Desain tangga setiap rumah berbeda-beda tergantung gaya rumah dan selera pemiliknya. Ada tangga yang didesain minimalis, ada juga yang didesain besar dan mewah. Meskipun punya desain berbeda-beda, semua desain tangga sebaiknya mengikuti standar arsitektur agar tetap aman dan nyaman.
Baca juga: Tipe-tipe rumah berdasar luas bangunan
Sebelumnya, pelajari dulu:
Daftar Isi:
- Standar Desain Tangga
- Tipe Bentuk Desain Tangga
- Jenis Bahan / Material Bangun Tangga
- Contoh Desain + Railing Tangga
Standar Desain Tangga
Standar desain tangga yaitu:
- Tinggi anak tangga sebaiknya sekitar 14-18 cm. Jika ruangannya cukup kecil, maka kalau terpaksa bisa sampai 20 cm.
- Lebar pijakan anak tangga sebaiknya sekitar 29-33 cm. Atau dapat juga dibuat pas 1 ukuran keramik (30 x 30 cm).
- Lebar tangga sebaiknya sekitar 90 cm s/d 1.85 m. 900 cm hanya muat 1 orang untuk lalu lalang, sementara 1.85 m muat sampai 3 orang sekaligus.
- Tinggi pegangan / pagar / railing tangga sebaiknya sekitar 90 cm. Hal ini agar tetap aman, apalagi jika dilalui anak-anak.
- Jika tangganya panjang, sebaiknya setiap 12-15 anak tangga diberi bordes. Bordes = anak tangga yang ukurannya lebih luas sebagai jeda / istirahat dalam berjalan. Ukuran bordes biasanya 3 kali lebar pijakan anak tangga atau sesuai lebar tangga (jadi ukuran bordes = persegi).
- Jarak anak tangga ke langit-langit minimal 2 m. Tapi, ada juga yang sengaja membuat tangga dekat dengan langit-langit untuk estetika.
Baca juga:
Tipe Bentuk Desain Tangga
Biasanya, bentuk tangga dibagi jadi 4 jenis. 4 bentuk ini dapat Anda terapkan sesuai kondisi dan gaya rumah Anda.
1. Tangga Lurus
Tangga ini lebih mudah dibuat karena bentuknya yang lurus memanjang. Tangga ini memberikan kesan rumah yang luas dan memanjang. Biasanya cocok untuk tangga di ruang tamu atau ruang makan. Karena hanya lurus, maka kemungkinan akan panjang, sehingga jangan lupa pasang bordes setiap 12-15 anak tangga.
2. Tangga L
Ciri tangga tipe L yaitu arah naik dan arah turun saling menyiku (berbeda 90o). Tangga ini cocok untuk ruang yang terbatas, biasanya di sudut. Di belokan tangga, pastikan Anda membangun bordes agar memberi ruang yang lebih besar saat berbelok sehingga lebih aman.
3. Tangga U
Tangga U punya ciri = arah naik dan arah turun menghadap ke arah yang sama. Tangga U lebih hemat tempat dibanding tangga L. Ada dua jenis tangga U, yaitu dengan void atau tanpa void. Void memberi kesan rumah besar dan tinggi.
4. Tangga Spiral
Tangga spiral lebih compact (hemat tempat) lagi, biasanya dipasang di ruang belakang atau taman. Bisa juga dipasang sebagai tangga utama agar memberi kesan unik bagi suatu rumah. Jika pakai tangga spiral, Anda harus lebih berhati-hati karena biasanya lebih curam + membuat Anda pusing (naik sambil memutar).
Material Bangun Tangga
Material untuk tangga dapat berbeda-beda tergantung gaya dan tempat tangga tersebut di ruangan rumah. Bahan-bahan ini juga punya kelemahan dan kelebihan masing-masing.
1. Tangga Beton
Tangga beton paling banyak dijumpai karena konstruksinya yang kuat dan besar. Tangga beton juga cocok untuk tangga spiral atau melengkung karena bahannya yang kuat. Tangga beton lalu dilapisi lantai biasa, seperti keramik, marmer, dan sejenisnya.
Baca juga: Desain lantai rumah
2. Tangga Kayu
Tangga kayu banyak dipakai karena unik dan memberi kesan natural. Kayu juga lebih ringan dan cocok dipakai juga sebagai perpaduan rumah minimalis. Tangga kayu bisa juga dilapisi karpet agar tidak licin. Akan tetapi, tangga kayu jarang dipakai di outdoor karena rentan lapuk jika kena angin dan air. Tangga kayu berbunyi (“berkeriyit”) jika diinjak.
3. Tangga Besi / Baja
Tangga besi ringan, elastis, tapi kuat. Biasanya tangga besi rumahan berbentuk spiral dan dipasang di ruang belakang atau garasi. Tangga besi memberi kesan industrial yang kokoh, cocok untuk gudang, perkantoran, atau kafe / restoran bergaya industrial. Tangga besi berisik jika diinjak.
4. Tangga Bata
Tangga bata unik karena disusun seluruhnya pakai bata dan semen, seperti membuat tembok. Tangga bata memberi kesan natural, karena biasanya dibuat tanpa dilapisi semen plester / aci (apalagi cat). Sehingga, biasanya dibangun di taman atau wilayah outdoor. Tangga bata juga tahan air dan udara.
5. Tangga Batu
Tangga batu hanya dipakai di outdoor. Ada yang hanya berupa batu disusun-susun di tanah yang naik, ada juga yang benar-benar dibuat tangga. Biasanya, rumah-rumah mewah dengan kebun akan memakai tangga batu untuk akses dari rumah ke kebun / taman. Tangga batu paling tahan lama, tapi dapat jadi licin saat hujan.
Baca juga: Dekorasi taman
Contoh Desain + Railing Tangga
Berikut beberapa contoh desain tangga + railingnya untuk inspirasi rumah Anda. Apapun desainnya, perhatikan bahwa tinggi railing sebaiknya sekitar 90 cm agar tetap aman.