Gendongan bayi adalah salah satu hal krusial yang harus Anda siapkan menjelang kelahiran bayi Anda. Bahkan, gendongan bayi memiliki manfaat jangka panjang hingga bayi beranjak menjadi anak-anak. Berikut hal hal penting mengenai gendongan bayi yang perlu Anda ketahui.
Manfaat Menggendong
Menggendong bayi memiliki manfaat bagi bayi dan Anda sebagai orang tuanya. Bayi baru lahir yang terbiasa hangat di dalam rahim akan sangat butuh didekap dan digendong. Perubahan suhu yang signifikan di luar rahim akan membuat bayi tidak nyaman dan menangis. Karenanya, menggendong bayi sangat dianjurkan demi kenyamanan bayi dan membiasakan ia dengan lingkungan barunya.
Berikut beberapa manfaat gendong bayi yang memiliki banyak dampak positif.
1. Memperkuat Ikatan Orang Tua dengan Bayi
Bayi yang sering digendong akan merasakan ikatan atau bonding yang lebih kuat dengan orang tuanya dibandingkan bayi yang tidak digendong. Pada awal kehidupannya, bayi sangat butuh orang tuanya untuk membuatnya nyaman. Ikatan emosional akan tercipta saat proses menggendong terjadi. Begitu pula dengan kontak fisik yaitu skin to skin yang meningkatkan bonding bayi dengan si penggendong.
2. Praktis Saat Bepergian
Bayi yang belum bisa berjalan akan membutuhkan stroller atau kereta dorong saat bepergian ke luar rumah. Stroller yang bentuknya lumayan besar tentu membutuhkan tempat penyimpanan saat dibawa. Stroller bukan barang yang tepat jika orang tua bepergian dengan kendaraan roda dua atau angkutan umum seperti kereta dan bus. Menggunakan gendongan bayi akan jauh lebih praktis.
3. Meningkatkan Kepekaan Ibu
Dengan menggendong bayi, gerak gerik bayi di dalam gendongan akan lebih terasa oleh ibu. Begitu pula saat bayi terlihat tidak nyaman seperti ingin buang air atau lapar. Menggendong bayi dapat meningkatkan kepekaan ibu secara drastis karena menggendong melibatkan skin to skin yang cukup intens antara ibu dan anak.
4. Membantu Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi
Bayi yang digendong akan melihat apa yang Anda lihat. Saat digendong, anak akan melihat sekelilingnya, termasuk bagaimana cara orang tuanya berkomunikasi dan menyapa orang lain. Menurut Jurnal Current Biology, bayi yang lebih mengenal lingkungannya akan dapat berkembang dengan maksimal karena ia belajar dari melihat dan mencontoh.
Jenis Gendongan Bayi
Gendongan bayi memiliki beberapa jenis gendongan. Terdapat rekomendasi usia dari setiap jenis gendongan bayi yang patut Anda ketahui sebelum memilih gendongan yang tepat. Pertimbangkan jenis gendongan yang paling nyaman dan sesuai kebutuhan Anda sebelum Anda memutuskan membeli gendongan bayi.
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir
Ada beberapa cara menggendong bayi baru lahir, yaitu:
1. Menimang
Ini merupakan cara menggendong bayi baru lahir yang paling banyak dilakukan. Pertama, ambil bayi yang sedang berbaring dan tempatkan salah satu lengan Anda di bawah leher dan kepalanya. Sementara itu, satu tangan lainnya berada di bagian bokongnya.
Angkat bayi dan sesuaikan posisi bayi hingga ia merasa nyaman. Kepala dan leher seharusnya berada di lengan bagian dalam atau lipatan lengan saat digendong. Lakukan gerakan mengayun perlahan. Ini merupakan posisi yang paling tepat untuk saling menatap dengan bayi.
2. Menggendong sambil memeluk
Umumnya ini dilakukan setelah bayi selesai menyusu. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat kepala dan leher bayi, kemudian tangan yang lain digunakan untuk menyangga bokongnya. Posisi bayi vertikal sejajar dengan arah tubuh Anda.
Pada posisi ini, Anda juga dapat menempatkan bayi di dada atau bahu. Bayi bisa merasa nyaman mendengarkan detak jantung orang tuanya. Ingat untuk tetap memperhatikan kepala dan leher, serta pastikan hidung Si Kecil tidak tertutup.
3. Menggendong dengan posisi bayi tengkurap
Cara menggendong bayi jenis ini sangat tepat dilakukan ketika bayi rewel. Posisi bayi tengkurap, sementara bagian kepala dan leher berada di salah satu lengan bagian dalam dan ujung telapak tangan Anda menopang kedua kaki bayi. Pastikan wajah bayi tidak tertutup.
Pada posisi ini, Anda bisa bebas mengusap atau menepuk punggung bayi dengan tangan yang lain. Posisi ini juga bagus untuk mengeluarkan angin dari perut bayi (sendawa) sehingga bayi merasa nyaman.
4. Menggendong untuk menyusu
Caranya sama seperti gerakan menimang bayi. Usahakan satu tangan ibu menahan bagian bokong bayi. Kemudian dekatkan bayi ke arah payudara untuk menyusu. Anda bisa menggunakan bantuan bantal atau penyangga lain untuk menopang tubuh Si Kecil.
5. Hindari mengguncang bayi
Saat menggendong bayi, hindari mengguncang-guncangkan tubuhnya. Mengguncang bayi berlebihan dapat menyebabkan perdarahan otak, bahkan berujung pada kematian. Hal ini dikenal dengan sebutan shaken baby syndrome (SBS). Selain mengguncang, tindakan lain seperti melempar dan menjatuhkan tubuh bayi juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Sindrom bayi terguncang ini dapat terjadi hingga anak berusia 5 tahun, namun bayi baru lahir usia 6-8 minggu yang paling berisiko. Beberapa kondisi tertentu juga meningkatkan risiko SBS, yaitu pada bayi dengan kebutuhan khusus atau memiliki kondisi tertentu, misalnya kolik.
Ketidaktahuan orang tua atau pengasuh bayi seringkali menyebabkan cedera pada bayi karena terlalu kencang diguncang. Mengayun ataupun mengangkat bayi dalam interaksi normal tidak berbahaya, hanya saja jangan sampai mengguncang bayi dalam kondisi apa pun.
Cara menggendong bayi baru lahir memang harus benar-benar diperhatikan. Tapi, hindari rasa ragu ataupun khawatir berlebihan, karena dapat membuat bayi tidak nyaman. Nikmati saat menggendong bayi, sambil melihat setiap gerak dan tingkahnya.
Baca Juga: Tips Menyusui Bayi Saat Pandemi Corona