The post Tabungan Dana Pensiun: Jenis / Manfaat / Cara Hitung appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>
Dana pensiun adalah dana yang berhak Anda klaim saat Anda sudah masuk usia pensiun. Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia memasuki masa pensiun saat berusia 56 tahun, kecuali dokter dan dosen, mengingat keahlian mereka yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Meski karyawan swasta tidak memiliki batas usia pensiun, rata-rata karyawan sudah akan berhenti bekerja saat usia di atas 55 tahun.
Dana pensiun di Indonesia diatur dalam UU Dana Pensiun yaitu UU No. 11 Tahun 1992. Undang Undang ini menjelaskan bahwa program pensiun wajib diberikan oleh perusahaan sebagai langkah untuk menyiapkan kesejahteraan karyawan di masa pensiun nanti.
Dana pensiun memiliki beragam jenis tergantung pendiri dan program pensiun yang ditawarkan.
Contoh lembaga dana pensiun datang dari berbagai bank dan juga perusahaan asuransi seperti:
Contoh lembaga dana pensiun di atas termasuk dalam jenis Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPPK). Secara garis besar, berikut jenis dana pensiun yang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis.
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh perseorangan atau badan yang mempekerjakan karyawan yang disebut Pendiri. DPPK menyelenggarakan Program Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) atau Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).
DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. DPLK menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi masyarakat secara umum, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Bank atau perusahaan asuransi bisa mendirikan DPLK sekaligus DPPK jika catatan manajemen, kegiatan operasional, dan pengelolaan kedua jenis tersebut dilakukan secara terpisah.
DPBK merupakan DPPK yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Jadi, iuran hanya bersumber dari pemberi kerja yang didasarkan pada formulasi rumus tertentu yang dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pemberi kerja.
PPIP adalah program dana pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran dan hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta hingga masa pensiun tiba.
Berikut beberapa kriteria PPIP:
Sementara, PPMP adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.
Berikut beberapa kriteria PPMP:
BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari Jamsostek dan memiliki payung hukum UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi pada tahun 2015 dan menjadi kewajiban tiap perusahaan untuk mendaftarkan karyawannya.
BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan 2 program dana pensiun, yaitu:
a) Jaminan Hari Tua (JHT)
b) Jaminan Pensiun (JP)
Agar Anda lebih memahami mengenai jenis dana pensiun beserta pilihan programnya, berikut kami rangkum perbedaan DPPK, DPLK, dan BPJS Ketenagakerjaan dalam sebuah tabel.
Alokasi dana pensiun harus dipersiapkan sedini mungkin. Bahkan saat Anda pertama kali mulai kerja. Pada tahun 2040-2050 nanti, terjadi lonjakan pensiunan yang tinggi. Diperkirakan, saat ini sebagian besar pekerja tidak memiliki alokasi dana yang cukup dalam mempersiapkan dana pensiun.
Berikut beberapa manfaat dana pensiun bagi pekerja.
Besaran dana pensiun bervariasi tergantung jumlah gaji Anda dan jenis dana pensiun yang Anda pilih. Saat ini, pemerintah mewajibkan setiap perusahaan untuk mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan yang besarannya 5,7% dari gaji untuk JHT dan 3% dari gaji untuk JP.
Seorang pensiunan setidaknya harus memenuhi Tingkat Penghasilan Pensiun (TPP) atau Replacement Ratio yang layak sebesar 70%-80% dari penghasilan terakhir. Sementara jika pensiunan hanya mengandalkan JHT dan JP, tentu masih jauh dari cukup.
Berikut contoh perhitungan dana pensiun dari satu kasus.
Jika seseorang memiliki penghasilan terakhir sebelum pensiun sebesar Rp 10 juta/bulan, TPP saat masa pensiun berkisar antara per bulan Rp 7-8 juta/bulan. Agar dapat hidup layak di masa tua, seorang pensiunan harus menyiapkan dana pensiun di luar iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Program JHT sebesar 5,7% + program pesangon dari pemberi kerja (bila ada) baru memenuhi kebutuhan TPP sebesar 25%. Kekurangan TPP setidaknya harus dapat ditutupi dari program JP dan DPLK.
Asumsinya, pekerja harus menyiapkan TPP sebesar 70%-80% dari :
JHT + Pesangon = 25%’
JP = 25%
DPLK = 20%-30%
Jadi, selain wajib iuran BPJS Ketenagakerjaan, Anda juga sebaiknya menabung dana pensiun melalui DPLK terpercaya. Hal ini untuk memenuhi TPP saat masa pensiun nanti.
