Belajar di rumah menjadi salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia akibat wabah corona yang sudah ditetapkan sebagai pandemi dunia. Area sekolah dianggap sangat rentan penyebaran virus corona yang sangat mudah menular melalui droplet (cairan yang keluar dari hidung atau mulut manusia).
Kebijakan belajar di rumah bahkan sudah diterapkan terlebih dulu dibanding Work From Home (WFH). Belajar di rumah wajib dipatuhi mulai dari sekolah setingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga perguruan tinggi.
Kebijakan Mendikbud Saat Pandemi Corona di Indonesia
Pandemi corona sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Kegiatan yang melibatkan banyak orang akan seminimal mungkin diadakan. Semua siswa diharapkan tetap di rumah sambil tetap belajar melalui video conference atau situs pembelajaran online.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, memberlakukan sejumlah kebijakan khusus di bidang pendidikan terkait pandemi corona. Kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan pada 24 Maret lalu.
Berikut 5 kebijakan Mendikbud yang mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia selama wabah corona berlangsung.
1. UN Dibatalkan
Ujian Nasional yang seharusnya dilaksanakan pada April 2020 resmi dibatalkan akibat pandemi corona. Hal serupa juga terjadi pada Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang diadakan setiap tahun oleh Sekolah Menengah Kejuruan.
Wabah corona membuat UN dan UKK tidak lagi menjadi standar kelulusan bagi siswa siswi SMP dan SMA di Indonesia pada tahun 2020. Belum ada info terkait penyetaraan ujian bagi Paket A, Paket B, dan Paket C yang seharusnya juga wajib ikut UN.
2. Wajib Belajar di Rumah
Menindaklanjuti arahan Presiden untuk tetap di rumah, Mendikbud akhirnya mengeluarkan kebijakan menutup semua sekolah dan mengalihkan semua proses belajar mengajar di rumah. Hal ini otomatis membuat para orang tua beralih peran menjadi guru saat proses belajar mengajar dialihkan ke rumah.
Para siswa tidak diwajibkan menyelesaikan semua kurikulum sekolah untuk naik kelas atau lulus. Namun juga tetap berkewajiban menjalani pembelajaran sesuai arahan guru masing-masing. Kebijakan khusus diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.
3. Penyesuaian Nilai Ujian Sekolah
Seperti Ujian Nasional, Ujian Sekolah yang dilaksanakan tiap semester juga terkena imbasnya. Semua Ujian Sekolah ditiadakan dan nilai para siswa diambil dari portofolio nilai dalam rapor dan akumulasi tugas-tugas sekolah sebelum pandemi corona di Indonesia terjadi.
Berikut spesifikasi nilai yang bisa menjadi panduan :
- Sekolah Dasar (SD)
Nilai rapor 5 semester terakhir, yakni kelas 4, 5 dan semester gasal kelas 6. Rapor semester genap kelas 6 bisa digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. - Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Dapat menggunakan nilai dari 5 semester terakhir. Semester genap untuk kelas 9/12 dapat digunakan sebagai tambahan. - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Nilai rapor ditambah dengan nilai PKL, serta nilai praktik dalam 5 semester terakhir.
4. Ujian Kenaikan Kelas Dibatalkan
Semua ujian dalam lingkup sekolah dibatalkan akibat pandemi virus corona. Termasuk Ujian Kenaikan Kelas (UKK) yang menentukan naik atau tidaknya siswa ke tingkat selanjutnya. Nilai ujian diambil dari portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya. Para siswa juga tidak diwajibkan untuk mencapai seluruh kurikulum yang ada. Kebijakan khusus bisa berbeda sesuai kebijakan sekolah masing-masing.
5. Penerimaan Siswa Baru dengan Protokol Kesehatan yang Ketat
Proses penerimaan siswa baru tetap akan dilaksanakan karena tidak mungkin untuk ditiadakan. Karena jika dihapuskan, akan banyak calon siswa yang dirugikan. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tips Dampingi Anak Belajar di Rumah
Bukan hal yang mudah untuk para orang tua yang harus menjadi pengganti guru bagi anak mereka. Terlebih jika orang tua memiliki anak lebih dari satu dan juga memiliki kewajiban WFH. Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa Anda lakukan untuk meringankan beban Anda selama mendampingi anak belajar.
Berikut tips bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah selama pandemi corona berlangsung di Indonesia.
1. Buat Jadwal yang Pasti
Tentukan jadwal yang pasti setiap harinya. Misal, Anda akan mulai mendampingi anak Anda belajar mulai pukul 9 pagi – 12 siang, lalu istirahat makan siang. Lanjut pukul 1 siang hingga 3 sore. Diskusikan juga hal ini dengan guru anak Anda dan pihak sekolah agar semua pembelajaran bisa maksimal.
2. Manfaatkan Fasilitas dari Pemerintah
Mulai 13 April 2020, Kemendikbud meluncurkan Program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI setiap hari Senin – Jumat. Program ini bertujuan membantu masyarakat yang kesulitan dalam mendampingi anaknya belajar via online.
Manfaatkan fasilitas gratis dari pemerintah ini untuk membantu Anda mendampingi anak belajar di rumah. Berikut contoh jadwal program belajar dari rumah di TVRI yang bisa Anda tonton sesuai jenjang sekolah anak Anda.
3. Beri Anak Dukungan dan Kebebasan
Terkadang jika di rumah anak lebih tertarik bermain dibanding belajar. Beri anak Anda dukungan dan pengertian bahwa belajar juga hal yang penting. Hindari untuk langsung memarahinya karena hal tersebut akan membuat ia makin menjauh dari Anda.
Berikan kebebasan bertanggung jawab yang berguna bagi kemandirian anak. Contoh kebebasan bertanggung jawab yang bisa Anda lakukan adalah menerapkan aturan yang tegas dengan cara yang tetap lembut.
Beri anak Anda kebebasan saat jam istirahat. Namun, ia harus siap kembali belajar saat waktu belajar tiba. Contohkan dengan sabar dan konsisten. Anak Anda melihat Anda sebagai role model. Jadi, jika Anda disiplin dalam menerapkan aturan dan turut mengikuti rules yang Anda buat, anak Anda akan dengan mudah mencontoh perilaku Anda.
4. Apresiasi Anak
Jangan lupa untuk beri anak apresiasi atas apa yang ia lakukan. Misal, hari ini ia disiplin atas semua aturan yang Anda buat, beri ia pujian dan juga pelukan. Tidak perlu memberi hadiah yang membuat Anda terbebani, pelukan dari Anda dan pasangan Anda lebih berarti untuk anak Anda.