Tantrum adalah luapan emosi anak yang seringkali tidak terkontrol. Tantrum biasanya ditandai dengan menangis kencang, menjerit, atau berguling-guling di lantai. Kondisi ini bisa dianggap wajar karena hampir setiap anak mengalami fase tantrum. Namun, tantrum pada anak juga harus ditangani dengan tepat agar tidak berpengaruh terhadap kepribadian anak saat dewasa.
Tantrum Pada Anak
Tantrum pada anak biasanya terjadi di usia 1-3 tahun. Di rentang usia ini, anak cenderung masih belum bisa mengontrol emosinya. Kemampuan bahasanya pun masih terbatas sehingga sulit untuk mengungkapkan keinginannya. Di usia 4-5 tahun, tantrum pada anak akan perlahan berkurang dan kemudian hilang.
Tantrum adalah bagian dari proses perkembangan seorang anak. Psikolog menjelaskan fase tantrum sebagai fase yang memerlukan penanganan khusus. Orang tua bisa menerapkan pola asuh yang sesuai untuk penanganan anak yang sedang tantrum.
Penyebab Tantrum
Penyebab tantrum pada anak yaitu karena terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk meluapkan perasaannya. Anak tidak tahu cara mengekspresikan perasaannya sehingga berakhir dengan tantrum. Penyebab tantrum ini masuk ke dalam jenis tantrum frustasi.
Namun, tantrum juga bisa menjadi ajang anak dalam melakukan observasi dan mengetahui cara mendapatkan keinginannya. Tantrum jenis ini dinamakan tantrum manipulatif. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi anak tantrum, Anda perlu mengetahui jenis tantrum terlebih dahulu.
Jenis Tantrum Pada Anak
Terdapat perbedaan antara tantrum frustasi dengan tantrum manipulatif. Anda dapat mempelajari ciri-ciri dari kedua jenis tantrum tersebut dan menghadapi anak tantrum sesuai dengan jenisnya.
Cara Atasi Tantrum
Cara menghadapi anak yang tantrum membutuhkan beberapa tips agar Anda tidak salah langkah dalam menghadapi tantrum pada anak. Cara atasi tantrum bisa Anda lakukan dengan memperhatikan tips-tips berikut.
1. Tetap Tenang
Cara atasi tantrum pada anak adalah tetap tenang dan jangan terpancing emosi. Jika anak mulai menunjukkan tanda tantrum, Anda harus bersiap untuk lebih sabar dari biasanya. Rundingkan bersama pasangan Anda mengenai cara hadapi anak tantrum sebagai solusi yang dapat diterapkan ke anak Anda.
2. Kenali Penyebab Tantrum
Kenali jenis-jenis tantrum untuk mengetahui penyebab anak tantrum. Dengan mengetahui penyebab anak tantrum, Anda dapat lebih siap dalam menangani anak tantrum. Pada awalnya, tidak mudah membedakan tantrum frustasi dan tantrum manipulatif. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda dapat lebih mudah membedakan jenis tantrum pada anak Anda.
3. Alihkan Perhatian Anak
Jika anak mulai menunjukkan tanda tanda tantrum, Anda dapat segera mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Cara mengatasi tantrum dengan mengalihkan perhatian anak memang tidak mudah. Anda harus pintar mencari celah dengan menawarkan hal yang menarik dan dapat memendam emosi tantrum pada anak. Usahakan cari hal lain yang bisa membuat anak tertarik seperti menawarkan es krim atau makanan favoritnya.
4. Tetap Sabar
Anak tantrum dengan menjerit dan menangis pasti membuat orang tua kebingungan, terlebih jika tantrum terjadi di tempat umum. Usahakan untuk tetap sabar menghadapi anak yang tantrum. Anda bisa menenangkan diri Anda terlebih dahulu sebelum membujuk anak Anda.
Tenangkan diri Anda dan anggap bahwa fase tantrum ini akan berlalu. Jangan pernah sekalipun kasar pada anak Anda karena dapat berefek negatif bagi tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Ciri Anak Siap Toilet Training dan List Peralatan