Pinjaman online adalah salah satu bentuk fintech yang populer di Indonesia saat ini. Ada lebih dari 26 fintech pinjaman online (Oktober, 2018) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Banyak perusahaan startup menawarkan pinjaman online dengan syarat mudah dan cepat. Dengan cara download aplikasi Android / iOS pinjaman cepat, Anda sudah bisa daftar untuk mendapatkan pinjaman uang. Lalu, dengan kemudahan syarat dan persetujuan apakah aplikasi pinjaman online tidak berisiko?
OJK sebagai pengawas lembaga keuangan bank dan non-bank telah membuat peraturan mengenai Fintech. Jika perusahaan Fintech tidak menjalankan bisnisnya sesuai dengan arahan OJK, maka OJK bisa menunda proses izin operasional fintech tersebut.
Sebelum Anda mencoba mengajukan pinjaman online, lebih baik pelajari dulu :
- Aplikasi pinjaman online terdaftar di OJK
- Yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Aplikasi Pinjaman Online
- App Permission dalam Pinjaman Online Cepat
Aplikasi Pinjaman Online Terdaftar OJK
Banyaknya aplikasi pinjaman dana tunai kilat di Google Playstore atau Apple Store bisa jadi membuat Anda bingung untuk memilih app. Ada ratusan app pinjaman yang menawarkan pinjaman online cepat namun perlu diketahui bahwa tidak semuanya legal.
Daftar Pinjaman online yang sudah terdaftar di OJK :
- Cash Cepat
- Cashwagon
- Dana Bijak
- Dana Cepat
- Dana Rupiah
- Do-it
- Dompet Kilat
- Easy Cash
- Indodana
- Julo
- Kawan Cicil
- Kredit Cepat
- Kredit Pintar
- Kredivo
- MauCash
- Pinjam Duit
- Pinjam Yuk
- Pinjaman Go
- Pohon Dana
- Rupiah Cepat
- Rupiah Plus
- Rupiah One
- TunaiKita
- UangMe
- Uang Teman
Faktor yang perlu dicermati sebelum install Aplikasi Pinjaman Online
Pinjaman online cocok untuk Anda yang butuh dana cepat dan mendesak, tapi Anda perlu berhati-hati dalam memilih pinjaman online tanpa jaminan. Jika Anda tidak teliti dan hati-hati dalam memilih aplikasi pinjaman online, Anda bisa terjebak ke dalam jaringan yang disebut warganet sebagai ‘rentenir online’. Beban bunga dan biaya-biaya yang diberikan pinjaman online bisa membuat Anda susah untuk melunasinya hingga akhirnya hutang menumpuk.
Sebelum menggunakan aplikasi pinjaman online yang perlu Anda perhatikan adalah
1. Pastikan perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK
Perusahaan pinjaman online harus terdaftar di OJK. Sebelum mendapatkan izin, perusahaan akan diawasi selama 1 tahun oleh OJK dan dilihat apakah bisnis fintech tersebut bisa berjalan atau tidak, jika terbukti bisa berjalan maka OJK akan memberikan izin.
Jika Anda butuh uang cepat untuk keperluan yang sangat mendesak, Anda bisa pinjam dana dari layanan pinjaman online yang terdaftar di OJK, jangan yang abal-abal.
Ada 26 Perusahaan Fintech Pinjaman online tanpa agunan yang terdaftar di OJK (Oktober 2018).
Anda bisa melaporkan ke OJK di nomor hotline 157 apabila Anda mempunyai pengaduan mengenai pinjaman online.
2. Syarat dan Ketentuan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan pinjaman online APK, sebaiknya Anda membaca syarat dan ketentuan yang berlaku dalam penawaran produk pinjaman. Hal itu harus dilakukan agar Anda tahu jelas produk yang akan Anda ambil, dan apakah Anda memenuhi syarat peminjam atau tidak. Tidak semua pinjaman uang tunai yang Anda ajukan akan mendapat persetujuan. Data yang Anda berikan harus akurat karena pihak pinjaman online akan melakukan verifikasi melalui telepon.
3. Biaya-biaya yang harus Anda bayar
Biaya dalam pinjaman online mencakup biaya administrasi, suku bunga, biaya keterlambatan, biaya mitigasi risiko. Cari tahu biaya-biaya yang harus Anda keluarkan sehingga Anda tidak merasa kaget jika cicilan / tagihan Anda besar. Jika APK tidak mencantumkan biaya-biaya tersebut, Anda bisa bertanya pada Customer Service aplikasi tersebut.
4. Baca App Permission
Saat Anda ingin menginstall aplikasi pinjaman online, akan muncul pop-up App Permission seperti dibawah ini
Bacalah sampai selesai, jika Anda tidak keberatan dengan data-data yang akan diakses oleh
aplikasi maka Anda bisa menginstallnya, namun jika Anda tidak setuju maka Anda tidak bisa menggunakan dan meminjam uang dari aplikasi tersebut.
Ketahuilah bahwa aplikasi pinjaman online bisa menyimpan data-data kontak yang ada di dalam HP Anda. Ada beberapa kasus yang sempat viral di media sosial mengenai penagih kredit yang menghubungi orang-orang yang ada di dalam kontak HP Anda tanpa izin. Beberapa orang telah memposting keluhan mereka terhadap penagih hutang yang menggunakan bahasa tidak enak. Contoh-contoh kasus tersebut bisa dibaca pada website media konsumen.
App Permission dalam Pinjaman Online
Setiap Anda memasang aplikasi baru pada HP Android / iOS, Anda harus tahu aktivitas yang akan dilakukan dan data apa saja yang akan diambil oleh aplikasi tersebut. Dengan mengenali app permission, Anda bisa tahu dan menghindari aplikasi yang dapat menguras pulsa atau membocorkan data Anda. Untuk pengajuan pinjaman online, beberapa pinjaman juga meminta akses ke sosial media + password. Bahkan, beberapa aplikasi meminta akses internet banking + password untuk verifikasi data calon nasabah dan pendapatan calon nasabah. Jika Anda tidak nyaman dengan permintaan itu, lebih baik batalkan peminjaman.
Berikut adalah beberapa app permission yang umumnya diminta oleh aplikasi pinjaman online:
1. Identitas
Aplikasi akan memberikan akses pada identitas perangkat seperti nomor IMEI dan nomor telepon. Izin bisa disalahgunakan karena berhubungan dengan data pribadi.
2. Kontak
Aplikasi akan membaca dan memodifikasi kontak telepon yang Anda miliki. Izin seperti ini bisa disalahgunakan seperti pihak penagih dari pinjaman online menagih hutang kepada siapa saja yang ada di kontak telepon peminjam. Contohnya beberapa waktu lalu banyak konsumen pinjaman online yang komplain mengenai penagihan kredit kepada semua kontak telepon yang ada pada HP peminjam.
3. SMS
Aplikasi akan meminta izin untuk mengirim sms atau menerima sms. Akses SMS yang bisa dilakukan aplikasi adalah menerima sms, membaca pesan sms/mms, mengedit pesan teks, mengirim pesan sms dan menerima pesan teks (WAP). Agak mengerikan jika pihak aplikasi bisa membaca SMS yang kita kirim dan terima.
4. Ponsel
Aplikasi dapat menggunakan akses telepon Anda. Aplikasi bisa saja melakukan panggilan, membaca riwayat telepon masuk, mengalihkan panggilan keluar, dan mengubah status telepon. Izin ini bisa berbahaya karena dapat disusupi malware yang diam-diam melakukan panggilan atau memata-matai pembicaraan.
5. Foto/Media/File
Aplikasi akan membaca gambar, video, audio serta penyimpanan eksternal HP Anda. Aplikasi juga bisa mengubah atau menghapus isi penyimpanan (kartu SD), memformat penyimpanan eksternal, memasang atau melepas penyimpanan eksternal Anda. Kalau ada foto yang disalahgunakan bisa bahaya, bukan?
6. Kamera
Camera akan aktif untuk mengambil gambar atau video. Hati-hati karena aplikasi bisa mengambil gambar atau video secara diam-diam dan bisa saja disalahgunakan.
7. Mikrofon
Microphone untuk merekam suara di sekitar. Apabila aplikasi tidak ada hubungannya dengan aplikasi foto atau chat, Anda harus hati-hati karena aplikasi bisa saja merekam suara di sekitar anda.