rumah subsidi – Komunitas Hemat Sikatabis http://komunitas.sikatabis.com Hemat via Sikatabis.com Sat, 28 Jan 2023 08:30:45 +0000 id-ID hourly 1 Rumah Subsidi: Apa Bedanya dengan Rumah Non Subsidi? http://komunitas.sikatabis.com/rumah-subsidi/ http://komunitas.sikatabis.com/rumah-subsidi/#respond Fri, 17 Jul 2020 06:55:10 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11478 Rumah subsidi adalah rumah yang pembiayaannya mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan dana ini berupa: Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) Subsidi Selisih Bunga (SSB) jika KPR pakai bank konvensional Subsidi Selisih Marjin (SSM) jika KPR pakai bank syariah Salah satu situs tempat Anda bisa cari rumah subsidi dengan mudah di situs resmi pencarian rumah subsidi milik …

The post Rumah Subsidi: Apa Bedanya dengan Rumah Non Subsidi? appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Rumah subsidi adalah rumah yang pembiayaannya mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan dana ini berupa:

  • Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM)
  • Subsidi Selisih Bunga (SSB) jika KPR pakai bank konvensional
  • Subsidi Selisih Marjin (SSM) jika KPR pakai bank syariah

Salah satu situs tempat Anda bisa cari rumah subsidi dengan mudah di situs resmi pencarian rumah subsidi milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR). Meskipun begitu, situs ini kurang update, sehingga cari juga dari situs-situs lain. Pastikan rumah tersebut = rumah subsidi (hubungi agen / pengembang!).

 

rumah subsidi PUPR
Situs beli rumah subsidi PUPR

Program rumah subsidi dibuat agar masyarakat makin mudah mendapat rumah. Karena sifatnya bantuan pemerintah, maka ada perbedaan antara rumah subsidi dan non subsidi (rumah biasa). Selain itu, jika ingin beli rumah subsidi, Anda juga harus patuhi peraturan-peraturan tertentu.

Daftar Isi:

 

Aturan Rumah Subsidi

Aturan rumah subsidi terbaru yaitu Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 242/KPTS/M/2020. Beberapa hal lain juga diatur di peraturan lain.

Beberapa aturan rumah subsidi:

1. Pembiayaan (KPR)

Karena ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka rumah subsidi khusus untuk masyarakat dengan batas penghasilan tertentu. Batas penghasilan ini berbeda-beda, berdasar jenis KPR nya (SSB / SSM / Sejahtera) dan wilayah nya (Papua / non Papua). Berikut daftarnya:

Jenis KPR Rumah Subsidi Batas Penghasilan Maksimal Per Bulan (Rp) Suku Bunga / Marjin Maksimal Masa Subsidi Masa KPR
KPR Sejahtera 8.000.000 5% 20 tahun 20 tahun
KPR SSB & KPR SSM Umum 8.000.000 5% 10 tahun 20 tahun
KPR SSB & KPR SSM Papua & Papua Barat* 8.000.000 4% 10 tahun 20 tahun

 

*Keterangan: Untuk rumah susun subsidi program KPR SSB & SSM Papua / Papua Barat, batas penghasilan maksimalnya Rp 8.500.000

Baca juga:

2. Aturan Tinggal

Setelah dibeli, rumah KPR tidak serta merta boleh digunakan bebas seperti rumah biasa. Ada ketentuan tinggal dan masa jual kembali rumah subsidi.

  • KPR subsidi dapat dicabut jika penghuni melanggar isi surat pernyataan Pemohon KPR Bersubsidi, kecuali karena hal lain misal dipindahtugaskan, kena PHK, wajib tinggal di asrama, atau alasan lain.
  • Rumah subsidi harus ditinggali (tidak boleh dibiarkan kosong, karena itu artinya tidak dimanfaatkan dengan semestinya untuk hunian).
  • Rumah subsidi bisa diwariskan.
  • Rumah subsidi punya ketentuan khusus soal renovasi.
  • Rumah subsidi bisa disewa / dijual jika:
    • Sudah dihuni minimal 5 tahun (rumah tapak) atau 20 tahun (rumah susun).
    • Penerima KPR subsidi pindah rumah karena mengalami peningkatan ekonomi (sudah tidak memenuhi syarat menerima KPR subsidi).
    • Diambil bank karena kredit macet.

3. Harga Jual Maksimal

Agar terjangkau, pemerintah memberikan batasan maksimal harga jual rumah subsidi. Harga ini berbeda-beda tiap daerah, dan bagi rumah susun juga berbeda. Berikut daftarnya:

a. Harga Jual Maksimal Rumah Tapak Subsidi

Wilayah Harga Jual Maksimal (Rp)
Jawa (kecuali Jabodetabek) & Sumatera (kecuali Kepri, Babel, dan Mentawai) 150.500.000
Kalimantan (kecuali Murung Raya & Mahakam Ulu) 164.500.000
Sulawesi, Babel, Mentawai, Kepri (kecuali Anambas) 156.500.000
Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek, Anambas, Murung Raya, dan Mahakam Ulu 168.000.000
Papua & Papua Barat 219.000.000

 

b. Harga Jual Maksimal Rumah Susun Subsidi di Jabodetabek

Wilayah Harga Jual / m2 Maksimal (Rp) Harga Jual / Unit Maksimal (Rp)
Tangerang & Tangsel 8.400.000 302.400.000
Bekasi 8.400.000 302.400.000
Depok 8.500.000 306.000.000
Bogor 8.600.000 309.600.000
Jakarta Timur 8.800.000 316.800.000
Jakarta Barat 8.900.000 320.400.000
Jakarta Selatan 9.200.000 331.200.000
Jakarta Pusat 9.300.000 334.800.000
Jakarta Utara 9.600.000 345.600.000

 

Keterangan: Untuk harga rumah susun subsidi seluruh provinsi juga berbeda-beda, cek di Peraturan Menteri PUPR 242/KPTS/M/2020.

 

Rumah Subsidi vs Rumah Non Subsidi

Dengan adanya subsidi dan keringanan biaya, maka ada juga hal-hal lain yang tidak didapatkan di rumah subsidi dibanding rumah non subsidi. Berikut perbedaan rumah subsidi dan non subsidi:

1. Harga

Rumah subsidi jelas lebih murah karena dapat bantuan dari pemerintah. Selain itu, rumah subsidi juga bebas PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Bunga rumah subsidi juga tetap flat sampai masa KPR berakhir.

2. Ukuran / Tipe

Luas tanah minimal rumah subsidi = 60 m2, sementara maksimalnya 200 m2. Sehingga, tipe rumahnya paling rendah = tipe 21, dan paling tinggi = tipe 36. Hal ini berlaku juga untuk rumah susun subsidi.

Baca juga: Tipe-tipe rumah berdasar luas bangunan

3. Fasilitas / Ruangan

Karena tipe rumahnya kecil, maka fasilitas rumah subsidi pun terbatas. Biasanya, hanya tersedia ruang tengah, kamar tidur, dan kamar mandi. Dapur pun biasanya tidak disediakan dan dibangun sendiri oleh penghuni, tentu dengan aturan renovasi rumah subsidi.

Baca juga: Renovasi rumah subsidi

4. Lokasi

Rumah subsidi umumnya terletak jauh dari pusat kota. Hal ini karena lokasi yang jauh membuat harga rumah lebih murah dan lebih ringan untuk disubsidi pemerintah. Proyek pembangunan rumah subsidi juga biasanya dikerjakan bersama oleh pengembang, sehingga merupakan proyek baru yang lahannya ada di luar kota (lebih banyak lahan kosong).

 

Tips Beli Rumah Subsidi

Dengan harganya yang terjangkau, banyak orang tergiur untuk segera beli rumah subsidi. Jangan sampai keinginan beli rumah subsidi membuat Anda menyesal karena tidak memperhatikan kondisi / lokasi dan kualitas rumah. Berikut tips-tips sebelum beli rumah subsidi:

  • Perhatikan lokasi rumah dan kondisi rumah. Jangan karena harganya murah, lalu Anda tidak mementingkan faktor lain seperti lokasi. Ternyata lokasinya jauh dari kantor, rawan banjir, sering kekeringan air, dan sebagainya. Selain itu, cek juga kondisi rumah. Jangan sampai Anda membeli rumah dengan kondisi buruk, misalnya dinding mudah retak, cat mudah terkelupas, kayu rawan rayap, dan sebagainya.
  • Perhatikan developer. Seperti beli rumah biasa, perhatikan developernya. Cek reputasinya dan legalitas hukumnya, agar rumah tersebut terjamin jelas berkualitas. Pastikan juga tanah yang dibangun untuk perumahan tersebut legal. Anda bisa cek di lembaga Pertanahan setempat.
  • Jangan salah beli (malah beli bukan rumah subsidi). Banyak pula rumah non subsidi yang diiklankan sebagai rumah murah, DP rendah, dan bunga juga rendah. Padahal, meskipun murah, rumah non subsidi tetap akan lebih mahal karena bunga nya tidak tetap tiap tahun. Oleh karena itu, pastikan bahwa rumah murah tersebut tetap rumah subsidi.
  • Cari online / offline. Jangan hanya andalkan cari secara online, tapi cari juga offline (survei lokasi). Cari secara offline (misal ikut pameran properti) penting juga untuk dapat bertanya lebih detail soal kondisi rumah. Di sisi lain, jangan juga hanya mencari offline (berkeliling ke sana ke mari) tanpa cari di internet. Informasi di internet jauh lebih banyak, serta banyak perumahan baru yang infonya hanya dapat Anda ketahui dari internet (kerabat / teman Anda belum ada yang tahu).
  • Jangan lupakan hal-hal detail tentang rumah. Pastikan hal-hal detail seperti air (apakah sumur atau PDAM), listrik (pakai pulsa token atau bayar rutin per bulan), ruangan (apakah punya dapur atau tidak), Anda ketahui juga. Jangan sampai menyesal setelah deal Anda baru tahu bahwa airnya tidak pakai PDAM, misalnya.

The post Rumah Subsidi: Apa Bedanya dengan Rumah Non Subsidi? appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/rumah-subsidi/feed/ 0
Tips Renovasi Rumah & Rumah Subsidi http://komunitas.sikatabis.com/renovasi-rumah/ http://komunitas.sikatabis.com/renovasi-rumah/#respond Tue, 23 Jun 2020 05:42:54 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=10911 Renovasi rumah cukup penting demi kenyamanan Anda. Rumah adalah tempat Anda beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, sehingga rumah yang nyaman akan memberi suasana yang menyenangkan dan energi yang positif bagi Anda dan keluarga. Setelah lelah bekerja, beristirahat rumah yang nyaman juga dapat meringankan stress. Bayangkan jika rumah tidak nyaman, maka suasana hati Anda pasti akan …

The post Tips Renovasi Rumah & Rumah Subsidi appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Renovasi rumah cukup penting demi kenyamanan Anda. Rumah adalah tempat Anda beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, sehingga rumah yang nyaman akan memberi suasana yang menyenangkan dan energi yang positif bagi Anda dan keluarga. Setelah lelah bekerja, beristirahat rumah yang nyaman juga dapat meringankan stress. Bayangkan jika rumah tidak nyaman, maka suasana hati Anda pasti akan tidak menyenangkan.

Ada beberapa penyebab orang-orang melakukan renovasi rumah. Misalnya:

  • Ada bagian yang rusak dan memang harus diganti, misalnya atap bocor, cat terkelupas, kayu-kayu dimakan rayap, dan sebagainya.
  • Rumah tersebut = rumah bekas, dan ingin direnovasi agar nampak baru (tidak usang).
  • Renovasi rumah bekas juga dilakukan agar sesuai dengan style / selera pemilik baru. Bisa juga karena bosan dengan gaya rumah tersebut.
  • Upgrade kondisi rumah (meskipun tidak rusak) dengan material yang baru dan lebih berkualitas, misal ganti cat, pasang pagar, ganti keramik, pasang kitchen set, dan sebagainya.
  • Penambahan / perubahan fungsi ruangan, misal karena anak semakin banyak jadi perlu membuat kamar baru, atau karena beli mobil jadi perlu bangun garasi / carport.

Secara sederhana, alasan renovasi rumah ada 2: kebutuhan dan keinginan. Semua tujuannya agar rumah semakin nyaman.

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan / tips renovasi rumah. Perhatikan juga ketentuan renovasi rumah subsidi yang memang ada aturan khususnya.

Daftar Isi:

 

Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Renovasi Rumah (TIPS!)

Dalam renovasi rumah, banyak hal yang akan diperhatikan. Hal ini agar Anda tidak menyesal setelah rumah direnovasi. Misalnya, ternyata desainnya tidak cocok karena rumah Anda terlalu kecil. Atau, renovasi malah mengubah struktur rumah dan menyebabkan kerusakan, misalnya atap jadi bocor. Berikut hal-hal yang diperhatikan sebelum renovasi rumah:

1. Rencanakan Jauh-Jauh Hari

Rencanakan renovasi sejak beberapa bulan atau tahun sebelumnya. Renovasi rumah perlu biaya yang cukup banyak, sehingga perencanaan jauh hari dapat memudahkan Anda merencanakan biaya apa saja yang harus dikeluarkan. Selain itu, perencanaan jauh hari akan membuat keputusan renovasi lebih baik karena Anda akan dapat banyak masukan, ide, dan pertimbangan.

Lakukan survei juga penting. Kunjungi atau lihat rumah-rumah yang setipe atau sejenis dengan rumah Anda. Ketahui apakah keputusan renovasi Anda cocok dengan jenis rumah Anda. Survei juga berapa pengeluaran yang diperlukan untuk merenovasi rumah yang sejenis dengan rumah Anda.

Dengan merencanakan jauh hari, Anda dapat menentukan prioritas mana yang harus direnovasi terlebih dahulu. Misalnya, anak sudah besar sehingga perlu kamar sendiri. Maka, prioritas utama adalah merombak kamar yang agar dapat ditempati semua anak, bukan malah memasang carport padahal belum punya mobil.

Sehingga, renovasi bertahap juga langkah yang tepat dilakukan. Jangan renovasi sekaligus karena akan memberatkan Anda secara finansial. Lagipula, jika Anda peka, maka sebenarnya renovasi memang tidak dapat dilakukan sekali saja. Di masa depan, pasti ada saja hal-hal yang perlu atau ingin Anda renovasi, baik karena rusak, bosan, maupun karena kebutuhan lain.

2. Kenali Rumah Anda

Mengenali rumah Anda penting untuk tahu jenis renovasi apa yang cocok. Ketahui struktur rumah Anda. Misalnya, ketahui apakah rumah lantai 1 Anda sudah berfondasi kuat dan siap jika dibangun jadi 2 lantai, pelajari apakah saluran air Anda memungkinkan jika membangun kamar mandi tambahan, dan hal-hal lainnya.

Kenali juga lahan rumah Anda. Berapa sisa tanah Anda, dan bagaimana Anda dapat memanfaatkan sisa lahan tersebut. Jangan sampai semua sisa lahan dibangun sehingga Anda tidak punya halaman dan membuat sirkulasi udara dan cahaya buruk.

3. Kenali Lingkungan Sekitar

Kenali lingkungan sekitar sebelum merenovasi rumah Anda. Terutama jika Anda tinggal di lingkungan padat penduduk. Misalnya, jangan sampai Anda menambah lantai dan mengganggu sirkulasi cahaya rumah di samping Anda. Mintalah pendapat dan izin dari warga sekitar Anda.

Perhatikan juga faktor sosial, misalnya sebaiknya hindari merenovasi rumah hingga megah dan mewah sementara lingkungan sekitar adalah penduduk menengah ke bawah. Anda dapat siasati dengan membuat desain eksterior rumah Anda sederhana dan tidak mencolok, baru interior rumah (yang tidak nampak dari luar) yang mewah sesuai keinginan Anda.

4. Pilih Material Berkualitas

Tujuan renovasi rumah = kondisi rumah jadi lebih baik. Sehingga, pilihlah material yang berkualitas. Meskipun berhemat, jangan sampai Anda memilih material yang murahan dan tidak awet. Justru ketika material seperti ini dipakai malah akan cepat rusak dan perlu renovasi lagi (malah jadi tidak hemat!)

5. Berhemat!

Cara tepat berhemat adalah tentukan budget. Anda jadi tahu berapa kemampuan finansial Anda, dan berapa yang dapat Anda alokasikan untuk renovasi rumah. Jangan sampai Anda melakukan renovasi tanpa tahu budget Anda (misal, ketika punya uang banyak langsung memutuskan renovasi). Hal ini akan membuat Anda tidak merasa keberatan secara finansial, tapi ujung-ujungnya malah menghabiskan banyak uang.

Cari tahu juga harga material / bahan yang diperlukan, lalu pilih material dengan kualitas sama dengan harga termurah di toko lain. Manfaatkan promo, misal promo akhir tahun, promo kemerdekaan, promo hari ulangtahun toko material, dan sejenisnya. Tapi ingat, tetap pilih material yang berkualitas (jangan asal murah tapi ternyata murahan!)

6. Manfaatkan Bahan yang Ada

Anda bisa lebih menghemat dengan memanfaatkan bahan sisa. Misalnya, Anda masih punya sisa cat atau semen dari saat membangun rumah. Anda tinggal menambahkan bahan-bahan yang diperlukan untuk renovasi tersebut. Selain itu, Anda juga bisa berkreasi membuat perabotan sendiri dengan bahan-bahan yang ada (‘do it yourself’ = DIY). Anda dapat melihat referensi barang-barang DIY di YouTube.

Renovasi rumah
Ilustrasi renovasi rumah (renovasisolo.com)

 

Pertimbangan Renovasi Rumah Sewa (Kontrakan)

Jika rumah Anda adalah rumah sewa / kontrakan, maka pertimbangkan juga hal-hal lain terkait rumah sewa. Karena rumah tersebut adalah milik orang lain (bukan milik Anda), maka pada dasarnya Anda harus minta izin terlebih dahulu jika ingin melakukan perubahan atau renovasi rumah tersebut. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika renovasi rumah sewa / renovasi kontrakan:

  • Jika ada perabot yang rusak, jangan langsung buang. Tanyakan dulu ke pemilik rumah apakah boleh membuangnya lalu menggantinya dengan yang baru.
  • Jika mengganti perabot dengan yang baru (sudah izin), maka pastikan juga apakah perabot tersebut dihitung sebagai milik Anda, atau pemilik rumah meminta perabot tersebut untuk tetap ada di rumah (mengganti perabot lama yang sudah rusak).
  • Jangan lakukan renovasi berlebihan. Bahkan, hal-hal kecil seperti memasang paku saja juga harus ditanyakan dulu ke pemilik rumah. Jika renovasi berlebihan, bisa saja struktur rumah atau desain rumah jadi beda dan tidak sesuai dengan keinginan pemilik.
  • Renovasi berlebihan = rugi di Anda, karena Anda tidak menempati rumah itu selamanya. Jika ingin renovasi (dan sudah diizinkan), maka mintalah potongan harga sewa (anggap biaya renovasi tersebut dibayar oleh pemilik rumah).
  • Satu hal yang umum dan biasanya boleh dilakukan adalah memperindah kebun / halaman. Anda bisa menata tanaman-tanaman yang ada, menambah kursi atau ornamen lain, atau menanam tanaman-tanaman hias.

Baca juga: Lebih baik kontrak rumah / beli rumah?

 

Peraturan Khusus Renovasi Rumah Subsidi

Rumah subsidi punya peraturan khusus terkait renovasi rumah. Hal ini untuk memastikan agar rumah subsidi tepat sasaran, yaitu bagi golongan tidak mampu dan membutuhkan (bukan dibeli orang kaya dengan harga murah lalu dirombak dan dijual lagi dengan harga mahal!). Berikut peraturan khusus renovasi rumah subsidi:

  • Rumah subsidi hanya boleh direnovasi (terutama merubah bagian depan / fasad) setelah dicicil selama lima tahun. Di bawah lima tahun sebenarnya boleh direnovasi, tapi hanya renovasi kecil seperti merenovasi dapur atau menambah pagar.
  • Dilarang merenovasi ekstrem, seperti membongkar dan membangun dari awal, bahkan membuat rumah subsidi jadi bertingkat juga dilarang.
  • Renovasi rumah subsidi perlu dilaporkan ke bank pembiayaan sesuai aturan. Jika tidak dilaporkan, maka asuransi rumah hanya senilai rumah awal saat akad (saat masih belum direnovasi), sehingga jika ada kondisi darurat, asuransi tidak dapat meng-cover kondisi rumah setelah renovasi.
  • Jika melanggar aturan rumah subsidi, maka Anda bisa kena sanksi yaitu pencabutan subsidi oleh pemerintah. Tapi, Anda tetap bisa menempati rumah tersebut dengan membayar cicilan konvensional (non subsidi).

Dengan peraturan yang cukup ketat, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat Anda renovasi di rumah subsidi Anda dan tidak melanggar aturan. Misalnya:

  • Mengecat ulang.
  • Memanfaatkan sisa halaman / lahan kosong untuk jadi taman kecil.
  • Membuat pagar.
  • Menambahkan kanopi untuk halaman depan.

Baca juga:

The post Tips Renovasi Rumah & Rumah Subsidi appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/renovasi-rumah/feed/ 0