Home » Rumah » Jenis-Jenis Material Atap Rumah / Genteng

Jenis-Jenis Material Atap Rumah / Genteng

Atap rumah dapat dibangun dari material yang berbeda-beda dan dibentuk berbeda sesuai gaya rumah Anda. Selain memperhatikan bahan genteng / atap, Anda juga perlu memperhatikan rangka atap penopang genteng tersebut. Sebelum memutuskan jenis genteng & desain atap rumah Anda.

 

Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Materialnya

Bahan material untuk genteng rumah dapat bermacam-macam. Tiap bahan / material punya kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai atap rumah. Berikut jenis-jenis bahan genting atap:

1. Genteng Tanah Liat

genteng tanah liat
Genteng tanah liat (Pinterest)

Genteng tanah liat adalah yang paling umum dipakai masyarakat. Genteng tanah liat ada yang tipis (biasanya untuk atap rumah zaman dulu) dan yang tebal (untuk rumah-rumah modern). Beberapa karakreristik genteng tanah liat yaitu:

  • Mudah didapat dan beragam
  • Cukup kuat dan tahan lama
  • Mudah berjamur
  • Perlu pakai rangka atap kayu yang kuat (karena gentengnya berat)
  • Perlu pemasangan presisi agar atap tidak bocor

2. Genteng Beton

genteng beton
Genteng beton (Pinterest)

Genteng beton pembuatan dan pencetakannya mirip seperti tanah liat, hanya bahannya saja yang berbeda (terbuat dari beton). Genteng ini cocok untuk rumah modern dan minimalis. Genteng beton biasanya berbentuk lebih pipih dibanding genteng tanah liat. Karakteristik genteng beton:

  • Lebih berat dan kokoh dibanding genteng tanah liat
  • Lebih awet dan tanah terhadap cuaca, suhu, bahkan kebakaran
  • Harga lebih mahal dibanding genteng tanah liat
  • Pemasangan genteng beton lebih memakan waktu

3. Genteng Kaca

genteng kaca
Genteng kaca (Shoppee)

Genteng kaca biasanya dipadukan dengan genteng tanah liat atau genteng beton. Sangat jarang sekali ada rumah yang atapnya full pakai genteng kaca. Genteng kaca biasanya hanya dipasang 1 atau 2 tiap berapa meter, berfungsi agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah lewat atap (khusus rumah yang tidak pakai plafon / langit-langit).

Karakteristik genteng kaca:

  • Berfungsi sebagai pencahayaan dan mencegah agar rumah tidak terlalu lembap
  • Mudah pecah (karena terbuat dari kaca)
  • Bentuknya tidak beragam
  • Jika terlalu banyak genteng kaca justru akan membuat suhu rumah lebih panas

4. Genteng Logam / Metal

genteng metal
Genteng logam / metal (Caritra)

Genteng logam terbuat dari logam anti karat atau baja lapis ringan. Biasanya berupa campuran besi, seng, alumunium, dan tembaga. Bentuk genteng metal seperti seng, lebih cocok dipakai untuk carport / kanopi halaman (bukan atap rumah biasa).

Karakterisrik genteng metal:

  • Lebih ringan
  • Tahan api, karat, dan lumut
  • Membuat suhu di bawah genteng ini lebih dingin
  • Harga relatif mahal

5. Genteng Aspal

genteng aspal / bitumen
Genteng aspal (materialpilihanku blogspot)

Genteng aspal / bitumenterbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lainnya. Biasanya dipakai untuk atap rumah tahan bencana karena sifatnya yang kuat terhadap berbagai resiko bencana. Ciri genteng aspal:

  • Tahan api (tidak mudah terbakar)
  • Lebih ringan dibanding genteng metal
  • Ada lapisan khusus anti jamur
  • Harga relatif lebih mahal
  • Perlu penopang (rangka atap) yang kuat karena lebih berat

6. Atap Sirap

Atap sirap (Sindunesia)

Atap sirap adalah genteng buatan dari kayu mirip triplek. Biasanya dipakai untuk menimbulkan kesan tradisional, misalnya untuk atap gazebo, pendopo, atau joglo. Atap sirap biasanya:

  • Membuat bangunan jadi lebih sejuk (tidak menyerap panas)
  • Anti karat
  • Harga relatif lebih mahal
  • Susah dicari (langka di pasaran)
  • Tidak tahan lama
  • Perlu pemasangan dan perawatan yang hati-hati

7. Atap Asbes

atap asbes (Dekoruma)
Atap asbes (Dekoruma)

Asbes adalah bahan atap rumah yang terbuat dari silica. Atap asbes jadi alternatif genteng karena mudah dipasang dan tahan lama. Meskipun begitu, pemasangan atap asbes harus hati-hati karena bentuknya yang lembaran sehingga mudah pecah.

Atap asbes banyak digunakan untuk atap garasi atau rumah semi permanen. Pemakaian atap asbes harus hati-hati karena partikel-partikel silica di asbes dapat menyebar di udara dan berbahaya jika dihirup. Banyak ahli kesehatan sudah menyarankan agar tidak memakai asbes karena efeknya berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

8. Atap Seng

atap seng
Atap seng (99.co)

Seng juga banyak dipakai sebagai pengganti atap yang murah dan cukup awet. Atap seng juga ringan sehingga tidak perlu pakai rangka atap yang berat / besar. Harga atap seng juga cenderung lebih murah. Tak heran jika atap seng banyak dipakai di warung-warung kecil atau rumah semi pernanen.

Sayangnya, atap seng mudah menyerap panas sehingga membuat rumah terasa lebih panas. Atap seng juga mudah berkarat. Jika hujan atau kena angin, atap seng lebih mudah terguncang dan berisik.

9. Atap Cor / Dak Beton

Cor / dak beton
Atap rumah dak beton / cor beton (Architizer)

Alternatif yang juga banyak digunakan masyarakat adalah membangun atap berupa cor / dak beton. Cor beton ini biasanya dipakai untuk lantai atas rumah. Pemakain atap cor / dak beton biasanya di gedung-gedung tinggi untuk memberi kesan modern.

Atap cor dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersantai, berkebun (urban farming di atap), atau sebagai tempat jemuran. Anda juga bisa memanfaatkan atap dak beton di rumah Anda yang belum selesai dibangun. Misalnya, Anda berencana bangun rumah 2 lantai. Tapi karena dana belum cukup, maka lantai 2 belum dibangun. Nah, dak beton ini bisa dimanfaatkan dahulu untuk kegunaan lain.

Jika ingin bangun atap dak beton, maka perlu pondasi kuat seperti menambah lantai baru. Misalnya, jika rumah 1 lantai mau pakai atap dak beton, maka bangun pondasinya seperti pondasi rumah 2 lantai. Dak beton juga mudah ditumbuhi tanaman liar seperti lumut, jika tidak dirawat dan dibersihkan rutin. Atap rumah beton banyak dipakai di rumah-rumah modern minimalis dengan paduan kaca.

Baca juga: Bangun rumah vs beli rumah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *