Home » Parenting » Kemandirian Anak: Ciri / Manfaat / Tips Cara Didik

Kemandirian Anak: Ciri / Manfaat / Tips Cara Didik

Kemandirian anak yaitu kapasitas anak dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain termasuk orang tuanya. Kemandirian pada anak perlu ditanamkan sejak usia dini. Anak balita (bawah 5 tahun) sudah bisa mulai dilatih mandiri sesuai dengan kapasitas usianya.

Masa kritis melatih kemandirian anak adalah pada usia 2 – 3 tahun. Berdasarkan teori Erikson, pada usia 2 – 3 tahun, anak yang tidak mengembangkan potensi kemandirian berisiko memiliki hambatan perkembangan kemandirian hingga dewasa. Karenanya, sangat penting melatih kemandirian anak usia dini dengan pola asuh yang tepat.

 

kemandirian anak
Contoh Kemandirian Anak

 

Berikut beberapa hal mengenai kemandirian anak yang akan dibahas dalam artikel ini.

 

Aspek Kemandirian Anak Usia Dini

Anak yang mandiri perlu dilatih sejak dini. Sebelum mengetahui cara mendidik anak supaya mandiri, Anda juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak sejak usia dini. Secara umum, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kemandirian yaitu :

1. Faktor Internal

Faktor yang terdapat di dalam diri anak, meliputi faktor emosi dan faktor intelektual anak.

2. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri anak, meliputi lingkungan, karakteristik sosial, stimulasi, pola asuh orang tua, cinta dan kasih sayang, dan bonding antara anak dengan orang tua.

Kedua faktor ini akan kami rangkum dalam sebuah tabel agar lebih mudah dipahami.

Faktor Meliputi Penjelasan
Faktor Internal Faktor Emosi Kemampuan anak dalam mengontrol emosi.
Faktor Intelektual Kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak.
Faktor Eksternal Lingkungan Lingkungan yang baik akan meningkatkan kemampuan anak untuk mandiri.
Karakteristik Sosial Tingkat kemandirian anak cenderung menyesuaikan kelas sosial. Contoh, anak yang tidak terbiasa dilayani oleh pembantu rumah tangga cenderung lebih mandiri.
Stimulasi Anak Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat mandiri
dibanding dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi.
Pola Asuh Orang Tua Anak mandiri mendapatkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari orang tuanya. Tipe pola asuh sangat menentukan kemandirian anak.
Kasih Sayang Orang Tua Kasih sayang terhadap anak tidak sama dengan memanjakan anak.
Memanjakan anak sama saja dengan memperlambat proses kemandirian anak.
Komunikasi antara Orang Tua dan Anak Komunikasi antara anak dengan orang tua perlu dijalin dengan baik. Komunikasi 2 arah yang melibatkan anak dalam pengambilan keputusan membantu anak jadi lebih mandiri.

 

 

Indikator Kemandirian Anak

Indikator kemandirian anak ditandai dengan kemampuan anak yang mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengandalkan orang lain untuk membantunya. Berikut ciri ciri anak mandiri pada usia dini yang sudah kami rangkum dalam tabel sesuai dengan rentang usianya (2 – 5 tahun).

Anak 1-2 Tahun Anak 2-3 Tahun Anak 3-4 Tahun Anak 4-5 Tahun
Tidak menangis
jika ditinggal pergi oleh ibunya
Mencoba minum sendiri dari gelas Bisa mandi sendiri Makan dan minum
sendiri
Memegang
makanan ukuran kecil
Mau ikut merapikan
mainan
Menyikat gigi sendiri Belajar menautkan kancing pada kemeja
Memegang
sendok dan berusaha menyuap ke mulutnya
Mencoba menggunakan
baju sendiri
Pakai baju sendiri Mengendarai sepeda roda 3
Memakai atau melepas
kaos kaki sendiri
Mulai belajar
mengendarai sepeda roda 3
Tidak menangis di
sekolah
Memberitahu orang
lain jika ingin ke toilet
Ke toilet sendiri Percaya diri saat di
sekolah

 

Jenis Kemandirian Anak

Contoh sikap mandiri anak terbagi ke dalam 3 jenis kemandirian. Menurut Steinberg, 3 jenis kemandirian anak yang mencerminkan ciri anak yang mandiri, yaitu :

1. Kemandirian Emosi

Mandiri secara emosi berhubungan dengan hubungan emosional anak dengan orang terdekatnya. Orang tua dan orang terdekat anak sangat berpengaruh terhadap jenis kemandirian emosi anak. Anak yang mudah menangis saat ditinggal sebentar oleh orang terdekatnya harus lebih dilatih mandiri secara emosi.

2. Kemandirian Kognitif

Kemandirian kognitif erat kaitannya dengan kemampuan anak dalam membuat keputusan. Latih anak dengan membebaskannya memilih sesuatu tanpa terlalu bergantung pada keputusan orang lain. Kemandirian kognitif bisa dimulai sejak dini (sekitar 2-3 tahun) dan akan terlatih seiring berjalannya usia anak.

3. Kemandirian Nilai

Kemandirian nilai pada contoh sikap mandiri anak yaitu memahami hal yang benar dan salah. Kemandirian nilai merupakan kemandirian yang cukup sulit untuk anak tapi bisa dilatih sejak usia dini. Biasakan anak untuk berpikir logis dan mengajarkannya konsep benar dan salah, baik dan buruk tanpa menyerang pendapat orang lain yang menurutnya salah.

Manfaat Sikap Mandiri Bagi Anak

Karakteristik kemandirian anak usia dini yang sudah dijabarkan di atas memiliki manfaat yang sangat berguna bagi hidup anak saat ia dewasa. Kemandirian pada anak merupakan hal yang bisa menjadi kunci sukses anak di usia dewasa.

Berikut beberapa manfaat sikap mandiri pada anak menurut pendapat para ahli (Gilmore dalam Chabib Thoha, Lindzey & Ritter, Hasan Basri, Antonius).

  • Memiliki rasa tanggung jawab
  • Percaya diri
  • Mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
  • Mampu bekerja sendirian tanpa bantuan orang lain
  • Memiliki sikap kreatif
  • Memiliki inisiatif
  • Menguasai keterampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya
  • Menghargai waktu
  • Menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya
  • Mampu menyelesaikan permasalahan

Anak yang mandiri cenderung meraih kesuksesan di masa depan karena manfaat di atas. Namun, banyak orang tua yang masih belum menyadari pentingnya melatih anak menjadi mandiri, terutama melatih kemandirian anak sejak dini.

Padahal, anak yang tidak mandiri cenderung bergantung sepanjang hidupnya. Tempat anak bergantung biasanya adalah orang tua atau saudaranya. Hal ini tentu tidak baik untuk perkembangan anak terlebih jika ia sudah memasuki usia dewasa.

 

Cara Melatih Anak Mandiri Sejak Dini

Anak mandiri adalah salah satu bukti pola asuh tepat yang dilakukan orang tua terhadap anak. Namun, menanamkan kemandirian pada anak usia dini tidak sebatas mengajarkan makan atau minum sendiri. Inti dari kemandirian adalah rasa tanggung jawab yang berada di dalam dirinya. Berikut beberapa tips mendidik anak mandiri.

1. Beri Anak Kesempatan untuk Berpendapat

Di usia 2-3 tahun, anak sudah bisa diajak berdiskusi terkait pilihan-pilihan sederhana yang berkaitan dengannya. Meski anak masih kecil, beri kesempatan untuk anak berpendapat dan memilih hal yang dia suka. Hal tersebut bisa melatih kepercayaan dirinya dan melatih membuat keputusan yang lebih penting di masa mendatang.

 

kemandirian anak
Ilustrasi Anak Mandiri

 

Tidak perlu bingung untuk memulai hal ini. Sebagai contoh, saat Anda merencanakan pesta ulang tahun untuknya, libatkan anak dalam pilihan tema, kue ulang tahun, sampai dekorasi ulang tahun. Buat setidaknya 2 pilihan agar tidak terlalu membingungkan untuknya. Misal, “Kamu mau kue ulang tahun tema Doraemon atau Mickey Mouse?”

2. Percaya Pada Anak

Anak yang diberi kepercayaan penuh oleh orang tuanya akan menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Beri kepercayaan pada anak disertai dengan tanggung jawab agar anak juga belajar mengenai konsekuensi jika ia melakukan kesalahan.

Sebagai contoh, Anda tidak perlu terlalu khawatir jika anak Anda ingin main di rerumputan. Namun, Anda juga perlu menekankan bahwa menjaga kebersihan juga penting. Beri ia pengertian dan tanggung jawab. Jangan melarang dan memarahinya karena itu akan membuat anak malah semakin tertantang melakukan hal yang Anda larang.

3. Bimbing Anak Saat Menyelesaikan Masalah

Anak balita terkadang memiliki kesulitan saat membuka pintu, membuka botol, dan mengambil barang di rak. Alih alih langsung mengambilkan barang yang ia butuhkan, Anda bisa membimbing anak untuk mengambilnya sendiri.

Bimbing anak dan ajak anak berpikir mengenai solusi atas masalah yang sedang ia hadapi. Misal, anak ingin mengambil es krim di lemari es bagian atas sementara anak belum cukup tinggi untuk mencapai pintu atas lemari es. Ajak anak berpikir kira-kira benda apa yang bisa membantunya agar ia dapat membuka pintu lemari es.

4. Beri Apresiasi Pada Anak

Saat anak sudah menemukan solusi atas masalah yang ia hadapi, Anda juga perlu mengapresiasi anak. Beri anak pujian dan pelukan. Anak balita masih sangat ego sentris dan menganggap Anda adalah dunianya. Tentu anak akan sedih jika Anda tidak mengapresiasi usaha yang ia lakukan.

 

Kemandirian Pada Anak
Beri Pelukan Sebagai Bentuk Apresiasi

 

Apresiasi merupakan hal yang penting untuk perkembangan psikis anak untuk menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Ajak pasangan Anda untuk melakukan hal yang sama sehingga anak mendapat dukungan dari kedua orang tuanya.

Baca Juga: Tes Bakat Anak: Tujuan / Metode / Tahapan Tes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *