Menyusui adalah momen penting setelah proses persalinan yang Anda jalani. Pastikan Anda melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bayi sesaat setelah melahirkan. IMD bayi adalah proses menyusui bayi baru lahir yang dilakukan sesaat setelah melahirkan normal maupun melahirkan caesar. Bayi baru lahir diletakkan di dada ibu untuk mencari sumber Air Susu Ibu (ASI) secara alami.
Manfaat IMD
IMD bayi sangat bermanfaat untuk kekebalan tubuh bayi baru lahir. Dalam ASI seorang ibu yang baru melahirkan terdapat kolostrum yang penuh nutrisi. Kolostrum juga berperan dalam mencegah penyakit pada bayi baru lahir. Cairan pertama dari ASI ini biasanya berwarna kuning, sangat kental, dan berjumlah sangat sedikit yaitu sekitar satu sendok teh.
IMD bayi baru lahir juga dapat menunjang keberhasilan ASI eksklusif. Kulit bayi baru lahir yang langsung bersentuhan dengan ibunya juga menciptakan keintiman yang merupakan salah satu manfaat IMD untuk bayi. Tujuan IMD pada bayi selanjutnya yaitu IMD bayi dapat menekan angka kematian pada bayi baru lahir. Hal ini berhubungan dengan peranan penting kolostrum dalam memenuhi nutrisi bayi dan mencegah penyakit pada bayi baru lahir.
IMD pada bayi yang memiliki banyak manfaat seharusnya didukung oleh fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang menangani proses melahirkan. Ketahui penerapan IMD bayi baru lahir di fasilitas kesehatan yang Anda pilih sebelum memutuskan untuk melahirkan di sana. IMD bayi wajib dilakukan paling lama satu jam setelah melahirkan untuk mendapatkan manfaat kolostrum pada bayi baru lahir.
Cara Menyusui
Cara menyusui biasanya terjadi secara alami. Suksesnya IMD bayi cenderung berpengaruh pada keberhasilan cara menyusui bayi baru lahir. Jika IMD bayi baru lahir dilakukan dengan baik, bayi akan lebih mudah menyusu dan ibu akan lebih terbiasa untuk menyusui.
Cara menyusui bayi yang benar erat kaitannya dengan pelekatan yang baik antara bayi dan payudara ibu. Berikut beberapa cara menyusui bayi yang baik dan benar yang bisa Anda gunakan agar sukses menyusui.
1. Atur posisi bayi
Posisi yang nyaman menjadi kunci keberhasilan menyusui. Pastikan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya agar proses menelan ASI berjalan dengan lancar. Gunakan bantuan bantal menyusui agar lebih mudah mengatur posisi bayi. Tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting sampai bayi membuka mulutnya untuk mencari sumber ASI.
2. Bimbing bayi untuk mencari sumber ASI
Bimbing bayi untuk mencari sumber ASI dari payudara ibu. Arahkan mulutnya dengan posisi lidah bayi ke arah bawah. Ibu bisa coba membantu membuka mulut bayi dan dekatnya ke arah puting ibu.
3. Lakukan pelekatan dengan baik
Pelekatan (latch on) akan terjadi jika posisi bayi sudah nyaman saat menyusu. Saat pelekatan terjadi, bayi tidak hanya menghisap puting, tetapi juga hampir keseluruhan areola ibu. Pelekatan adalah kunci cara menyusui yang baik dan benar. Ibu dan bayi akan sama-sama nyaman saat proses menyusui jika pelekatan sudah terjadi.
4. Perbaiki posisi bayi
Jika ibu masih terasa perih atau nyeri pada payudara, hal itu berarti belum terjadi pelekatan yang baik. Masukkan jari kelingking ke dalam mulut bayi dan letakkan di antara gusinya agar bayi berhenti sejenak untuk menyusu. Pastikan tangan Anda bersih sebelum melakukan hal ini. Sesuaikan dan perbaiki posisi bayi agar pelekatan dapat terjadi dengan lebih baik. Perhatikan juga gerakan rahang bayi yang menandakan bahwa dia menelan ASI dengan baik.
Bayi baru lahir umumnya dapat menyusu 2 jam sekali dengan rentang waktu 10-20 menit setiap kali menyusu. Intensitas menyusu akan menjadi 4 jam sekali seiring dengan usia bayi yang bertambah. Sebaiknya susui bayi sesuai dengan keinginan bayi agar kebutuhan ASI terpenuhi dengan baik.
Masalah Saat Menyusui
Payudara bengkak dan sakit pada ibu menyusui merupakan salah satu masalah menyusui yang banyak diderita oleh ibu menyusui yang baru mulai menyusui bayi baru lahir. Bayi baru lahir tidak mau menyusu bisa disebabkan oleh berbagai masalah. Berikut beberapa masalah saat menyusui beserta solusinya.
Baca Juga: Tips Menyusui Bayi Saat Pandemi Corona