Keuangan keluarga termasuk yang terpengaruh akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret lalu. Anda perlu menyesuaikan ulang perencanaan keuangan rumah tangga dalam masa pandemi corona. Terlebih jika pendapatan keluarga Anda termasuk yang terkena imbas pembatasan sosial yang dilakukan saat pandemi corona terjadi di Indonesia.
Dampak Corona Terhadap Ekonomi Indonesia
Melalui video conference pada 1 April 2020 lalu, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun 2,3 persen. Bahkan, jika corona di Indonesia belum dapat teratasi dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai negatif 0,4 persen.
Penurunan konsumsi rumah tangga adalah salah satu hal yang mempengaruhi turunnya pertumbuhan ekonomi. Pekerja sektor informal dan pengusaha UMKM sangat rentan kehilangan pekerjaan akibat pandemi corona di Indonesia.
Beberapa contoh pekerjaan yang berisiko kehilangan pekerjaan saat corona di Indonesia, yaitu :
1. Pedagang kaki lima
Terutama penjual makanan pinggir jalan yang berada di dekat kantor akan sepi pembeli karena banyak perusahaan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH).
2. Pedagang keliling
Termasuk pedagang asongan dan pedagang makanan keliling. Situasi kota yang lebih sepi dari biasanya akibat corona akan sangat mempengaruhi pendapatan harian mereka.
3. Tukang ojek konvensional dan ojek online
Pendapatan harian mereka akan sangat turun drastis karena pembatasan sosial dan aturan bertransportasi yang menganjurkan mengendarai kendaraan pribadi saat pandemi corona.
4. Karyawan perusahaan travel dan transportasi
Perusahaan travel dan transportasi sangat terpengaruh dengan adanya pandemi corona di Indonesia. Pemasukan kedua jenis perusahaan ini turun jauh. Sebulan pasca kasus 1 Indonesia diumumkan, pengguna commuter line di Jakarta turun 70% dari sebelum corona muncul di Indonesia.
Banyak perusahaan yang akhirnya merumahkan para karyawannya karena pemasukan yang ada tidak lagi cukup untuk menggaji karyawan. Tidak hanya perusahaan di travel dan transportasi, restoran-restoran di mal yang terpaksa tutup karena corona juga sebagian harus merumahkan para karyawannya karena tidak ada pemasukan.
5. Buruh harian
Corona juga mempengaruhi bisnis besar seperti beberapa pabrik yang memiliki ribuan buruh harian. Karena isu corona, pabrik tidak bisa beroperasi secara penuh. Hal ini berpengaruh terhadap pemasukan buruh yang menggantungkan hidup pada pendapatan harian.
Selain itu, buruh kasar seperti tukang bangunan juga akan sangat berkurang pendapatannya karena saat situasi seperti ini jarang ada orang yang mempekerjakan mereka.
Tips Kelola Keuangan Keluarga Saat Corona
Penting bagi Anda untuk mengatur ulang keuangan keluarga saat corona karena beberapa perubahan signifikan yang terjadi. Berikut tips kelola keuangan keluarga saat corona muncul di Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu.
1. Hindari Panic Buying
Isu lockdown dan kebijakan pembatasan sosial membuat masyarakat panik dan berbondong-bondong menyetok masker, hand sanitizer, hingga sembako. Hal ini membuat harga barang-barang tersebut melambung tinggi di pasaran.
Hindari melakukan hal yang disebut panic buying ini karena akan merusak cash flow bulanan rumah tangga Anda. Selain itu, Anda juga merugikan orang lain yang tidak kebagian masker atau barang-barang penting lainnya akibat langka dan menjadi sangat mahal.
2. Evaluasi Sumber Pemasukan Keluarga
Jika keluarga Anda termasuk yang pendapatannya bersumber dari sektor informal, Anda wajib mengevaluasi sumber pemasukan saat pandemi corona ini terjadi. Hitung ulang secara rinci pemasukan yang Anda terima dalam beberapa bulan ini.
3. Atur Ulang Perencanaan Keuangan Rumah Tangga
Setelah mengetahui besaran pendapatan keluarga, Anda bisa lanjut untuk mengatur ulang perencanaan keuangan keluarga. Dahulukan cicilan bulanan, dana darurat, dan biaya hidup sehari-hari.
Eliminasi biaya rekreasi dan alihkan ke biaya hidup untuk menunjang biaya-biaya tak terduga saat pandemi corona terjadi seperti pembelian masker dan multivitamin demi menunjang imunitas tubuh.
4. Jangan Utik Dana Darurat Keluarga
Meski situasi ekonomi keluarga sedang sulit, usahakan untuk jangan mengutak atik dana darurat keluarga yang sudah Anda sisihkan tiap bulan. Sebaiknya, bagi Anda yang masih memiliki gaji bulanan, dana darurat tetap menjadi hal wajib yang pertama Anda sisihkan.
Bagi Anda yang bekerja di sektor informal dan mengalami penurunan pendapatan bulanan, Anda bisa skip sisihkan dana darurat. Namun tetap jangan utik dana darurat keluarga Anda untuk membeli hal kurang penting atau pembelian konsumtif.
5. Berhemat dan Manfaatkan Aktivitas Gratis
Saat pandemi corona di Indonesia, Anda disarankan untuk memasak atau mengolah sendiri makanan keluarga Anda. Manfaatkan hal ini untuk sekalian berhemat. Cari promo bahan makanan agar Anda bisa stock di kulkas untuk masak dalam seminggu ke depan. Buat daftar menu masakan dan tempel di kulkas agar Anda lebih terarah dalam menyiapkan makanan keluarga.
Jika Anda terbiasa berolahraga di gym atau pusat kebugaran, saat corona Anda dianjurkan melakukan kegiatan di rumah. Manfaatkan olahraga ringan dengan keluarga. Anda juga bisa memanfaatkan waktu untuk ikut Kulwap (Kuliah Whatsapp) atau kelas pengembangan diri online yang digratiskan oleh beberapa pihak.
Jalani masa pandemi corona ini dengan lapang dada dan tetap tinggal di rumah. Habiskan waktu bersama keluarga dan meminimalkan interaksi dengan orang lain untuk memutus rantai penularan Covid-19. Jalankan tips atur keuangan rumah tangga di atas agar finansial keluarga Anda tetap terjaga hingga pandemi Covid-19 berakhir.
Baca Juga: Cara Ajarkan Pola Hidup Sehat Kepada Anak