Memilih KPR bukan perkara yang mudah bagi banyak orang. Banyak yang mengeluh akan banyaknya persyaratan.
Untuk itu, kami coba ringkaskan hal-hal penting yang perlu dievaluasi ketika memilih KPR maupun KPA.
#1 Bunga
Berapa bunga yang dibebankan pinjaman KPR ? Makin tinggi bunga, makin besar jumlah cicilan.
Lakukan survei paket di beberapa bank untuk mengetahui pasaran tingkat bunga. Untuk menghemat waktu antri dan ongkos transportasi, bisa bandingkan di Situs perbandingan KPR.
#2 Konvensional vs. Syariah
KPR konvensional cicilannya tetap untuk beberapa tahun saja. Sisanya berfluktuasi (floating) mengikuti pergerakan bunga di pasar.
KPR Syariah ada yang menawarkan cicilan tetap sepanjang tenor. Namun, cicilannya lebih tinggi dari KPR konvensional. Dengan KPR Syariah, peminjam mendapatkan kepastian jumlah cicilan sampai masa kredit selesai.
#3 Bunga masa Floating
Banyak peminjam paket KPR Konvensional yang tidak memperhatikan komponen suku bunga floating. Akibatnya, peminjam lupa mempertimbangkan cukupnya sisa pendapatan bulanan untuk membayar cicilan bulanan KPR pada masa bunga floating.
Saat bunga bergejolak, ada saja peminjam yang kaget dan tidak mampu membayar cicilan.
#4 Biaya Proses
Dalam proses pengajuan kredit KPR, banyak biaya terkait. Misal: biaya admin, biaya notaris, biaya asuransi dan lain-lain. Jumlahnya pun cukup signifikan. Misal: Untuk pinjaman diatas 500 juta, komponen biaya bisa di atas 20 juta.
Seringkali, peminjam tidak mempersiapkan diri untuk membayar biaya ini. Sementara, jika biaya ini tidak dilunasi, proses kredit tidak bisa dilaksanakan.
Beberapa bank bisa memberikan solusi dengan menawarkan pembayaran biaya dengan memotong kredit KPR yang diambil. Tentu saja, implikasinya jumlah kredit yang diambil menjadi lebih besar.
Biaya-biaya ini terkadang bisa ditawar, maka jangan lupa untuk dicoba.
#5 Ketatnya Syarat Dokumen
Setiap bank memiliki persyaratan dokumen yang berbeda. Ada yang super ketat, ada yang gampang.
Banyak bank skala kecil yang syaratnya lebih longgar, tapi dengan konsekuensi suku bunga yang lebih besar. Sebaliknya, bank yang memberi suku bunga rendah biasanya memiliki syarat yang lebih ketat untuk mengurangi resiko.
Guest posting oleh: Duwitmu.com