Tidak ada ketentuan pasti mengenai hak dan kewajiban suami istri dalam hal finansial keluarga. Semua hal mengenai keuangan keluarga saat sudah menikah menjadi kesepakatan bersama antara suami dan istri.
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Finansial Keluarga
Berikut hak dan kewajiban suami istri dalam keuangan keluarga*
*bukan aturan mutlak, hanya referensi.
Tips Kelola Finansial Keluarga
Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah, apalagi keuangan keluarga yang memiliki banyak pos pengeluaran. Kewajiban mengelola keuangan keuangan biasanya dibebankan kepada istri, namun keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama.
Berikut tips mengelola keuangan keluarga yang dapat dapat menjadi referensi Anda.
1. Hitung Semua Pengeluaran
Hitung secara detail semua pengeluaran keluarga dalam 1 bulan. Pengeluaran keluarga terdiri dari beberapa pos wajib dan tidak wajib. Berikut contoh pengeluaran keluarga yang kami kelompokkan berdasarkan pos wajib/tidak wajib serta tetap/tidak tetapnya besaran pengeluaran.
2. Kesepakatan Awal
Buat keputusan awal yang disetujui oleh suami dan istri. Beberapa hal yang harus dirundingkan sejak awal pernikahan yaitu :
- Rencana pengelolaan harta bawaan (harta pribadi suami dan istri sebelum menikah)
- Aturan mengenai alokasi gaji masing-masing
- Besaran jumlah uang bulanan suami ke istri
- Alokasi dana darurat keluarga
- Tanggungan finansial untuk orang tua (jika ada)
3. Rencana Keuangan
Sesuaikan rencana keuangan dengan pemasukan dan pengeluaran Anda per bulan. Anda bisa memasukkan gaji suami+gaji istri jika keduanya bekerja dan sepakat untuk menanggung pengeluaran keluarga secara bersama-sama.
Buat detail rencana keuangan keluarga beserta detail besaran dana pemasukan dan pengeluaran. Tiga bulan pertama menjadi masa percobaan trial error. Jika bulan pertama ternyata pengeluaran Anda masih melebihi pemasukan yang ada, rundingkan dengan pasangan Anda, pos pengeluaran apa yang harus dipotong.
4. Gaya Hidup
Jika rencana keuangan sudah sesuai dengan realita, tandanya keuangan keluarga Anda sudah mulai stabil. Jaga kestabilan pemasukan dan pengeluaran dan cobalah untuk mulai menabung. Anda juga bisa mulai belajar investasi untuk menyiapkan dana pendidikan anak Anda kelak.
Namun, keuangan keluarga yang stabil jangan membuat Anda terlena dan dengan mudah menambah utang. Anda perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Jika memang ada kebutuhan mendesak dan Anda belum menyiapkan dana darurat, pilihlah kredit yang paling sesuai dengan finansial keluarga Anda.
Sesuaikan gaya hidup Anda dengan rencana keuangan yang sudah Anda buat. Gaya hidup yang tidak sesuai dengan financial planning akan berujung “besar pasak dari pada tiang”.