kesehatan – Komunitas Hemat Sikatabis http://komunitas.sikatabis.com Hemat via Sikatabis.com Sat, 28 Jan 2023 08:30:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.1.19 Memelihara Hewan di Rumah: Manfaat + Jenis Hewan Peliharaan http://komunitas.sikatabis.com/hewan-peliharaan/ http://komunitas.sikatabis.com/hewan-peliharaan/#respond Sun, 09 Aug 2020 23:00:28 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11888 Hewan peliharaan merupakan penghuni rumah yang sering dianggap sebagai bagian dari keluarga. Sejak zaman purba, manusia telah memelihara berbagai jenis hewan di rumah seperti anjing dan kucing. Kemudian, di masa modern, studi menunjukkan bahwa memelihara hewan ternyata punya banyak manfaat. Jenis hewan yang dapat Anda pelihara bermacam-macam. Sebelum memutuskan memelihara hewan, pelajari dulu: Daftar Isi: …

The post Memelihara Hewan di Rumah: Manfaat + Jenis Hewan Peliharaan appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Hewan peliharaan merupakan penghuni rumah yang sering dianggap sebagai bagian dari keluarga. Sejak zaman purba, manusia telah memelihara berbagai jenis hewan di rumah seperti anjing dan kucing. Kemudian, di masa modern, studi menunjukkan bahwa memelihara hewan ternyata punya banyak manfaat.

Jenis hewan yang dapat Anda pelihara bermacam-macam. Sebelum memutuskan memelihara hewan, pelajari dulu:

Daftar Isi:

 

Manfaat Memelihara Hewan di Rumah

Sebagian orang terganggu / tidak nyaman dengan kehadiran hewan peliharaan di rumah. Sementara, sebagian lainnya justru merasa lebih bahagia jika memelihara hewan di rumah. Hal ini karena secara saintifik, memelihara hewan terbukti mendatangkan banyak manfaat.

1. Mengurangi Stres

Memelihara hewan dapat membantu Anda menurunkan tingkat stres. Tingkah laku lucu hewan atau sikap mereka yang menunjukkan kasih sayang (terutama anjing dan kucing) dapat menjadi mood booster Anda sehingga Anda merasa lebih senang. Apalagi jika Anda merespons sikap mereka lalu aktif bermain dengan hewan peliharaan, maka stres Anda akan semakin berkurang.

Kehadiran hewan peliharaan juga mengurangi rasa kesepian Anda. Terutama jika Anda tinggal sendirian. Banyak pemilik hewan yang menganggap peliharaan sebagai kawan, lalu mengajak hewan tersebut mengobrol. Hal ini rupanya cukup efektif memberi trik ke otak Anda bahwa Anda tidak sendiri. Selain itu, sebenarnya, kehadiran makhluk hidup lain (hewan peliharaan) di rumah Anda pun sudah cukup memberi efek rasa Anda tidak sendirian.

2. Membuat Anda Melakukan Aktivitas Fisik

Punya hewan peliharaan membuat Anda lebih banyak aktif bergerak. Misalnya, bermain-main dengan kucing, mengajak anjing jalan-jalan, atau sekedar memberi makan dan membersihkan kandang hewan peliharaan Anda. Beraktivitas fisik jelas lebih menyehatkan ketimbang Anda diam saja di rumah.

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Efek menyehatkan hewan peliharaan lainnya yaitu meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang menganggap bahwa memelihara hewan berbulu akan berdampak pada alergi yang dipunya. Namun, hasil penelitian justru menunjukkan bahwa memelihara hewan = membantu mengurangi alergi.

Dengan kehadiran hewan, maka Anda akan terbiasa dengan bulu atau bau hewan. Akibatnya, tubuh menjadi lebih tahan dan kuat terhadap alergi. Bagi anak-anak, memelihara hewan sejak dini dapat mencegah munculnya alergi saat sudah dewasa nanti.

4. Membantu Tumbuh Kembang Anak

Sosok hewan yang seperti teman bermain sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Beberapa dampak baik memelihara hewan bagi anak-anak, misalnya:

a. Mengajarkan percaya diri & tanggung jawab

Anda dapat membangun tanggung jawab anak sejak dini dengan memercayakan dia untuk ikut mengurus hewan peliharaan. Anda bisa mengajarinya disiplin lewat pemberian makan dan pembersihan kandang secara rutin, serta kejujuran (apakah dapat merawat dengan disiplin, jika misalnya lupa memberi makan apa anak berani jujur atau tidak).

Memberi anak tugas memelihara hewan juga membuat anak percaya diri. Mereka akan yakin bahwa mereka dipercaya, sehingga tidak merasa tidak mampu. Percaya diri penting agar anak dapat bersosialisasi dan tidak menjadi inferior di antara teman-temannya di sekolah / di lingkungan.

b. Mengajarkan empati & kasih sayang

Anda dapat menunjukkan apa itu empati dan kasih sayang dengan menyuruh anak ikut merawat hewan peliharaan. Rasa sayang yang muncul di anak terhadap hewan peliharaan dapat Anda terangkan sebagai rasa yang Anda rasakan terhadap anak juga. Sehingga, anak jadi tahu bahwa sayang itu = tidak ingin yang disayangi tidak nyaman atau bahkan celaka.

Anak dengan rasa sayang yang besar juga membuatnya jadi anak yang tidak suka kekerasan (karena kekerasan dapat menyakiti orang lain). Hal ini penting untuk mengajarkan anak agar tidak nakal dan mencelakai orang lain.

c. Meningkatkan kemampuan verbal

Hewan dapat menjadi sarana berkomunikasi dan latihan verbal anak. Seperti orang dewasa, anak juga dapat mengajak hewan peliharaan berbicara. Dengan berbicara seperti ini, anak akan terlatih untuk berbicara di depan orang lain. Bahkan, interaksi dengan hewan peliharaan dikatakan dapat menjadi solusi bagi anak yang mengidap autisme.

Baca juga: Cara didik agar anak mandiri

 

Tips Memelihara Hewan

Jika Anda tertarik memelihara hewan, perhatikan dulu hal-hal berikut. Tentukan apakah Anda siap memeliahara hewan atau belum:

1. Pastikan Ruangan di Rumah Memadai

Pastikan Anda punya cukup ruangan / space untuk memelihara hewan. Hewan yang aktif seperti anjing dan kucing perlu space yang cukup agar dapat aktif dan sehat. Selain itu, hewan yang perlu kandang seperti ikan hias juga perlu space sendiri untuk menaruh kandangnya, jadi pastikan rumah Anda cukup.

Memelihara hewan di rumah yang kecil dan kurang space tentu akan memberi kesan rumah sumpek. Akibatnya, Anda dan hewan peliharaan Anda tidak nyaman. Hal ini malah justru membuat stres Anda bertambah.

Baca juga: Tips renovasi rumah

2. Berikan Komitmen

Memelihara hewan adalah komitmen untuk waktu yang cukup lama. Anda harus siap memberi makan, membersihkan kandang, mengajak interaksi, membersihkan kotoran, dan lain-lain. Jika Anda tinggal dengan anggota keluarga lain, pastikan juga mereka siap berkomitmen untuk merawat hewan peliharaan tersebut.

Jika tidak siap komitmen merawat, hewan tidak akan terurus. Akibatnya, hewan dapat stres. Jika parah, maka hewan dapat kena penyakit yang malah perlu biaya tambahan untuk pengobatan.

3. Perhatikan Kondisi Finansial

Memelihara hewan jelas butuh persiapan dana. Pengeluaran yang muncul dari memelihara hewan misalnya biaya makanan, biaya kandang, biaya perawatan, biaya ke dokter hewan, dan sebagainya. Semakin banyak hewan yang Anda pelihara, semakin besar juga biaya yang harus siap Anda keluarkan agar hewan tetap terawat dengan baik.

4. Perhatikan Lingkungan

Pastikan lingkungan Anda memungkinkan / membolehkan Anda memelihara hewan. Misalnya, jika Anda tinggal di apartemen / kos, maka bisa saja ada aturan dilarang memelihara hewan seperti anjing / kucing, tapi hanya boleh memelihara hewan kecil seperti ikan.

Baca juga:

 

Pilihan Hewan Peliharaan untuk di Rumah

Ada banyak pilihan hewan yang boleh dipelihara di Indonesia. Asalkan hewan tersebut bukan termasuk hewan yang dilindungi dan tidak boleh dipelihara oleh individu / non negara. Hewan-hewan tersebut mulai dari yang biasa seperti kucing dan anjing hingga yang tidak biasa seperti iguana dan ular.

Berikut beberapa contoh hewan peliharaan yang paling populer dipelihara masyarakat:

1. Kucing

Memelihara kucing di rumah paling banyak diminati. Selain karena relatif mudah, kucing juga lucu dan menggemaskan. Meskipun begitu, memelihara kucing juga tidak boleh main-main. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memelihara kucing:

  • Perhatikan asupan makanan. Terutama bagi anak kucing yang perlu nutrisi lebih banyak dari kucing dewasa. Jangan beri makan kucing dengan nasi atau sayuran, karena kucing adalah karnivora / pemakan daging. Sebaiknya beri makan saja pakai makanan khusus kucing.
  • Kucing dapat dilatih agar tidur dan buang kotoran di tempat yang sudah disediakan. Latihan ini perlu dilakukan sejak kucing masih kecil.
  • Rawat sendiri kucing secara simpel dengan membersihkan gigi, memotong kuku, menyikat bulu, dan memandikannya secara rutin.
  • Periksakan kucing secara teratur ke dokter hewan. Kucing adalah hewan yang suka bereksplorasi, sehingga Anda tidak tahu apa yang akan kucing dapatkan / temukan (misalnya kena virus / bakteri, luka, cidera, dan lain-lain). Jangan lupa juga berikan vaksin rutin.
Pelihara kucing
Memelihara kucing (Wikimedia Common)

Dengkuran kucing dipercaya dapat memproduksi getaran yang pas dengan gelombang otak Anda dan membuat Anda rileks. Selain itu, mengelus bulu-bulu kucing yang halus dapat membuat Anda bahagia dan menurunkan tingkat stres Anda.

2. Anjing

Anjing terkenal sebagai hewan yang setia. Anjing adalah hewan yang mudah terlihat antusias dengan kehadiran Anda. Misalnya, saat Anda pulang kerja, maka anjing akan menggonggong gembira menyambut Anda.

Agar anjing tetap sehat dan ceria, berikut beberapa tips merawat anjing:

  • Anjing adalah hewan yang aktif. Sehingga, sebaiknya kurangi perabotan yang tidak perlu dan gampang jatuh. Dengan adanya anjing berlarian di rumah, perlu space yang luas. Jangan sampai perabotan sering jatuh disenggol anjing karena penempatannya yang mengganggu area berlarian anjing.
  • Anjing perlu diajak jalan-jalan rutin, seperti diajak jogging atau dibiarkan bermain di taman. Jika tidak, anjing bisa stres, apalagi jika dikurung + diikat saja di rumah. Jalan-jalan juga penting agar anjing dapat bersosialisasi dengan manusia & anjing lain.
  • Lakukan perawatan rutin pribadi seperti memandikan dan membersihkan bulunya dari kutu. Jangan lupa kunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan rutin.
  • Perhatikan makanannya. Memang sebaiknya hewan peliharaan diberi makanan khusus hewan yang banyak tersedia di super market.
memelihara anjing
Memelihara anjing di rumah (Wikimedia Common)

3. Ikan Hias

Meskipun hanya ditaruh dan didiamkan dalam aquarium, kehadiran air + ikan hias dapat memberi efek damai dan tenang bagi Anda. Aquarium juga dapat dihias dengan ornamen dan pencahayaan agar mempercantik ruang tamu Anda.

Meskipun kelihatannya mudah, memelihara ikan hias juga butuh cara-cara tertentu:

  • Perhatikan kondisi akuarium. Pastikan jika ditutup, tetap diberi lubang agar ada udara masuk ke air / beri selang udara. Jangan lupa ganti air secara rutin; kuras 3/4 bagiannya, lalu isi dengan air baru. Jaga suhu agar tetap sekitar 27 derajat celcius dengan pH air 7-8.
  • Jangan hadapkan akuarium ke askes sinar matahari langsung. Sinar matahari dapat mendorong pertumbuhan ganggang hijau yang mengotori akuarium.
  • Berikan pakan alami. Sehingga jika tidak termakan, pakan dapat terurai dan tidak menumpuk di dasar akuarium.
Ikan hias di akuarium
Memelihara ikan hias di akuarium (Beritabaik)

Jenis ikan hias yang cocok jadi hewan peliharaan sangat banyak. Beberapa jenis misalnya gupi (guppy), ikan zebra, ikan cupang, ikan mas koki, ikan badut, dan lain-lain.

4. Kura-Kura

Memelihara kura-kura juga banyak diminati karena bentuknya yang lucu, meskipun kura-kura tidak bergerak aktif seperti kucing atau anjing. Jika ingin pelihara kura-kura, perhatikan jenis kura-kuranya:

  • Turtle, yaitu kura-kura yang dapat hidup di darat dan air. Sehingga, jika pelihara jenis ini, siapkan kandang yang kering tapi juga punya kolam kecil. Kura-kura jenis ini misalnya kura-kura ambon & snapping turtle.
  • Tortoise, adalah jenis yang hanya hidup di daratan. Kura-kura ini lebih mahal, namun lebih mudah dirawat karena tidak perlu memberi akses air.
  • Terrapin, adalah jenis yang hanya hidup di air. Di Indonesia dikenal sebagai labi-labi, moncong babi, atau bulus. Pelihara terrapin di kolam / akuarium.
Memelihara kura-kura
Memelihara kura-kura (99.co)

Tips memelihara kura-kura:

  • Pastikan kura-kura mendapat akses cahaya matahari yang cukup sehingga suhu yang didapat berkisar 28 derajat celcius. Jika jenisnya dapat hidup di darat, maka jemur juga kura-kura secara rutin.
  • Sebaiknya beli kura-kura sepasang, karena kura-kura adalah hewan yang mudah kesepian.
  • Jaga kebersihan kandang agar terhindar dari penyakit.

5. Marmut / Hamster

Hamster / marmut juga hewan peliharaan favorit karena lucu dan aktif. Jika ingin memelihara hamster / marmut, perhatikan tips berikut:

  • Perhatikan kondisi kandang. Bersihkan secara rutin dan ganti serbuk kayu / pasir zeolitnya seminggu sekali. Kandang yang bersih membuat hamster / marmut semangat dan sehat.
  • Cuci tangan sebelum memegang hamster / marmut. Binatang pengerat seperti ini sangat sensitif terhadap bau. Jika tangan Anda berbau asing, maka bisa-bisa mereka menggigit. Sebaliknya, cuci tangan setelah memegang agar tidak ada bakteri yang menempel di tangan Anda.
  • Walaupun cocok diberi makan kuaci / biji-bijian, tetap berikut sayuran dan buah agar nutrisinya terjaga. Jika memberi makan, taruh di wadahnya agar tidak mengotori seluruh kandang. Jangan langsung beri makan banyak, karena makanan yang tidak habis hanya akan mengotori kandang (tidak akan dimakan hamster karena mereka memilih yang baru diberikan lagi).
  • Jangan sering-sering memegang dan mengawasi hamster. Mereka dapat stres. Saat pertama beli, taruh dulu di kandang yang sudah tersedia makanan dan air. Biarkan mereka beradaptasi dengan kandang baru.
Memelihara hamster
Memelihara hamster di rumah (Wikimedia Common)

The post Memelihara Hewan di Rumah: Manfaat + Jenis Hewan Peliharaan appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/hewan-peliharaan/feed/ 0
Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/ http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/#respond Thu, 09 Jul 2020 05:06:44 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11374 Rumah sehat adalah rumah yang membuat penghuninya jadi sehat, baik secara fisik maupun mental. Ada banyak kriteria yang menentukan apakah suatu rumah dapat disebut sehat atau tidak. Kriteria ini distandarisasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun WHO / Organisasi Kesehatan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Banga (PBB). Daftar Isi: Rumah Sehat Standar Kemenkes Standar Lingkungan Standar Bangunan Rumah …

The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Rumah sehat adalah rumah yang membuat penghuninya jadi sehat, baik secara fisik maupun mental. Ada banyak kriteria yang menentukan apakah suatu rumah dapat disebut sehat atau tidak. Kriteria ini distandarisasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun WHO / Organisasi Kesehatan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Banga (PBB).

Daftar Isi:

 

Rumah Sehat Standar Kementerian Kesehatan

Standar rumah sehat Kemenkes diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999. Peraturan ini mengatur bangunan rumah serta lingkungan tempat rumah tersebut berada. Kriteria-kriteria ini dipenuhi oleh pengembang (yang membangun rumah) dan penghuni (yang menempati rumah).

Berikut kriteria rumah sehat sesuai lingkungan dan bangunannya:

1. Standar Kesehatan Lingkungan

Ada 7 kriteria lingkungan bagi rumah sehat sesuai standar Kemenkes. Banyak dari kriteria ini harus diukur secara profesional, artinya pengembang yang punya kewajiban agar rumah ini sehat sesuai standar. 7 kriteria tersebut yaitu:

  • Lokasi. Rumah tidak terletak di daerah rawan bencana alam (misalnya di bantaran sungai, rawan tsunami, longsor, aliran lahar), bekas pembuangan sampah, bekas tambang, rawan kecelakaan, dan jalur pendaratan penerbangan.
  • Kualitas udara, kebisingan, dan getaran. Lingkungan harus bebas dari gas beracun alam maupun buatan. Selain itu, udara harus memenuhi parameter berikut:
    • Tingkat kebisingan maksimal 45-55 dbA.
    • Tidak mengandung gas H2S dan NH3.
    • Kandungan partikel debu 10 μg tidak melebihi 150 μg/m3.
    • Kandungan gas SO2 tidak melebihi 0.10 ppm.
    • Debu terendap tidak melebihi 350 mm3/m2 per hari.
    • Tingkat getaran maksimal 10 mm/detik.
  • Kualitas tanah. Harus memenuhi syarat di peraturan yang berlaku. Peraturan air yang terbaru diatur dalam Peraturan Menkes Nomor 492 Tahun 2010. Kriterianya berupa:
    • Syarat fisik, yaitu air harus bening, jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak berbau, tidak berasa, dan bersuhu 10-20 derajat Celcius.
    • Syarat kimiawi, yaitu mengandung mineral penting sesuai kadar (seng, besi, tembaga, mangan, dan klorida), tidak mengandung bahan beracun (merkuri, timbal, arsen, kadmium, kromium), dan keasamannya netral (pH 7).
    • Syarat mikrobiologi, yaitu bebas dari kuman dan bakteri (umumnya Escherichia coli dan Salmonella sp).
  • Sarana & Prasarana Lingkungan. Di lingkungan rumah harus terdapat:
    • Taman bermain anak & sarana rekreasi yang aman.
    • Sarana drainase yang bersih dan tidak malah menjadi sarang penyakit.
    • Sarana jalan yang aman, trotoar yang ramah pejalan kaki dan penyandang disabilitas, jembatan penyeberangan berpagar, dan lampu penerangan yang pas.
    • Sumber air bersih yang cukup sepanjang waktu.
    • Fasilitas pengelolaan limbah rumah tangga dan pengelolaan pembuangan sampah.
    • Akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti tempat kerja, tempat hiburan, sarana pendidikan, sarana kesenina, dan lain-lain.
    • Instalasi listrik yang aman.
  • Binatang Penular Penyakit. Lingkungan harus bebas dari jentik nyamuk dan lalat.
  • Penghijauan. Di lingkungan harus terdapat penghijauan yang berfungsi sebagai pelindung, pemberi kesejukan, keindahan, dan pelestarian alam.

2. Standar Bangunan Rumah

Selain lingkungan, Kemenkes juga mengatur kriteria bagaimana bangunan rumah yang sehat. Kriteria ini selain dipenuhi oleh pengembang, dapat pula dipenuhi oleh Anda sebagai pemilik / penghuni rumah. Kriterianya berupa:

  • Bahan Bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat jadi tempat tumbuh mikro organisme patogen & tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat dan debu dengan kriteria:
    • Debu total tidak lebih dari 150 μg/m3.
    • Asbes bebas tidak lebih dari 0.5 fiber/m3/4 jam.
    • Timah hitam tidak lebih dari 300 mg/kg.
  • Komponen & Penataan Ruang. Harus memenuhi kriteria fisik dan biologis, berupa:
    • Lantai kedap air, mudah dibersihkan.
    • Dinding ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi ventilasi untuk sirkulasi udara, sementara dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air & mudah dibersihkan.
    • Langit-langit mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan (ambrol).
    • Bumbungan rumah dengan tinggi di atas 10 metir harus dilengkapi penangkal petir.
    • Komposisi ruangan harus terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang idur, ruang dapur, ruang mandi, dan ruang bermain anak.
    • Ruang dapur harus dilengkapi saranan pembuangan asap.
  • Pencahayaan. Rumah harus dilengkapi pencahayaan alam atau buatan dengan intensitas minimal 60 lux dan tidak menyilaukan.
  • Kualitas udara. Kualitas udara dalam rumah harus memenuhi ketentuan berikut:
    • Suhu udara di kisaran 18-30 derajat Celcius.
    • Kelembapan udara di kisaran 40-70%.
    • Konsentrasi gas SO2 tidak lebih dari 0.10 ppm/24 jam.
    • Konsentrasi gas CO (monoksida) tidak lebih dari 100 ppm/8 jam
  • Ventilasi. Harus lega, terdapat ventilasi alami permanen minimal 10% dari luas lantai.
  • Binatang Penular Penyakit. Tidak ada tikus yang bersarang di rumah.
  • Air. Air bersih harus tersedia minimal 60 liter/hari/orang (untuk kebutuhan minum, makan, mandi, bersih-bersih). Standar air harus sesuai dengan peraturan di atas.
  • Penyimpanan Makanan. Rumah harus dilengkapi penyimpanan makanan yang aman, misalnya lemari makanan atau lemari pendingin.
  • Limbah. Limbah yang berasal dari rumah tidak boleh mencemari air, mencemari tanah, dan menimbulkan bau.
  • Kepadatan Penghuni Rumah. Ruang tidur di rumah minimal seluas 8 meter persegi, dan maksimal 2 orang tidur dalam satu ruang tidur (kecuali anak di bawah 5 tahun).

 

Rumah sehat
Ilustrasi rumah sehat (Pinterest)

 

Rumah Sehat Standar WHO / PBB

WHO juga punya standar rumah sehat yang terdapat dalam Panduan Perumahan dan Kesehatan WHO (WHO Housing and Health Guidelines) tahun 2018. Panduan ini sebenarnya bersifat umum dan ditujukan bagi pemerintah agar dapat dibuat jadi undang-undang dalam negeri. Ada 5 kriteria utama dan 1 kriteria lain yang diatur dalam panduan ini.

1. Kepadatan

WHO menyarankan tegas agar penghuni rumah tidak terlalu banyak dan padat. Terutama di kamar tidur, yang penghuni nya menghabiskan waktu berjam-jam bersama. WHO menemukan bahwa rumah yang terlalu padat punya resiko tinggi penghuninya dapat tertular penyakit seperti TBC, diare, tifus, demam berdarah, dan penyakit lainnya.

Rumah yang terlalu padat juga menganggu kesehatan mental. Penghuni dapat mengalami stres, terutama akibat kesulitan tidur. Kepadatan rumah ini masih banyak terjadi di Indonesia, terutama rumah yang terdapat lebih dari 1 keluarga (lebih dari 1 KK).

2. Insulasi Udara Dingin

Hal ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh di Indonesia karena mayoritas penduduk tinggal di wilayah hangat. Tapi, bagi penduduk Indonesia yang tinggal di pegunungan yang dingin, disarankan agar suhu dalam ruangan minimal 18 derajat Celcius. Udara dingin dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit seperti asma, jantung, bahkan depresi.

3. Kehangatan

Sebaliknya, udara yang terlalu panas juga tidak baik bagi rumah. Rumah yang panas dapat menyebabkan susah tidur, tekanan darah tinggi, dan gangguan kehamilan. WHO menyarankan agar suhu rumah dijaga supaya tidak panas dan pengap, misalnya dengan memilih lokasi rumah yang sesuai, dibuat dari material yang tidak panas, orientasi rumah, ventilasi, dan ruang hijau di sekitar rumah. Memasang AC juga direkomendasikan dalam kondisi rumah panas.

4. Keselamatan

Rumah sehat juga adalah rumah yang aman dari bahaya fisik. WHO menyebutkan beberapa kriteria rumah aman yang cocok diterapkan di Indonesia:

  • Detektor asap. Rumah yang baik sebaiknya dipasang detektor asap, terutama di dapur dan tempat lain yang ada aktivitas dengan api.
  • Pengaman tangga. Tangga harus diberi pengaman, terutama agar anak-anak tidak mengalami kecelakaan.
  • Pelindung jendela (teralis). Terutama di lantai atas bagi rumah bertingkat, jendela sebaiknya dipasang teralis.

5. Aksesibilitas

Rumah sehat bukan hanya bagi masyarakat biasa, tapi juga hak bagi penyandang disabilitas. Beberapa hal mengenai aksesibilitas dalam rumah sehat menurut WHO:

  • Rumah sehat harus mendukung aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan misalnya dengan ruangan yang luas, pemberian ramp untuk akses kursi roda, dan sebagainya.
  • Cidera yang paling sering dialami penyandang disabilitas adalah jatuh. Sehingga, aksesibilitas rumah harus mendukung agar penyandang disabilitas tidak mudah jatuh karena kondisi rumah.
  • Rumah sehat dengan aksesibilitas yang baik penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek psikologis yang positif bagi penyandang disabilitas.

6. Lainnya

Selain 5 faktor utama di atas, ada faktor lain yang harus dipenuhi agar rumah menjadi rumah sehat. Hal-hal tersebut yaitu:

  • Tersedia air minum yang berkualitas dan sesuai standar.
  • Kualitas udara yang baik.
  • Rumah bebas asap rokok dan residu-residu rokok di kain, furnitur, lantai, dan sebagainya.
  • Rumah tidak terletak di kawasan yang bising.
  • Material dan lingkungan rumah harus memperhatikan standar dan peraturan yang ada, terutama untuk bahan asbes, timah, dan radon.

Baca juga:

The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/feed/ 0