Selain honeymoon, ada hal yang perlu Anda persiapkan setelah acara resepsi pernikahan usai, yaitu mengelola amplop pernikahan. Setelah resepsi usai, amplop nikahan biasanya dihitung oleh pihak keluarga dan di-ceklis sesuai dengan daftar hadir tamu.
Hal tersebut dilakukan agar nantinya uang dalam amplop bisa “dikembalikan” sesuai nominal angpao pernikahan yang menjadi hadiah pernikahan. Sudah menjadi kebiasaan dan budaya di Indonesia jika uang angpao pernikahan akan “dikembalikan” saat tamu undangan nanti punya hajat (mengadakan acara besar yang mengundang banyak tamu).
Total uang dalam angpao pernikahan yang Anda terima akan sangat bervariasi tergantung jumlah undangan dan kelas sosial tamu yang Anda undang. Jumlah uang angpao pernikahan yang besar dapat Anda kelola dengan cara yang bijak agar tidak menjadi sia-sia.
Pemanfaatan untuk bersenang-senang dianggap kurang tepat karena masih banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengelola amplop pernikahan setelah menikah.
Cara Bijak Kelola Amplop Pernikahan
Banyak financial planner berpendapat bahwa sebaiknya uang angpao pernikahan dimanfaatkan sebagai bekal pasangan baru menikah dalam memulai kehidupan setelah menikah. Berikut beberapa cara mengelola amplop pernikahan yang dapat Anda tiru agar tidak menyesal di kemudian hari.
1. Bayar Utang
Jika Anda mendapatkan sebagian modal nikah dari kredit, pakai uang angpao pernikahan untuk melunasi kredit tersebut. Anda juga bisa melunasi cicilan kendaraan atau kartu kredit jika tidak memiliki pinjaman biaya pernikahan.
Membayar utang harus didahulukan agar keuangan keluarga dapat berjalan dengan lancar. Patuhi besaran utang maksimal yaitu 30% dari keseluruhan pendapatan Anda agar tidak mengganggu biaya biaya lain dalam keuangan rumah tangga.
2. Dana Darurat
Saat sudah berkeluarga, dana darurat menjadi hal yang harus diutamakan. Jika saat single Anda sudah terbiasa menyisihkan dana darurat, Anda akan lebih mudah terbiasa menyisihkan dana darurat saat sudah menikah.
Amplop sumbangan pernikahan dapat Anda gunakan sebagai dana darurat keluarga. Jika nominal uang angpao pernikahan cukup besar, Anda tidak perlu mencicil lagi setiap bulan untuk memenuhi besaran dana darurat keluarga. Besaran dana darurat keluarga adalah 9-12 x jumlah pengeluaran keluarga per bulan.
3. DP KPR
Jika Anda dan pasangan belum memiliki rumah, sebaiknya gunakan amplop sumbangan pernikahan untuk DP (Down Payment) KPR. Cara bijak ini banyak dipilih oleh pasangan baru yang menginginkan tinggal di rumah sendiri dan tidak lagi serumah dengan orang tua/mertua.
Pilih DP KPR yang sesuai dengan budget Anda. Misal, uang angpao Anda Rp 100 juta, Anda bisa cari KPR dengan DP Rp 60-70 juta sementara sisanya untuk biaya lain-lain seperti biaya notaris dan pasang pagar rumah.
Baca Juga: 5 Faktor Penting Dalam Memilih Paket KPR
4. Beli Peralatan Rumah Tangga
Jika Anda sudah memiliki rumah, Anda bisa manfaatkan angpao nikah untuk membeli perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari, dan kitchen set. Pilih furniture yang awet agar Anda tidak perlu sering berganti furniture. Meski terkesan lebih mahal, furniture rumah yang awet (biasanya terbuat dari kayu jati) akan lebih membuat Anda berhemat karena sifatnya yang tahan lama dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Anda juga bisa beli peralatan elektronik seperti lemari es dan oven listrik untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Ketimbang mencicil dari gaji Anda tiap bulan, manfaatkan amplop angpao pernikahan untuk membeli peralatan elektronik rumah tangga lengkap. Namun, Anda harus tetap memilih secara bijak peralatan apa yang Anda butuhkan atau sekadar Anda inginkan.
Baca Juga: Tips Honeymoon Hemat, Pilih Paket Honeymoon Murah