Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah pada ibu hamil yang terjadi saat trimester awal kehamilan. Dengan kata lain, morning sickness artinya tanda tanda hamil berupa mual yang dirasakan oleh ibu hamil mulai usia kandungan 4 – 16 minggu.
Morning sickness merupakan kondisi normal yang terjadi pada sebagian ibu hamil dan akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia kandungan. Kondisi mual muntah pada ibu hamil ini bisa terjadi jam berapa saja tergantung kondisi masing-masing ibu hamil.
Morning sickness parah dapat berubah menjadi hiperemesis gravidarum. Jika ibu hamil mengalami morning sickness parah, segera bawa ibu hamil ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapat perawatan medis.
Perbedaan Morning Sickness dan Hiperemesis Gravidarum
Meski memiliki gejala yang mirip, morning sickness dan hiperemesis gravidarum merupakan 2 hal yang berbeda. Berikut perbedaan morning sickness dan hiperemesis gravidarum yang sudah kami rangkum dalam sebuah tabel.
Gejala Morning Sickness
Gejala morning sickness yang biasa dialami ibu hamil yaitu :
- Mual (dialami oleh sekitar 80 persen ibu hamil)
- Muntah (dialami oleh sekitar 50 persen ibu hamil)
- Cepat lelah
- Nafsu makan menurun
Morning sickness parah yang berujung pada gejala hiperemesis gravidarum harus segera dibawa ke dokter. Berikut gejala hiperemesis gravidarum :
- Mual muntah parah selama 24 jam sehingga tidak ada makanan yang bisa masuk.
- Demam tinggi
- Nyeri perut
- Urine berwarna gelap dan tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam (tanda dehidrasi)
- Muntah darah
- Kehilangan kesadaran/pingsan
Penyebab Morning Sickness
Secara medis, penyebab morning sickness berkaitan dengan perubahan hormon pada ibu hamil muda. Peningkatan hormon hCG pada ibu hamil memicu mual muntah di trimester awal kehamilan.
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi intensitas morning sickness pada ibu hamil, yaitu:
- Merupakan kehamilan pertama
- Mengandung bayi kembar
- Riwayat dalam keluarga
- Mengalami mual muntah pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki riwayat mabuk kendaraan
- Kondisi lainnya seperti stres dan obesitas
Efek Pada Janin
Morning sickness dianggap normal terjadi pada ibu hamil muda, bahkan merupakan salah satu pertanda yang mengindikasikan plasenta tumbuh dengan baik dan normal. Sebuah penelitian menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami morning sickness memiliki risiko 55 – 80 persen lebih rendah untuk mengalami keguguran.
Namun, kondisi morning sickness berkelanjutan bisa menjadi gejala hiperemesis gravidarum yang berdampak pada kesehatan janin. Penurunan berat badan ibu hamil yang signifikan membuat janin berisiko kekurangan nutrisi. Hal ini bisa berbahaya karena dapat menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan. Jika tidak ditangani dengan segera, risiko BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) akan meningkat.
Tips Atasi Morning Sickness
Morning sickness adalah kondisi normal, maka tidak ada penanganan khusus untuk kondisi ini. Gejala morning sickness akan hilang setelah usia kehamilan di atas 12 minggu. Untuk mengurangi keluhan, ibu hamil bisa menerapkan cara atasi morning sickness berikut :
- Perbanyak minum air mineral dan teguk dengan perlahan.
- Hindari minuman dingin, manis, dan beraroma menyengat.
- Pilih makanan rendah lemak.
- Makan porsi sedikit tapi sering.
- Hindari makanan atau aroma makanan yang yang dapat menyebabkan mual.
- Konsumsi air jahe.
- Istirahat cukup.
- Gunakan pakaian yang longgar dan tidak ketat di bagian perut/pinggang.
- Berpikiran positif. Buat afirmasi ke diri Anda dan jangan fokus pada gejala mual yang Anda rasakan. Kerjakan hal lain yang membuat Anda nyaman.
Jika Anda mengalami morning sickness parah dan gejala hiperemesis gravidarum, berikut obat-obatan yang bisa membantu Anda atasi morning sickness. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan sebelum Anda menebus obat-obatan ini di apotek.
- Vitamin B6
- Obat antihistamin H1 (dimenhidrinat, difenhidramin, prometazin)
- Antiemetik (ondansetron, metoklopramid)
- Cairan infus
Tips Cegah Mual Muntah Saat Hamil
Cegah mual muntah saat awal kehamilan dengan menerapkan tips-tips berikut.
- Menghindari bau-bauan yang menyengat.
- Pola makan sehat.
- Olahraga teratur.
- Istirahat cukup.
Baca Juga : Tips Bagi Ibu Hamil Saat Pandemi Corona