Rumah atau apartemen adalah pilihan tempat tinggal masyarakat di perkotaan. Apartemen adalah bentuk hunian vertikal, sementara rumah adalah tempat tinggal berbentuk rumah tapak. Tinggal di rumah atau apartemen punya keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Pada umumnya, pertimbangan seseorang memilih tempat tinggal adalah:
- Biaya
- Lokasi (dari tempat bekerja)
- Kenyamanan (luas bangunan, lingkungan)
- Faktor lain, seperti keamanan, akses kendaraan, dan lain-lain
Sebelum memutuskan tinggal di apartemen atau rumah, pelajari dulu:
Daftar Isi:
- Keuntungan Tinggal di Rumah
- Kerugian Tinggal di Rumah
- Keuntungan Tinggal di Apartemen
- Kerugian Tinggal di Apartemen
Keuntungan Tinggal di Rumah
Mayoritas masyarakat masih tinggal di rumah tapak. Ada yang beli rumah sendiri, ada yang sewa (kontrak). Meskipun alternatif apartemen sudah lebih banyak dan lebih terjangkau, masih banyak orang yang lebih minat untuk punya rumah. Beberapa keuntungan tinggal di rumah tapak misalnya:
1. Punya Tanah
Punya rumah artinya punya lahan. Anda dapat memanfaatkan lahan ini misalnya untuk berkebun, membangun halaman, taman, atau menambah bangunan lain yang terhubung ke rumah. Jika punya apartemen, maka bangunan Anda terbatas. Punya lahan juga memberi kesan lega dan terbuka dibanding jika tinggal di apartemen.
2. Lebih Untung Untuk Investasi
Jika punya rumah, artinya rumah tersebut milik Anda sendiri. Anda akan dapat sertifikat bangunan dan tanah. Hal ini memudahkan Anda jika ingin menjual rumah atau menjaminkan rumah untuk meminjam dana di bank. Selain itu, menjual rumah juga lebih mudah karena masih banyak orang yang tertarik untuk punya rumah daripada apartemen.
Harga rumah dan tanah juga selalu naik, sehingga lebih menguntungkan untuk investasi. Meskipun cicilan rumah Anda belum lunas, menjual rumah di tengah cicilan juga malah untung karena harganya sudah lebih mahal dibanding harga Anda beli. Meskipun begitu, apartemen kini juga diminati sebagai investasi bagi orang-orang yang sudah punya rumah sendiri.
3. Lebih Privat
Dengan rumah sendiri, akses keluar masuk unit rumah Anda jauh lebih bebas. Paling-paling Anda hanya perlu melewati pos satpam (jika rumah terletak di dalam kompleks / perumahan). Berbeda dengan apartemen yang masuknya harus pakai akses khusus, tidak bisa asal bertamu, ada security 24 jam, dan sebagainya.
Sebaliknya, jika di apartemen, tetangga Anda berjarak sangat dekat. Tak jarang suara tetangga dapat terdengar di balik tembok apartemen, begitupun suara Anda sebaliknya. Apartemen yang tidak punya halaman juga membuat Anda tidak punya jarak dengan unit lain (meskipun ada balkoni).
4. Biaya Lain-Lain Lebih Murah
Biaya-biaya lain untuk rumah biasanya lebih murah. Anda dapat memilih sendiri daya listrik, sumber air (apakah iuran PDAM atau pakai sumur sendiri), dan iuran keamanan komplek juga biasanya lebih murah. Di apartemen, biasanya biaya listrik dan air nya lebih mahal, dan ada pula biaya-biaya tambahan seperti biaya fasilitas, biaya parkir, dan sebagainya.
Kerugian Tinggal di Rumah
Meskipun begitu, ada beberapa kerugian jika Anda tinggal di rumah petak. Meskipun kerugian tersebut tidak sebanyak keuntungannya. Misalnya:
1. Lebih Mahal
Biaya beli rumah jauh lebih mahal dari punya apartemen. Anda harus bayar DP, biaya appraisal, biaya admin, dan cicilan per tahun. Rumah yang mahal juga biasanya cicilannya besar sampai puluhan tahun. Artinya, Anda baru bisa melunasi rumah saat Anda sudah pensiun bekerja.
Baca juga: Beli vs sewa rumah
2. Lokasi Cenderung Jauh dari Pusat Kota (Kantor)
Rumah yang terjangkau biasanya terletak di pinggir kota. Hal ini membuat Anda jadi jauh dengan pusat kota / tempat Anda bekerja. Dengan budget yang sama, biasanya tersedia apartemen murah yang sudah terletak di pusat kota. Selain itu, apartemen yang makin menjamur tapi belum banyak diminati makin banyak, sehingga banyak pilihan lokasi apartemen yang cocok untuk Anda.
Keuntungan Tinggal di Apartemen
Kini, masyarakat mulai tertarik tinggal di apartemen. Alasannya karena harganya makin terjangkau, pilihannya makin banyak, dan gaya hidup apartemen yang makin diminati. Berikut beberapa keuntungan tinggal di apartemen:
1. Fasilitas Lebih Lengkap
Banyak apartemen sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, misalnya swalayan, gym, kolam renang, taman bermain, ruang berkumpul, tempat parkir, dan sebagainya. Fasilitas ini dapat jadi alternatif dibanding Anda harus pergi jauh hanya untuk sekedar beli makanan di swalayan atau renang. Banyak juga rumah-rumah di gang yang tidak menyediakan lahan parkir, sehingga tinggal di apartemen dapat memudahkan Anda memarkir kendaraan Anda.
2. Untung Untuk Investasi
Apartemen juga cocok untuk investasi. Hal ini terutama jika Anda sudah punya rumah sendiri. Bagi generasi muda, tinggal di apartemen adalah gaya hidup baru yang kesannya mewah dan eksklusif. Anda dapat memanfaatkan situasi ini dengan menyewakan apartemen Anda. Meskipun, menjual apartemen cukup susah karena unitnya yang cukup mahal.
3. Gaya Hidup
Bagi generasi muda, tinggal di apartemen adalah gaya hidup baru. Ada kesan mewah, eksklusif, dan mandiri. Selain itu, ada juga yang suka di apartemen karena lebih mudah menata, merawat, dan mengaturnya karena ukurannya yang tidak seluas rumah. Apartemen juga cocok untuk pasangan muda yang belum punya anak. Akses apartemen juga dibatasi hanya untuk pemilik, sehingga lebih aman.
4. Banyak Pilihan
Apartemen kini makin banyak, sehingga Anda dapat punya banyak pilihan juga. Perkembangan apartemen di tengah kota lebih banyak dibanding rumah. Hal ini karena apartemen berkembang vertikal, sehingga dapat menyediakan lebih banyak unit dengan luas tanah yang sama dibanding rumah. Sehingga, banyak apartemen yang dekat dengan lokasi strategis, kantor Anda, akses transportasi umum, dan sebagainya.
Baca juga: Tips ajukan Kredit Apartemen (KPA)
Kerugian Tinggal di Apartemen
Meskipun mulai banyak dilirik, tinggal di apartemen tetap dianggap kurang afdol ketimbang punya rumah petak. Memang, tinggal di apartemen ada kekurangannya juga. Misalnya:
1. Biaya Lain-Lain Lebih Mahal
Karena fasilitas yang cukup banyak, maka biaya lain yang Anda tanggung juga jadi lebih mahal. Harga listrik juga cenderung lebih mahal karena apartemen biasanya memakai daya yang lebih besar. Anda juga harus bayar biaya fasilitas (gym, kolam renang, kebersihan), biaya parkir, biaya keamanan, dan lain-lain.
2. Tidak Bisa Punya Hak Milik
Anda hanya bisa punya hak guna, bukan hak milik. Hak guna ini berlaku 20 atau 30 tahun. Ada dua status hak guna, yaitu Hak Guna Bangunan (HGB) Murni dan Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Jika HGB Murni, maka dapat diperbarui dengan biaya tertentu sesuai nilai apartemen. Sementara, jika HGB di atas HPL, maka setelah HGB habis, apartemen akan jadi milik pemilik lahan (Anda tidak bisa perpanjang).
Baca juga: Beda SHM dan HGB