Pilih tabungan dana pensiun terpercaya untuk menaruh dana hari tua Anda. Berikut beberapa rekomendasi tabungan dana pensiun terbaik* di Indonesia.
*diurutkan berdasarkan abjad
Baca Juga: Tabungan yang Gratis Biaya Transfer ke Bank Lain & Tarik Tunai di ATM Lain
The post Tabungan Dana Pensiun: Jenis / Manfaat / Cara Hitung appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>The post Kapan Sebaiknya Pensiun Dini? Berikut Untung / Rugi & Tips Pensiun Dini appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>
Sebenarnya, pensiun dini = mengundurkan diri, dan itu adalah hak pekerja. Meskipun begitu, ada aturan-aturan tertentu di setiap perusahaan / instansi, apalagi jika instansi pemerintah. Jika Anda pegawai swasta, maka biasanya tidak ada aturan mengikat soal pengunduran diri. Anda boleh pensiun / mengundurkan diri kapan saja. Uang pensiun Anda = uang yang dibayarkan pengusaha dalam bentuk BPJS Tenaga Kerja tiap bulan selama Anda bekerja.
Bagi ASN / PNS, pensiun dini ada aturannya. Pensiun dini bagi PNS / ASN = minimal sudah berumur 45 tahun dan sudah mengabdi selama minimal 20 tahun. Pensiun cara ini = diberhentikan secara terhormat dan masih berhak dapat uang pensiun seperti pensiun pada umumnya. Meskipun begitu, pensiun sebelum umur 45 / 20 tahun pengalaman = bisa / boleh, tetapi tidak dapat uang pensiun seperti pensiun pada umumnya.
Berikut beberapa keuntungan pensiun dini:
Kini 80% masyarakat menghabiskan waktu untuk perjalanan pulang pergi ke kantor. Dengan pensiun dini, Anda tidak akan kehilangan waktu ini lagi. Misalnya, pulang-pergi kantor = 2 jam sehari. Dengan 5 hari kerja, maka seminggu = 10 jam, sebulan (4 minggu) = 40 jam, setahun (12 bulan) = 480 jam. Jika Anda pensiun 10 tahun lebih dini, maka Anda tidak membuang waktu 4800 jam = 200 hari! 200 hari ini dapat Anda manfaatkan untuk melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Dengan pensiun dini, Anda akan punya waktu lebih lama tidak bekerja. Waktu ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang tidak dapat Anda lakukan jika sibuk bekerja. Misalnya berkumpul dengan keluarga, sosialisasi dengan kawan-kawan, atau melakukan hobi. Beberapa orang juga merasa pensiun dini = lebih dapat menikmati hidup, karena hidup bukan untuk bekerja saja. Jika pensiun sampai tua, maka hanya punya beberapa tahun sampai meninggal. Jika pensiun dini = kemungkinan dapat menikmati hidup lebih lama.
Pensiun dini dengan umur masih belum terlalu tua akan membuat Anda dapat melakukan banyak hal. Misalnya melanjutkan usaha / menekuni hobi. Hal-hal seperti ini sebenarnya dapat dilakukan saat bekerja, tapi Anda tidak punya kebebasan melakukannya. Anda akan terbatas oleh waktu kerja / lembur + kelelahan karena bekerja. Jika pensiun usia normal = Anda sudah terlalu tua untuk melakukan banyak hal (tidak dapat melakukan sebanyak jika masih muda).
Sebaliknya, pensiun dini juga dapat merugikan diri Anda. Beberapa kerugian tersebut misalnya:
Anda otomatis tidak dapat sering bertemu teman kantor Anda yang sudah berkawan selama bertahun-tahun. Kehilangan lingkungan sosial seperti ini kadang membuat seseorang sedikit stres. Meskipun begitu, lingkungan sosial ini dapat diganti dengan keluarga / tetangga / kawan lama. Anda juga dapat tetap bersosialisasi dengan cara lain seperti bergabung ke komunitas online atau menjalin sosialiasi dengan pelanggan / pembeli (jika punya usaha).
Dengan waktu luang banyak setelah pensiun dini, Anda bisa jadi bingung akan melakukan apa. Tanpa perencanaan yang matang, Anda akan terancam tidak produktif. Jika usia masih cukup muda tapi tidak produktif = rentan terkena stres. Tidak produktif akan membuat Anda merasa jadi beban / merasa jadi orang yang tidak berguna (padahal jika bekerja, Anda setidaknya masih bisa berprestasi di kantor). Atur waktu dan perencanaan kegiatan Anda secara matang agar tetap produktif setelah pensiun dini.
Selain itu, tanpa perencanaan keuangan yang matang, Anda akan rentan mengalami masalah keuangan. Pemasukan setelah pensiun = berbeda saat masih bekerja. Bisa saja lebih kecil (hanya mengandalkan uang pensiun) atau tidak tetap (jika tidak punya penghasilan tetap lain). Anda juga harus mengandalkan tabungan untuk membiayai masa pensiun Anda. Dengan kondisi keuangan yang berubah, maka perlu perencanaan yang berubah juga.
Jika Anda sudah yakin untuk pensiun dini, maka rencanakan dari jauh-jauh hari. Tentukan di umur berapa Anda ingin pensiun dini, berapa kira-kira jumlah harta / aset Anda, serta bagaimana Anda melanjutkan hidup setelah pensiun, baik secara finansial maupun sosial. Berikut beberapa tips untuk mencegah agar Anda tidak rugi / kesusahan setelah pensiun dini:
Salah satu yang penting untuk menyiapkan pensiun dini adalah punya tabungan cukup. Tabungan = dana darurat Anda, untuk berjaga-jaga jika Anda tidak punya pemasukan atau jika ada kondisi darurat lain seperti bencana atau sakit. Persiapkan tabungan ini sejak Anda mulai bekerja (gaji pertama). Usahakan dana yang ditabung rutin bertambah tiap waktu (mengejar inflasi).
Anda mungkin berpikir bahwa pensiun = pengeluaran berkurang. Ini benar untuk beberapa hal, misalnya biaya transport, makan di luar, biaya sosial dengan kawan kantor. Tapi, biaya lain seperti biaya kesehatan kemungkinan akan meningkat. Hal ini karena usia Anda yang semakin tua dan perlu sering menjaga kesehatan. Biaya sekolah anak, biaya rumah, dan biaya-biaya lain juga pasti ikut bertambah. Hitung dan pastikan bahwa dana pensiun / pemasukan setelah pensiun Anda dapat meng-cover pengeluaran Anda.
Idealnya, saat memutuskan pensiun = lunasi semua hutang Anda. Saat pensiun pemasukan jelas berkurang, sehingga pengeluaran Anda dalam bentuk cicilan juga harus dikurangi. Tapi jika hal ini tidak mungkin dilakukan, Anda harus memastikan bahwa Anda masih punya pemasukan untuk membayar pengeluaran tersebut.
Anda bisa saja berinvestasi saham / emas sebagai sumber pemasukan pasif Anda. Tapi, pelajari dulu cara-cara investasi agar tidak rugi. Sebaiknya jangan gunakan semua / sebagian besar dana Anda untuk investasi. Pakai dana sisa Anda saja. Kecuali jika Anda sudah mahir dan pandai mendapatkan banyak keuntungan dari investasi. Perlu diingat juga belajar & bermain investasi = butuh banyak waktu.
Karena sumber pemasukan Anda sudah berkurang, maka kurangi juga pengeluaran Anda, terutama hal-hal yang konsumtif. Beli / belanja barang-barang konsumtif sedikit demi sedikit memang tidak terasa berat, namun tetap saja merugikan jika dihitung secara keseluruhan. Selain itu, beli barang-barang konsumtif berupa makanan / jajan juga tidak baik untuk kesehatan Anda yang sudah mulai tua. Lebih baik makan sehat (masak sendiri), sehingga kurangi jajan / makan junk food.
Sebelum pensiun, usahakan Anda sudah punya bisnis / sudah belajar bisnis. Mengelola bisnis adalah salah satu pilihan sumber pemasukan pasca pensiun. Anda dapat merintis usaha saat masih bekerja, lalu setelah pensiun, Anda bisa menyerahkan bisnis itu untuk dikelola pasangan / keluarga Anda / pekerjakan orang lain sebagai manajer, sehingga Anda masih dapat menikmati pensiun tapi dengan pemasukan yang terjamin.
The post Kapan Sebaiknya Pensiun Dini? Berikut Untung / Rugi & Tips Pensiun Dini appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.
]]>