Home » Aktivitas » Tips Work Life Balance Untuk Kerja di Kantor / Rumah / Freelance

Tips Work Life Balance Untuk Kerja di Kantor / Rumah / Freelance

Work life balance adalah kondisi di mana pekerjaan dan kegiatan lain di luar pekerjaan Anda mendapat porsi yang seimbang. Kegiatan ini mencakup aspek kehidupan pribadi, keluarga, sosial, dan spiritual. Di masa kini, orang-orang mulai sadar pentingnya mencapai work life balance. Dulu, orang-orang berpedoman untuk bekerja sekeras-kerasnya demi mencapai kesuksesan. Sekarang, arti sukses = dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi di luar pekerjaan.

Meskipun begitu, mencapai work life balance tidak mudah. Bekerja menghabiskan energi, sehingga meskipun hanya 8 jam per hari sudah melelahkan dan membuat orang-orang terlalu capek untuk melakukan kegiatan di luar pekerjaan. Belum lagi jika ada lembur, maka akan semakin sulit mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Berikut beberapa tips mencapai work life balance, kami bagi berdasar kerja di kantor, kerja di rumah, dan jika bekerja freelance.

Daftar Isi:

 

Tips Umum

1. Tentukan Prioritas

Tentukan prioritas kerja Anda. Kerjakan dulu pekerjaan yang sudah mendekati deadline. Kerjakan juga dahulu pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu untuk diselesaikan. Dengan membagi sesuai prioritas, maka pekerjaan akan lebih mudah dikerjakan sehingga tidak menumpuk. Dengan begitu, Anda dapat lebih menghemat waktu sehingga waktunya tidak habis untuk bekerja.

2. Disiplin / Ingat Waktu

  • Jangan menunda-nunda pekerjaan. Segera selesaikan pekerjaan Anda lalu kerjakan pekerjaan selanjutnya. Hal ini agar Anda cepat selesai dan pekerjaan tidak menumpuk-numpuk sampai harus dikerjakan di rumah / mengambil waktu di rumah.
  • Kurangi pemakaian gadget selama bekerja. Terlalu sibuk bermain gadget dapat mengurangi produktivitas dan membuat pekerjaan tidak segera selesai. Jika Anda perlu gadget untuk bekerja, maka pisahkan gadget pekerjaan dan non pekerjaan.
  • Jangan terlambat. Terlambat = mengurangi waktu kerja Anda + membuat bekerja tidak nyaman (tergesa-gesa mengejar ketertinggalan). Mulai bekerja lebih awal agar otak lebih fresh dan dapat berkonsentrasi agar pekerjaan cepat selesai.

3. Work Smarter

Kerja cerdas, jangan kerja keras. Kerja keras = bersusah payah bekerja, kerja cerdas = kreatif dan efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. Kerja cerdas = bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat + lebih baik dengan energi yang lebih sedikit. Dengan sisa waktu dan sisa energi, maka Anda dapat melakukan kegiatan lain di luar pekerjaan dengan lebih optimal.

4. Berani Menolak

Tegas untuk menolak tugas-tugas yang sebenarnya bukan bagian dari pekerjaan Anda. Hal ini biasanya menimpa pegawai baru. Jika Anda rasa tugas tersebut masih sejalan dan dapat mendukung tugas utama Anda, maka boleh saja dilakukan (agar dapat nilai plus dari atasan). Tapi, jika tugas tersebut jauh dari tugas asli Anda (dan juga malah akan mengganggu pekerjaan utama Anda), maka tegas lah untuk menolak. Daripada pekerjaan utama Anda malah tidak selesai / tidak dikerjakan maksimal.

5. Kurangi Perfeksionisme

Selesaikan pekerjaan sesuai perintah yang diberikan atasan. Anda harus realistis bahwa tidak ada pekerjaan yang sempurna. Jika Anda mengejar perfeksionisme dalam pekerjaan (padahal hal tersebut tidak perlu), imbasnya malah Anda akan terlalu lelah dan menghabiskan banyak waktu. Akibatnya, pekerjaan Anda selanjutnya malah akan terganggu.

6. Manfaatkan Liburan / Cuti Sebaik Mungkin

Cuti adalah hak pekerja. Jika sudah ambil cuti = nikmati. Jangan bekerja dalam masa cuti, meskipun hanya kecil-kecil. Cuti kadang jadi alternatif mengganti waktu yang kurang untuk kegiatan di luar pekerjaan sehingga jangan bekerja lagi saat sudah ambil cuti. Selain itu, bekerja saat cuti membuat atasan / rekan Anda menganggap kalau Anda tetap dapat diminta tolong / diberi pekerjaan saat cuti. Ini jelas akan membuat cuti-cuti Anda di masa depan terganggu.

 

Work Life Balance Bagi Pekerja Kantoran

Sebenarnya, tantangan terberat mencapai work life balance bagi pekerja kantoran adalah waktu pulang pergi ke kantor. Perjalanan yang lama, jauh, dan macet akan membuat Anda lelah sehingga sampai rumah hanya ingin beristirahat saja. Berikut beberapa tips agar Anda dapat mencapai work life balance:

1. Beri Batas Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Bekerja hanya jika di kantor. Setelah pulang dan sampai rumah, maka tegaslah untuk tidak melakukan pekerjaan di rumah. Katakan pada atasan / rekan bahwa Anda memilih untuk menikmati waktu di rumah. Sebaiknya hal ini Anda pastikan sejak interview, bahwa Anda memberi batas antara waktu kerja dan waktu rumah.

2. Kompensasi Lembur

Jika libur, minta kompensasi. Walaupun sudah membatasi diri untuk tidak bekerja di rumah, kadang pekerjaan mendadak muncul dan harus dikerjakan di rumah. Pastikan Anda dapat menyelesaikannya dalam waktu cepat sehingga tidak mengganggu waktu di rumah Anda. Jika terpaksa lembur, maka pertimbangkan kompensasinya. Apakah bakal menaikkan prestasi Anda? Apakah mendapat uang lembur? Apakah mendapat apresiasi dari atasan? Jika lembur = makin memberatkan Anda tanpa Anda mendapat apresiasi yang jelas, usahakan agar menolak saja.

3. Teng Go

Jangan sungkan untuk pulang teng go / tepat waktu. Terutama bagi karyawan baru, pulang tenggo dianggap tabu dan tidak profesional. Padahal, disiplin dan tepat waktu (termasuk pulang tepat waktu) adalah hal profesional. Pulang tenggo juga hak pekerja. Untuk menghindari rasa sungkan jika ingin pulang teng go, maka jangan sampai terlambat masuk kantor. Selain itu, gunakan waktu bekerja dengan disiplin agar kerja sehari Anda produktif sehingga tidak perlu lebih lama di kantor menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai.

4. Perhatikan Hubungan Sosial di Kantor dan di Rumah

Memisahkan pekerjaan dan rumah bukan berarti tidak bersosialisasi di kantor. Justru berhubungan sosial adalah bagian dari kehidupan / kegiatan non bekerja. Jalin hubungan baik dengan rekan dan atasan Anda. Selain untuk membuat kesan baik, menjalin hubungan sosial juga membantu meringankan stres bekerja Anda.

Meskipun begitu, perhatikan kehidupan sosial di kantor Anda. Banyak hubungan sosial di kantor menjadi tidak menyenangkan karena urusan kantor. Hindari hubungan yang tidak sehat seperti ini. Selain itu, jangan terlalu banyak menghabiskan waktu di kantor. Hal tersebut justru akan membuat Anda terlalu sibuk dengan rekan kerja dan malah kekurangan waktu di rumah.

 

Work Life Balance
Menjaga kehidupan sosial juga penting dalam bekerja agar seimbang antara pekerjaan dan kehidupan (Pixabay)

 

Work Life Balance Jika WFH / Kerja di Rumah

Meskipun sudah kerja di rumah, tetap saja Anda dapat terjebak dalam rutinitas kerja dan kekurangan waktu untuk melakukan kegiatan lain. Tentu hal seperti ini menandakan bahwa Anda tidak mencapai work life balance. Berikut beberapa tips agar tetap work life balance meskipun WFH.

1. Tetap Anggap Seperti Bekerja di Kantor

Tetap batasi ruang + waktu kerja dan pribadi Anda. Anggap diri Anda bekerja di kantor, seperti: menetapkan jam kerja yang jelas dan membatasi ruang kerja Anda. Kesalahan yang sering terjadi jika kerja di rumah Anda mencampur adukkan waktu bekerja dan waktu pribadi. Misalnya, satu jam bekerja, lalu diselingi melakukan kegiatan lain satu / dua jam, kemudian kembali bekerja. Dengan cara kerja seperti ini justru membuat Anda lelah dan tidak maksimal dalam bekerja maupun melakukan kegiatan lain tersebut.

2. Sesuaikan Ruang Kerja

  • Pilih yang tidak menyendiri / tersembunyi. Jika Anda punya ruang kerja khusus di rumah, pastikan ruang tersebut mudah diakses dan tergabung dengan kondisi rumah. Hal ini untuk mencegah agar Anda tidak bekerja sampai lupa waktu karena tidak dapat mengamati kondisi rumah / kegiatan anggota keluarga Anda lainnya.
  • Jangan gabung dengan ruang pribadi. Sebaliknya, jika ruang kerja terlalu bercampur dengan ruang pribadi (atau malah tidak ada space tersendiri), konsentrasi Anda saat bekerja akan terganggu oleh kondisi rumah.

3. Beri Pengertian ke Anggota Keluarga Lain

Jika Anda tinggal bersama anggota keluarga lain, beri pengertian bahwa Anda perlu WFH dari jam sekian sampai sekian. Dengan begitu, anggota keluarga juga paham untuk tidak mengganggu Anda di jam kerja. Sebagai gantinya, setelah pekerjaan selesai, maksimalkan waktu Anda bersama keluarga sehingga mereka tidak merasa Anda terlalu sibuk bekerja.

 

Work Life Balance dengan Kerja Freelance

Selain kerja tetap, kerja freelance juga kadang memakan banyak waktu Anda sehingga Anda sulit membagi waktu untuk kegiatan lain. Apalagi jika Anda punya pekerjaan tetap + freelance, maka akan semakin banyak waktu Anda untuk bekerja. Berikut beberapa tips mencapai work life balance dengan pekerjaan freelance.

1. Pilih Pekerjaan yang Sesuai

Tawaran freelance akan sangat banyak, jadi pilihlah tawaran yang memang sesuai dalam segi upah, pekerjaan, dan deadline nya. Jangan terima pekerjaan yang memberi upah tidak sesuai kebutuhan Anda, deadline nya terlalu mepet, dan jenis pekerjaannya tidak Anda sukai / mampu lakukan. Dengan memilih pekerjaan yang sesuai, maka Anda dapat menyelesaikannya dengan lebih fokus dan mudah, sehingga tidak memakan banyak waktu.

2. Pastikan Kemampuan Diri

Jika Anda punya pekerjaan tetap + freelance, maka pastikan Anda mampu menyelesaikannya. Hitung waktu Anda, energi Anda, dan upah yang diterima apakah cocok. Pastikan juga jika mengambil pekerjaan freelance yang memakan banyak waktu, Anda dapat mengganti waktu itu di lain kesempatan. Contoh: jika pekerjaan freelance membuat Anda harus bekerja di hari Minggu, maka jangan kerja lagi hari Minggu depannya, manfaatkan waktunya untuk kegiatan pribadi Anda.

3. Kelola Pendapatan Freelance

Ciri pekerjaan freelance adalah banyak, kecil-kecil, dan kadang upahnya juga diberikan kecil-kecil (tidak langsung sekalian banyak + rutin). Kelola pendapatan dari pekerjaan freelance Anda. Jika uang hasil freelance Anda cepat habis, Anda akan merasa bahwa pendapatan freelance Anda selalu kurang, sehingga Anda memaksa diri untuk terus ambil pekerjaan freelance lainnya. Hal ini akan semakin memakan waktu luang Anda, apalagi jika Anda sudah punya pekerjaan tetap.

Baca juga: Tips tetap produktif selama WFH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *