Kredit pemilikan apartemen (KPA) memiliki sedikit perbedaan dibanding KPR. Salah satu perbedaan utamanya adalah kelengkapan dokumen. Dokumen pengajuan KPA hanya membutuhkan strata title/SHMSRS/SHGB yang sudah pecah dari induk, sedangkan untuk dokumen IMB dan PBB tidak perlu harus pecah dari induk. Cek informasi lain seputar KPA yang telah kami rangkum
- Pengertian Kredit Apartemen
- Pertimbangan Sebelum Mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen
- Bank yang Bisa Proses Pengajuan KPA
- Tips Sebelum Mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen
Pengertian Kredit Apartemen
Apa apartemen bisa KPR?
Sama dengan layanan kredit properti lain, apartemen juga bisa diajukan fasilitas kreditnya, namun bukan KPR tapi KPA (kredit pemilikan apartemen). Kredit apartemen pada dasarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan KPR karena hampir semua bank yang bisa proses KPR, juga bisa memproses pengajuan KPA.
Namun ada beberapa perbedaan utama antara KPR dan KPA yaitu:
- Kelengkapan dokumen properti untuk KPR adalah sertifikat (SHM/SHGB), IMB dan PBB harus sudah pecah dari induk / sudah atas nama penjual. Sedangkan untuk KPA dokumen yang perlu pecah dari induk / atas nama penjual hanya dokumen sertifikat (strata title/SHMSRS/SHGB) saja.
- LTV KPR bisa mencapai 85% untuk KPR secondary dan 90% untuk rumah indent. Sedangkan berdasarkan peraturan tentang LTV KPA hanya sekitar 75-80% saja. Artinya untuk pengajuan KPA, setidaknya Anda perlu menyiapkan 20-25% dari harga unit apartemen sebagai uang DP.
Pertimbangan Sebelum Mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda mengajukan kredit apartemen, yaitu:
1. Biaya KPR Apartemen
Umumnya biaya KPA sama dengan Biaya KPR, perbedaannya hanya di nominal pembayaran. Salah satunya adalah DP, jika pada KPR sekitar 10%-20% dari harga rumah. Pada KPA DP yang dibebankan sekitar 15-25% dari harga rumah.
Selain DP, biaya lain yang perlu dipersiapkan yaitu:
- Biaya PPJB
- Biaya notaris yang terdiri dari: cek sertifikat, biaya balik nama (BBN),Akta Jual beli, dan biaya validasi pajak
- Biaya KPA di bank seperti:Biaya Appraisal, administrasi, provisi, asuransi. Ada beberapa bank juga yang menerapkan hold dana/mengendapkan tabungan sebesar 1 kali cicilan dalam jangka waktu tertentu. Besar biaya tersebut biasanya ditentukan oleh harga rumah atau plafon kredit.
- Biaya BPHTB
2. Dokumen Syarat KPA
Dokumen syarat untuk mengajukan KPA sama dengan KPR, cek dokumen syarat KPA di sini: Dokumen Syarat KPA. Selain kelengkapan dokumen, ada beberapa syarat tambahan yang perlu Anda perhatikan, karena jika syarat ini tidak dipenuhi kemungkinan pengajuan KPA Anda ditolak, yaitu:
- Tidak masuk ke dalam daftar blacklist BI Checking/Slik BI
- Rasio kredit mencukupi untuk mengajukan KPA. Rasio kredit aman adalah sekitar 40% dari gaji. Total ini adalah keseluruhan kredit yang boleh dimiliki, termasuk cicilan kartu kredit, cicilan kendaraan dan kredit lain yang tercatat dalam SID BI
- Semua penghasilan dapat dibuktikan keabsahannya. Untuk pengusaha bisa dibuktikan dengan mutasi rekening yang menunjukkan omzet usaha.
- Memiliki riwayat kredit bersih/tidak pernah menunggak cicilan atau bahkan kredit macet (Non Performing Loan/NPL).
Cek juga: Cegah Kredit Macet KPR : Ajukan Restrukturisasi Kredit
3. Cara Mengajukan KPA
Secara umum ada dua cara pengajuan KPA, yaitu secara offline maupun online. Jika offline, Anda bisa datang langsung ke bank yang dituju dan minta dipertemukan dengan staff marketing KPA. Namun cara offline ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra jika Anda berniat memastikan rate KPA dari berbagai bank karena Anda perlu mendatangi satu per satu bank yang diinginkan.
Selain offline, Anda juga bisa coba ajukan aplikasi KPA secara online melalui Sikatabis.com. Keuntungan pengajuan KPA online adalah Anda bisa mendapatkan perbandingan rate dari beberapa bank sekaligus yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda juga bisa langsung dihubungkan dengan staff marketing KPR bank terkait, sehingga proses jadi lebih hemat waktu dan tenaga.
Bank yang Bisa Proses Pengajuan KPA
Umumnya bank yang bisa proses KPR juga bisa memproses pengajuan KPA. Berikut list beberapa bank rekanan Sikatabis yang memiliki penawaran rate KPA paling menarik, yaitu:
Untuk cek rate dan promo KPA di bank rekanan SikatAbis, Anda bisa masukkan aplikasi pengajuan KPA di sini: Aplikasi Pengajuan KPA Sikatabis.
Tips Mengajukan Kredit Apartemen
Ada beberapa tips yang bisa membantu Anda sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit pemilikan apartemen, yaitu:
1. Cek Dokumen Legalitas Apartemen
Ada dua dokumen utama yang perlu Anda miliki jika beli apartemen baik apartemen bekas maupun baru, yaitu dokumen sertifikat (SHMSRS/SHGB) dan AJB apartemen. Dua dokumen ini merupakan dokumen utama yang wajib dimiliki sebelum mengajukan KPA.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk beli apartemen, cek terlebih dahulu kelengkapan dua dokumen tersebut, karena apartemen yang tidak memilki jaminan dokumen tersebut bisa ditolak pengajuan kredit pemilikan apartemennya. Jika surat-surat di atas belum lengkap atau masih dalam tahap proses, sebaiknya tunda pengajuan KPA hingga dokumen sudah selesai diproses.
2. Pastikan Fasilitas Memadai
Umumnya setiap developer apartemen menawarkan fasilitas yang lengkap. Penting bagi Anda untuk cek apakah fasilitas yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa fasilitas yang biasa ditawarkan adalah layanan parkir, ruang publik seperti taman bermain dan lapangan kecil untuk bersantai, mushola, minimarket, kantin, serta fasilitas rekreasi seperti kolam renang.
Jika Anda baru membangun keluarga atau baru memiliki anak, sebaiknya pilih apartemen yang menawarkan fasilitas taman bermain, dekat dengan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit/klinik dan memiliki ruang publik yang ramah anak. Sedangkan untuk Anda yang single dan butuh privasi, Anda bisa pilih apartemen yang dekat dengan pusat perkantoran atau perkuliahan. Biasanya apartemen jenis ini banyak dihuni oleh mahasiswa atau pekerja kantoran, sehingga suasana apartemen lebih tenang dan sepi.
3. Pastikan Developer Kredibel
Penting untuk memastikan bahwa developer apartemen yang dipilih adalah developer kredibel. Anda bisa cek rekam jejak proyek yang ditangani oleh developer. Selain itu, cek juga legalitas badan usaha developer. Hal ini berguna untuk menghindari Anda mengalami wanprestasi selama KPA berjalan.
4. Lengkapi Dokumen Syarat KPA
Sebelum ajukan KPA, pastikan dokumen syarat pengajuan telah Anda lengkapi. Untuk dokumen kelengkapan properti, Anda bisa minta ke developer apartemen. Sedangkan untuk dokumen pribadi, pastikan semua dokumen lengkap. Cek ulang kesesuaian dokumen dan jika ada data yang perlu di update, seperti Kartu Keluarga, sebaiknya diperbarui terlebih dulu.
5. Sebaiknya Pilih Apartemen Ready Stock
Ada baiknya pilih apartemen yang telah siap huni, selain itu Anda juga bisa pertimbangkan opsi apartemen bekas. Hal ini dikarenakan pembelian apartemen indent memiliki resiko yang lebih tinggi, sama seperti KPR inden, KPA inden juga memiliki resiko unit apartemen telat dibangun, mandek atau bahkan adanya resiko wanprestasi/developer kabur.