Cara toilet training perlu diketahui oleh orang tua yang ingin mengajarkan anaknya toilet training. Toilet training adalah fase penting bagi anak. Pilih waktu yang tepat untuk toilet training dan sesuaikan dengan kondisi anak Anda. Umumnya, toilet training dilakukan mulai dari usia 18 bulan yaitu saat anak sudah mulai bisa mengungkapkan keinginannya dan mengerti kalimat sederhana.
Waktu Tepat Toilet Training
Toilet training yang dilakukan terlalu cepat dapat berisiko membuat anak stres dan tidak nyaman. Sebelum usia 12 bulan, anak belum dapat mengontrol keinginan buang air dan gerakan ususnya. Toilet training anak dapat dilakukan dengan optimal saat anak berusia 2-3 tahun karena anak sudah mulai dapat mengontrol keinginan buang air.
Toilet training yang dilakukan terlalu lambat juga dapat berdampak tidak baik. Anak yang baru memulai toilet training di atas usia 3 tahun cenderung lebih sering mengompol, bahkan hingga masuk usia sekolah.
Tanda-tanda Anak Siap Toilet Training
Perhatikan tanda-tanda anak Anda siap untuk toilet training sebelum memulai proses toilet training. Tanda kesiapan anak sebelum toilet training terbagi atas :
- Kesiapan fisik
- Kesiapan sikap
- Kesiapan kognitif
Berikut kami rangkum dalam sebuah tabel tanda-tanda anak yang sudah siap toilet training. Jika anak Anda sudah menunjukkan tanda siap toilet training, Anda harus segera menemukan cara toilet training yang tepat untuk anak Anda.
Tips Toilet Training
Sebelum memulai proses toilet training, pertimbangkan tips-tips berikut agar toilet training menjadi tahap yang menyenangkan dan nyaman untuk dijalani oleh anak Anda.
1. Perhatikan Tanda-tanda Anak Siap Toilet Training
Cara memulai toilet training adalah dengan memperhatikan tanda-tanda anak siap toilet training. Pastikan anak siap secara fisik dan mental sebelum Anda memulai proses toilet training.
Toilet training adalah tahap yang cukup berat untuk dilalui oleh balita. Sebagai orang tua, Anda juga harus menjadi support partner yang baik. Ajarkan anak dengan sabar agar ia melalui proses toilet training dengan nyaman.
2. Biasakan Kegiatan di Kamar Mandi
Cara toilet training juga bisa diterapkan dengan cara biasakan anak melakukan kegiatan di toilet. Ajarkan ia BAK dan BAB langsung di toilet. Anda juga bisa mencontohkan agar ia lebih paham bagaimana harus BAK dan BAB di toilet.
Sediakan pispot atau potty chair agar ia lebih nyaman dan aman dalam proses toilet training langsung di kamar mandi. Bacakan buku cerita tentang toilet training dan belikan anak celana dalam sebagai pengganti popok sekali pakai.
3. Atur Jadwal ke Kamar Mandi
Anda perlu mengatur jadwal anak ke kamar mandi jika ingin membiasakannya ke toilet. Amati jadwal BAK dan BAB anak. Misal anak biasa BAB pada jam 9 pagi, sebelum jam 9 pagi Anda bisa mengajak anak Anda ke kamar mandi dan mengarahkannya untuk BAB langsung di toilet. Cara toilet training ini dapat memudahkan Anda dalam mengajarkan anak toilet training di waktu-waktu yang tepat.
4. Konsisten
Cara mengajarkan toilet training pada balita yang utama adalah konsisten. Jika ada orang lain yang berperan dalam proses toilet training, Anda juga harus menekankan kekonsistenan tersebut.
Misal Anda punya pengasuh anak, pastikan pengasuh anak juga menerapkan cara toilet training yang sama dengan yang Anda lakukan agar anak tidak bingung. Konsisten membimbing anak dalam proses toilet training akan membuat anak cepat paham dan semakin terampil menggunakan toilet.
5. Beri Pujian ke Anak
Rasa kecewa saat anak gagal dalam proses awal toilet training adalah hal yang wajar. Namun, tetaplah sabar dan jangan lupa untuk beri anak pujian jika dia berhasil BAK dan BAB di toilet. Hindari untuk membentak anak apalagi menghukumnya karena ia belum pandai menggunakan toilet. Percayalah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Tetap sabar dan jangan buat ia takut karena hal itu hanya akan memperlambat proses toilet training.
Peralatan Toilet Training
1. Training Pants
Fungsi : Membuat anak tidak nyaman saat buang air di celana karena training pants tidak menyerap air. Perasaan tidak nyaman akan melatih anak untuk buang air di kamar mandi.
2. Potty Seat Khusus Anak
Fungsi : Membantu anak untuk buang air di toilet dewasa. Toilet dewasa terlalu besar untuk anak sehingga membutuhkan alat agar anak nyaman duduk di toilet.
3. Pee Trainer
Fungsi : Melatih anak laki-laki buang air kecil seperti laki-laki dewasa. Ayah atau saudara laki-laki dapat mencontohkan cara buang air kecil di kloset sehingga anak merasa memiliki kloset mini khusus untuk dirinya.
4. Celana Dalam
Fungsi : Membiasakan anak memakai celana dalam dibandingkan popok. Contohkan pemakaian celana dalam pada anak hingga dia belajar memakai celana dalam sendiri.
5. Sprei Waterproof
Fungsi : Melindungi kasur Anda dari ompol anak saat anak tidur. Anak yang sedang melalui proses toilet training pasti akan mengompol dalam 1 minggu pertama. Jika Anda tidak ingin mencuci dan menjemur kasur setiap hari, Anda butuh sprei anti air.
Baca Juga: Tips Pilih Pendidikan Non Formal untuk Anak