Home » Uang Elektronik » Uang Elektronik di Indonesia 2018: E-money vs E-wallet

Uang Elektronik di Indonesia 2018: E-money vs E-wallet

Uang elektronik adalah salah satu alat pembayaran non-tunai untuk transaksi online maupun offline. Pada tahun 2018 ini, uang elektronik banyak digunakan untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). GNNT bertujuan untuk menciptakan transaksi yang transparan dan efisien. Pengguna uang elektronik juga bisa mendapat diskon & cashback.

Uang elektronik di Indonesia ada 2 jenis yaitu kartu e-money dan e-wallet :

  1. E-money adalah uang elektronik berbentuk kartu. Kartu e-money ditujukan untuk pembayaran offline seperti bayar KRL dan TransJakarta.
  2. E-wallet adalah uang elektronik berupa aplikasi. E-wallet bisa digunakan untuk bayar di merchant offline seperti minimarket maupun di merchant online.

Daftar isi artikel :

  1. Ciri-Ciri Uang Elektronik
  2. Jenis-Jenis Uang Elektronik
  3. Kelebihan & Kelemahan Uang Elektronik
  4. Macam-Macam Uang Elektronik
  5. Kekurangan dan Kelebihan E-money & E-wallet
  6. Rekomendasi : Pilih E-money atau E-wallet?

 

Ciri-Ciri Uang Elektronik

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, ciri-ciri uang elektronik di Indonesia adalah :

  • Nominal uang harus disetorkan dulu ke penerbit
    Uang elektronik baru bisa digunakan setelah pengguna mengisi saldo uang elektronik sebelum transaksi.
  • Nilai uang disimpan dalam bentuk chip atau server :
    • Nilai uang yang disimpan dalam bentuk chip = e-money
    • Nilai uang yang disimpan dalam bentuk server = e-wallet
  • Nilai uang elektronik yang dikelola penerbit bukan simpanan
    Saldo pada uang elektronik hanya untuk pembayaran dan bukan untuk simpanan sehingga tidak mendapat bunga..

 

Jenis-Jenis Uang Elektronik

Jenis uang elektronik di Indonesia dikelompokkan dalam 3 kategori berdasarkan peraturan uang elektronik Bank Indonesia :

1. Uang Elektronik Berdasarkan Media Penyimpanan

  • E-money (uang elektronik chip) : Nilai uang elektronik chip disimpan dalam chip atau kartu. Kartu uang elektronik / e-money bisa digunakan langsung di merchant offline seperti bayar transaksi di minimarket dan bayar KRL.
    Contoh E-money :
    – Mandiri e-Money
    – Tapcash BNI
    – Mega Cash
  • E-wallet (uang elektronik server) : Nilai uang elektronik server disimpan dalam server sehingga berbentuk aplikasi dompet digital. E-wallet / dompet digital bisa digunakan untuk transaksi offline (minimarket & restoran) serta bisa untuk transaksi online di e-commerce.
    Contoh E-wallet :
    – T-Cash
    – Go-Pay
    – OVO

Top up uang elektronik baik e-money maupun e-wallet bisa dilakukan dari ATM, e-banking, atau via merchant offline (Alfamart, Indomart, halte TransJakarta, dll.)

2. Uang Elektronik Berdasarkan Identitas Pengguna

  • Uang elektronik unregistered : E-money atau e-wallet yang identitas penggunanya tidak didaftarkan ke penerbit. Maksimum dana tersimpan = Rp 2 juta.
  • Uang elektronik registered : E-money atau e-wallet yang identitas penggunanya didaftarkan ke penerbit. Maksimum dana tersimpan = Rp 10 juta.

3. Uang Elektronik Berdasarkan Lingkup Penggunaan

  • Uang elektronik open loop : E-money atau e-wallet yang bisa digunakan di banyak merchant seperti supermarket, KRL, PLN, e-Commerce.
    Contoh :
    – e-Money Mandiri
    – Tapcash BNI
    – OVO
    – PayTren
  • Uang elektronik closed loop : E-money atau e-wallet yang hanya bisa digunakan di merchant penerbit saja (tidak bisa di merchant lain).
    Contoh :
    – Gift card Starbucks
    – Gift card McDonald’s
    – Kartu CGV Blitz

 

Kelebihan & Kelemahan Uang elektronik

Kelebihan Uang Elektronik:

  • Transaksi cepat, uang pas, tidak repot
    Saat transaksi pengguna hanya perlu menempelkan kartu e-money atau klik bayar pada e-wallet sehingga tidak perlu menghitung manual dan tidak perlu recehan / kembalian.
  • Transaksi lebih transparan dan tercatat
    Semua transaksi uang elektronik tercatat di sistem. Jika menggunakan e-wallet maka semua aktivitas pembayaran bisa dicek di history
  • Tidak terhubung dengan rekening tabungan
    Pengisian saldo uang elektronik harus di-top-up karena tidak terhubung dengan rekening tabungan sehingga lebih aman jika dibawa kemana-mana dibandingkan kartu debit
  • Banyak promo: diskon dan cashback
    Bayar dengan uang elektronik lebih hemat dari bayar dengan uang tunai karena banyak diskon & cashback. Contoh, di tahun 2018 banyak diskon jika pembayaran pakai E-wallet OVO (di Grab), Go-Pay, Dana (di Bukalapak), dll.

Kelemahan Uang Elektronik:

  • Kartu e-money tidak menggunakan PIN
    Saat transaksi, pengguna tidak perlu repot memasukkan PIN sehingga sangat cepat, namun jika kartu tersebut dicuri, maka kartu bisa langsung digunakan orang lain. Ini berbeda dengan transaksi e-wallet yang terkadang meminta PIN.
  • Saldo terbatas
    Saldo uang elektronik maksimal hanya Rp 10 juta (registered), sehingga tidak bisa melakukan transaksi jika nominalnya lebih dari limit (misal: beli mobil). Pengguna harus menggunakan kartu debit / kartu kredit untuk transaksi di atas limit.

 

Macam-Macam Uang Elektronik di Indonesia

Setiap penerbit uang elektronik open loop dan closed loop yang memiliki dana dikelola > Rp 1 miliar (total dana semua nasabahnya, bukan dana 1 nasabah) wajib mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Hingga November 2018, ada 41 uang elektronik yang sudah mendapatkan izin BI. Berikut daftarnya :

Penerbit Uang Elektronik di Indonesia E-money E-wallet
BCA (Bank Central Asia) Flazz BCA Sakuku
BNI (Bank Negara Indonesia) Tapcash BNI UnikQu
BRI (Bank Rakyat Indonesia) Brizzi T-Bank
CIMB Niaga Rekening Ponsel CIMB
Bank DKI Jakarta (BPD) JakCard
Bank Mandiri Mandiri e-Money Mandiri e-Cash
Bank Mega Mega Cash Mega Virtual
Bank Nationalnobu Nobu e-Money Nobu e-Money
Bank Permata BBMoney
Bank QNB Indonesia DooEt
Bank Sumsel Babel (BPD) BSB Cash
PT. Artajasa Pembayaran Elektronis Mynt E-Money
PT. Bimasakti Multi Sinergi Speed Cash
PT. Bluepay Digital Internasional Bluepay Cash
PT. Buana Media Teknologi GV Money
Go-Jek / PT. Dompet Anak Bangsa Go-Pay
PT E2Pay Global Utama M-Bayar
PT. Espay Debit Indonesia Koe DANA
PT. Ezeelink Indonesia Ezeelink
PT. Finnet Indonesia FinnChannel
Indosat Ooredoo PayPro
PT. Inti Dunia Sukses iSaku
PT. Nusa Satu Inti Artha DokuPay
PT. Skye Sab Indonesia SkyeCard Skye
Smartfren Telecom Uangku
PT. Solusi Pasti Indonesia PayU
Telkom (PT. Telekomunikasi Indonesia) iVas Card Flexy Cash
Telkomsel (PT. Telekomunikasi Selular) Tap Izy T-Cash
PT. Veritra Sentosa Internasional Paytren
PT. Visionet Internasional OVO Cash
PT. Witami Tunai Mandiri True Money
XL Axiata XL Tunaiku

Uang elektronik lain yang belum mendapatkan izin uang elektronik dari Bank Indonesia sehingga fitur top-up di uang elektronik tersebut dibekukan :

  • BukaDompet milik BukaLapak
  • TokoCash milik Tokopedia
  • ShopeePay milik Shopee
  • GrabPay milik Grab

Untuk menyiasati hal tersebut, beberapa institusi di atas bekerjasama dengan pemilik lisensi e-wallet supaya pembayaran non-tunai bisa lebih lancar di masing-masing portal:

  • Grab menggunakan OVO Cash di Indonesia (di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina, Grab menggunakan lisensi e-wallet yang berbeda)
  • Tokopedia menggunakan OVO Cash sebagai pengganti Tokocash
  • BukaLapak menggunakan DANA sebagai pengganti BukaDompet

Baca Juga : Cara Belanja Online di Tokopedia

 

Kekurangan dan Kelebihan E-money & E-wallet

E-money dan e-wallet Indonesia masing-masing memiliki fitur berbeda yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Berikut perbedaannya :

Faktor Pembeda E-money E-wallet
Smartphone Tidak perlu Perlu (Untuk pakai aplikasi dompet elektronik)
PIN Pengaman Tidak ada Ada
Harga Pembelian Ada ongkos kartu perdana (di luar saldo).Contoh : Harga kartu e-money = Rp 50.000 namun isi saldo hanya Rp 15.000 Aplikasi dompet elektronik = Gratis
Bayar Transportasi Bayar transportasi umum (KRL, Transjakarta) Bayar transportasi online (Go-Jek, Grab)
Bayar Tol Bisa Tidak bisa
Bayar Tempat Parkir Bisa Bisa (OVO di mal milik Lippo Group)
Belanja di merchant offline Bisa Bisa
Belanja Online Tidak bisa Bisa
Bayar Tagihan (PLN, BPJS, Asuransi) Tidak bisa Bisa

 

Rekomendasi : Pilih E-money atau E-wallet?

Rekomendasi Uang Elektronik di Indonesia

  • Jika Anda pengguna rutin transportasi umum seperti KRL, pilihlah e-money seperti :
    • e-Money Mandiri
    • Flazz BCA
  • Jika Anda pengguna rutin transportasi online, pilihlah e-wallet seperti :
    • OVO
    • Go-Pay
  • Pakai saja dua-duanya 🙂

Rekomendasi E-money Terbaik

  • Berhubung saat ini semua jalan tol dan layanan transportasi umum sudah menerima mayoritas kartu E-money, kemampuan masing-masing kartu E-money semakin mirip. E-money “terbaik” menjadi sangat bergantung pada merchant/toko mana yang sering Anda kunjungi, dan E-money apa yang diterima toko tersebut. Itu pun sebenarnya tidak terlalu penting karena Anda bisa bayar menggunakan tunai, kartu kredit, dan kartu debit. Perbedaan utama adalah pada bayar parkir. Banyak mall yang hanya menerima Flazz BCA atau Mandiri e-Money.

Rekomendasi E-wallet Terbaik

  • E-wallet “terbaik” sangat bergantung pada servis/portal mana yang sering Anda gunakan. Mayoritas e-wallet baru bisa digunakan di 1 portal, kecuali:
    • OVO: Bisa dipakai di Tokopedia dan Grab
    • Dana: Bisa dipakai di Bukalapak dan Tix.id

Alternatif Uang Elektronik

  • Jika Anda rutin belanja online, alat pembayaran non-tunai lainnya yang bisa digunakan adalah kartu kredit. Kartu kredit umumnya memiliki promo yang lebih banyak daripada uang elektronik.

2 comments

  1. Nangkuti says:

    Saya punya beberapa uang elektronik dari beberapa Bank berbeda untuk membayar Tol.

    Banyak kartu saldo tersisa dibawah 10.000 dan sekarang hanya gunakan TERPAKSA, 1 kartu aja.

    Bagaimana cara saya bisa satukan saldo saldo yg tersisa disetiap kartu.

    Apa saya sudah kehilangan HAK atas sisa UANG saya ?

    Berapa jumlah dana seperti kasus saya ini diseluruh Indonesia ?

    Siapa yang bertanggung jawab ?

    Harus dibuatkan 1 system agar
    semua saldo itu bisa dikumpulkan.

    Hargailah hak orang, kalau.gak diperbaiki, sama aja MALING yang LEGAL. Lebih buruk dari copet.

  2. Deden Rahman Fauzy says:

    Apakah uang elektronik bisa dapat digunakan di semua merchant atau outlet yg sudah terintegrasi dengan bank seperti halnya kartu kredit atau kartu debit, walaupun penerbit uang elektronik itu berbeda. Lalu dalam hal uang sudah kita transferkan melalui bank atau kita bayarkan melalui outlet outlet yang sudah ditunjuk. Harus adakah saldo mengendap atau tidak bisa digunakan untuk belanja ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *