The post Memelihara Hewan di Rumah: Manfaat + Jenis Hewan Peliharaan appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>Jenis hewan yang dapat Anda pelihara bermacam-macam. Sebelum memutuskan memelihara hewan, pelajari dulu:
Daftar Isi:
Sebagian orang terganggu / tidak nyaman dengan kehadiran hewan peliharaan di rumah. Sementara, sebagian lainnya justru merasa lebih bahagia jika memelihara hewan di rumah. Hal ini karena secara saintifik, memelihara hewan terbukti mendatangkan banyak manfaat.
Memelihara hewan dapat membantu Anda menurunkan tingkat stres. Tingkah laku lucu hewan atau sikap mereka yang menunjukkan kasih sayang (terutama anjing dan kucing) dapat menjadi mood booster Anda sehingga Anda merasa lebih senang. Apalagi jika Anda merespons sikap mereka lalu aktif bermain dengan hewan peliharaan, maka stres Anda akan semakin berkurang.
Kehadiran hewan peliharaan juga mengurangi rasa kesepian Anda. Terutama jika Anda tinggal sendirian. Banyak pemilik hewan yang menganggap peliharaan sebagai kawan, lalu mengajak hewan tersebut mengobrol. Hal ini rupanya cukup efektif memberi trik ke otak Anda bahwa Anda tidak sendiri. Selain itu, sebenarnya, kehadiran makhluk hidup lain (hewan peliharaan) di rumah Anda pun sudah cukup memberi efek rasa Anda tidak sendirian.
Punya hewan peliharaan membuat Anda lebih banyak aktif bergerak. Misalnya, bermain-main dengan kucing, mengajak anjing jalan-jalan, atau sekedar memberi makan dan membersihkan kandang hewan peliharaan Anda. Beraktivitas fisik jelas lebih menyehatkan ketimbang Anda diam saja di rumah.
Efek menyehatkan hewan peliharaan lainnya yaitu meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang menganggap bahwa memelihara hewan berbulu akan berdampak pada alergi yang dipunya. Namun, hasil penelitian justru menunjukkan bahwa memelihara hewan = membantu mengurangi alergi.
Dengan kehadiran hewan, maka Anda akan terbiasa dengan bulu atau bau hewan. Akibatnya, tubuh menjadi lebih tahan dan kuat terhadap alergi. Bagi anak-anak, memelihara hewan sejak dini dapat mencegah munculnya alergi saat sudah dewasa nanti.
Sosok hewan yang seperti teman bermain sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Beberapa dampak baik memelihara hewan bagi anak-anak, misalnya:
Anda dapat membangun tanggung jawab anak sejak dini dengan memercayakan dia untuk ikut mengurus hewan peliharaan. Anda bisa mengajarinya disiplin lewat pemberian makan dan pembersihan kandang secara rutin, serta kejujuran (apakah dapat merawat dengan disiplin, jika misalnya lupa memberi makan apa anak berani jujur atau tidak).
Memberi anak tugas memelihara hewan juga membuat anak percaya diri. Mereka akan yakin bahwa mereka dipercaya, sehingga tidak merasa tidak mampu. Percaya diri penting agar anak dapat bersosialisasi dan tidak menjadi inferior di antara teman-temannya di sekolah / di lingkungan.
Anda dapat menunjukkan apa itu empati dan kasih sayang dengan menyuruh anak ikut merawat hewan peliharaan. Rasa sayang yang muncul di anak terhadap hewan peliharaan dapat Anda terangkan sebagai rasa yang Anda rasakan terhadap anak juga. Sehingga, anak jadi tahu bahwa sayang itu = tidak ingin yang disayangi tidak nyaman atau bahkan celaka.
Anak dengan rasa sayang yang besar juga membuatnya jadi anak yang tidak suka kekerasan (karena kekerasan dapat menyakiti orang lain). Hal ini penting untuk mengajarkan anak agar tidak nakal dan mencelakai orang lain.
Hewan dapat menjadi sarana berkomunikasi dan latihan verbal anak. Seperti orang dewasa, anak juga dapat mengajak hewan peliharaan berbicara. Dengan berbicara seperti ini, anak akan terlatih untuk berbicara di depan orang lain. Bahkan, interaksi dengan hewan peliharaan dikatakan dapat menjadi solusi bagi anak yang mengidap autisme.
Baca juga: Cara didik agar anak mandiri
Jika Anda tertarik memelihara hewan, perhatikan dulu hal-hal berikut. Tentukan apakah Anda siap memeliahara hewan atau belum:
Pastikan Anda punya cukup ruangan / space untuk memelihara hewan. Hewan yang aktif seperti anjing dan kucing perlu space yang cukup agar dapat aktif dan sehat. Selain itu, hewan yang perlu kandang seperti ikan hias juga perlu space sendiri untuk menaruh kandangnya, jadi pastikan rumah Anda cukup.
Memelihara hewan di rumah yang kecil dan kurang space tentu akan memberi kesan rumah sumpek. Akibatnya, Anda dan hewan peliharaan Anda tidak nyaman. Hal ini malah justru membuat stres Anda bertambah.
Baca juga: Tips renovasi rumah
Memelihara hewan adalah komitmen untuk waktu yang cukup lama. Anda harus siap memberi makan, membersihkan kandang, mengajak interaksi, membersihkan kotoran, dan lain-lain. Jika Anda tinggal dengan anggota keluarga lain, pastikan juga mereka siap berkomitmen untuk merawat hewan peliharaan tersebut.
Jika tidak siap komitmen merawat, hewan tidak akan terurus. Akibatnya, hewan dapat stres. Jika parah, maka hewan dapat kena penyakit yang malah perlu biaya tambahan untuk pengobatan.
Memelihara hewan jelas butuh persiapan dana. Pengeluaran yang muncul dari memelihara hewan misalnya biaya makanan, biaya kandang, biaya perawatan, biaya ke dokter hewan, dan sebagainya. Semakin banyak hewan yang Anda pelihara, semakin besar juga biaya yang harus siap Anda keluarkan agar hewan tetap terawat dengan baik.
Pastikan lingkungan Anda memungkinkan / membolehkan Anda memelihara hewan. Misalnya, jika Anda tinggal di apartemen / kos, maka bisa saja ada aturan dilarang memelihara hewan seperti anjing / kucing, tapi hanya boleh memelihara hewan kecil seperti ikan.
Baca juga:
Ada banyak pilihan hewan yang boleh dipelihara di Indonesia. Asalkan hewan tersebut bukan termasuk hewan yang dilindungi dan tidak boleh dipelihara oleh individu / non negara. Hewan-hewan tersebut mulai dari yang biasa seperti kucing dan anjing hingga yang tidak biasa seperti iguana dan ular.
Berikut beberapa contoh hewan peliharaan yang paling populer dipelihara masyarakat:
Memelihara kucing di rumah paling banyak diminati. Selain karena relatif mudah, kucing juga lucu dan menggemaskan. Meskipun begitu, memelihara kucing juga tidak boleh main-main. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memelihara kucing:
Dengkuran kucing dipercaya dapat memproduksi getaran yang pas dengan gelombang otak Anda dan membuat Anda rileks. Selain itu, mengelus bulu-bulu kucing yang halus dapat membuat Anda bahagia dan menurunkan tingkat stres Anda.
Anjing terkenal sebagai hewan yang setia. Anjing adalah hewan yang mudah terlihat antusias dengan kehadiran Anda. Misalnya, saat Anda pulang kerja, maka anjing akan menggonggong gembira menyambut Anda.
Agar anjing tetap sehat dan ceria, berikut beberapa tips merawat anjing:
Meskipun hanya ditaruh dan didiamkan dalam aquarium, kehadiran air + ikan hias dapat memberi efek damai dan tenang bagi Anda. Aquarium juga dapat dihias dengan ornamen dan pencahayaan agar mempercantik ruang tamu Anda.
Meskipun kelihatannya mudah, memelihara ikan hias juga butuh cara-cara tertentu:
Jenis ikan hias yang cocok jadi hewan peliharaan sangat banyak. Beberapa jenis misalnya gupi (guppy), ikan zebra, ikan cupang, ikan mas koki, ikan badut, dan lain-lain.
Memelihara kura-kura juga banyak diminati karena bentuknya yang lucu, meskipun kura-kura tidak bergerak aktif seperti kucing atau anjing. Jika ingin pelihara kura-kura, perhatikan jenis kura-kuranya:
Tips memelihara kura-kura:
Hamster / marmut juga hewan peliharaan favorit karena lucu dan aktif. Jika ingin memelihara hamster / marmut, perhatikan tips berikut:
The post Memelihara Hewan di Rumah: Manfaat + Jenis Hewan Peliharaan appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>Daftar Isi:
Standar rumah sehat Kemenkes diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999. Peraturan ini mengatur bangunan rumah serta lingkungan tempat rumah tersebut berada. Kriteria-kriteria ini dipenuhi oleh pengembang (yang membangun rumah) dan penghuni (yang menempati rumah).
Berikut kriteria rumah sehat sesuai lingkungan dan bangunannya:
Ada 7 kriteria lingkungan bagi rumah sehat sesuai standar Kemenkes. Banyak dari kriteria ini harus diukur secara profesional, artinya pengembang yang punya kewajiban agar rumah ini sehat sesuai standar. 7 kriteria tersebut yaitu:
Selain lingkungan, Kemenkes juga mengatur kriteria bagaimana bangunan rumah yang sehat. Kriteria ini selain dipenuhi oleh pengembang, dapat pula dipenuhi oleh Anda sebagai pemilik / penghuni rumah. Kriterianya berupa:
WHO juga punya standar rumah sehat yang terdapat dalam Panduan Perumahan dan Kesehatan WHO (WHO Housing and Health Guidelines) tahun 2018. Panduan ini sebenarnya bersifat umum dan ditujukan bagi pemerintah agar dapat dibuat jadi undang-undang dalam negeri. Ada 5 kriteria utama dan 1 kriteria lain yang diatur dalam panduan ini.
WHO menyarankan tegas agar penghuni rumah tidak terlalu banyak dan padat. Terutama di kamar tidur, yang penghuni nya menghabiskan waktu berjam-jam bersama. WHO menemukan bahwa rumah yang terlalu padat punya resiko tinggi penghuninya dapat tertular penyakit seperti TBC, diare, tifus, demam berdarah, dan penyakit lainnya.
Rumah yang terlalu padat juga menganggu kesehatan mental. Penghuni dapat mengalami stres, terutama akibat kesulitan tidur. Kepadatan rumah ini masih banyak terjadi di Indonesia, terutama rumah yang terdapat lebih dari 1 keluarga (lebih dari 1 KK).
Hal ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh di Indonesia karena mayoritas penduduk tinggal di wilayah hangat. Tapi, bagi penduduk Indonesia yang tinggal di pegunungan yang dingin, disarankan agar suhu dalam ruangan minimal 18 derajat Celcius. Udara dingin dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit seperti asma, jantung, bahkan depresi.
Sebaliknya, udara yang terlalu panas juga tidak baik bagi rumah. Rumah yang panas dapat menyebabkan susah tidur, tekanan darah tinggi, dan gangguan kehamilan. WHO menyarankan agar suhu rumah dijaga supaya tidak panas dan pengap, misalnya dengan memilih lokasi rumah yang sesuai, dibuat dari material yang tidak panas, orientasi rumah, ventilasi, dan ruang hijau di sekitar rumah. Memasang AC juga direkomendasikan dalam kondisi rumah panas.
Rumah sehat juga adalah rumah yang aman dari bahaya fisik. WHO menyebutkan beberapa kriteria rumah aman yang cocok diterapkan di Indonesia:
Rumah sehat bukan hanya bagi masyarakat biasa, tapi juga hak bagi penyandang disabilitas. Beberapa hal mengenai aksesibilitas dalam rumah sehat menurut WHO:
Selain 5 faktor utama di atas, ada faktor lain yang harus dipenuhi agar rumah menjadi rumah sehat. Hal-hal tersebut yaitu:
Baca juga:
The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>