new normal, kebijakan WFH akan diubah menjadi WFO (Work From Office) dengan sistem shift (masuk bergantian). Ibu bekerja juga harus beradaptasi dengan hal ini. Persiapkan diri Anda dan keluarga Anda sebelum Anda kembali ke kantor. Beri pengertian kepada anak Anda bahwa Anda harus kembali ke kantor.

Saat Anda dan suami Anda harus kembali beralih bekerja di kantor, permasalahan akan menitipkan anak di mana akan menjadi hal yang sulit untuk diputuskan. Selain harus menemukan pihak yang dapat dipercaya, Anda juga wajib mempertimbangkan keamanan dan kesehatan anak Anda di masa pandemi corona ini.

Solusi:

Berikut beberapa solusi yang bisa Anda terapkan sesuai dengan kondisi Anda. Pastikan untuk memilih solusi yang paling aman untuk anak Anda dan sesuai dengan budget keluarga Anda.

1. Daycare atau Penitipan Anak

Menitipkan anak di daycare bukan hal yang asing bagi ibu bekerja. Namun, saat pandemi corona ini, beberapa daycare menutup semua layanannya. Memasuki era new normal, beberapa daycare mulai berencana membuka layanan penitipan anak bagi orangtua yang sudah mulai bekerja di kantor.

Namun, menitipkan anak di layanan daycare saat pandemi corona dinilai tidak aman oleh para dokter anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan daycare membuka layanan penitipan anak seperti semula.

Para dokter anak menilai bahwa daycare bisa menjadi salah satu tempat penularan virus corona yang paling masif. Terlebih jika anak yang dititipkan masih berusia 1-3 tahun, saat fase oral masih terus berlangsung. Anak batita (bawah tiga tahun) terbiasa memasukkan apapun ke dalam mulutnya dan masih sulit diajarkan pola hidup bersih. Hal ini menjadi salah satu celah paling berisiko dalam penularan berbagai virus ke anak, termasuk virus corona.

2. Baby Sitter atau Pengasuh Anak

Saat daycare dinilai tidak aman oleh para dokter anak, mempekerjakan baby sitter atau pengasuh anak bisa menjadi solusi saat Anda harus kembali bekerja di kantor. Pastikan Anda memilih baby sitter dari lembaga yang terpercaya dan terjamin.

Saat pandemi corona ini, penting untuk memilih pengasuh anak yang sudah menjalani tes bebas Covid-19. Pastikan calon pengasuh anak Anda dalam kondisi sehat dan memiliki surat bebas Covid-19.

Namun, akan lebih aman lagi jika Anda sendiri yang menemani calon pengasuh anak Anda untuk tes bebas Covid-19 sehingga kemungkinan tes dipalsukan bisa diminimalisir. Selama berkomunikasi dengan calon pengasuh, pastikan Anda tetap menjaga jarak, pakai masker, dan menerapkan protokol pencegahan virus corona lainnya.

Jauhkan anak Anda dari orang-orang yang akan Anda wawancarai sebagai pengasuh anak. Cukup Anda yang menemui mereka dan jangan lupa mandi sebelum kembali menyentuh anak Anda.

3. Titip Anak di Orang Tua atau Kerabat

Jika Anda memiliki orang tua atau kerabat yang bisa Anda mintai tolong untuk menjaga anak Anda selama Anda di kantor, hal ini bisa menjadi solusi yang baik. Pastikan keluarga yang Anda mintai tolong juga menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19. Cara ini juga menjadi solusi bagi Anda yang tidak memiliki budget untuk menyewa pengasuh anak.

Namun, banyak orang tua yang tidak memilih cara ini karena tidak ada keluarga dekat yang bisa dimintai tolong dalam menjaga anak. Jika hal ini merupakan alasan Anda, mungkin Anda perlu solusi lain yang sesuai dengan keadaan Anda.

4. Bawa Anak ke Kantor

Jika daycare tidak cukup aman, tidak ada budget untuk menyewa baby sitter, dan tidak ada keluarga yang bisa dititipi anak, membawa anak ke kantor adalah pilihan solusi yang bisa Anda coba.

Jika cara ini yang ingin Anda lakukan, pastikan untuk meminta izin dari kantor dan pimpinan di kantor Anda. Meski anak Anda bersama Anda di kantor, tetap lakukan pekerjaan Anda seperti biasa. Anda bisa membawa mainan atau camilan untuk mengalihkan perhatian anak selama Anda fokus bekerja.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah pastikan Anda membawa transportasi pribadi ke kantor. Hal ini bisa meminimalisir risiko paparan virus corona ke Anda maupun anak Anda.

5. Resign

Jika empat cara di atas tidak memungkinkan untuk dilakukan saat pandemi corona ini, Anda bisa menempuh cara resign dari kantor. Hal ini sangat berat dilakukan, terlebih jika Anda sudah bekerja sangat lama di kantor tersebut dan Anda menyukai pekerjaannya.

Pertimbangkan kembali untuk mencari pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah sehingga Anda bisa sekalian menjaga anak Anda. Keputusan besar ini harus Anda pikirkan matang-matang disertai diskusi dengan suami Anda.

Manfaatkan skill yang Anda miliki untuk mencari pekerjaan pengganti yang lebih fleksibel dilakukan di rumah. Berbisnis di rumah saat pandemi corona juga bisa Anda lakukan sembari menjaga anak Anda.

 

B. Risiko Menjadi Carrier Semakin Tinggi

New normal memaksa ibu bekerja pergi ke kantor dan kembali lagi ke rumah. Banyak di antara ibu bekerja yang memanfaatkan transportasi umum massal karena jauhnya jarak rumah dengan kantor jika harus ditempuh dengan kendaraan pribadi.

Menempuh perjalanan dari dan ke kantor dengan transportasi umum membuat Anda berisiko tinggi menjadi carrier (pembawa) virus corona ke keluarga Anda, terutama anak Anda. Minimalisir risiko tersebut dengan beberapa solusi berikut.

Solusi:

1. Naik Kendaraan Pribadi

Saat new normal, akan jauh lebih aman jika Anda mengendarai kendaraan pribadi dibandingkan naik transportasi umum massal seperti commuter line atau TransJakarta. Naik kendaraan pribadi bisa membuat Anda lebih aman dan nyaman karena bisa memastikan kebersihan dari kendaraan Anda. Pastikan untuk tetap pakai masker dan menyediakan hand sanitizer di kendaraan Anda.

2. Terapkan Protokol Kesehatan Selama di Transportasi Umum Massal

Jika Anda terpaksa harus menggunakan transportasi umum massal, pastikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah. Pakai masker, terapkan etika batuk dan bersin, dan jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.

 

New Normal Bagi Ibu Bekerja
Ilustrasi New Normal Saat di Transportasi Umum

 

Setelah pulang ke rumah, segera mandi dan cuci semua pakaian Anda. Lakukan hal ini sebelum menyentuh anak dan keluarga Anda di rumah. Jemur sepatu kerja Anda di luar rumah dan jangan masukkan ke dalam rumah untuk menghindari sepatu Anda disentuh oleh anak Anda.

3. Tetap Jaga Jarak dan Pakai Masker Selama Bekerja

Tidak hanya di transportasi umum Anda menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga selama di kantor. Jangan lepas masker Anda selama di kantor dan tetap jaga jarak dengan rekan kerja Anda.

Jika ada meeting bersama klien, kosongkan 1 kursi antara Anda dan klien. Pastikan semua peserta rapat menggunakan masker dan menerapkan etika batuk dan bersin yang baik.

New Normal saat di kantor
Ilustrasi Meeting Saat New Normal
4. Rajin Cuci Tangan Selama di Kantor

Meski Anda selalu membawa hand sanitizer, termasuk menyediakan hand sanitizer di meja kerja Anda, tetap utamakan mencuci tangan dengan sabun. Jika di kantor Anda masih menyediakan wastafel dengan sabun yang cukup, Anda sebaiknya rajin mencuci tangan dengan sabun dibanding hanya menggunakan hand sanitizer.

Para dokter lebih menyarankan cuci tangan dengan sabun dibanding penggunaan hand sanitizer karena sabun lebih ampuh membunuh virus dan kuman di tangan Anda. Pakai hand sanitizer hanya saat keran cuci tangan tidak terjangkau di tempat Anda berada.

5. Bawa Bekal Makanan dari Rumah

Saat new normal, beberapa rumah makan sudah diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, sebaiknya Anda tetap membawa bekal dari rumah untuk meminimalisir penularan virus corona selama di kantor. Masak makanan yang mudah untuk disajikan dan Anda bawa ke kantor. Selain lebih sehat, Anda juga lebih hemat karena jatah uang makan siang Anda utuh.

Baca Juga: Tips Hemat Anggaran Belanja Saat Pandemi Corona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *