bangun rumah – Komunitas Hemat Sikatabis http://komunitas.sikatabis.com Hemat via Sikatabis.com Sat, 28 Jan 2023 08:30:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.1.19 Mushola Rumah: Tips + Inspirasi Desain http://komunitas.sikatabis.com/mushola-rumah/ http://komunitas.sikatabis.com/mushola-rumah/#respond Thu, 03 Sep 2020 03:25:58 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=12241 Mushola rumah salah satu ruang penting bagi masyarakat muslim yang hendak membangun rumah. Jika beli rumah, maka biasanya tidak tersedia 1 ruangan kosong khusus untuk mushola. Sehingga, membangun rumah jadi kesempatan menambahkan mushola. Manfaat punya mushola sendiri di rumah: Tempat beribadah bersama-sama penghuni rumah Mengajarkan anak untuk disiplin beribadah Membuat anak tidak malas beribadah (sehingga …

The post Mushola Rumah: Tips + Inspirasi Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Mushola rumah salah satu ruang penting bagi masyarakat muslim yang hendak membangun rumah. Jika beli rumah, maka biasanya tidak tersedia 1 ruangan kosong khusus untuk mushola. Sehingga, membangun rumah jadi kesempatan menambahkan mushola. Manfaat punya mushola sendiri di rumah:

  • Tempat beribadah bersama-sama penghuni rumah
  • Mengajarkan anak untuk disiplin beribadah
  • Membuat anak tidak malas beribadah (sehingga perlu mushola yang cantik dan nyaman)
  • Menyediakan tempat ibadah bagi tamu (tidak perlu ibadah di kamar)

 

Tips Membangun / Mendesain Mushola

Membangun mushola tidak hanya membuat ruang kecil lalu diberi sajadah dan alat ibadah lainnya. Ada beberapa tips dan inspirasi membangun mushola agar nyaman dan bagus.

1. Perhatikan Letak Mushola Rumah

Pastikan mushola terletak di dekat ruang keluarga atau berada di tengah-tengah rumah. Hal ini penting agar semua penghuni rumah punya akses dekat ke mushola. Ada beberapa orang yang suka memadukan mushola dengan taman, sehingga terletak di belakang rumah. Sebaiknya, bangun saja taman indoor di tengah rumah, lalu padukan dengan mushola sehingga mushola tetap berada di dekat ruang keluarga.

Baca juga: Tips dekor taman

Selain itu, perhatikan juga tempat wudhu. Jika mushola dipadukan dengan taman, maka Anda bisa pasang kran wudhu di taman tersebut. Jika tidak, maka pastikan mushola dekat dengan kamar mandi yang punya kran wudhu. Meskipun di kamar mandi, tetap pasang kran untuk berwudhu karena berwudhu dianjurkan pakai kran (bukan pakai bak, kalau pake shower maka dapat basah ke mana-mana).

2. Bangun Sesuai Kiblat

Bangun mushola menghadap kiblat. Sebaiknya, jangan sampai ruang mushola sudah berbentuk persegi tapi sholatnya miring sehingga ruangan tidak dapat dimanfaatkan maksimal. Sebelum bangun, ketahui kiblatnya. Jika ternyata rumah Anda dan arah kiblat miring, maka Anda bisa siasati dengan membangun mushola yang tetap menghadap kiblat.

Alternatifnya, Anda bisa bangun mushola mengikuti arah rumah meskipun miring dari kiblat. Tapi, ukur agar mushola tetap dapat digunakan semua penghuni rumah bersama-sama. Di sisa ruangan yang miring, Anda dapat siasati dengan menaruh furnitur atau hiasan-hiasan untuk mempercantik mushola.

3. Perhatikan Ukuran Ruangan Mushola Rumah

Jangan buat mushola terlalu kecil sehingga terasa sumpek saat dipakai berjamaah. Mushola yang sumpek membuat penghuni rumah tidak nyaman sehingga enggan beribadah di situ. Apalagi jika mushola miring sehingga ruang mushola jadi makin sempit.

Sebaliknya, jangan sampai mushola juga terlalu luas. Ruang mushola terlalu luas membuat rasa tidak nyaman jika ada penghuni rumah yang sholat sendirian. Mushola yang terlalu luas juga lebih memakan banyak waktu untuk membersihkan, mendekor, dan merawatnya.

4. Perhatikan Pencahayaan dan Sirkulasi Udara

Pastikan mushola terang. Anda bisa pakai cahaya alami dengan membuat jendela yang menangkap sinar matahari langsung, atau pakai lampu yang terang. Pencahayaan mushola juga penting jika mushola juga kerap dipakai untuk mengaji.

Sirkulasi udara juga penting. Pastikan mushola tidak pengap dan panas. Bila perlu, Anda dapat pasang AC di mushola agar penghuni rumah kerasan di mushola untuk sholat dan mengaji.

5. Desain yang Menarik dan Nyaman

Desain mushola dengan menarik agar penghuni rumah senang dan nyaman menghabiskan waktu di sana. Beberapa tambahan untuk di mushola misalnya:

  • Taruh karpet / karpet sajadah yang empuk dan halus
  • Pasang hiasan dinding seperti kaligrafi atau lukisan-lukisan masjid
  • Pasang AC
  • Beri furnitur tambahan, misal rak buku kecil (untuk menaruh buku doa, buku panduan sholat, Al Quran), tempat alat ibadah (sarung, mukena, sajadah), meja kecil (untuk mengaji), dan sebagainya
  • Cat / beri wallpaper yang sesuai

 

Contoh Desain Mushola Rumah

Berikut beberapa contoh desain mushola yang dapat jadi inspirasi Anda:

1. Mushola rumah dengan pemandangan taman

mushola taman
Mushola dengan pemandangan taman (99.co)

2. Mushola bawah tangga

mushola di bawah tangga
Mushola bawah tangga (Nova)

3. Mushola Panggung

 

Mushola panggung
Mushola panggung (DailyMoslem)

4. Mushola Kayu dengan Kaligrafi

mushola kayu
Mushola kayu dengan kaligrafi (Dekoruma)

5. Mushola Mezzanine

mushola mezanine
Mushola mezzanine (Blogspot)

 

The post Mushola Rumah: Tips + Inspirasi Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/mushola-rumah/feed/ 0
Pintu Rumah: Jenis Material + Desain http://komunitas.sikatabis.com/pintu-rumah/ http://komunitas.sikatabis.com/pintu-rumah/#respond Tue, 25 Aug 2020 04:14:28 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=12101 Pintu rumah sangat beragam, tergantung jenis / bahan pintu dan bentuk / susunannya. Jenis-jenis pintu ini dipergunakan untuk kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya, pintu PVC yang lebih cocok untuk pintu kamar mandi, dan sebagainya. Memilih pintu perlu memperhatikan jenis bahan dan susunannya, karena pintu penting sebagai perantara, batas, dan akses dari satu ruangan ke ruangan lain. …

The post Pintu Rumah: Jenis Material + Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Pintu rumah sangat beragam, tergantung jenis / bahan pintu dan bentuk / susunannya. Jenis-jenis pintu ini dipergunakan untuk kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya, pintu PVC yang lebih cocok untuk pintu kamar mandi, dan sebagainya. Memilih pintu perlu memperhatikan jenis bahan dan susunannya, karena pintu penting sebagai perantara, batas, dan akses dari satu ruangan ke ruangan lain.

Daftar Isi:

 

Jenis Bahan / Material Pintu Rumah

Bahan material pintu paling umum adalah kayu. Bahan ini dapat dipakai untuk semua ruangan. Meskipun begitu, banyak jenis-jenis pintu lainnya untuk keperluan yang berbeda-beda. Harga pintu juga berbeda-beda tergantung bahan materialnya.

1. Pintu Kayu

pintu rumah kayu
Pintu kayu (Kontraktor Jogja)

Pintu kayu adalah material pintu rumah yang paling banyak digunakan. Kayu-kayu yang dipakai biasanya kayu pinus, jati, mahoni, merbau, hingga bambu. Pintu kayu menciptakan kesan natural dan bersifat kuat sehingga tahan dari noda, goresan, bahkan cuaca. Tapi, pintu kayu yang berat perlu kusen yang kuat. Pintu kayu juga rawan lapuk & dimakan rayap jika tidak dilapisi cat kayu.

Pintu kayu ada dua jenis, yaitu pintu solid dan olahan. Pintu kayu solid berupa kayu murni yang dibentuk jadi pintu, sementara pintu kayu olahan terbuat dari kayu yang diolah dulu, misalnya dilebur jadi serbuk atau dipotong-potong jadi belahan-belahan kayu untuk dipadukan dengan bahan lain.

Beberapa jenis pintu kayu olahan:

a. Pintu Panel

pintu rumah panel kayu
Pintu kayu panel (Rumahkuunik)

Pintu panel merupakan pintu yang terbuat dari beberapa panel kayu seperti blackboard, MDF, HDF, dan sebagainya. Karena tersusun dari panel-panel, desain pintu ini lebih bervariasi ketimbang pintu kayu solid. Pintu panel bahkan dapat dikombinasikan dengan kaca.

b. Pintu Flush

pintu rumah flush
Pintu flush (Alibaba)

Merupakan pintu yang dibuat dari kerangka kayu / MDF / serbuk kayu, yang ditutupi pakai triplek, lalu dilapisi cat / HPL. Bagian dalam pintu ini kosong sehingga ringan jadi tidak perlu pakai kusen yang berat. Pintu flush sederhana dan relatif lebih murah, bukan pintu yang dipasang untuk bergaya / style. Pintu flush juga kurang awet dan tidak dapat meredam suara dengan baik.

Baca juga: Jenis material pagar rumah

2. Pintu Kaca

pintu rumah kaca
Pintu kaca (Academicinfoshare)

Pintu kaca cocok dipakai sebagai pembatas ke outdoor / taman. Pintu kaca memberi kesan elegan, bersih, dan modern. Pintu kaca juga dipakai di kantor-kantor agar memberi kesan terang dan luas, meskipun pakai kaca buram / sandblast agar tidak dapat langsung melihat sisi seberangnya.

Pintu kaca biasanya berbahan kaca tempered karena lebih tahan / kuat 5x daripada kaca pada umumnya. Pakai pintu rumah kaca dapat membuat rumah jadi lebih terang. Tapi, pintu kaca mudah pecah dan jika sudah retak, maka tidak dapat diperbaiki.

Baca juga: Rumah yang terang sebagai rumah yang sehat!

Ada juga jenis pintu kaca fiberglass, terbuat dari jenis kaca yang lebih kuat tapi lebih ringan. Biasanya fiberglass dipadukan dengan pintu panel, jadi pintu rumah Anda = kayu + kaca. Tampilannya jadi lebih mewah dan kompleks dibanding hanya pintu kaca biasa.

3. Pintu Baja / Besi

Pintu baja dan besi lebih berat dan kuat dibanding bahan lainnya. Biasanya dipakai di perkantoran, gudang, atau untuk pintu outdoor.

a. Pintu Baja

Pintu rumah baja
Pintu baja (99.co)

Pintu baja dibuat dari plat baja, tahan panas, cuaca, dan jelas tidak akan dimakan rayap. Baja terbuat dari campuran besi dan karbon. Pintu baja memang lebih mahal, apalagi susunannya juga berbeda dari pintu biasa. Misalnya, kerangkanya didesain agar tidak mudah penyok, kusennya dipasang karet agar tidak bersuara keras saat ditutup, dan lainnya. Biasanya pintu baja dipakai di rumah mewah untuk pintu garasi.

Baca juga:

b. Pintu Besi

pintu rumah besi
Pintu besi (Bengkel Las Barokah)

Pintu besi terbuat dari plat besi, cocok untuk pintu taman. Pintu besi juga kuat seperti baja, tahan apa, dan tahan benturan. Meskipun begitu, orang-orang lebih banyak yang memakai pintu baja karena bahannya yang lebih kuat dan desainnya yang lebih bagus. Pintu besi juga mudah berkarat dan keropos, apalagi jika platnya tipis.

4. Pintu Plastik (PVC & uPVC)

Pintu jenis ini terbuat dari plastik, mirip bahan pembuat pipa atau tangki air. Biasanya dipakai untuk kamar mandi.

a. Pintu PVC

pintu rumah PVC
Pintu PVC (Jualoo)

PVC (poly vinyl chloride) adalah bahan plastik ringan. Pintu PVC lentur dan ringan. Harga pintu PVC juga lebih murah. Kelebihannya, pintu PVC dapat diwarnai dengan lebih variatif dibanding pintu kayu atau baja. Pintu PVC juga tahan rayap, meskipun mudah pecah.

b. Pintu uPVC

pintu rumah upvc
Pintu uPVC (Olx)

Pintu uPVC mirip PVC. Bedanya, uPVC adalah PVC tanpa tambahan plastik lagi (unplasticized), sehingga lebih kaku dan kuat. Pintu uPVC lebih tahan benturan daripada pintu pVC. Meskipun mudah dibentik dan banyak desainnya, tapi pintu ini perlu tukang yang berpengalaman untuk memasangnya.

5. Pintu Alumunium

pintu rumah alumunium
Pintu alumunium (Arsiteki)

Pintu alumunium tahan air, sehingga cocok untuk pintu kamar mandi. Selain itu, pintu alumunium juga banyak dipakai di kantor. Tapi, pintu alumunium tidak cocok dipasang di outdoor. Suhu dan cuaca + air hujan (apalagi yang asam) dapat merusak dan membuat pintu alumunium keropos.

 

Desain Pintu Rumah

Pintu tidak hanya dipasang agar dapat terbuka di satu engsel saja. Banyak susunan / desain pintu rumah yang beragam. Desain-desain ini biasanya diterapkan di ruangan-ruangan yang berbeda + pakai pintu jenis yang berbeda.

1. Pintu Rumah Double Swing

pintu rumah double swing
Pintu double swing (CV Mulia Jati)

Pintu double swing adalah desain pintu dengan 2 daun pintu. Cocok untuk pintu depan (facade) agar memberi kesan megah, biasanya pakai pintu kayu. Pintu ini juga membuat rumah terasa luas dan terang jika kedua daun pintunya dibuka. Pintu double swing juga cocok untuk pintu outdoor yang pakai kaca (akses ke taman).

Ada juga pintu double swing yang asimetris (ukuran daun pintu tidak sama besar). Biasanya, daun pintu yang lebih kecil yang lebih sering dibuka untuk akses. Kedua daun pintu baru dibuka jika menyambut tamu atau ada acara keluarga yang dihadiri banyak orang.

2. Pintu Lipat

pintu rumah lipat
Pintu lipat (Pixabay)

Pintu lipat mirip seperti railing door dan pintu pagar. Pintu ini punya engsel di banyak tempat, sehingga bisa dilipat agar hemat tempat. Biasanya cocok untuk pintu kaca dengan akses ke taman atau ke teras atas.

3. Pintu Pipit / Geser

pintu rumah geser
Pintu geser (Pixabay)

Pintu ini mirip seperti pintu-pintu di peternakan. Pintu ini punya railing di atasnya sehingga membukanya tinggal digeser. Biasanya untuk akses ke ruangan yang tidak terlalu luas tapi ingin daun pintu yang besar. Desain pintu rumah ini biasanya pakai pintu kayu atau kaca.

4. Pintu Potong

pintu rumah potong
Pintu potong (Pixabay)

Pintu potong atas bawah cukup unik karena selain jadi pintu, dapat jadi jendela / pagar / tempat melihat ke ruangan lainnya. Pintu ini biasanya dipakai untuk pintu belakang (ke halaman / taman). Ada juga yang mengkombinasikannya dengan double swing, sehingga semakin unik.

Baca juga:

The post Pintu Rumah: Jenis Material + Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/pintu-rumah/feed/ 0
Jenis-Jenis Material Atap Rumah / Genteng http://komunitas.sikatabis.com/atap-rumah/ http://komunitas.sikatabis.com/atap-rumah/#respond Mon, 24 Aug 2020 02:11:58 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=12074 Atap rumah dapat dibangun dari material yang berbeda-beda dan dibentuk berbeda sesuai gaya rumah Anda. Selain memperhatikan bahan genteng / atap, Anda juga perlu memperhatikan rangka atap penopang genteng tersebut. Sebelum memutuskan jenis genteng & desain atap rumah Anda.   Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Materialnya Bahan material untuk genteng rumah dapat bermacam-macam. Tiap bahan …

The post Jenis-Jenis Material Atap Rumah / Genteng appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Atap rumah dapat dibangun dari material yang berbeda-beda dan dibentuk berbeda sesuai gaya rumah Anda. Selain memperhatikan bahan genteng / atap, Anda juga perlu memperhatikan rangka atap penopang genteng tersebut. Sebelum memutuskan jenis genteng & desain atap rumah Anda.

 

Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Materialnya

Bahan material untuk genteng rumah dapat bermacam-macam. Tiap bahan / material punya kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai atap rumah. Berikut jenis-jenis bahan genting atap:

1. Genteng Tanah Liat

genteng tanah liat
Genteng tanah liat (Pinterest)

Genteng tanah liat adalah yang paling umum dipakai masyarakat. Genteng tanah liat ada yang tipis (biasanya untuk atap rumah zaman dulu) dan yang tebal (untuk rumah-rumah modern). Beberapa karakreristik genteng tanah liat yaitu:

  • Mudah didapat dan beragam
  • Cukup kuat dan tahan lama
  • Mudah berjamur
  • Perlu pakai rangka atap kayu yang kuat (karena gentengnya berat)
  • Perlu pemasangan presisi agar atap tidak bocor

2. Genteng Beton

genteng beton
Genteng beton (Pinterest)

Genteng beton pembuatan dan pencetakannya mirip seperti tanah liat, hanya bahannya saja yang berbeda (terbuat dari beton). Genteng ini cocok untuk rumah modern dan minimalis. Genteng beton biasanya berbentuk lebih pipih dibanding genteng tanah liat. Karakteristik genteng beton:

  • Lebih berat dan kokoh dibanding genteng tanah liat
  • Lebih awet dan tanah terhadap cuaca, suhu, bahkan kebakaran
  • Harga lebih mahal dibanding genteng tanah liat
  • Pemasangan genteng beton lebih memakan waktu

3. Genteng Kaca

genteng kaca
Genteng kaca (Shoppee)

Genteng kaca biasanya dipadukan dengan genteng tanah liat atau genteng beton. Sangat jarang sekali ada rumah yang atapnya full pakai genteng kaca. Genteng kaca biasanya hanya dipasang 1 atau 2 tiap berapa meter, berfungsi agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah lewat atap (khusus rumah yang tidak pakai plafon / langit-langit).

Karakteristik genteng kaca:

  • Berfungsi sebagai pencahayaan dan mencegah agar rumah tidak terlalu lembap
  • Mudah pecah (karena terbuat dari kaca)
  • Bentuknya tidak beragam
  • Jika terlalu banyak genteng kaca justru akan membuat suhu rumah lebih panas

4. Genteng Logam / Metal

genteng metal
Genteng logam / metal (Caritra)

Genteng logam terbuat dari logam anti karat atau baja lapis ringan. Biasanya berupa campuran besi, seng, alumunium, dan tembaga. Bentuk genteng metal seperti seng, lebih cocok dipakai untuk carport / kanopi halaman (bukan atap rumah biasa).

Karakterisrik genteng metal:

  • Lebih ringan
  • Tahan api, karat, dan lumut
  • Membuat suhu di bawah genteng ini lebih dingin
  • Harga relatif mahal

5. Genteng Aspal

genteng aspal / bitumen
Genteng aspal (materialpilihanku blogspot)

Genteng aspal / bitumenterbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lainnya. Biasanya dipakai untuk atap rumah tahan bencana karena sifatnya yang kuat terhadap berbagai resiko bencana. Ciri genteng aspal:

  • Tahan api (tidak mudah terbakar)
  • Lebih ringan dibanding genteng metal
  • Ada lapisan khusus anti jamur
  • Harga relatif lebih mahal
  • Perlu penopang (rangka atap) yang kuat karena lebih berat

6. Atap Sirap

Atap sirap (Sindunesia)

Atap sirap adalah genteng buatan dari kayu mirip triplek. Biasanya dipakai untuk menimbulkan kesan tradisional, misalnya untuk atap gazebo, pendopo, atau joglo. Atap sirap biasanya:

  • Membuat bangunan jadi lebih sejuk (tidak menyerap panas)
  • Anti karat
  • Harga relatif lebih mahal
  • Susah dicari (langka di pasaran)
  • Tidak tahan lama
  • Perlu pemasangan dan perawatan yang hati-hati

7. Atap Asbes

atap asbes (Dekoruma)
Atap asbes (Dekoruma)

Asbes adalah bahan atap rumah yang terbuat dari silica. Atap asbes jadi alternatif genteng karena mudah dipasang dan tahan lama. Meskipun begitu, pemasangan atap asbes harus hati-hati karena bentuknya yang lembaran sehingga mudah pecah.

Atap asbes banyak digunakan untuk atap garasi atau rumah semi permanen. Pemakaian atap asbes harus hati-hati karena partikel-partikel silica di asbes dapat menyebar di udara dan berbahaya jika dihirup. Banyak ahli kesehatan sudah menyarankan agar tidak memakai asbes karena efeknya berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

8. Atap Seng

atap seng
Atap seng (99.co)

Seng juga banyak dipakai sebagai pengganti atap yang murah dan cukup awet. Atap seng juga ringan sehingga tidak perlu pakai rangka atap yang berat / besar. Harga atap seng juga cenderung lebih murah. Tak heran jika atap seng banyak dipakai di warung-warung kecil atau rumah semi pernanen.

Sayangnya, atap seng mudah menyerap panas sehingga membuat rumah terasa lebih panas. Atap seng juga mudah berkarat. Jika hujan atau kena angin, atap seng lebih mudah terguncang dan berisik.

9. Atap Cor / Dak Beton

Cor / dak beton
Atap rumah dak beton / cor beton (Architizer)

Alternatif yang juga banyak digunakan masyarakat adalah membangun atap berupa cor / dak beton. Cor beton ini biasanya dipakai untuk lantai atas rumah. Pemakain atap cor / dak beton biasanya di gedung-gedung tinggi untuk memberi kesan modern.

Atap cor dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersantai, berkebun (urban farming di atap), atau sebagai tempat jemuran. Anda juga bisa memanfaatkan atap dak beton di rumah Anda yang belum selesai dibangun. Misalnya, Anda berencana bangun rumah 2 lantai. Tapi karena dana belum cukup, maka lantai 2 belum dibangun. Nah, dak beton ini bisa dimanfaatkan dahulu untuk kegunaan lain.

Jika ingin bangun atap dak beton, maka perlu pondasi kuat seperti menambah lantai baru. Misalnya, jika rumah 1 lantai mau pakai atap dak beton, maka bangun pondasinya seperti pondasi rumah 2 lantai. Dak beton juga mudah ditumbuhi tanaman liar seperti lumut, jika tidak dirawat dan dibersihkan rutin. Atap rumah beton banyak dipakai di rumah-rumah modern minimalis dengan paduan kaca.

Baca juga: Bangun rumah vs beli rumah

The post Jenis-Jenis Material Atap Rumah / Genteng appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/atap-rumah/feed/ 0
Desain Tangga: Tipe / Railing / Bahan + Contoh Desain http://komunitas.sikatabis.com/desain-tangga/ http://komunitas.sikatabis.com/desain-tangga/#respond Fri, 21 Aug 2020 04:14:56 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=12039 Desain tangga setiap rumah berbeda-beda tergantung gaya rumah dan selera pemiliknya. Ada tangga yang didesain minimalis, ada juga yang didesain besar dan mewah. Meskipun punya desain berbeda-beda, semua desain tangga sebaiknya mengikuti standar arsitektur agar tetap aman dan nyaman. Baca juga: Tipe-tipe rumah berdasar luas bangunan Sebelumnya, pelajari dulu: Daftar Isi: Standar Desain Tangga Tipe …

The post Desain Tangga: Tipe / Railing / Bahan + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Desain tangga setiap rumah berbeda-beda tergantung gaya rumah dan selera pemiliknya. Ada tangga yang didesain minimalis, ada juga yang didesain besar dan mewah. Meskipun punya desain berbeda-beda, semua desain tangga sebaiknya mengikuti standar arsitektur agar tetap aman dan nyaman.

Baca juga: Tipe-tipe rumah berdasar luas bangunan

Sebelumnya, pelajari dulu:

Daftar Isi:

 

Standar Desain Tangga

Standar desain tangga yaitu:

  • Tinggi anak tangga sebaiknya sekitar 14-18 cm. Jika ruangannya cukup kecil, maka kalau terpaksa bisa sampai 20 cm.
  • Lebar pijakan anak tangga sebaiknya sekitar 29-33 cm. Atau dapat juga dibuat pas 1 ukuran keramik (30 x 30 cm).
  • Lebar tangga sebaiknya sekitar 90 cm s/d 1.85 m. 900 cm hanya muat 1 orang untuk lalu lalang, sementara 1.85 m muat sampai 3 orang sekaligus.
  • Tinggi pegangan / pagar / railing tangga sebaiknya sekitar 90 cm. Hal ini agar tetap aman, apalagi jika dilalui anak-anak.
  • Jika tangganya panjang, sebaiknya setiap 12-15 anak tangga diberi bordes. Bordes = anak tangga yang ukurannya lebih luas sebagai jeda / istirahat dalam berjalan. Ukuran bordes biasanya 3 kali lebar pijakan anak tangga atau sesuai lebar tangga (jadi ukuran bordes = persegi).
  • Jarak anak tangga ke langit-langit minimal 2 m. Tapi, ada juga yang sengaja membuat tangga dekat dengan langit-langit untuk estetika.
standar tangga
Standar desain tangga (Arginuring)

Baca juga:

 

Tipe Bentuk Desain Tangga

Biasanya, bentuk tangga dibagi jadi 4 jenis. 4 bentuk ini dapat Anda terapkan sesuai kondisi dan gaya rumah Anda.

1. Tangga Lurus

tangga lurus
Tipe tangga lurus (Archify)

Tangga ini lebih mudah dibuat karena bentuknya yang lurus memanjang. Tangga ini memberikan kesan rumah yang luas dan memanjang. Biasanya cocok untuk tangga di ruang tamu atau ruang makan. Karena hanya lurus, maka kemungkinan akan panjang, sehingga jangan lupa pasang bordes setiap 12-15 anak tangga.

2. Tangga L

tangga L

Ciri tangga tipe L yaitu arah naik dan arah turun saling menyiku (berbeda 90o). Tangga ini cocok untuk ruang yang terbatas, biasanya di sudut. Di belokan tangga, pastikan Anda membangun bordes agar memberi ruang yang lebih besar saat berbelok sehingga lebih aman.

3. Tangga U

tangga U

Tangga U punya ciri = arah naik dan arah turun menghadap ke arah yang sama. Tangga U lebih hemat tempat dibanding tangga L. Ada dua jenis tangga U, yaitu dengan void atau tanpa void. Void memberi kesan rumah besar dan tinggi.

4. Tangga Spiral

tangga spiral

Tangga spiral lebih compact (hemat tempat) lagi, biasanya dipasang di ruang belakang atau taman. Bisa juga dipasang sebagai tangga utama agar memberi kesan unik bagi suatu rumah. Jika pakai tangga spiral, Anda harus lebih berhati-hati karena biasanya lebih curam + membuat Anda pusing (naik sambil memutar).

 

Material Bangun Tangga

Material untuk tangga dapat berbeda-beda tergantung gaya dan tempat tangga tersebut di ruangan rumah. Bahan-bahan ini juga punya kelemahan dan kelebihan masing-masing.

1. Tangga Beton

tangga beton
Tangga beton outdoor (Arsitur)

Tangga beton paling banyak dijumpai karena konstruksinya yang kuat dan besar. Tangga beton juga cocok untuk tangga spiral atau melengkung karena bahannya yang kuat. Tangga beton lalu dilapisi lantai biasa, seperti keramik, marmer, dan sejenisnya.

Baca juga: Desain lantai rumah

2. Tangga Kayu

tangga kayu
Tangga kayu spiral (rumah.com)

Tangga kayu banyak dipakai karena unik dan memberi kesan natural. Kayu juga lebih ringan dan cocok dipakai juga sebagai perpaduan rumah minimalis. Tangga kayu bisa juga dilapisi karpet agar tidak licin. Akan tetapi, tangga kayu jarang dipakai di outdoor karena rentan lapuk jika kena angin dan air. Tangga kayu berbunyi (“berkeriyit”) jika diinjak.

3. Tangga Besi / Baja

tangga besi
Tangga besi gaya industrial (Arsitur)

Tangga besi ringan, elastis, tapi kuat. Biasanya tangga besi rumahan berbentuk spiral dan dipasang di ruang belakang atau garasi. Tangga besi memberi kesan industrial yang kokoh, cocok untuk gudang, perkantoran, atau kafe / restoran bergaya industrial. Tangga besi berisik jika diinjak.

4. Tangga Bata

tangga bata
Tangga bata di taman (Jagobangunan)

Tangga bata unik karena disusun seluruhnya pakai bata dan semen, seperti membuat tembok. Tangga bata memberi kesan natural, karena biasanya dibuat tanpa dilapisi semen plester / aci (apalagi cat). Sehingga, biasanya dibangun di taman atau wilayah outdoor. Tangga bata juga tahan air dan udara.

5. Tangga Batu

tangga batu
Tangga batu rumah mewah (Morse Alam)

Tangga batu hanya dipakai di outdoor. Ada yang hanya berupa batu disusun-susun di tanah yang naik, ada juga yang benar-benar dibuat tangga. Biasanya, rumah-rumah mewah dengan kebun akan memakai tangga batu untuk akses dari rumah ke kebun / taman. Tangga batu paling tahan lama, tapi dapat jadi licin saat hujan.

Baca juga: Dekorasi taman

 

Contoh Desain + Railing Tangga

Berikut beberapa contoh desain tangga + railingnya untuk inspirasi rumah Anda. Apapun desainnya, perhatikan bahwa tinggi railing sebaiknya sekitar 90 cm agar tetap aman.

1. Railing Tangga Baja Pipih

tangga railing baja pipih
Desain railing tangga L baja pipih (Rumah123)

2. Railing Tangga Kaca

tangga railing kaca
Desain tangga U railing kaca (Rumah.com)

3. Railing Tangga Kayu

railing tangga kayu
Desain tangga lurus railing kayu (Bangun Rumah)

4. Railing Tangga Papan Kayu

railing kayu pipih / papan
Desain tangga U railing kayu papan / tutup penuh (Insinyur Bangunan)

5. Railing Tangga Besi Tempa

railing tangga besi tempa
Desain tangga dengan railing besi tempa (Dekoruma)

6. Railing Tangga Unik

railing tangga unik dari tali
Desain railing tangga unik pakai tambang (Ruang Arsitek)

The post Desain Tangga: Tipe / Railing / Bahan + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/desain-tangga/feed/ 0
Desain Rumah Tipe 90: Tips + Contoh Desain http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-90/ http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-90/#respond Tue, 11 Aug 2020 05:29:45 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11909 Rumah tipe 90 sudah termasuk rumah yang luas. Rumah 90 biasanya punya ukuran 9 x 10 meter, 8 x 12,5 meter, atau 7 x 13 meter. Umumnya, luas tanahnya 120 meter persegi. Prinsip mendesain rumah besar tipe 90 sebenarnya mirip dengan cara mendesain rumah tipe 60. Berikut caranya + contoh denah rumah tipe 90.   …

The post Desain Rumah Tipe 90: Tips + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Rumah tipe 90 sudah termasuk rumah yang luas. Rumah 90 biasanya punya ukuran 9 x 10 meter, 8 x 12,5 meter, atau 7 x 13 meter. Umumnya, luas tanahnya 120 meter persegi. Prinsip mendesain rumah besar tipe 90 sebenarnya mirip dengan cara mendesain rumah tipe 60. Berikut caranya + contoh denah rumah tipe 90.

 

Mendesain Rumah Tipe 90

Mendesain rumah luas cukup menantang karena banyak hal yang harus ditata. Pada dasarnya, mendesain rumah luas sebaiknya bertujuan:

  • Membuat rumah sebagai tempat berkumpul, bukan tempat tidur dan melakukan aktivitas sendiri-sendiri antar anggota keluarga.
  • Membuat tiap ruangan indah, nyaman, dan tidak monoton.
  • Memanfaatkan space yang ada, sehingga tidak ada ruang / lahan kosong yang tidak terawat.

Untuk itu, kami rangkum beberapa tips membangun / menentukan desain rumah tipe 90 berikut:

1. Buat Ruang Berkumpul yang Nyaman

Rumah yang luas dapat membuat penghuni rumah terasa saling berjauhan. Hal ini dapat mengganggu komunikasi antar penghuni rumah. Solusinya, buat ruang berkumpul yang nyaman dan membuat penghuni kerasan untuk berkumpul bersama-sama. Ruang berkumpul tidak hanya di ruang keluarga tapi juga dapat di ruang lain. Misalnya:

  • Ruang TV. Anda bisa memasang TV hanya di ruang TV, sehingga penghuni rumah tidak memilih untuk menonton TV sendirian di kamar masing-masing. Di ruang TV bisa diberi sofa, karpet, lemari buku, dan furnitur-furnitur lain yang membuat nyaman. Beri pencahayaan dan ventilasi yang baik agar ruang TV tidak terasa sempit saat semua penghuni rumah sedang berkumpul di situ.
  • Ruang makan. Agar penghuni rumah sering berkumpul bersama di ruang makan, Anda dapat membuat jadwal rutin makan pagi / makan malam bersama yang harus diikuti semua anggota keluarga. Buat ruang makan jadi luas (jangan sampai meja + kursi makan membuat ruangan jadi sempit) dan terpisah dari dapur.
  • Halaman belakang. Misalnya, Anda bisa bangun gazebo atau menghias taman Anda. Beri tempat-tempat duduk + meja taman untuk bersantai bersama. Jangan lupa beri pepohonan agar saat berkumpul terasa sejuk + tidak terpapar langsung cahaya matahari.

2. Kombinasikan Gaya

Agar tiap ruangan tidak monoton, Anda dapat kombinasikan gaya yang berbeda-beda tiap ruangan. Misalnya:

  • Untuk ruang tamu, sebaiknya didesain sesuai dengan gaya eksterior / facade rumah Anda. Ruang tamu dapat didesain agar terkesan clean dan lapang, dengan tidak terlalu banyak hiasan dinding atau perabotan.
  • Untuk ruang TV / keluarga, dapat didesain agar terasa lebih comfy. Misalnya, dengan memberi karpet, wallpaper, dan lain-lain. Di ruang ini dapat pula ditaruh lemari hias yang berisi souvenir jalan-jalan, piala, dan hiasan lainnya. Di dinding, Anda dapat pasang berbagai foto keluarga / penghuni rumah.
  • Kamar tidur dapat didesain sesuai dengan kepribadian penghuni kamar. Untuk anak-anak, misalnya, dapat dipasang wallpaper warna-warni dan dipenuhi mainan-mainan.
  • Untuk taman, dapat Anda desain agar lebih terkesan natural dan tradisional. Hal ini dapat jadi alternatif desain yang unik, karena, misalnya, desain rumah sudah bergaya modern dan industrial.

3. Perhitungkan Besar Tiap Ruangan

Hitung besar tiap ruangan dengan tepat. Salah satu kendala rumah luas = ruangan dibuat terlalu besar sehingga malah terkesan kosong (apalagi jika tidak banyak furniturnya). Selain itu, ruangan yang terlalu besar juga membuat penghuni malas keluar dari kamar. Penghuni lebih memilih di kamar yang relatif kecil, karena manusia cenderung lebih nyaman berada di ruang yang pas dan apa-apa dekat.

Di sisi lain, perhatikan juga agar ukuran tiap ruangan tidak telalu kecil. Jika kecil, akibatnya, lahan Anda akan sisa banyak. Anda jadi akan repot mengurus lahan kosong ini. Jika tidak diurus (misal jadi taman), maka lahan Anda akan ditumbuhi tanaman liar atau jadi sarang hewan liar.

4. Buat Ruang-Ruang Tambahan

Ruang-ruang tambahan berfungsi agar aktivitas-aktivitas tertentu tidak dilakukan di satu ruangan saja. Selain itu, membangun ruang tambahan juga berfungsi agar rumah jadi besar dan tidak menyisakan terlalu banyak lahan kosong, tapi ukuran tiap ruangan tidak perlu dibuat terlalu besar. Beberapa ruangan tambahan yang dapat dibuat, misalnya:

  • Ruang ibadah, sehingga Anda tidak perlu beribadah di kamar. Anda dan penghuni rumah lain pun dapat beribadah bersama-sama.
  • Ruang kerja, sehingga Anda tidak bekerja di kamar. Hal ini penting terutama bagi karyawan yang masih WFH (work from home) atau bagi Anda yang memang bekerja dari rumah.
  • Garasi, agar Anda dapat memarkir kendaraan Anda lebih aman dan terlindungi daripada hanya ditaruh di halaman / di carport.
  • Kolam renang. Kolam renang dapat dibangun untuk menyiasati lahan yang terlalu luas. Kolam renang dapat dikombinasikan dengan taman agar lebih asri.
  • Ruang mencuci.
  • Ruangan-ruangan lain, misalnya ruang baca, ruang bermain, ruang komputer, kamar tidur tamu, dan lain-lain.

 

Contoh Denah Rumah Tipe 90

Berikut beberapa contoh denah rumah tipe 90 yang dapat jadi inspirasi Anda:

1. Denah Rumah Tipe 90 2 Lantai

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 2 lantai (Hargadepo)

 

2. Denah Rumah Tipe 90 3 Kamar

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 3 kamar (Design rumah)

 

3. Denah Rumah Tipe 90 + Ruang Cuci

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 + ruang cuci (Design rumah)

 

4. Denah Rumah Tipe 90 2,5 Lantai

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 2,5 Lantai. Lantai paling atas berupa dak beton, bisa dimanfaatkan untuk taman rooftop. (Design rumah)

 

5. Denah Rumah Tipe 90 + Mushola

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 + mushola (Pinterest)

 

6. Denah Rumah Tipe 90 2 Ruang TV

denah rumah tipe 90
Denah Rumah 90 2 Ruang TV, di lantai 1 dan lantai 2. (Pinterest)

The post Desain Rumah Tipe 90: Tips + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-90/feed/ 0
Rumah Tipe 60: Tips + Contoh Desain http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-60/ http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-60/#respond Tue, 04 Aug 2020 04:43:46 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11753 Rumah tipe 60 sudah termasuk rumah yang cukup besar. Biasanya panjang nya 6 x 10 meter atau 5 x 12 meter, dengan luas tanah mencapai 120 m2 atau lebih. Karena sudah cukup besar, maka menentukan desainnya juga berbeda dengan rumah tipe 36 atau rumah tipe 45. Daftar Isi: Tips Bangun Rumah Tipe 60 Contoh Denah …

The post Rumah Tipe 60: Tips + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Rumah tipe 60 sudah termasuk rumah yang cukup besar. Biasanya panjang nya 6 x 10 meter atau 5 x 12 meter, dengan luas tanah mencapai 120 m2 atau lebih. Karena sudah cukup besar, maka menentukan desainnya juga berbeda dengan rumah tipe 36 atau rumah tipe 45.

Daftar Isi:

 

Tips Bangun Rumah Tipe 60

Banyak orang bangun rumah tipe 60 karena ingin rumah luas. Selain itu, ada juga yang membawa keluarga (orangtua / saudara), sehingga perlu rumah yang luas dan muat banyak orang. Ada beberapa tips membangun rumah tipe ini agar tetap nyaman dan bagus:

1. Pelajari / Tiru Denah / Desain yang Ada

Dengan tanah dan luas bangunan yang cukup besar, maka Anda perlu mempelajari desain / denah rumah yang sudah ada sebagai referensi. Pastikan Anda dapat memaksimalkan lahan dan bangunan, tapi tetap sesuai budget Anda. Pakai prinsip ATM (Amati –> Tiru –> Modifikasi); sesuaikan desain yang Anda inginkan dengan kondisi Anda.

Banyak kasus bangun rumah jadi tidak terawat karena tidak sesuai kondisi finansial. Misalnya, rencana bangun lantai atas, malah terbengkalai dan tidak jadi-jadi. Atau, membangun rumah di lahan luas sehingga lahan masih sisa banyak dan susah dirawat. Pelajari / contoh desain-desain yang sudah ada agar Anda tidak kebingungan.

2. Buat Ruang Keluarga yang Luas

Punya lahan dan rumah yang luas memberi Anda kesempatan membuat ruang keluarga yang luas. Apalagi, jika rumah Anda dihuni oleh banyak orang. Ruang keluarga = bisa dimanfaatkan ruang berkumpul dan serba guna. Misalnya, sebagai ruang TV, ruang bermain anak, dan ruang bersantai juga.

Ruang keluarga yang luas penting untuk momen kedekatan keluarga. Dalam rumah tipe 60 yang cukup besar, letak ruang pribadi (kamar) bisa berjauh-jauhan. Anggota keluarga akan banyak menghabiskan waktu di kamar jika tidak punya ruang keluarga yang luas dan nyaman.

3. Pisahkan Ruangan yang Biasanya Digabung di Rumah Kecil

Di rumah kecil, beberapa fungsi ruangan digabung jadi satu. Misalnya, ruang tamu dan ruang keluarga (ruang tengah / ruang TV), ruang makan dan dapur, halaman depan dan garasi, dan sebagainya. Jika bangun rumah sendiri, pisahkan ruangan-ruangan ini karena fungsinya berbeda-beda. Misalnya:

  • Jika ruang tamu + ruang keluarga: Saat ada tamu berkunjung, anggota keluarga lain tidak bisa (tidak punya privasi) untuk di ruang tersebut. Mereka jadi harus di kamar saja / di ruang lain.
  • Jika dapur + ruang makan: Saat makan, Anda dapat melihat langsung dapur. Hal ini kadang terasa kurang nyaman bagi sebagian orang. Selain itu, jika sedang menjamu tamu, maka kurang elok jika tamu punya akses / dapat melihat dapur secara langsung.
  • Jika halaman depan + garasi: Jika punya mobil, maka halaman depan Anda akan penuh mobil. Anda jadi tidak dapat memanfaatkannya untuk taman atau untuk duduk-duduk bersantai. Menaruh kendaraan di luar juga lebih beresiko dibanding jika di dalam garasi (bukan hanya maling, tapi juga kena panas, debu, dan lainnya).

4. Perhatikan Material Bangunan

Perhatikan pemilihan material bangunan Anda. Anda bisa kombinasikan berbagai bahan yang berbeda, misalnya beberapa ruangan diberi lantai kayu, tangga kayu, lalu halaman diberi lantai batu. Kamar mandi bisa dipasang keramik di dinding, lalu kamar diberi wallpaper, dan sebagainya. Kombinasi ini akan membuat rumah besar Anda tidak monoton dan memberi kesan unik di tiap ruangannya.

 

Contoh Denah Rumah Tipe 60

Berikut contoh denah rumah untuk inspirasi bangun rumah tipe 60 Anda:

1. Rumah Tipe 60 Teras Luas

 

2. Denah Rumah Tipe 60 3 Kamar

 

3. Denah Rumah Tipe 60 dengan Ruang Sholat

 

4. Denah Rumah Tipe 60 2 Lantai

 

5. Denah Rumah Tipe 60 4 Kamar

 

6. Denah Rumah Tipe 60 Garasi Luas

 

7. Denah Rumah Tipe 60 Halaman Luas

 

Tips Beli / Sewa Rumah Tipe 60

Jika beli, maka Anda tidak punya kesempatan menentukan desain / letak ruangan dan material-materialnya (kecuali renovasi). Meskipun begitu, Anda tetap bisa lakukan hal-hal berikut agar rumah lebih nyaman saat Anda ingin mendesainnya:

Baca juga: Cara ajukan kredit renovasi rumah

1. Fokuskan Ruangan Satu-Satu

Rumah tipe 60 cukup besar, sehingga akan kewalahan jika mendesain / mendekornya secara bersamaan. Fokuskan dulu satu ruangan apa yang ingin Anda desain, misalnya ruang keluarga (karena jadi ‘pusat’ rumah). Pertama, bersihkan dahulu ruangan tersebut, lalu desain dan tata ulang. Setelah dirasa cukup, maka baru rencanakan untuk desain ruangan lainnya. Dengan begitu, ruangan-ruangan jadi tidak terbengkalai (tidak ditinggal saat belum selesai karena sudah kerepotan dekor ruang lainnya bersamaan).

2. Sesuaikan Jumlah Perabotan

Sesuaikan jumlah perabotan / furnitur Anda. Jangan sampai terlalu sedikit, sehingga rumah terkesan kosong dan terlalu besar. Kesan rumah terlalu besar = membuat Anda sudah merasa malas sebelum membersihkan / menata. Sebaliknya, furnitur yang terlalu banyak (misal ada lemari TV + lemari piala + guci + vas bunga + sofa besar + dinding penuh lukisan di ruang tengah) akan membuat rumah terlalu ramai. Furnitur yang terlalu banyak juga dapat membuat rumah Anda malah terasa sempit.

3. Jangan Lupa Taman / Halaman

Jangan lupakan halaman / taman Anda. Anda bisa manfaatkan halaman depan, samping, maupun belakang untuk memperindah rumah Anda. Anda bisa menambah kolam, gazebo, menanam pohon, dan lain-lain. Taman yang nyaman juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul anggota keluarga dengan suasana outdoor.

Baca juga: Tips dekor taman

4. Pilih Warna yang Tepat

Pilih warna yang tepat sesuai kepribadian Anda. Sebaiknya, untuk cat eksterior, pilih satu warna yang kalem saja, misal krem, putih, coklat muda, dan sejenisnya. Lalu, Anda bisa kreasikan bagian dalam rumah. Untuk ruang tengah + dapur + ruang makan, sebaiknya pilih warna yang senada dengan warna luar. Untuk ruangan yang lebih privat dan tertutup, Anda dapat buat unik, misalnya dengan memberi wallpaper.

Baca juga:

The post Rumah Tipe 60: Tips + Contoh Desain appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/desain-rumah-tipe-60/feed/ 0
Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/ http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/#respond Thu, 09 Jul 2020 05:06:44 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=11374 Rumah sehat adalah rumah yang membuat penghuninya jadi sehat, baik secara fisik maupun mental. Ada banyak kriteria yang menentukan apakah suatu rumah dapat disebut sehat atau tidak. Kriteria ini distandarisasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun WHO / Organisasi Kesehatan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Banga (PBB). Daftar Isi: Rumah Sehat Standar Kemenkes Standar Lingkungan Standar Bangunan Rumah …

The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Rumah sehat adalah rumah yang membuat penghuninya jadi sehat, baik secara fisik maupun mental. Ada banyak kriteria yang menentukan apakah suatu rumah dapat disebut sehat atau tidak. Kriteria ini distandarisasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun WHO / Organisasi Kesehatan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Banga (PBB).

Daftar Isi:

 

Rumah Sehat Standar Kementerian Kesehatan

Standar rumah sehat Kemenkes diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999. Peraturan ini mengatur bangunan rumah serta lingkungan tempat rumah tersebut berada. Kriteria-kriteria ini dipenuhi oleh pengembang (yang membangun rumah) dan penghuni (yang menempati rumah).

Berikut kriteria rumah sehat sesuai lingkungan dan bangunannya:

1. Standar Kesehatan Lingkungan

Ada 7 kriteria lingkungan bagi rumah sehat sesuai standar Kemenkes. Banyak dari kriteria ini harus diukur secara profesional, artinya pengembang yang punya kewajiban agar rumah ini sehat sesuai standar. 7 kriteria tersebut yaitu:

  • Lokasi. Rumah tidak terletak di daerah rawan bencana alam (misalnya di bantaran sungai, rawan tsunami, longsor, aliran lahar), bekas pembuangan sampah, bekas tambang, rawan kecelakaan, dan jalur pendaratan penerbangan.
  • Kualitas udara, kebisingan, dan getaran. Lingkungan harus bebas dari gas beracun alam maupun buatan. Selain itu, udara harus memenuhi parameter berikut:
    • Tingkat kebisingan maksimal 45-55 dbA.
    • Tidak mengandung gas H2S dan NH3.
    • Kandungan partikel debu 10 μg tidak melebihi 150 μg/m3.
    • Kandungan gas SO2 tidak melebihi 0.10 ppm.
    • Debu terendap tidak melebihi 350 mm3/m2 per hari.
    • Tingkat getaran maksimal 10 mm/detik.
  • Kualitas tanah. Harus memenuhi syarat di peraturan yang berlaku. Peraturan air yang terbaru diatur dalam Peraturan Menkes Nomor 492 Tahun 2010. Kriterianya berupa:
    • Syarat fisik, yaitu air harus bening, jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak berbau, tidak berasa, dan bersuhu 10-20 derajat Celcius.
    • Syarat kimiawi, yaitu mengandung mineral penting sesuai kadar (seng, besi, tembaga, mangan, dan klorida), tidak mengandung bahan beracun (merkuri, timbal, arsen, kadmium, kromium), dan keasamannya netral (pH 7).
    • Syarat mikrobiologi, yaitu bebas dari kuman dan bakteri (umumnya Escherichia coli dan Salmonella sp).
  • Sarana & Prasarana Lingkungan. Di lingkungan rumah harus terdapat:
    • Taman bermain anak & sarana rekreasi yang aman.
    • Sarana drainase yang bersih dan tidak malah menjadi sarang penyakit.
    • Sarana jalan yang aman, trotoar yang ramah pejalan kaki dan penyandang disabilitas, jembatan penyeberangan berpagar, dan lampu penerangan yang pas.
    • Sumber air bersih yang cukup sepanjang waktu.
    • Fasilitas pengelolaan limbah rumah tangga dan pengelolaan pembuangan sampah.
    • Akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti tempat kerja, tempat hiburan, sarana pendidikan, sarana kesenina, dan lain-lain.
    • Instalasi listrik yang aman.
  • Binatang Penular Penyakit. Lingkungan harus bebas dari jentik nyamuk dan lalat.
  • Penghijauan. Di lingkungan harus terdapat penghijauan yang berfungsi sebagai pelindung, pemberi kesejukan, keindahan, dan pelestarian alam.

2. Standar Bangunan Rumah

Selain lingkungan, Kemenkes juga mengatur kriteria bagaimana bangunan rumah yang sehat. Kriteria ini selain dipenuhi oleh pengembang, dapat pula dipenuhi oleh Anda sebagai pemilik / penghuni rumah. Kriterianya berupa:

  • Bahan Bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat jadi tempat tumbuh mikro organisme patogen & tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat dan debu dengan kriteria:
    • Debu total tidak lebih dari 150 μg/m3.
    • Asbes bebas tidak lebih dari 0.5 fiber/m3/4 jam.
    • Timah hitam tidak lebih dari 300 mg/kg.
  • Komponen & Penataan Ruang. Harus memenuhi kriteria fisik dan biologis, berupa:
    • Lantai kedap air, mudah dibersihkan.
    • Dinding ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi ventilasi untuk sirkulasi udara, sementara dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air & mudah dibersihkan.
    • Langit-langit mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan (ambrol).
    • Bumbungan rumah dengan tinggi di atas 10 metir harus dilengkapi penangkal petir.
    • Komposisi ruangan harus terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang idur, ruang dapur, ruang mandi, dan ruang bermain anak.
    • Ruang dapur harus dilengkapi saranan pembuangan asap.
  • Pencahayaan. Rumah harus dilengkapi pencahayaan alam atau buatan dengan intensitas minimal 60 lux dan tidak menyilaukan.
  • Kualitas udara. Kualitas udara dalam rumah harus memenuhi ketentuan berikut:
    • Suhu udara di kisaran 18-30 derajat Celcius.
    • Kelembapan udara di kisaran 40-70%.
    • Konsentrasi gas SO2 tidak lebih dari 0.10 ppm/24 jam.
    • Konsentrasi gas CO (monoksida) tidak lebih dari 100 ppm/8 jam
  • Ventilasi. Harus lega, terdapat ventilasi alami permanen minimal 10% dari luas lantai.
  • Binatang Penular Penyakit. Tidak ada tikus yang bersarang di rumah.
  • Air. Air bersih harus tersedia minimal 60 liter/hari/orang (untuk kebutuhan minum, makan, mandi, bersih-bersih). Standar air harus sesuai dengan peraturan di atas.
  • Penyimpanan Makanan. Rumah harus dilengkapi penyimpanan makanan yang aman, misalnya lemari makanan atau lemari pendingin.
  • Limbah. Limbah yang berasal dari rumah tidak boleh mencemari air, mencemari tanah, dan menimbulkan bau.
  • Kepadatan Penghuni Rumah. Ruang tidur di rumah minimal seluas 8 meter persegi, dan maksimal 2 orang tidur dalam satu ruang tidur (kecuali anak di bawah 5 tahun).

 

Rumah sehat
Ilustrasi rumah sehat (Pinterest)

 

Rumah Sehat Standar WHO / PBB

WHO juga punya standar rumah sehat yang terdapat dalam Panduan Perumahan dan Kesehatan WHO (WHO Housing and Health Guidelines) tahun 2018. Panduan ini sebenarnya bersifat umum dan ditujukan bagi pemerintah agar dapat dibuat jadi undang-undang dalam negeri. Ada 5 kriteria utama dan 1 kriteria lain yang diatur dalam panduan ini.

1. Kepadatan

WHO menyarankan tegas agar penghuni rumah tidak terlalu banyak dan padat. Terutama di kamar tidur, yang penghuni nya menghabiskan waktu berjam-jam bersama. WHO menemukan bahwa rumah yang terlalu padat punya resiko tinggi penghuninya dapat tertular penyakit seperti TBC, diare, tifus, demam berdarah, dan penyakit lainnya.

Rumah yang terlalu padat juga menganggu kesehatan mental. Penghuni dapat mengalami stres, terutama akibat kesulitan tidur. Kepadatan rumah ini masih banyak terjadi di Indonesia, terutama rumah yang terdapat lebih dari 1 keluarga (lebih dari 1 KK).

2. Insulasi Udara Dingin

Hal ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh di Indonesia karena mayoritas penduduk tinggal di wilayah hangat. Tapi, bagi penduduk Indonesia yang tinggal di pegunungan yang dingin, disarankan agar suhu dalam ruangan minimal 18 derajat Celcius. Udara dingin dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit seperti asma, jantung, bahkan depresi.

3. Kehangatan

Sebaliknya, udara yang terlalu panas juga tidak baik bagi rumah. Rumah yang panas dapat menyebabkan susah tidur, tekanan darah tinggi, dan gangguan kehamilan. WHO menyarankan agar suhu rumah dijaga supaya tidak panas dan pengap, misalnya dengan memilih lokasi rumah yang sesuai, dibuat dari material yang tidak panas, orientasi rumah, ventilasi, dan ruang hijau di sekitar rumah. Memasang AC juga direkomendasikan dalam kondisi rumah panas.

4. Keselamatan

Rumah sehat juga adalah rumah yang aman dari bahaya fisik. WHO menyebutkan beberapa kriteria rumah aman yang cocok diterapkan di Indonesia:

  • Detektor asap. Rumah yang baik sebaiknya dipasang detektor asap, terutama di dapur dan tempat lain yang ada aktivitas dengan api.
  • Pengaman tangga. Tangga harus diberi pengaman, terutama agar anak-anak tidak mengalami kecelakaan.
  • Pelindung jendela (teralis). Terutama di lantai atas bagi rumah bertingkat, jendela sebaiknya dipasang teralis.

5. Aksesibilitas

Rumah sehat bukan hanya bagi masyarakat biasa, tapi juga hak bagi penyandang disabilitas. Beberapa hal mengenai aksesibilitas dalam rumah sehat menurut WHO:

  • Rumah sehat harus mendukung aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan misalnya dengan ruangan yang luas, pemberian ramp untuk akses kursi roda, dan sebagainya.
  • Cidera yang paling sering dialami penyandang disabilitas adalah jatuh. Sehingga, aksesibilitas rumah harus mendukung agar penyandang disabilitas tidak mudah jatuh karena kondisi rumah.
  • Rumah sehat dengan aksesibilitas yang baik penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek psikologis yang positif bagi penyandang disabilitas.

6. Lainnya

Selain 5 faktor utama di atas, ada faktor lain yang harus dipenuhi agar rumah menjadi rumah sehat. Hal-hal tersebut yaitu:

  • Tersedia air minum yang berkualitas dan sesuai standar.
  • Kualitas udara yang baik.
  • Rumah bebas asap rokok dan residu-residu rokok di kain, furnitur, lantai, dan sebagainya.
  • Rumah tidak terletak di kawasan yang bising.
  • Material dan lingkungan rumah harus memperhatikan standar dan peraturan yang ada, terutama untuk bahan asbes, timah, dan radon.

Baca juga:

The post Rumah Sehat: Kriteria Sesuai Standar Kemenkes & WHO appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/rumah-sehat/feed/ 0
Beli Rumah atau Bangun Rumah: Mana Lebih Untung? http://komunitas.sikatabis.com/beli-rumah-atau-bangun-rumah/ http://komunitas.sikatabis.com/beli-rumah-atau-bangun-rumah/#respond Mon, 29 Jun 2020 05:59:11 +0000 https://komunitas.sikatabis.com/?p=10973 Punya rumah adalah keinginan semua orang. Selain untuk tempat tinggal, rumah adalah investasi masa depan. Orang-orang juga memilih rumah sebagai bagian dari gaya hidup, sehingga rumahnya harus sesuai dengan selera dan keinginan masing-masing. Orang dapat membeli rumah yang sudah jadi atau membangun rumah dari awal. Beli rumah atau bangun rumah punya beberapa keuntungan dan kerugiannya …

The post Beli Rumah atau Bangun Rumah: Mana Lebih Untung? appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
Punya rumah adalah keinginan semua orang. Selain untuk tempat tinggal, rumah adalah investasi masa depan. Orang-orang juga memilih rumah sebagai bagian dari gaya hidup, sehingga rumahnya harus sesuai dengan selera dan keinginan masing-masing. Orang dapat membeli rumah yang sudah jadi atau membangun rumah dari awal.

Beli rumah atau bangun rumah punya beberapa keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Berikut penjelasannya:

Daftar Isi

 

Keuntungan Beli Rumah

Beli rumah kini banyak diminati oleh masyarakat perkotaan, pertama karena lahan / tanah di kota sudah semakin jarang, kedua karena pilihan KPR makin banyak sehingga lebih mudah beli rumah. Berikut beberapa keuntungan jika Anda memutuskan untuk beli rumah jadi:

1. Dapat Langsung Ditempati

Jika Anda ingin segera menempati rumah sendiri, maka beli rumah adalah solusinya. Dengan urus KPR, bayar DP, lalu urus hal administratif lainnya, maka Anda bisa segera menempati rumah Anda. Berbeda dengan membangun rumah sendiri, di mana Anda harus menunggu sampai rumah jadi baru dapat dihuni.

2. Praktis

Beli rumah = praktis. Anda tinggal pilih program KPR dari bank tertentu, lalu dapat segera menempati. Hal ini relatif mudah dibanding membangun rumah yang harus beli tanah, urus izin mendirikan bangunan, mencari kontraktor, lalu mengawasi pembangunan rumah Anda sampai jadi (bisa bertahun-tahun).

Baca juga: Biaya-biaya ajukan KPR untuk beli rumah

3. Hemat Biaya

Beli rumah bisa juga lebih hemat biaya karena pengeluaran terpusat dalam 1 program cicilan. Jika bangun sendiri, maka pengeluaran biaya juga tidak terfokus (akan ada keinginan untuk mengeluarkan biaya lebih karena merasa perlu untuk menambah-nambah bagian rumah, mumpung belum jadi). Selain itu, rumah developer juga bisa saja lebih hemat karena materialnya dipilih yang murah (untuk menekan biaya rumah).

Bahkan, mencari KPR yang tepat pun juga semakin praktis dengan layanan perbandingan KPR seperti Sikatabis.com yang membuat Anda semakin bisa berhemat saat membeli rumah!

 

Kerugian Beli Rumah

Beli rumah atau cicil rumah pun punya kerugian dibanding bangun rumah sendiri. Meskipun, sebenarnya kerugiannya tidak lebih banyak dari keuntungannya. Berikut kerugian beli rumah jadi:

1. Tidak Dapat Memilih Desain

Jika Anda ingin merancang rumah sedemikian rupa, maka beli rumah jadi tidak tepat untuk Anda. Bagi beberapa orang, hal ini bukan masalah, tapi bagi sebagian orang, merancang desain rumah itu penting karena rumah adalah bagian dari kehidupan untuk puluhan tahun mendatang. Jika beli rumah jadi, Anda juga sulit mengubah rancangan / menambah ruangan untuk kebutuhan baru di masa depan (misal punya anak lagi tapi kamarnya kurang).

2. Material Tidak Dapat Dijamin

Karena developer berusaha menghemat biaya pembangunan rumah yang akan dijual, maka kadang materialnya tidak dapat dijamin. Hal ini dapat membuat kualitas rumah Anda tidak sebaik jika bangun sendiri. Misalnya, temboknya dari bata semen / batako (rumah jadi panas), cat nya mudah terkelupas, kayu kusennya mudah dimakan rayap, dan sebagainya.

 

Beli rumah atau bangun rumah
Ilustrasi simpan uang untuk beli rumah atau bangun rumah nanti (Unsplash)

 

Keuntungan Bangun Rumah

Di sisi lain, bangun rumah juga masih dilirik banyak orang terutama yang tinggal di pinggiran kota karena lahan masih tersedia. Selain itu, membangun rumah juga dianggap lebih prestisius dan menjadi penanda status sosial di masyarakat. Berikut beberapa keuntungan bangun rumah sendiri:

1. Dapat Merancang Sendiri

Anda dapat merancang sendiri rumah Anda ingin seperti Anda. Anda bisa menentukan bentuk rumah, jumlah ruangan, denah, dan lain-lain. Selain itu, Anda juga dapat merancang rumah agar mudah dibangun atau ditambah di kemudian hari. Misalnya, merancang pondasi untuk mempersiapkan lantai dua (meskipun belum dibangun), menyisakan halaman (berjaga-jaga untuk bangun garasi jika punya mobil), dan sebagainya.

2. Dapat Menyesuaikan Budget

Bangun rumah dapat disesuaikan dengan budget Anda. Misalnya, Anda dapat beli tanah dulu (yang lebih murah), lalu merancang lantai 1 dulu, baru lantai 2, dan sebagainya. Atau bisa juga membangun dahulu, lalu finishingnya (cat, ornamen, perabotan, dan tambahan lain seperti teralis atau kanopi) dapat ditambahkan jika budget sudah ada.

Baca juga: Daftar bank untuk ajukan kredit konstruksi (untuk bangun rumah!)

3. Kualitas Lebih Terjamin

Karena Anda dapat memilih sendiri material rumah, maka kualitasnya dapat lebih terjamin. Anda bisa pastikan bahwa material / bahan untuk rumah Anda adalah bahan yang sesuai dengan kriteria Anda. Selain itu, jika terdapat masalah di rumah, maka Anda dapat tahu penyebab dan solusinya lebih cepat karena Anda tahu persis proses pembangunannya.

 

Kerugian Bangun Rumah

Meskipun begitu, bangun rumah juga punya kerugiannya sendiri. Sejatinya, baik beli rumah atau pun bangun rumah memang punya kerugiannya masing-masing. Berikut kerugian bangun rumah sendiri:

1. Banyak yang Diurus

Berbeda dengan beli rumah yang cenderung lebih praktis, bangun rumah lebih ribet karena banyak yang diurus. Hal-hal ini misalnya:

  • Pengukuran tanah (jika tanah warisan dan dibagi-bagi)
  • Beli tanah
  • Merancang rumah
  • Mengurus izin mendirikan bangunan (IMB)
  • Mencari kontraktor
  • Mengawasi pembangunan rumah
  • Mengatur budget (mana dulu yang dibangun, mana yang dapat ditunda untuk dilakukan nanti)

dan banyak lainnya.

2. Resiko Terbengkalai

Bangun rumah memang dapat diatur sesuai budget Anda. Tapi, resikonya, pembangunan dapat terbengkalai jika tiba-tiba kondisi keuangan Anda berubah. Bisa saja pembangunan ditunda, atau Anda harus berkompromi dengan membatalkan rancangan awal Anda. Banyak juga orang yang sekali menunda pembangunan, maka akan malas melanjutkan (malas budgetting lagi, malas merancang, malas mengawasi). Akibatnya, rumah Anda justru tampak tidak sebagus jika langsung beli jadi.

Baca juga:

The post Beli Rumah atau Bangun Rumah: Mana Lebih Untung? appeared first on Komunitas Hemat Sikatabis.

]]>
http://komunitas.sikatabis.com/beli-rumah-atau-bangun-rumah/feed/ 0