Arti biaya appraisal KPR adalah biaya yang dikeluarkan calon debitur karena bank atau lembaga appraisal melakukan taksiran harga terhadap rumah yang diagunkan. Biaya appraisal wajib dikeluarkan calon debitur yang berniat mengajukan fasilitas kredit KPR dan kredit multi guna. Ringkasnya appraisal merupakan biaya survei yang perlu Anda bayar karena bank atau lembaga khusus appraisal telah melakukan penilaian pada rumah Anda. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian ekonomis terhadap aset yang diagunkan, meliputi harga tanah, lokasi rumah, bangunan rumah, dll.
Biaya appraisal KPR merupakan syarat wajib untuk dapat mengajukan KPR di suatu bank. Appraisal memiliki peranan penting untuk menentukan besar plafon kredit yang akan disetujui oleh bank. Tidak semua calon debitur memiliki hasil appraisal yang tinggi, beberapa rumah bahkan memiliki nilai appraisal yang lebih rendah dibanding harga pasaran rumah.
Appraisal merupakan salah satu komponen biaya tak terduga yang perlu dikeluarkan saat Anda berniat mengajukan KPR. Besar biaya appraisal pun beragam, mulai dari Rp. 300 ribu – Rp. 2 juta. Namun ada beberapa bank juga yang menawarkan gratis biaya appraisal.
Berikut informasi seputar penyebab hasil appraisal rendah, acuan bank dalam menilai rumah serta bank penyedia appraisal gratis.
Penyebab Rendahnya Nilai Appraisal KPR
Appraisal biasanya dilakukan oleh bank atau lembaga khusus penilai aset. Umumnya, nilai appraisal rumah tidak selalu sama dengan harga pasaran rumah, beberapa bisa lebih tinggi, sama atau bahkan lebih rendah dari harga pasaran. Ada beberapa hal yang menyebabkan tinggi rendahnya hasil appraisal, yaitu:
1. Lokasi Rumah
Lokasi rumah merupakan salah satu pertimbangan penting untuk menentukan tinggi atau rendahnya hasil appraisal. Rumah yang berada di pinggiran kota dan wilayahnya masih kurang berkembang tentu memiliki hasil appraisal yang lebih rendah dibandingkan rumah yang berada di kota besar. Selain itu yang menjadi pertimbangan adalah harga tanah rumah, tentu harga tanah di wilayah yang belum berkembang lebih rendah dibandingkan tanah di daerah perkotaan.
Selain lokasi, akses rumah terhadap fasilitas umum dan fasilitas publik juga memilki peranan penting dalam menentukan besaran hasil appraisal. Rumah dengan akses ke layanan publik yang sulit tentu memiliki nilai appraisal yang lebih rendah.
Sebagai informasi, rumah yang berada di lokasi sekitar pantai juga memilki nilai appraisal yang lebih rendah karena bank akan mempertimbangkan kemungkinan rumah terkena erosi pantai. Hal lain yang membuat nilai appraisal rendah adalah lokasi rumah yang dekat dengan sutet, masjid atau sungai.
2. Kemungkinan Terjadi bencana alam
Rumah yang memiliki potensi terjadi bencana alam tentu memiliki nilai appraisal yang lebih rendah. Contohnya adalah rumah yang memilki resiko tinggi terkena banjir atau bencana lain seperti lumpur lapindo. Beberapa bank bahkan menolak pengajuan KPR atau kredit multi guna yang diajukan oleh calon debitur dengan kasus seperti ini, karena dianggap beresiko kedepannya.
3. Kondisi Rumah
Selain menilai aspek di luar properti seperti lokasi dan resiko bencana alam, saat melakukan appraisal rumah, analis juga menilai kelayakan rumah. Tinggi rendahnya hasil appraisal juga dilihat dari kondisi rumah. Rumah yang masih dalam tahap pembangunan atau renovasi tentu nilai appraisal-nya lebih rendah dibanding rumah siap huni
Selain itu, bank juga akan melihat kondisi rumah meliputi, cat rumah, plafon, material rumah, dan apakah rumah bocor, memiliki pagar, kanopi atau aspek lain terkait kondisi rumah yang dapat mempengaruhi hasil appraisal.
4. Jarak Rumah dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
Rumah yang berada dekat dengan tempat pembuangan sampah juga memilki nilai appraisal yang rendah, karena dianggap memiliki harga jual kembali yang rendah. Untuk itu, pastikan rumah yang akan dibeli berada cukup jauh dari tempat pembuangan sampah.
5. Masuk dalam Rencana Tata Ruang Kota
Jika rumah yang Anda pilih berada di wilayah yang termasuk ke dalam rencana tata ruang kota. maka Anda perlu lega karena umumnya rumah dengan skema seperti ini memiliki nilai appraisal yang lebih tinggi. Hal ini karena bank menilai lokasi tersebut memiliki harga jual kembali yang tinggi nantinya.
Acuan Nilai Appraisal KPR
Setidaknya ada dua acuan utama yang digunakan analis dalam menentukan tinggi atau rendahnya harga properti. Salah satunya adalah melalui perhitungan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang ada pada PBB. Sayangnya cara ini tidak terlalu efektif untuk menilai properti karena dianggap kurang bisa mencerminkan harga rumah.
Cara lain yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan harga pasar. Umumnya analis akan menaksir harga rumah berdasarkan harga pasaran rumah di lokasi tersebut. Cara ini adalah cara yang paling sering dilakukan oleh analis untuk menaksir harga properti. Selain menaksir harga properti, biasanya analis juga mempertimbangkan beberapa faktor di atas untuk menilai rumah Anda.
Baca juga: Fitur Properti Tidak Menarik, Appraisal Pun Jelek
Bank Penyedia Biaya Appraisal KPR Gratis
Umumnya biaya appraisal minimum yang ditetapkan oleh bank adalah Rp. 300 ribu – Rp. 2 juta. Namun ada beberapa bank yang menawarkan biaya appraisal gratis, tentunya dengan ketentuan tertentu. Berikut adalah beberapa bank yang menawarkan appraisal bank gratis, yaitu:
baca juga: KPR Ditolak Bank : Solusi dan Tips Agar Disetujui
Jika Anda bingung untuk memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda, cek Kalkulator KPR dan ajukan KPR via kami untuk mendapatkan penawaran bank yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda