Home » Finansial » Kapan Sebaiknya Pensiun Dini? Berikut Untung / Rugi & Tips Pensiun Dini

Kapan Sebaiknya Pensiun Dini? Berikut Untung / Rugi & Tips Pensiun Dini

Pensiun dini dapat jadi pilihan untuk mengejar hobi / kegiatan yang disukai yang tidak dapat dilakukan selama bekerja. Jika Anda tertarik pensiun dini, faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah finansial. Pastikan pendapatan Anda selama bekerja ditabung dan cukup untuk biaya hidup setelah pensiun. Lebih bagus lagi jika Anda menerima dana pensiun.

 

Pensiun Dini PNS / Pegawai Pemerintah / BUMN: Boleh?

Sebenarnya, pensiun dini = mengundurkan diri, dan itu adalah hak pekerja. Meskipun begitu, ada aturan-aturan tertentu di setiap perusahaan / instansi, apalagi jika instansi pemerintah. Jika Anda pegawai swasta, maka biasanya tidak ada aturan mengikat soal pengunduran diri. Anda boleh pensiun / mengundurkan diri kapan saja. Uang pensiun Anda = uang yang dibayarkan pengusaha dalam bentuk BPJS Tenaga Kerja tiap bulan selama Anda bekerja.

Bagi ASN / PNS, pensiun dini ada aturannya. Pensiun dini bagi PNS / ASN = minimal sudah berumur 45 tahun dan sudah mengabdi selama minimal 20 tahun. Pensiun cara ini = diberhentikan secara terhormat dan masih berhak dapat uang pensiun seperti pensiun pada umumnya. Meskipun begitu, pensiun sebelum umur 45 / 20 tahun pengalaman = bisa / boleh, tetapi tidak dapat uang pensiun seperti pensiun pada umumnya.

 

Keuntungan Pensiun Dini

Berikut beberapa keuntungan pensiun dini:

1. Waktu Tidak Banyak Terbuang

Kini 80% masyarakat menghabiskan waktu untuk perjalanan pulang pergi ke kantor. Dengan pensiun dini, Anda tidak akan kehilangan waktu ini lagi. Misalnya, pulang-pergi kantor = 2 jam sehari. Dengan 5 hari kerja, maka seminggu = 10 jam, sebulan (4 minggu) = 40 jam, setahun (12 bulan) = 480 jam. Jika Anda pensiun 10 tahun lebih dini, maka Anda tidak membuang waktu 4800 jam = 200 hari! 200 hari ini dapat Anda manfaatkan untuk melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

2. Lebih Banyak Waktu untuk Kegiatan Lain

Dengan pensiun dini, Anda akan punya waktu lebih lama tidak bekerja. Waktu ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang tidak dapat Anda lakukan jika sibuk bekerja. Misalnya berkumpul dengan keluarga, sosialisasi dengan kawan-kawan, atau melakukan hobi. Beberapa orang juga merasa pensiun dini = lebih dapat menikmati hidup, karena hidup bukan untuk bekerja saja. Jika pensiun sampai tua, maka hanya punya beberapa tahun sampai meninggal. Jika pensiun dini = kemungkinan dapat menikmati hidup lebih lama.

3. Bebas Menentukan Kegiatan yang Akan Dilakukan

Pensiun dini dengan umur masih belum terlalu tua akan membuat Anda dapat melakukan banyak hal. Misalnya melanjutkan usaha / menekuni hobi. Hal-hal seperti ini sebenarnya dapat dilakukan saat bekerja, tapi Anda tidak punya kebebasan melakukannya. Anda akan terbatas oleh waktu kerja / lembur + kelelahan karena bekerja. Jika pensiun usia normal = Anda sudah terlalu tua untuk melakukan banyak hal (tidak dapat melakukan sebanyak jika masih muda).

 

Kerugian Pensiun Dini

Sebaliknya, pensiun dini juga dapat merugikan diri Anda. Beberapa kerugian tersebut misalnya:

1. Kehilangan Lingkungan / Teman Kantor

Anda otomatis tidak dapat sering bertemu teman kantor Anda yang sudah berkawan selama bertahun-tahun. Kehilangan lingkungan sosial seperti ini kadang membuat seseorang sedikit stres. Meskipun begitu, lingkungan sosial ini dapat diganti dengan keluarga / tetangga / kawan lama. Anda juga dapat tetap bersosialisasi dengan cara lain seperti bergabung ke komunitas online atau menjalin sosialiasi dengan pelanggan / pembeli (jika punya usaha).

2. Bisa Jadi Tidak Produktif

Dengan waktu luang banyak setelah pensiun dini, Anda bisa jadi bingung akan melakukan apa. Tanpa perencanaan yang matang, Anda akan terancam tidak produktif. Jika usia masih cukup muda tapi tidak produktif = rentan terkena stres. Tidak produktif akan membuat Anda merasa jadi beban / merasa jadi orang yang tidak berguna (padahal jika bekerja, Anda setidaknya masih bisa berprestasi di kantor). Atur waktu dan perencanaan kegiatan Anda secara matang agar tetap produktif setelah pensiun dini.

3. Mengalami Masalah Keuangan

Selain itu, tanpa perencanaan keuangan yang matang, Anda akan rentan mengalami masalah keuangan. Pemasukan setelah pensiun = berbeda saat masih bekerja. Bisa saja lebih kecil (hanya mengandalkan uang pensiun) atau tidak tetap (jika tidak punya penghasilan tetap lain). Anda juga harus mengandalkan tabungan untuk membiayai masa pensiun Anda. Dengan kondisi keuangan yang berubah, maka perlu perencanaan yang berubah juga.

 

Tips pensiun dini
Ilustrasi perencanaan pensiun dini (Liputan 6)

 

Tips Pensiun Dini

Jika Anda sudah yakin untuk pensiun dini, maka rencanakan dari jauh-jauh hari. Tentukan di umur berapa Anda ingin pensiun dini, berapa kira-kira jumlah harta / aset Anda, serta bagaimana Anda melanjutkan hidup setelah pensiun, baik secara finansial maupun sosial. Berikut beberapa tips untuk mencegah agar Anda tidak rugi / kesusahan setelah pensiun dini:

1. Punya Tabungan Cukup

Salah satu yang penting untuk menyiapkan pensiun dini adalah punya tabungan cukup. Tabungan = dana darurat Anda, untuk berjaga-jaga jika Anda tidak punya pemasukan atau jika ada kondisi darurat lain seperti bencana atau sakit. Persiapkan tabungan ini sejak Anda mulai bekerja (gaji pertama). Usahakan dana yang ditabung rutin bertambah tiap waktu (mengejar inflasi).

2. Pelajari Pengeluaran yang Berubah (Meningkat / Menurun)

Anda mungkin berpikir bahwa pensiun = pengeluaran berkurang. Ini benar untuk beberapa hal, misalnya biaya transport, makan di luar, biaya sosial dengan kawan kantor. Tapi, biaya lain seperti biaya kesehatan kemungkinan akan meningkat. Hal ini karena usia Anda yang semakin tua dan perlu sering menjaga kesehatan. Biaya sekolah anak, biaya rumah, dan biaya-biaya lain juga pasti ikut bertambah. Hitung dan pastikan bahwa dana pensiun / pemasukan setelah pensiun Anda dapat meng-cover pengeluaran Anda.

3. Samakan Pemasukan Jika Pengeluaran Tetap Sama

Idealnya, saat memutuskan pensiun = lunasi semua hutang Anda. Saat pensiun pemasukan jelas berkurang, sehingga pengeluaran Anda dalam bentuk cicilan juga harus dikurangi. Tapi jika hal ini tidak mungkin dilakukan, Anda harus memastikan bahwa Anda masih punya pemasukan untuk membayar pengeluaran tersebut.

4. Investasi

Anda bisa saja berinvestasi saham / emas sebagai sumber pemasukan pasif Anda. Tapi, pelajari dulu cara-cara investasi agar tidak rugi. Sebaiknya jangan gunakan semua / sebagian besar dana Anda untuk investasi. Pakai dana sisa Anda saja. Kecuali jika Anda sudah mahir dan pandai mendapatkan banyak keuntungan dari investasi. Perlu diingat juga belajar & bermain investasi = butuh banyak waktu.

5. Kurangi Pengeluaran Konsumtif

Karena sumber pemasukan Anda sudah berkurang, maka kurangi juga pengeluaran Anda, terutama hal-hal yang konsumtif. Beli / belanja barang-barang konsumtif sedikit demi sedikit memang tidak terasa berat, namun tetap saja merugikan jika dihitung secara keseluruhan. Selain itu, beli barang-barang konsumtif berupa makanan / jajan juga tidak baik untuk kesehatan Anda yang sudah mulai tua. Lebih baik makan sehat (masak sendiri), sehingga kurangi jajan / makan junk food. 

6. Latihan Berbisnis / Sudah Punya Bisnis

Sebelum pensiun, usahakan Anda sudah punya bisnis / sudah belajar bisnis. Mengelola bisnis adalah salah satu pilihan sumber pemasukan pasca pensiun. Anda dapat merintis usaha saat masih bekerja, lalu setelah pensiun, Anda bisa menyerahkan bisnis itu untuk dikelola pasangan / keluarga Anda / pekerjakan orang lain sebagai manajer, sehingga Anda masih dapat menikmati pensiun tapi dengan pemasukan yang terjamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *