Tes bakat anak menjadi salah satu solusi bagi orang tua yang ingin mengetahui bakat anaknya untuk kemudian mengarahkan bakat tersebut dengan cara yang tepat. Tes bakat biasanya juga disertai tes minat anak untuk memaksimalkan potensi anak.
Ada 4 hal yang menjadi fokus dalam tes bakat dan minat anak, yaitu:
- Potential / Potensi
- Personality / Kepribadian
- Passion / Ketertarikan
- Physical / Fisik
Para orang tua sebaiknya memahami 4 aspek tersebut sebagai pertimbangan dasar dalam memilih kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Tes bakat anak juga bisa berpengaruh pada penyesuaian kurikulum sekolah yang dipilihkan untuk anak. Anak dengan kurikulum sekolah dan kegiatan yang tepat berpotensi mengoptimalkan bakat dan minatnya.
Tujuan Tes Bakat Anak
Selain sebagai pertimbangan dasar dalam memilih kurikulum dan kegiatan anak, tes bakat anak juga memiliki fungsi lain, seperti :
1. Membantu mengatasi permasalahan belajar yang selama ini dimiliki anak
Tidak semua anak memiliki bakat dan minat ke arah akademis dan teoritis. Anak yang memiliki minat tinggi di bidang kinestetik akan sangat sulit menyesuaikan diri dengan kurikulum sekolah yang menitikberatkan pada pembelajaran dan tugas-tugas teoritis. Untuk memahami tipe anak seperti ini, orang tua harus terlebih dahulu memahami 4 aspek (potensi, kepribadian, ketertarikan, fisik) anak.
2. Orang tua memiliki informasi tentang gaya belajar yang paling sesuai untuk anak
Gaya belajar sangat dipengaruhi oleh 4 aspek dalam tes bakat. Terkadang, ada anak yang malas belajar dan terlanjur dicap bodoh oleh guru dan bahkan orang tuanya. Padahal, bukan tidak mungkin anak hanya belum menemukan gaya belajar yang cocok untuknya. Orang tua memiliki peran penting dalam hal ini. Orang tua sebaiknya mencari tahu arah bakat dan minat anak kemudian menyarankan gaya belajar yang sesuai untuk anak. Jika gaya belajar anak sudah sesuai, proses belajar akan menjadi lebih efektif dan hasil belajar pun akan terlihat signifikan.
3. Orang tua dapat mendukung anak dalam mengasah bakat dan minat anak
Dengan mengetahui gaya belajar dan potensi bakat dan minat anak, orang tua akan dengan mudah membantu anak mengoptimalkan bakatnya. Jika anak kurang memiliki minat di bidang akademis dan tidak tertarik dengan ekstrakurikuler di sekolah, orang tua dapat mencarikan kursus yang sesuai dengan minat anak. Hal ini akan sangat membantu anak dalam mengasah bakat dan minatnya di suatu bidang.
4. Anak lebih fokus pada pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minatnya
Dukungan orang tua yang maksimal akan memunculkan rasa kepercayaan diri anak untuk terus fokus menjalani pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Anak yang percaya diri dan fokus dalam pendidikan berpotensi tinggi untuk menjadi bintang di bidangnya. Orang tua tidak perlu stres menyuruh anak belajar karena anak akan dengan senang hati fokus pada pendidikannya. Tes bakat anak memberikan efek positif pada kenyamanan belajar anak dan ketenteraman hati orang tua.
Metode Tes Bakat
Ada beberapa faktor yang akan diuji dalam tes bakat. Kami sudah rangkum metode tes bakat dalam sebuah tabel agar lebih mudah dipahami.
Syarat Mengikuti Tes Bakat dan Minat Anak
Sebelum mengikut tes berdasarkan 4 aspek dan metode tes bakat, anak Anda harus memiliki syarat sebagai berikut.
- Berusia 4 – 12 tahun
- Paham instruksi yang akan diberikan oleh psikolog dan tim
- Lancar melakukan percakapan dua arah dalam bahasa Indonesia/bahasa Inggris
- Anak tidak memiliki kebutuhan khusus
Anak yang mengikuti tes bakat dan minat tidak harus sudah memiliki permasalahan di sekolah. Tes bakat dan minat anak bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah permasalahan yang berpotensi timbul di tempat belajar anak kelak.
Tahapan Tes Bakat dan Minat Anak
Tes bakat membutuhkan bantuan ahli agar diagnosis bisa sesuai dengan keadaan anak. Tenaga kesehatan yang tepat untuk melakukan tes bakat dan minat anak adalah psikolog anak dan praktisi pendidikan anak. Ada 3 tahapan yang akan dilakukan oleh psikolog yang dinamakan asesmen.
Asesmen psikolog terhadap anak mencakup :
- Dua jam interview
- Penilaian aktivitas belajar (biasanya menggunakan media balok, puzzle, flash card)
- Kegiatan menggambar dan anak bercerita tentang gambar tersebut
Hasil tes akan dianalisis oleh psikolog anak dan bisa diambil sekitar 7 – 14 hari kerja. Saat mengambil hasil tes, orang tua beserta anak akan melalui sesi konseling yang menitikberatkan pada gaya belajar dan kurikulum yang sesuai untuk anak.
Psikolog anak dan praktisi pendidikan anak akan menyarankan hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua yang ingin memaksimalkan potensi dari anaknya. Anak juga dapat mengungkapkan keinginannya dalam sesi konseling ini sehingga orang tua dapat lebih peka dengan keadaan anak dan mengetahui potensi dalam diri anak.
Fingerprint Test
Fingerprint test adalah tes sidik jari yang sedang marak digaungkan sebagai salah satu tes bakat anak paling simple dan mudah. Metode fingerprint test adalah tes 10 sidik jari anak yang hanya diperlukan sekali seumur hidup karena hasilnya tidak akan berubah meski tes lebih dari 1 kali. Hal ini karena sidik jari anak tidak akan pernah berubah meski sudah tumbuh dewasa.
Fingerprint test sangat berbeda dengan kebanyakan tes bakat Indonesia yang lain. Metodenya yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis anak justru memunculkan pertanyaan banyak pihak. Metode yang sangat sederhana tersebut apakah benar-benar bisa memprediksi bakat anak sejak anak usia 3 tahun?
Beberapa institusi penyelenggara fingerprint test di Indonesia mengklaim hasil tes mereka akurat dan aplikatif. Namun, belum ada penelitian valid yang mendukung keakuratan fingerprint test.
Namun, tidak ada salahnya mencoba fingerprint test pada anak Anda untuk sekadar prediksi bakat anak melalui sidik jari. Biaya fingerprint test berkisar antara Rp 500.000 – Rp 650.000 sudah termasuk sertifikat dan sesi konseling setelah tes sidik jari.
Baca Juga: Penerapan Pendidikan Karakter Anak