Home » Nikah » Finansial Keluarga: Tips Kelola Keuangan Keluarga

Finansial Keluarga: Tips Kelola Keuangan Keluarga

Tidak ada ketentuan pasti mengenai hak dan kewajiban suami istri dalam hal finansial keluarga. Semua hal mengenai keuangan keluarga saat sudah menikah menjadi kesepakatan bersama antara suami dan istri.

 

finansial keluarga
Ilustrasi Finansial Keluarga

 

Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Finansial Keluarga

Berikut hak dan kewajiban suami istri dalam keuangan keluarga*

*bukan aturan mutlak, hanya referensi.

SUAMI ISTRI
Kewajiban Hak Kewajiban Hak
Pencari nafkah utama Mendapat rincian pemasukan pengeluaran bulanan untuk keperluan sehari-hari Mengatur pemasukan dan pengeluaran dalam keluarga Menerima sejumlah uang dari suami untuk kebutuhan sehari-hari & kebutuhan anak
Memenuhi kebutuhan anak dan istri (sandang pangan papan) Mendapat jatah uang makan & uang transportasi dari istri Memisahkan uang bulanan untuk beberapa pos pengeluaran Menerima nafkah dari suami (untuk keperluan pribadi istri)

 

Tips Kelola Finansial Keluarga

Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah, apalagi keuangan keluarga yang memiliki banyak pos pengeluaran. Kewajiban mengelola keuangan keuangan biasanya dibebankan kepada istri, namun keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

Berikut tips mengelola keuangan keluarga yang dapat dapat menjadi referensi Anda.

 

1. Hitung Semua Pengeluaran

Hitung secara detail semua pengeluaran keluarga dalam 1 bulan. Pengeluaran keluarga terdiri dari beberapa pos wajib dan tidak wajib. Berikut contoh pengeluaran keluarga yang kami kelompokkan berdasarkan pos wajib/tidak wajib serta tetap/tidak tetapnya besaran pengeluaran.

WAJIB TIDAK WAJIB
TETAP Cicilan Bulanan Arisan
Biaya Sewa Rumah/KPR Biaya Les Anak
Gaji ART (jika ada)
Asuransi Kesehatan
Dana Darurat
Biaya Sekolah Anak
TIDAK TETAP Tagihan Listrik Biaya Rekreasi
Tagihan Air Investasi bulanan
Biaya Komunikasi (pulsa & paket data) Uang Sosial (zakat, kondangan)
Belanja Bulanan Kebutuhan Harian (bahan makanan, keperluan cuci, keperluan mandi)
Biaya Transportasi (bensin, e-toll, saldo dompet digital)

 

2. Kesepakatan Awal

Buat keputusan awal yang disetujui oleh suami dan istri. Beberapa hal yang harus dirundingkan sejak awal pernikahan yaitu :

  • Rencana pengelolaan harta bawaan (harta pribadi suami dan istri sebelum menikah)
  • Aturan mengenai alokasi gaji masing-masing
  • Besaran jumlah uang bulanan suami ke istri
  • Alokasi dana darurat keluarga
  • Tanggungan finansial untuk orang tua (jika ada)

 

3. Rencana Keuangan

Sesuaikan rencana keuangan dengan pemasukan dan pengeluaran Anda per bulan. Anda bisa memasukkan gaji suami+gaji istri jika keduanya bekerja dan sepakat untuk menanggung pengeluaran keluarga secara bersama-sama.

Buat detail rencana keuangan keluarga beserta detail besaran dana pemasukan dan pengeluaran. Tiga bulan pertama menjadi masa percobaan trial error. Jika bulan pertama ternyata pengeluaran Anda masih melebihi pemasukan yang ada, rundingkan dengan pasangan Anda, pos pengeluaran apa yang harus dipotong.

 

4. Gaya Hidup

Jika rencana keuangan sudah sesuai dengan realita, tandanya keuangan keluarga Anda sudah mulai stabil. Jaga kestabilan pemasukan dan pengeluaran dan cobalah untuk mulai menabung. Anda juga bisa mulai belajar investasi untuk menyiapkan dana pendidikan anak Anda kelak.

Namun, keuangan keluarga yang stabil jangan membuat Anda terlena dan dengan mudah menambah utang. Anda perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Jika memang ada kebutuhan mendesak dan Anda belum menyiapkan dana darurat, pilihlah kredit yang paling sesuai dengan finansial keluarga Anda.

Sesuaikan gaya hidup Anda dengan rencana keuangan yang sudah Anda buat. Gaya hidup yang tidak sesuai dengan financial planning akan berujung “besar pasak dari pada tiang”.

Baca Juga: Dana Darurat Keluarga: Fungsi / Jumlah / Tips

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *