Home » Kendaraan » Lalu Lintas » Tips Berkendara Aman: Hindari Blind Spot / Jaga Kecepatan / Patuhi Rambu

Tips Berkendara Aman: Hindari Blind Spot / Jaga Kecepatan / Patuhi Rambu

Berkendara merupakan kegiatan sehari-hari. Berkendara aman itu wajib karena resiko kecelakaan rupanya besar. Menurut Kemenhub, di Indonesia rata-rata 3 orang meninggal tiap jam akibat kecelakaan kendaraan. Jumlah orang yang luka dan cedera akibat kecelakaan tentu lebih banyak lagi.

Menurut Kementerian Perhubungan, faktor kecelakaan ada tiga. Kelalaian manusia merupakan faktor tersebar yaitu penyumbang 60% kecelakaan, disusul dengan faktor lingkungan penyumbang 31%. Sementara keadaan kendaraan menyumbang 9% penyebab kecelakaan. Jadi, pastikan Anda meminimalisir resiko yang dapat muncul dari tiga faktor tersebut. 

Daftar Isi

 

Ketahui Kendaraan Anda

1. Kondisi Kendaraan

Pastikan kondisi kendaraan Anda prima sebelum berkendara. Hal sepele yang membuat kecelakaan antara lain rem blong, kemudi macet, ban pecah, dan lain-lain. Padahal hal-hal ini dapat dengan mudah Anda periksa sendiri sebelum berkendara. Luangkan sedikit waktu untuk memeriksanya. Pastikan juga Anda melakukan servis rutin untuk menjaga kondisi kendaraan. Selain itu, pastikan modifikasi kendaraan yang Anda lakukan tidak mengubah kondisi kendaraan sehingga membahayakan.

Beberapa kali pihak pabrik mengeluarkan peringatan jika kendaraan mereka mengalami kesalahan pabrik yang membahayakan. Pantau terus informasi mengenai kendaraan Anda jadi jika ada pemberitahuan dari produsen Anda dapat langsung mengetahuinya. Tindakan yang bisa diambil tergantung kesalahannya, ada yang hanya perlu diatur di bengkel ada juga yang kendaraannya ditarik untuk diganti (recall). 

2. Blind Spot

Blind spot atau titik buta merupakan titik di sekitar kendaraan (roda 4) yang tidak dapat terlihat akibat terhalangi bodi. Semakin besar kendaraan maka semakin besar pula blind spotnya. Blind spot ini berbahaya karena membuat Anda tidak dapat melihat jika ada orang, kendaraan, atau obyek lain yang dapat membuat kecelakaan.

Di mobil, blind spot terletak di beberapa tempat:

  • Ketika berbelok, pilar depan (dekat kemudi) akan menghalangi pandangan. 
Blind Spot pilar depan mobil
Blind Spot pilar depan mobil

 

  • Di sisi kiri dan kanan kendaraan, di antara jarak pandang pengemudi dan pantulan di kaca spion.
Blind spot mobil
Beberapa blind spot di mobil

 

  • Di bawah kap mobil/di bawah kaca depan, terutama bagi obyek kecil.
  • Di belakang mobil, terutama bagi obyek kecil. 

Ada cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat blind spot:

  1. Kenali wilayah tempat Anda mengemudi. Dengan mengetahui belokan, tikungan, persimpangan apa saja yang ada, Anda akan lebih waspada mengantisipasi obyek yang kemungkinan muncul.
  2. Ketahui batas blind spot kendaraan Anda. Kemudian sesuaikan kaca spion untuk mengurangi blind spot. 
  3. Hati-hati saat akan mulai jalan. Sebelum naik, pastikan tidak ada obyek yang menghalangi jalan Anda.
  4. Bagi mobil non bagasi (yang bodinya cuma 2 box), jangan menaruh barang di ruang penyimpanan belakang sampai spion atas tidak dapat melihat obyek di belakang mobil.
  5. Pasang kaca cembung di spion untuk mengurangi area blind spot.
  6. Anda dapat memanfaatkan fitur parking assist yang dapat memberi peringatan suara jika ada obyek yang mendekati mobil Anda atau menampilkan obyek berkat kamera yang terletak di bawah bumper.
  7. Hindari berkendara di blind spot kendaraan lain. Terutama pada kendaraan besar seperti truk dan bus karena blind spot nya lebih lebar dan lebih berbahaya jika kecelakaan.
Cermin bantu mengatasi blind spot mobil
Cermin bantu untuk mengatasi blind spot

 

3. Berat Kendaraan

Biasanya kendaraan berat ada aturannya masuk jalannya sendiri (sebelum masuk kota, biasanya wajib ditimbang di jembatan timbang). Untuk kendaraan pribadi biasanya hal ini tidak perlu karena beratnya tidak merusak jalan atau mengganggu kendaraan lain. Tapi, tetap perhatikan berat kendaraan Anda saat melintas di medan tertentu. Jangan membawa muatan melebihi aturan. Mobil atau sepeda motor yang terlalu berat akan mengalami masalah saat tanjakan dan non jalanan (off-road, seperti di tanah bebatuan).

Untuk penumpang anak-anak, jika naik sepeda motor jangan ditaruh di depan. Anak rentan terkena angin dan obyek lain yang mengarah ke kendaraan Anda jika ada kecelakaan. Hindari membawa lebih dari 1 orang penumpang di atas motor (termasuk anak-anak yang sudah agak besar) dapat menambah beban kendaraan dan mengganggu keseimbangan Anda.

 

Persiapkan Diri Anda

1. Jaga Kecepatan

Berkendara dengan kecepatan tinggi membuat rawan kecelakaan. Hal ini karena waktu reaksi pengereman akan semakin pendek jika tiba-tiba ada obyek yang akan menabrak. Berbeda sepersekian detik saja bisa berdampak jauh pada jarak pengereman. Waktu reaksi ini juga dipengaruhi oleh usia dan kondisi fisik Anda. Apalagi jika Anda sedang tidak sehat saat berkendara, jangan memacu kendaraan terlalu kencang.

Menentukan kecepatan kendaraan juga harus memahami kondisi jalanan tersebut. Jika di jalan tol namun cukup ramai, sebaiknya tidak memacu sampai 100 km/jam agar kendaraan masih dapat lebih Anda kendalikan untuk menghindari kendaraan lain. Jika jalanan antar kota rusak atau berlubang, maka sebaiknya jangan pacu kendaran sampai 80 km/jam karena resiko terperosok atau tergelincir lebih besar. Jika sedang lewat jalan pemukiman dan sedang ramai penduduk sekitar (misal karena acara pernikahan atau layatan), maka sebaiknya rendahkan kecepatan sampai 10 atau 20 km/jam. Selain untuk lebih berhati-hati menghindari orang lalu-lalang, merendahkan kecepatan juga sebagai bentuk menghormati penduduk sekitar.

2. Gunakan Sabuk Pengaman / Helm

Jika naik sepeda motor, wajib pakai helm. Helm yang dipakai juga wajib Standar Nasional Indonesia (SNI). Helm tidak hanya berfungsi melindungi dan meredam benturan. Helm dapat juga melindungi kepala dari terik dan hujan, serta melindungi wajah dari debu yang beterbangan saat berkendara. Memakai helm juga menjaga agar rambut Anda tidak berantakan saat berkendara.

Jika naik mobil, maka wajib pakai sabuk pengaman. Tidak ada mobil yang dijual tanpa sabuk pengaman. Sabuk pengaman lebih optimal melindungi saat kecelakaan jika dikombinasikan dengan fitur airbag. Jika pun tidak ada airbag (biasanya di mobil lawas), sabuk pengaman sendiri sudah cukup kuat untuk menahan Anda agar tetap terjaga di kursi saat kecelakaan. Anda dapat memanfaatkan fitur sensor yang akan berbunyi jika ada penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman saat mobil sudah berjalan. Biasanya terdapat di mobil jenis baru.

Anda juga bisa memanfaatkan fitur ISOFix yang terdapat di mobil-mobil jenis baru. ISOFix lebih aman untuk bayi daripada airbag saat duduk di mobil.

3. Patuhi Rambu, Marka, Petugas Lalu Lintas, dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

Rambu adalah perlengkapan jalan, bentuknya bisa lambang, huruf, angka, kalimat, dan gabungannya. Marka adalah tanda yang digambar di jalan. APILL adalah lampu lalu lintas yang terdapat di persimpangan jalan, persimpangan dengan rel kereta api, atau tempat rawan tertentu. Fungsi perangkat lalu lintas ini sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk jalan. 

Melanggar APILL di persimpangan sangat berbahaya karena dapat tertabrak kendaraan dari arah lain. Apalagi jika melanggar APILL di persimpangan rel kereta. Rambu lalu lintas seperti dilarang putar balik dan jalan satu arah juga rawan kecelakaan jika Anda melanggar. Melanggar marka jalan seperti menyalip dengan mengambil lajur berlawanan juga rawan kecelakaan dengan kendaraan dari arah berlawanan.

Jika ada kondisi tertentu seperti macet, kecelakaan parah, pengawalan konvoi, pengalihan arus, dan sebagainya, maka ada petugas dari Kepolisian atau Dinas Perhubungan untuk mengatur ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Patuhi instruksi dari petugas. Tak jarang instruksinya berbeda dengan rambu, marka, atau APILL yang ada. Dalam hal ini, Anda harus mematuhi instruksi dari petugas.

4. Simpan Nomor Darurat

Nomor darurat perlu Anda simpan sebagai persiapan jika sewaktu-waktu terjadi peristiwa. Nomor darurat yang perlu disimpan antara lain daftar rumah sakit, nomor kantor polisi, nomor pemadam kebakaran, nomor ambulans, nomor mobil derek, nomor bengkel, dan lain-lain. Kami pernah menulis daftar kontak-kontak penting di Jakarta yang dapat Anda hubungi jika terjadi masalah di jalan. Simpan juga nomor keluarga dan orang terdekat Anda yang dapat dihubungi untuk memberi bantuan saat kondisi darurat. 

5. Ketahui Kondisi Diri (Emosi & Lelah)

Berkendara harus dengan kondisi stabil. Emosi yang berlebihan (baik positif maupun negatif) dapat mengganggu pengendalian diri. Kadang Anda dapat terlalu bersemangat dan gembira sehingga tidak sabar ingin segera sampai tujuan. Hal ini menyebabkan Anda terburu-buru dan tidak berhati-hati. Saat marah, emosi Anda akan lebih mudah pecah akibat kondisi jalanan. Saat sedih, Anda biasanya akan melamun dan banyak berpikir tentang peristiwa itu sehingga ada tidak konsentrasi dalam berkendara.

Hindari berkendara saat emosi berlebih. Jika terpaksa berkendara, berikut beberapa tips menjaga emosi Anda:

  1. Hindari jalan macet. Jalan macet membutuhkan kesabaran. Dalam keadaan marah/sedih, Anda biasanya akan tidak sabaran dan kemudian dapat membuat Anda semakin emosi.
  2. Mengemudilah pelan. Dalam kondisi stabil saja berkendara kencang beresiko, apalagi saat emosi. Saat marah kadang Anda akan kalap dan tidak peduli jika ngebut. Saat bersemangat, Anda akan mengekspresikannya dengan ngebut.  Dengan berjalan pelan, resiko kecelakaan akan lebih sedikit. 
  3. Ingatlah bahwa biaya perbaikan kendaraan jika terjadi kecelakan itu mahal. Belum lagi biaya berobat jika Anda cedera. Ingat juga jika kecelakaan parah, Anda harus berurusan dengan hukum dan itu sangat rumit. Tentunya Anda tidak ingin menambah permasalahan yang membuat Anda semakin pusing.
  4. Sesuaikan sekitar Anda. Jika musik dapat menghibur saat sedih, maka Anda dapat memutar lagu di mobil. Jika musik yang nge-beat dapat membuat Anda lupa diri saking semangatnya, atur musik agar tidak terlalu membuat Anda lupa diri. Jika Anda sedih dan butuh teman, Anda dapat mengajak teman untuk menemani saat mengemudi. 

Perhatikan juga saat kondisi Anda lelah. Jangan terus-terusan mengemudi. Pastikan Anda beristirahat minimal setengah jam setelah berkendara berturut-turut selama 4 jam. Batas maksimal seseorang berkendara adalah 12 jam per hari. Jangan paksa diri Anda jika Anda lelah dan mengantuk di jalan karena dapat berakibat fatal. Mengantuk merupakan penyebab kecelakaan yang sering. Berikut beberapa tips agar Anda tidak mudah lelah dan mengantuk saat berkendara:

  1. Pastikan Anda sudah istirahat cukup sebelum naik kendaraan.
  2. Jaga asupan Anda. Makan terlalu kenyang dapat membuat kantuk setelahnya. Anda bisa juga mengonsumsi kafein sebelum berkendara agar tidak mengantuk. Tergantung kondisi Anda, Anda dapat juga mengonsumsi suplemen penambah tenaga dan anti lelah.
  3. Ajak teman untuk menemani Anda. Berbincang selama berkendara dapat membuat kantuk Anda berkurang.
  4. Sesuaikan sekitar Anda. Saat mengendarai mobil, musik pelan dan sendu dapat membuat Anda mengantuk, apalagi jika mengemudi saat malam hari.

6. Menggunakan Gadget

Menggunakan HP atau gadget saat mengemudi jelas akan mengganggu konsentrasi Anda. Jika terpaksa untuk menggunakan aplikasi peta, atur dulu aplikasi tersebut lalu pasang gadget Anda di dashboard/speedometer. Gunakan mode suara untuk memberi tahu Anda arahnya, sehingga Anda tidak perlu menengok ke arah gadget.

Mendengarkan musik di mobil boleh asalkan tidak terlalu keras sehingga tidak memperhatikan bunyi klakson. Untuk mendengarkan musik saat naik sepeda motor menggunakan ear phone, belum ada aturan baku yang melarang. Namun, jangan sampai mengganggu konsentrasi. Misalnya jangan terlalu keras atau gunakan di salah satu telinga saja.

 

Perhatikan Lingkungan

1. Kondisi Jalan

Berkendara di jalan rusak harus pelan dan hati-hati. Ngebut di jalan rusak dapat membuat Anda kehilangan kendali dan jatuh. Selain itu, memacu kendaraan dengan cepat di jalan rusak juga akan membuat kendaraan Anda cepat rusak. Hal ini karena guncangan yang dialami kendaraan akan lebih besar.

Jalan yang licin akibat hujan dan berpasir juga membahayakan karena bisa membuat Anda tergelincir. Kubangan air di jalan juga berbahaya karena dapat menutupi lubang jalan yang tidak diketahui kedalamannya. Hindari lewat kubangan, jika lubangnya cukup dalam Anda dan kendaraan Anda dapat terperosok. 

2. Cuaca (Hujan, Angin, Terik)

Perhatikan juga cuaca saat Anda berkendara. Saat hujan, jalanan bisa licin dan jika kondisi ban Anda kurang baik maka akan mudah tergelincir dalam kecepatan tinggi. Air hujan juga dapat menutupi kaca mobil dan menghalangi pandangan Anda. Embun dan kabut akan mengurangi jarak pandang Anda di jalanan. Pastikan untuk menyalakan lampu utama atau lampu kabut. Jika naik sepeda motor, pastikan selalu memakai jas hujan. Pilih jas hujan yang nyaman dan aman, hindari menggunakan jas hujan tipe ponco (kelelawar) yang dapat tersangkut di jeruji roda.

Kondisi berangin juga perlu Anda waspadai terutama jika naik sepeda motor. Angin kencang dapat membawa debu dan masuk ke mata Anda, jadi pastikan Anda selalu menutup kaca helm. Tak jarang juga angin kencang dapat menggoyangkan sepeda motor Anda dan mengurangi kestabilan, apalagi jika sepeda motor Anda kecil dan ringan. Waspada jika berkendara di dekat pepohonan saat angin kencang karena ada kemungkinan ranting pohon jatuh ke jalanan atau mengenai Anda.

Saat cuaca terik, berkendara dengan sepeda motor kadang jadi kurang nyaman. Pakai jaket dan pakaian yang nyaman; udara panas dapat membuat Anda mudah lelah dan mudah emosi. Selain itu, cuaca yang sangat terik dapat membuat fatamorgana seolah-olah ada genangan air di jalan. Tetap waspada dan hati-hati.

3. Pengemudi Lain

Jaga jarak kendaraan Anda dengan kendaraan lain. Saat berkendara terlalu dekat di belakang kendaraan lain; jika kendaraan tersebut mengerem mendadak maka Anda akan menabraknya dari belakang. Jika terlalu dekat di samping kendaraan lain, Anda jadi tidak punya banyak ruang untuk berbelok jika perlu menghindari sesuatu.

Terkadang saat Anda sendiri sudah berhati-hati, orang lain justru tidak berhati-hati. Oleh karena itu Anda tetap harus berhati-hati terhadap pengendara lain. Ada beberapa tipe pengendara yang perlu Anda perhatikan:

  1. Tipe agresif, biasanya suka ngebut meskipun tidak di lajur cepat. Selalu perhatikan spion jika tiba-tiba pengendara seperti ini muncul dan menyalip Anda. Jangan menghalangi, lebih baik mengalah. Ada juga yang suka membunyikan klakson agar kendaraan lain menyingkir. Jika memang Anda dapat menyingkir, lebih baik lakukan. Namun jika posisi Anda sudah sesuai rambu dan marka, maka Anda tidak perlu hiraukan. Tetaplah mengemudi dengan tenang dan tertib.
  2. Tipe tidak mematuhi aturan. Ada yang suka berbelok tiba-tiba tanpa menyalakan lampu sein, saat malam hari tidak menyalakan lampu, melanggar rambu (misal lawan arus) dan APILL (menerobos lampu merah), dan sebagainya. Meskipun membahayakan dan kadang membuat Anda emosi, tetaplah berkendara sesuai aturan dan tidak perlu mengekspresikan emosi Anda ke orang tersebut. Di jalan, yang terpenting adalah bagaimana Anda sampai tujuan dengan aman dan tertib.
  3. Tipe ragu-ragu, biasanya berjalan pelan di pinggir. Tipe ini mudah saja Anda lalui dan tidak membahayakan. Namun ada juga yang membuat Anda terkejut dengan tiba-tiba berhenti atau belok, biasanya jika sedang mencari alamat.
  4. Hindari juga pengemudi yang membawa beban berlebih. Selain itu, pengendara yang menggunakan HP atau gadget juga rawan kehilangan konsentrasi. Jika pengemudi itu jatuh atau kehilangan kendali, jangan sampai Anda tersenggol atau terkena. Jaga jarak Anda. 

 

Aman Saat Naik Kendaraan Umum

Saat Anda naik kendaraan umum, Anda juga perlu berhati-hati. Jaga barang bawaan Anda. Misalnya, jika membawa tas maka taruh tas di depan badan Anda sehingga terlihat. Kancingkan saku belakang tempat Anda menaruh dompet. Pastikan tidak ada barang bawaan yang menggantung dan mudah dirampas, serta jangan bawa terlalu banyak barang sehingga Anda kerepotan dan mengganggu penumpang lain. Jika menaruh barang (baik di tempat penyimpanan atas seperti di kereta atau di lantai), taruh di tempat yang bisa Anda awasi. 

Usahakan untuk duduk di kendaraan umum. Jika terpaksa berdiri (karena penuh atau mengutamakan penumpang prioritas), jangan berdiri tanpa pegangan. Guncangan di kendaraan dapat membuat Anda jatuh, apalagi di bus yang guncangannya lebih keras dari kereta. Tetap waspada saat Anda membaca atau bermain gadget di kendaraan umum. Jika ada keadaan darurat, cari pintu keluar terdekat dan ikuti instruksi dari petugas. Jangan panik dan malah mempersulit Anda untuk keluar dari keadaan bahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *